Suku Tontemboan: Perbedaan antara revisi

Suku Tontemboan berasal dari pakasaPakasa'an Tompakewa yang terdiri dari 6 walak;

Mitos leluhur orang Tontemboan, bahwa mereka juga berasal dari keturunan Lumimu-'ut, tapi dengan versi yang sedikit berbeda. Menurut bentuk mitos ini, pada awalnya hanya ada lautan dan batu besar yang disapu oleh gelombang, dan setelah itu seekor bangau berkeringat, dari keringatnya menghasilkan seorang dewa perempuan yang disebut Lumimu-'ut (Loeang-Sermata).

Setelah menciptakan bumi, Lumimu-'ut naik ke gunung, lalu angin barat bertiup dan membuatnya hamil. Seiring waktu ia melahirkan seorang anak laki-laki, dan saat ia telah tumbuh menjadi dewasa, sang ibu menyuruhnya mencari seorang istri, namun sejauh ia mencari, ia tidak menemukan satupun. Maka Lumimu-'ut memberinya tongkat yang panjangnya sama dengan tinggi badannya, memintanya mencari seorang perempuan yang harus lebih pendek dari tinggi tongkat ini, dan bila ia menemukan perempuan demikian, maka ia ditakdirkan untuk menikahinya.

Orang TountemboanTontemboan bertutur menggunakan [[bahasa Tontemboan]] yang merupakan salah satu dialek dari [[bahasa Minahasa]].

Bahasa TountemboanTontemboan memiliki 2 dialek, yaitu;

*Dialek Matana’iMatana'i (dituturkan di Sonder dan wilayah sekitarnya)

*Dialek Makela’iMakela'i (dituturkan kecamatan Langowan, Tompaso’Tompaso', dan sebagian Tompaso’Tompaso' Baru)

Suku Tontemboan, menghuni wilayah [[Kabupaten Minahasa]] bagian selatan, yangyakni mendiami daerahkecamatan [[Langowan Barat, Minahasa|Langowan]], Tompaso, Kawangkoan, Sonder, Tareran, Tumpaan, Amurang, dan daerah di sepanjang kuala Ranoyapo yaitu di daerah Motoling, Kumelembuai, Ranoyapo, Tompaso Baru, Modoinding, Tenga, dan Sinonsayang.

[[Kategori:SukuKelompok bangsaetnik di Indonesia]]