Suku Sumba: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
David Bani (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k Etnik |
||
(28 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{noref}}
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Graf en woonhuizen in een Sumbanees dorp TMnr 10028563.jpg|jmpl|200px|Rumah di perkampungan Sumba. Di sebelah kanan adalah kubur tradisional. Suku Sumba masih menerapkan elemen-elemen megalitik dalam adat-istiadatnya, meskipun banyak di antara mereka telah memeluk [[Kristen|agama Kristen]].]]
[[Pulau Sumba]] didiami oleh '''Suku Sumba''' dan terbagi atas empat kabupaten, [[Kabupaten Sumba Barat Daya|Sumba Barat Daya]], [[Kabupaten Sumba Barat|Sumba Barat]], [[Kabupaten Sumba Tengah|Sumba Tengah]] dan [[Kabupaten Sumba Timur|Sumba Timur]] adalah bagian dari Provinsi [[Nusa Tenggara Timur]], [[Indonesia]]. Masyarakat Sumba secara rasial adalah campuran
== Kebudayaan pulau Sumba ==
Di [[Kabupaten Sumba Timur|Sumba Timur]] strata sosial antara kaum bangsawan (maramba), pemuka agama (kabihu) dan rakyat jelata (ata) masih berlaku, walaupun tidak setajam di masa lalu dan jelas juga tidak pula tampak lagi secara nyata pada tata rias dan busananya. Dewasa ini perbedaan pada busana lebih ditunjukkan oleh tingkat kepentingan peristiwa seperti pada pesta-pesta adat, upacara-upacara perkawinan dan kematian dimana komponen-komponen busana yang dipakai adalah buatan baru. Sedangkan busana lama atau usang biasanya dipakai di rumah atau untuk bekerja sehari-hari.
Baris 25 ⟶ 10:
== Busana pria ==
[[Berkas:Perhiasan Logam Sumba.png|jmpl|Perhiasan logam Sumba]]Sebagaimana telah disebutkan busana masyarakat Sumba dewasa ini cenderung lebih ditekankan pada tingkat kepentingan serta suasana lingkungan suatu kejadian daripada hierarki status sosial. Namun masih ada perbedaan-perbedaan kecil. Misalnya busana pria bangsawan biasanya terbuat dari kain-kain dan aksesoris yang lebih halus daripada kepunyaan rakyat jelata, tetapi komponen serta tampak keseluruhannya sama. Menilik hal-hal tersebut maka pembahasan busana pria sumba ditujukan pada pakaian tradisional yang dikenakan pada peristiwa besar, upacara, pesta-pesta dan sejenisnya. Karena pada saat-saat seperti itulah ia tampil dalam keadaan terbaiknya. Busana pria Sumba terdiri atas bagianbagian penutup kepala, penutup badan dan sejumlah penunjangnya berupa perhiasan dan senjata tajam.▼
▲Sebagaimana telah disebutkan busana masyarakat Sumba dewasa ini cenderung lebih ditekankan pada tingkat kepentingan serta suasana lingkungan suatu kejadian daripada hierarki status sosial. Namun masih ada perbedaan-perbedaan kecil. Misalnya busana pria bangsawan biasanya terbuat dari kain-kain dan aksesoris yang lebih halus daripada kepunyaan rakyat jelata, tetapi komponen serta tampak keseluruhannya sama. Menilik hal-hal tersebut maka pembahasan busana pria sumba ditujukan pada pakaian tradisional yang dikenakan pada peristiwa besar, upacara, pesta-pesta dan sejenisnya. Karena pada saat-saat seperti itulah ia tampil dalam keadaan terbaiknya. Busana pria Sumba terdiri atas bagianbagian penutup kepala, penutup badan dan sejumlah penunjangnya berupa perhiasan dan senjata tajam.
Sebagai penutup badan digunakan dua lembar hinggi yaitu hinggi kombu dan hinggi kawuru. Hinggi kombu dipakai pada pinggul dan diperkuat letaknya dengan sebuah ikat pinggang kulit yang lebar. Hinggi kawuru atau kadang-kadang juga hinggi raukadama digunakan sebagai pelengkap. Di kepala dililitkan tiara patang, sejenis penutup kepala dengan lilitan dan ikatan tertentu yang menampilkan jambul. Jambul inilah dapat diletakkan di depan, samping kiri atau samping kanan sesuai dengan maksud perlambang yang ingin dikemukakan. Jambul di depan misalnya melambangkan kebijaksanaan dan kemandirian. Hinggi dan tiara terbuat dari tenunan dalam teknik ikat dan pahikung. Khususnya yang terbuat dengan teknik pahikung disebut tiara pahudu.
Baris 32 ⟶ 16:
Ragam-ragam hias yang terdapat pada hinggi dan tiara terutama berkaitan dengan alam lingkungan mahluk hidup seperti abstraksi manusia (tengkorak), udang, ayam, ular, naga, buaya, kuda, ikan, penyu, cumi-cumi, rusa, burung, kerbau sampai dengan corak-corak yang dipengaruhi oleh kebudayaan asing ([[Tionghoa]] dan [[Belanda]]) yakni naga, bendera tiga warna, mahkota dan singa. Ke semuanya memiliki arti serta perlambang yang berangkat dari mitologi, alam pikiran serta kepercayaan mendalam terhadap marapu. Warna hinggi juga mencerminkan nilai estetis dan status sosial. Hinggi terbaik adalah hinggi kombu kemudian hinggi kawuru lalu hinggi raukadana dan terakhir adalah hinggi panda paingu.
Selanjutnya busana pria Sumba dilengkapi dengan sebilah kabiala yang disisipkan pada sebelah kiri ikat pinggang. Sedangkan pergelangan tangan kiri dipakai kanatar dan mutisalak. Secara tradisional busana pria tidak menggunakan alas kaki, namun dewasa ini perlengkapan tersebut semakin banyak digunakan khususnya
== Busana Adat Wanita ==
Baris 44 ⟶ 28:
{{DEFAULTSORT:Sumba}}
[[Kategori:
[[Kategori:Suku bangsa di Nusa Tenggara Timur]]
|