Suku Damal: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Envapid (bicara | kontrib)
k Etnik
 
(10 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{ethnic group
|group = Suku Damal<br />''Damal-me''
|native_name=Damal-me
|image =
 
Baris 6 ⟶ 7:
[[Papua Tengah]]: 22.479 (2010)<ref name="Ananta et al 2015 p. 122">{{cite book | last=Ananta | first=A. | last2=Arifin | first2=E.N. | last3=Hasbullah | first3=M.S. | last4=Handayani | first4=N.B. | last5=Pramono | first5=A. | title=Demography of Indonesia's Ethnicity | publisher=Institute of Southeast Asian Studies | year=2015 | isbn=978-981-4519-87-8 | url=https://books.google.co.id/books?id=crKfCgAAQBAJ&pg=PR5 | access-date=2023-10-23 | page=122}}</ref>
|langs = [[Bahasa Uhunduni|Uhunduni]] (Damal-kal)
|rels = '''Mayoritas''': <br/>[[Kristen Protestan]] dan [[Katolik]], namun ada sedikit<br/> yang'''Minoritas''' beragama: <br/>[[Islam]], [[Animisme]], [[Animatisme]], [[Dinamisme]] dan [[Totem]]
|related = [[Suku Amungme]], [[Suku Dem]]
}}
'''Damal''' atau '''Damalme''' ({{lit}}, orang Damal) adalah suatu [[kelompok etnis]] yang berasal dari wilayah pegunungan daerah [[NabireKabupaten Puncak]] di, [[Provinsi Papua Tengah]], [[Indonesia]] tepatnya di kawasan Beoga. Bahasa Damal adalah media komunikasi antara sesama etnis Damal. Suku ini memiliki hubungan dengan [[suku Amungme]].
 
== Sejarah ==
Menurut legenda orang Damal berasal dari daerah ‘Mepingama’ Lembah Baliem Wamena. Hal ini dapat ditelusuri dari kata ''kurima'' yang artinya tempat pertama kali nenek moyang orang Damal berkumpul dan 'Hitigima’ yang berarti nenek moyang orang Damal pertama kali mendirikan honai dari alang-alang.
 
Orang Damal percaya bahwa mereka adalah keturunan pertama dari anak sulung nenek moyang bangsa manusia. Mereka hidup di sebela utara dan selatan pegunungan kartens dan juga di sepanjang sungai Nogolonogong (Mambramo).
Dari tempat ''kurima'' inilah dipercaya para pendiri berbagai suku tinggal, dari sini mereka meninggalkan kurima satu persatu menuju ke arah barat. [[Suku Mee]] pertama kali keluar dari daerah ini, diikuti oleh [[suku Moni]] setelah itu suku Damal dan [[suku Dani]]. Orang Damal memasuki daerah [[Ilaga, Puncak|Ilaga]] dan [[Beoga, Puncak|Beoga]], yang dahulu disebut ''Ilop''. Daerah [[Beoga, Puncak|Beoga]] ini merupakan pusat dari suku Damal, mereka mendiami di sepanjang sungai Beogong dari hilir sampai dengan hulu.
 
Menurut legenda orang Damal berasal dari daerah ‘Mepingama’''Mepingama'' di [[Lembah Baliem]], [[Kabupaten Wamena|Wamena]]. Hal ini dapat ditelusuri dari kata ''kurimaKurima'' yang artinya tempat pertama kali nenek moyang orang Damal berkumpul dan 'Hitigima’'[[Hitigima, Asotipo, Jayawijaya|Hitigima]]'' yang berarti nenek moyang orang Damal pertama kali mendirikan honai dari alang-alang.
 
Dari tempat ''kurima[[Kurima, Yahukimo|Kurima]]'' inilah dipercaya para pendiri berbagai suku tinggal, dari sini mereka meninggalkan kurima satu persatu menuju ke arah barat. [[Suku Mee]] pertama kali keluar dari daerah ini, diikuti oleh [[suku Moni]] setelah itu suku Damal dan [[suku Dani]]. Orang Damal memasuki daerah [[Ilaga, Puncak|Ilaga]] dan [[Beoga, Puncak|Beoga]], yang dahulu disebut ''Ilop''. Daerah [[Beoga, Puncak|Beoga]] ini merupakan pusat dari suku Damal, mereka mendiami di sepanjang sungai Beogong dari hilir sampai dengan hulu.
 
Dari daerah Beoga dan Ilaga inilah orang Damal kemudian menyebar ke [[Jila, Mimika|Jila]], [[Alama, Mimika|Alama]], [[Bela, Amungkalpia, Puncak|Bela]], [[T"Singa, Tembagapura, Mimika|Tsinga]], [[Hoya, Mimika|Hoya]], [[Waa, Tembagapura, Mimika|Waa]], [[Arwanop, Tembagapura, Mimika|Aroanop]], Timika, dan [[Agimuga, Mimika|Agimuga]]. Daerah-daerah ini secara turun-temurun mereka hidup menetap.
 
DariDipercaya dari suku Damal ini kemudian terpecah menjadi dua suku bangsa, yaitu yang pertama adalah suku Damal yang hidup dan bertempat tinggal di kabupatenKabupaten Puncak Papua, Ilaga dan Beoga, yang ke dua adalah [[suku Amungme]] yang hidup dan bertempat tinggal di kabupatenKabupaten Mimika, dan anak sukunya adalah suku Delem yang hidup dan bertempat tinggal di sepanjang [[sungai MambramoMamberamo]]. Suku Delem ini juga dipercaya merupakan gabungan dari tiga suku, yaitu suku Damal, [[suku Dani]], dan [[suku Wano]].
 
==Tradisi==
Baris 22 ⟶ 28:
Etnis Damal pada zaman dahulu telah memasak makanan dengan menggunakan api. Api dibuat dengan ''Hagan'' yaitu kayu kecil kering yang dibelah di bagian tengah dan menggunakan tali rotan yang kering. Kemudian tali rotan dijepit dengan kaju kering yang sudah dibelah, lalu ke dua ujung tali rotannya di tarik hingga gesekan antara tali rotan dan kayu mulai panas, kemudian panas itu mengeluarkan asap sampai tali rotan itu putus dan menghasilkan api.
 
===Rumah Demografi Honai===
[[Honai]] merupakan rumah adat suku damal secara turun-temuruan sampai kini. Honai yang terbuat dari alang-alang ini berarti bukan semuanya dari alang-alang melainkan atapnya saja yang dari alang-alang, kalau yang lain semuanya dari kayu-kayu tertentu yang bisa bertahan hingga puluhan tahun lamanya.
Penduduk asli daerah Ilaga dan Beoga adalah orang Damal. Pembagian menurut marga Damal yang memiliki hak ulayat di daerah Ilaga adalah marga Magai yang menduduki daerah mulai dari kali Kungnomun sampai Owinomun.
 
==Adat istiadat==
Marga Alom menduduki daerah mulai dari Namungku Wanin sampai Towengki. Marga Murib (mom)menduduki daerah Towengki dan bagian muarah kali Ilogong menduduki oleh Hagabal, Dang, dan Dewelek. Mulai dari Tagaloan sampai kelebet didiami oleh marga Kiwak. Daerah yang pertama kali didiami orang Damal adalah Ilaga dan Beoga yang merupakan pusat perkembangan orang Damal.
===Sistem sosial===
SistemSuku kepemimpinanDamal dalammenganut sistem [[Moietas (kekerabatan)|moietas]] [[eksogami]] dimana masyarakat Damal dipimpinterbagi menjadi dua kelompok sosial (paroh masyarakat) yang olehdisebut ''Nagwanmoietas'' (yang bernama ''nagawanMagaij'') yangdan diharuskan''Mom'', ahlitidak dalamada bidanvperbedaan ekonomistatus sepertisosial perladangan,mengenai peternakankelompok Magaij dan babiMom, akan tetapi anggota Magaij harus menikah dengan anggota Mom dan perdangangansebaliknya, kulitdilarang keranguntuk (bia).menikahi Diharapkansesama pemimpinanggota memilikikelompok sifatyang dermawansama. Dalam satu kelompok (''alapmemeioty'') terdiri dari beberapa klan yang bermarga sama seperti klan Awom, beraniWakerokwa, dandst. pintarDi dalamBeoga bebicarasendiri untukterdapat memimpin37 dalamklan peperangansedangkan di Ilaga terdapat 8 klan. <ref name="Melalatoa 1995 p. 216-217 ">{{cite book | last=Melalatoa | first=M.J. | title=Ensiklopedi suku bangsa di Indonesia: A-K | publisher=Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI | series=Ensiklopedi suku bangsa di Indonesia | year=1995 | url=https://books.google.com/books?id=sU4OAQAAMAAJ | pages=216–217| language=id | access-date=2022-10-25 | page=}}</ref>
 
SelainSistem itukepemimpinan Suku Damal menganut sistem ''exogamous meioties'' dimanadalam masyarakat Damal terbagi menjadi dua kelompok social yangdipimpin disebutoleh ''meiotyNagwan'' (bahasa inggris) yang bernama ''Magaijnagawan'') danyang ''Mom'',diharuskan tidakahli adadalam perbedaanbidang statusekonomi sosialseperti mengenaiperladangan, kelompok Magaij danpeternakan Mombabi, akan tetapi anggota Magaij harus menikah dengan anggota Mom dan sebaliknya,perdangangan dilarangkulit untukkerang menikahi(bia). sesamaDiharapkan anggotapemimpin kelompokmemiliki yangsifat sama. Dalam satu kelompokdermawan (''meiotyalapme'' terdiri dari beberapa klan yang bermarga sama seperti klan Awom), Wakerokwa,berani dst.dan Dipintar Beogadalam sendiribebicara terdapatuntuk 37memimpin klandalam sedangkan di Ilaga terdapat 8 klanpeperangan. <ref name="Melalatoa 1995 p. 216-217 ">{{cite book | last=Melalatoa | first=M.J. | title=Ensiklopedi suku bangsa di Indonesia: A-K | publisher=Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI | series=Ensiklopedi suku bangsa di Indonesia | year=1995 | url=https://books.google.com/books?id=sU4OAQAAMAAJ | pages=216–217| language=id | access-date=2022-10-25 | page=}}</ref>
 
== Demografi ==
Sistem kepemimpinan dalam masyarakat Damal dipimpin oleh ''Nagwan'' ( ''nagawan'') yang diharuskan ahli dalam bidanv ekonomi seperti perladangan, peternakan babi, dan perdangangan kulit kerang (bia). Diharapkan pemimpin memiliki sifat dermawan (''alapme''), berani dan pintar dalam bebicara untuk memimpin dalam peperangan.<ref name="Melalatoa 1995 p. 216-217 ">{{cite book | last=Melalatoa | first=M.J. | title=Ensiklopedi suku bangsa di Indonesia: A-K | publisher=Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI | series=Ensiklopedi suku bangsa di Indonesia | year=1995 | url=https://books.google.com/books?id=sU4OAQAAMAAJ | pages=216–217| language=id | access-date=2022-10-25 | page=}}</ref>
Penduduk asli daerah Ilaga dan Beoga adalah orang Damal. Pembagian menurut marga Damal yang memiliki hak ulayat di daerah Ilaga adalah marga Magai yang menduduki daerah mulai dari kali Kungnomun sampai Owinomun.
 
Marga Alom menduduki daerah mulai dari Namungku Wanin sampai Towengki. Marga Murib (momMom) menduduki daerah Towengki dan bagian muarah kali Ilogong menduduki oleh Hagabal, Dang, dan Dewelek. Mulai dari Tagaloan sampai kelebet didiami oleh marga Kiwak. Daerah yang pertama kali didiami orang Damal adalah Ilaga dan Beoga yang merupakan pusat perkembangan orang Damal.
Masyarakat Damal menyatu dengan alam, mereka sulit sekali untuk merantau di daerah suku kerabat lainnya. Mereka sangat mencintai daerah mereka sebagai pemberian sang pencipta yang berlimpah dengan kekayaan alam yang begitu subur, dan menyimpan mutiara kehidupan.
 
Gunung-gunung dan lembah-lembah menyimpan kekayaan alam seperti tambang, emas, perak, tembaga, minyak bumi, kayu gaharu, hewan-hewan dan tumbuh-tumbuhan. Alam tempat tinggal mereka menyediakan berbagai bahan sandang dan pangan untuk menyambung kehidupan mereka.
 
Orang Damal percaya bahwa mereka adalah keturunan pertama dari anak sulung nenek moyang bangsa manusia. Mereka hidup di sebela utara dan selatan pegunungan kartens dan juga di sepanjang sungai Nogolonogong (Mambramo).
 
Dari suku Damal ini terpecah menjadi dua suku bangsa, yaitu yang pertama adalah suku Damal yang hidup dan bertempat tinggal di kabupaten Puncak Papua, Ilaga dan Beoga, yang ke dua adalah suku Amungme yang hidup dan bertempat tinggal di kabupaten Mimika, dan anak sukunya adalah suku Delem yang hidup dan bertempat tinggal di sepanjang sungai Mambramo.
 
Mereka ini hanya satu suku dan satu nenek moyang namun satu dengan lain hal mereka terpecah. Suku Delem dan Amungme adalah anak suku dari suku Damal. Sebenarnya suku Delem ini gabungan dari tiga suku, yaitu suku Damal, suku Dani, dan [[suku Wano]].
 
== Referensi ==
{{reflist}}
* {{id}} [http://wartapedia.com/edukasi/ensiklopedia/707-suku-damal.html Suku Damal Papua]
 
* {{en}} [http://www.carstenszpapua.com/ Cartenz Pyramid And Papua Tribe]
* Teppy Komekson Komangal, my honai dec, 21, 2009
Baris 48 ⟶ 50:
 
[[Kategori:Suku bangsa di Papua Tengah|Damal]]
[[Kategori:SukuKelompok bangsaetnik di Indonesia|Damal]]