Orang Bugis di Malaysia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Etnik |
|||
(17 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:Bugis Museum.JPG|jmpl|325x325px|Museum [[Suku Bugis|Bugis]] yang berada di Pontian, [[Johor]].]]
'''Suku Bugis''' adalah salah satu etnik yang terdapat dalam populasi
Sensus penduduk di Malaysia tidak mengkategorikan Bugis sebagai suku bangsa tersendiri melainkan diklasifikasikan sebagai
== Sejarah Bugis di Tanah Melayu ==
Orang Bugis memegang peranan penting dalam sejarah di [[Tanah Melayu]]. Orang-orang Bugis pada saat itu terlibat secara langsung atau tidak langsung di dalam [[politik]] kerajaan-kerajaan [[Melayu]] ketika itu. Bermula saat Raja [[Sulaiman Badrul Alam Shah]] ingin menguasai Johor, Riau, dan Lingga yang dikuasai oleh [[Abdul Jalil Syah dari Siak|Sultan Abdul Jalil Rahmat Shah]] atau dikenal dengan julukan ''Raja Kecik''. Lalu dengan bantuan orang-orang Bugis dari [[Klang]], Raja Sulaiman berhasil merebut wilayah Johor, Riau, dan Lingga dari tangan ''Raja Kecik''.<ref name="sejarah">http://www.antaranews.com/berita/67980/raja-raja-di-malaysia-berdarah-bugis. Diakses tanggal 30-10-2017</ref> Sebagai balas budi, Raja Sulaiman memberikan gelar [[Yang Dipertuan Muda]] kepada [[Daeng Marewah]] yang memerintah di wilayah Johor, Riau, dan Lingga. Hingga saat ini raja-raja di Kesultanan Johor dan Kesultanan Selangor adalah keturunan [[Bugis]].<ref name="bugis1">Andaya, Barbara Watson (2003) ''Gender, Islam and the Bugis Diaspora in Nineteenth-and Twentieth-Century Riau''. SARI: Jurnal Alam dan Tamadun Melayu, 21 . pp. 77-108. ISSN 0127-2721</ref>
== Integrasi Bugis sebagai Melayu ==
Suku [[Bugis]] di [[Malaysia]] tidak dikategorikan sebagai suku bangsa tersendiri. Namun, [[Sensus|sensus penduduk]] di Malaysia umumnya mengkategorikan orang [[Bugis]] sebagai [[Orang Melayu]]. Mereka memiliki hak dan kewajiban sebagaimana orang [[Melayu]] lain sesuai [[konstitusi]] dan [[undang-undang]] yang berlaku di [[Malaysia]].
Orang yang diakui sebagai [[Melayu]] menurut ''Perlembagan Persekutuan'' (Konstitusi Negara Malaysia) perkara 160 klausa 2 adalah sebagai berikut
''“Orang Melayu” ertinya seseorang yang menganuti agama Islam, lazim bercakap bahasa Melayu, menurut adat Melayu dan—''
Baris 21:
=== Hak dan keistimewaan Melayu ===
[[Hak]] istimewa orang Melayu adalah hak yang telah disepakati oleh para pemimpin Malaysia terdahulu yang mereka berikan kepada orang Melayu sebagai kompensasi kesediaan rakyat Melayu di tanah Melayu untuk menerima etnis [[Tionghoa]] dan etnis [[India]] untuk berbagi kehidupan di tanah Melayu secara bersama-sama. Hak-hak keistimewaan ini termaktub dalam perkara 153 ''Perlembagaan Persekutuan Tanah Melayu 1948''.
==== Jabatan dalam kerajaan ====
Beberapa jabatan penting didalam pemerintahan Malaysia harus dipegang oleh orang Melayu. Salah satu jabatan tertinggi yang hanya dapat diduduki oleh orang Melayu adalah [[Yang di-Pertuan Agong]] [[Malaysia]]. [[Yang di-Pertuan Agong]] adalah gelar resmi bagi [[kepala negara]] di Negara Malaysia dan memiliki masa jabatan selama lima tahun.<ref name="perlembagaan"/>
==== Peruntukan Beasiswa ====
Kuota pemberian beasiswa atau bantuan pendidikan lainnya harus mengutamakan orang [[Melayu]] terlebih dahulu daripada orang bukan Melayu.<ref name="perlembagaan"/>
==== Bantuan Ekonomi ====
Setiap peraturan dibuat untuk memudahkan orang-orang Melayu dalam mendapatkan izin atau sertifikasi untuk menjalankan usaha, bisnis ataupun kegiatan ekonomi lainnya.<ref name="perlembagaan"/>
== Tokoh Bugis-Malaysia ==
* [[
* [[Tun Abdul Razak]] (Perdana Menteri kedua Malaysia)
* [[Najib Tun Razak]] (Perdana Menteri keenam Malaysia)
* [[Muhyiddin Yassin]] (Mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia)
* [[Yuna]] (Penyanyi)
* [[Ibrahim Ismail dari Johor|Sultan Ibrahim Ismail]] (Sultan Johor)
* [[Sharafuddin dari Selangor|Sultan Sharafuddin Idris Shah Al-Haj]] (Sultan Selangor)
== Referensi ==
{{Reflist}}
[[Kategori:Kelompok etnik di Malaysia]]
[[Kategori:Demografi Malaysia]]
|