Orang Indo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 2 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.2
k Etnik
 
(3 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 7:
|poptime=sekitar 1.000.000 di Indonesia (pendugaan), sekitar 500.000 di Belanda
|popplace=[[Belanda]], [[Indonesia]], [[Amerika Serikat]], [[Australia]], [[Britania Raya]]
|langs=[[Bahasa Belanda|Belanda]], [[Bahasa Indonesia|Indonesia]], [[Bahasa Pecok|Pecok]], [[Bahasa Javindo|Javindo]], [[Bahasa Melayu|Melayu]], [[BahasaDaftar Jawabahasa di Indonesia|JawaBahasa Daerah di Indonesia]], [[Bahasa Inggris|Inggris]], [[Bahasa Portugis|Portugis]], [[bahasa Spanyol|Spanyol]], [[bahasa Jerman|Jerman]]
|rels='''Mayoritas'''<br>[[Kristen]] ([[Protestan]] terutama [[Lutheran]]; [[Katolik Roma]])<br>'''Minoritas'''<br>[[Islam]]
|related=[[Bangsa Belanda|Belanda]] • [[Daftar suku di Indonesia|suku-suku di Indonesia]], terutama [[orang Maluku|Maluku]], [[Suku Jawa|Jawa]], [[Suku Sunda|Sunda]], dan [[Suku Minahasa|Minahasa]] • [[bangsa Portugis|Portugis]] • [[bangsa Spanyol|Spanyol]] • [[bangsa Jerman|Jerman]] • [[bangsa Inggris|Inggris]] • [[bangsa Arab|Arab]]
Baris 22:
 
=== Periode awal pembentukan: Era Portugis dan Spanyol (1500-1600) ===
Penjelajah dari [[Eropa]] mulai ramai datang ke [[Nusantara]] pada awal [[abad ke-16]], sebagai konsekuensi dari [[Zaman Penjelajahan]] (''Age of Exploration'') yang melanda Eropa.<ref>{{Cite book|last=Goor|first=Jurrien van|last2=Goor|first2=Foskelien van|date=2004|url=https://books.google.co.id/books?id=XORpOFX5o80C&lpg=PP1&pg=PA57#v=onepage&q&f=false|title=Prelude to Colonialism: The Dutch in Asia|location=|publisher=Uitgeverij Verloren|isbn=978-90-6550-806-5|pages=57|language=en|url-status=live}}</ref> Banyak di antara mereka yang tertarik untuk atau terpaksa menetap di negeri tujuan. Mereka adalah orang [[Portugis]] dan [[Spanyol]] beserta budak-budak mereka dari [[India]], [[Sri Lanka]], [[Malaka]], atau Nusantara bagian timur (seperti Maluku, Bali, atau Gowa/Bugis). Misi Eropa berdatangan karena bisnis dan perdagangan, namun ada pula yang menetap karena tugas keagamaan (misi). Cukup banyak yang kemudian menikah atau bahkan memiliki anak tanpa ikatan pernikahan dengan penduduk setempat, mengingat pendatang dari Eropa semuanya lelaki. Di [[Malaya]], keturunan mereka saat ini disebut sebagai '''Melayu Eropa'''. Di Indonesia, sisa-sisa dari masyarakat campuran ini dapat ditemukan di Maluku, Flores, Kampung Tugu ([[Cilincing, Jakarta Utara]]) serta Kampung Lamno Jaya, [[Aceh Barat]]. Masyarakat yang terakhir ini sekarang nyaris punah akibat bencana [[Tsunami Aceh 2004]].<ref>{{Cite web|last=Azis|first=Muhajir Abdul|date=19 November 2017|title=Telusur jejak turunan Portugis di Aceh|url=https://lokadata.id/artikel/telusur-jejak-turunan-portugis-di-aceh|website=Lokadata.ID|language=id|access-date=20 September 2020|archive-date=2020-11-26|archive-url=https://web.archive.org/web/20201126172431/https://lokadata.id/artikel/telusur-jejak-turunan-portugis-di-aceh|dead-url=yes}}</ref>
 
Walaupun periode relatif ini singkat, terdapat banyak warisan budaya masyarakat ini yang masih dapat dilihat hingga sekarang. Cara bergaul orang Portugis yang relatif terbuka dan tidak [[rasisme|rasis]] membuat budayanya banyak terserap secara mudah. Berbagai tanaman asal Amerika tropis, beberapa jenis kue (terutama bolu), sejumlah produk rumah tangga umum, serta berbagai permainan dan hiburan dari Eropa mulai dikenal masyarakat Nusantara melalui pendatang ini dan keturunannya. Laporan Belanda pada abad ke-19 bahkan menyatakan bahwa bahasa Portugis bahkan masih dipakai oleh orang-orang keturunan campuran Eropa (mestizo) di [[Batavia]]. Musik [[keroncong]] adalah bentuk musik dari masyarakat campuran warisan masa ini dan kelak menjadi salah satu penciri kultur Eropa-Indonesia pada abad ke-20.<ref>{{Cite journal|last=Becker|first=Judith|date=1975|title=Kroncong, Indonesian Popular Music|url=https://www.jstor.org/stable/833923|journal=Asian Music|language=en|volume=7|issue=1|pages=14|doi=10.2307/833923|issn=0044-9202}}</ref>
Baris 47:
Sejak masa ini mulai terjadi emigrasi besar-besaran orang Eropa-Indonesia ke luar Indonesia.
 
Pada [[Perang Dunia Kedua]], orang Indo mengalami masa yang suram, baik yang tinggal di [[Eropa]] maupun [[Asia]]. Di [[Eropa]], [[Jerman Nazi]] menduduki banyak [[negara]] dan memusuhi mereka yang bukan "Arya" asli (Eropa asli).{{Butuh rujukan}} Selama Perang Dunia II, Koloni Eropa di Asia Tenggara, termasuk Hindia Belanda, diserang dan dianeksasi oleh [[Kekaisaran Jepang]].<ref>{{Cite web|last=|first=|date=|title=The Dutch East Indies Campaign 1941-1942|url=https://dutcheastindies.webs.com/index.html|website=dutcheastindies.webs.com|access-date=23 September 2020|archive-date=2019-04-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20190410231954/https://dutcheastindies.webs.com/index.html|dead-url=yes}}</ref> Tentara Jepang memperlakukan penduduk jajahannya dengan kejam, terlebih-lebih orang-orang dari [[Eropa]] (termasuk Indo). Semua orang Eropa asli dimasukkan ke dalam [[kamp konsentrasi Jepang]],<ref>{{Cite book|last=Smith|first=Andrea L.|date=2003|url=https://www.jstor.org/stable/j.ctt46mxq8.4|title=Europe's Invisible Migrants|location=Amsterdam|publisher=Amsterdam University Press|isbn=978-90-5356-571-1|editor-last=Smith|editor-first=Andrea L.|pages=16|url-status=live}}</ref> sementara orang Indo yang dapat membuktikan hubungan kekerabatan dengan pribumi dikenakan pembatasan-pembatasan tertentu.<ref>{{Cite web|last=Croix|first=Humphrey de la|date=|title=World War II and Bersiap Period (1945-1949) {{!}} Buitenkampers: Ignored and Untold stories {{!}}|url=http://www.indischhistorisch.nl/tweede/oorlog-en-bersiap/world-war-ii-and-bersiap-period-1945-1949-buitenkampers-ignored-and-untold-stories/|website=www.indischhistorisch.nl|access-date=23 September 2020}}</ref> Anak laki-laki berusia 15 tahun ke atas dipisahkan dari ibunya dan dimasukkan ke dalam kamp bersama dengan laki-laki dewasa. Sementara itu, perempuan diasingkan bersama anak-anak di kamp perempuan.<ref>{{Cite news|last=|first=|date=19 October 2014|title=The forgotten women of the 'war in the East'|url=https://www.bbc.com/news/magazine-29665232|work=|newspaper=BBC News|language=en-GB|access-date=23 September 2020}}</ref> Semua laki-laki usia kerja [[Kerja paksa|dipaksa kerja]] tanpa dibayar.<ref>{{Cite web|last=|first=|date=|title=Information about the Prisoners of War of the Japanese 1939-1945|url=https://www.forces-war-records.co.uk/prisoners-of-war-of-the-japanese-1939-1945|website=www.forces-war-records.co.uk|access-date=23 September 2020|archive-date=2022-03-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20220308184617/https://www.forces-war-records.co.uk/prisoners-of-war-of-the-japanese-1939-1945|dead-url=yes}}</ref>
 
Banyak di antara mereka yang dapat melarikan diri, pergi ke negara-negara seperti [[Amerika Serikat]], [[Inggris]] (salah satu negara Eropa yang tidak diduduki [[tentara]] [[Nazi]]), [[Australia]] (mengabaikan kebijakan ras- [[White Australia Policy]]), [[Selandia Baru]] dan [[Kanada]] karena mereka dapat diterima sebagai [[pelarian perang]].
Baris 150:
 
[[Kategori:Orang Indo| ]]
[[Kategori:SukuKelompok bangsaetnik di Indonesia|Indo]]
[[Kategori:Suku bangsa di Belanda|Indo]]