Hatten Wines: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Angayubagia (bicara | kontrib) k →Sejarah |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(5 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{
{{Refimprove|date=September 2019}}
'''Hatten Wines''' adalah merek anggur buatan [[Kabupaten Buleleng|Buleleng]], [[Bali]], [[Indonesia]], yang berdiri sejak tahun 1994 atas prakarsa Ida Bagus Rai Budarsa.<ref>{{Cite
== Sejarah ==
Pada tahun 1994, Ida Bagus Rai Budarsa mendirikan Hatten Wines, sebagai ''the first and only true Balinese winery'', dan memperkenalkan cita rasa anggur Bali ke hotel dan restaurant di seluruh Indonesia. Hatten Wines berkomitmen akan kualitas dan rasa standar internasional sehingga terpilih sebagai ''Top-10 Fastest Improving Producers in Asia''. Perkebunan Hatten Wines terletak sepanjang pantai utara Bali
=== Tonggak sejarah ===
* 1992: Ida Bagus Rai Budarsa memproduksi wine dengan menggunakan anggur lokal. Berdirilah pabrik wine pertama di Bali dan mengembangkan jenis anggur lokal untuk diproduksi menjadi wine.
* 1994: ''Launching'' wine Rosé ''vintage'' yang pertama.
Baris 18:
* 2011: Bapak Gus Rai mendapat penghargaan sebagai Wine Pioneer Award untuk Asia Tenggara.
=== Pendiri ===
==== Ida Bagus Rai Budarsa ====
Ia mendapat penghargaan sebagai ''Wine Pioneer'' tahun 2011 berkat kesuksesannya memproduksi wine berkualitas di pulau tropis. Keluarganya adalah produsen Dewi Sri, produk brem dan arak terkemuka di Bali, didirikan oleh Ida Bagus Oka Gotama sejak tahun 1968, dimana ia kemudian memproduksi Hatten Wines. Visinya menjadikan Hatten Wines salah satu produk ''iconic ''dari Indonesia yang berasal dari Bali.
=== Pembuat Anggur (''Winemaker'') ===
==== James Kalleske ====
Meski baru saja bergabung dengan PT Arpan Bali sebagai ''winemaker'', James Kalleske bukanlah orang baru dalam dunia wine. Dia lahir dan besar di Barossa Valley, daerah penghasil wine terkemuka di Australia, James telah mempelajari pembuatan wine sejak usia 17 tahun. James meraih gelar sarjana ''Science ''jurusan ''Oenology and Viticulture ''dari Univeritas Curtin, Australia dan
menerima ''Dean’s Award'' sebagai ‘''most outstanding student''’ pada tahun terakhirnya. Berkat hasratnya dalam membuat wine, James berhasil membuat dua wine ''vintage ''pertamanya di perusahaan wine Grant Burge, Barossa Valley.
Baris 29:
James menerima penghargaan ''5 Star Halliday Winery Ratings'' ketika bekerja untuk Rockfield Estate Wines dan Thompson Estate Wines di Margaret River, Australia. Berkat kecintaannya terhadap wine, dia juga mendapat kehormatan bekerja bersama dibawah bimbingan para ''winemaker'' terbaik Australia: Bob Cartwright, Cliff Royle, Vanya Cullen dan Virginia Wilcock, dan dianugerahi gelar ''5th Generation Winemaker'' ''Alphonse Mellot ''dari Prancis. Pada bulan Juni tahun 2012, James dan keluarga kecilnya pindah ke Bali dan bergabung dengan Hatten Wines.
== Penghargaan ==
Gambar Aga White:
* 2012 SILVER MEDAL, Wine & Spirits Asia Wine Challenge 2012, Singapura
Baris 54:
* 2011 BRONZE MEDAL, Wine Style Asia Award 2011 Singapura.
== Produk ==
=== Rosé ===
Jenis: Alphonse-Lavalleé
Analisis: 11% alkohol
Baris 76:
Tersedia dalam kemasan botol 750 ml dan 2 liter Cask
=== Aga Red ===
Jenis: Alphonse-Lavalleé
Analisis: 11.5 % alkohol
Baris 92:
Idealnya Aga Red disimpan pada suhu 18 °C atau kurang. Temperatur lebih tinggi akan mempercepat kematangan usia wine dan memperpendek masa simpan'' ''wine (''shelf life)''. Akan menjadi lebih lembut dan matang dengan botol yang cukup berumur. Kualitas rasa makin meningkat jika dipindahkan sesaat sebelum disajikan. Disajikan: 8°-12 °C. Tersedia dalam kemasan botol 750 ml dan 2 liter Cask
=== Aga White ===
Jenis: Belgia (Muscat dari jenis Alexandria)
Analisis: 11% alkohol
Baris 108:
Idealnya Aga White disimpan pada suhu 18 °C atau kurang. Temperatur lebih tinggi akan mempercepat kematangan usia wine dan memperpendek masa simpan (''shelf life)''. Tidak dibuat untuk penyimpanan yang berkelanjutan. Disajikan: 5°-8 °C. Tersedia dalam kemasan botol 750 ml dan 2 liter Cask
=== Alexandria ===
Jenis: Belgia (Muscat dari jenis Alexandria)
Analisis: 10,5 % alkohol
Baris 124:
Idealnya Alexandria disimpan pada suhu 18 °C atau kurang. Temperatur lebih tinggi akan mempercepat kematangan usia wine dan memperpendek masa simpan (''shelf life)''. Tidak dibuat untuk penyimpanan yang berkelanjutan. Disajikan: 5°-8 °C. Tersedia dalam kemasan botol 750 ml.
=== Jepun Sparkling Rosé ===
Jenis: Alphonse-Lavalleé
Analisis: 11,5 % alkohol
Baris 140:
Idealnya Jepun disimpan pada suhu 18 °C atau kurang. Temperatur lebih tinggi akan mempercepat kematangan usia wine dan memperpendek masa simpan (''shelf life)''. Tidak dibuat untuk penyimpanan yang berkelanjutan. Disajikan: 3°-5 °C. Tersedia dalam kemasan botol 750 ml
=== Tunjung Brut Sparkling ===
Jenis: Probolinggo Biru
Analisis: 11,5 % alkohol
Baris 160:
Idealnya Tunjung disimpan pada suhu 18 °C atau kurang. Temperatur lebih tinggi akan mempercepat kematangan usia wine dan memperpendek masa simpan (''shelf life)''. Tidak dibuat untuk penyimpanan yang berkelanjutan. Disajikan: 3°-5 °C. Tersedia dalam kemasan botol 750 ml
=== Pino de Bali ===
Jenis: Alphonse-Lavalleé dan Belgia
Analisis: 17,5 % alkohol
Baris 182:
Wine ini telah sepenuhnya berkembang, dapat disimpan pada suhu ruangan tetapi paling baik disajikan pada suhu 8 °C. Tersedia dalam kemasan botol 500 ml
== Referensi ==
{{Reflist}}
==
* [http://www.hattenwines.com/ Hatten Wines ] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230605072357/https://hattenwines.com/ |date=2023-06-05 }}
[[Kategori:Anggur (minuman)|Wilayah Indonesia]]
[[Kategori:Minuman Indonesia]]
|