Suku Moni: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k Etnik |
||
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan) | |||
Baris 16:
Kata "Migani" berasal dari kata ''Miga'' yang artinya asli, murni, tulen dan ''Ni'' yang artinya orang, manusia. Sehingga arti Migani adalah "manusia sejati". Istilah "Moni" pertama kali digunakan tahun 1970-an oleh [[Daftar Bupati Nabire|Bupati Nabire]] (1969-1972), Karel Gobay. Saat itu situasi dilanda konflik antar suku dan penyebabnya diketahui adalah suku Migani. Bupati Gobay yang berusaha mengatasi masalah ini menghadapi watak Orang Migani yang keras, karena itu ia kecewa sehingga mulai menyebut dengan nama Suku Moni.
Kata "Moni" berasal dari kata [[bahasa Mee]], ''Nomo'' atau ''Mou'' yang berarti [[talas|keladi]] (yang dimakan menyebabkan gatal) dan ''Ni'', dari kata ''Mene'' dalam [[bahasa Migani]] berarti orang. Makna ini berarti negatif karena hendak mengatakan bahwa Orang Migani itu sama dengan keladi yang sudah tidak bisa dikonsumsi lagi oleh manusia karena menyebabkan gatal, tidak enak dan seterusnya. Generasi setelah 1970an lebih sering menggunakan kata Moni karena sudah lebih populer dan generasi sebelumnya menggunakan kata Migani. (Pater Kleopas Sojuna Sondegau, 2021)<ref>{{cite web|url=https://ar-ar.facebook.com/110574544569896/posts/penggunaan-istilah-moni-atau-suku-moni-dan-migani-atau-suku-miganidi-wilayah-kab/114177967542887/
|title=Penggunaan Istilah Moni atau Suku Moni dan Migani atau Suku Migani di Wilayah Kabupaten Intan Jaya|last=Sondegau|first=Kleopas Sojuna|date=2021|website=Facebook|access-date=January 22, 2023}}</ref>
Baris 23:
[[Kategori:Suku bangsa di Papua Tengah|Moni]]
[[Kategori:
|