Hatten Wines: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Nuguseo (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(25 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Orphan|date=Januari 2023}}
[[Berkas:winebasic_r2_c1.jpg|thumb|175px|AGA white dalam kemasan botol bergaya Bordeaux]]
 
{{Refimprove|date=September 2019}}
'''Hatten Wines''' adalah minuman anggur yang berasal dari ladang tanaman anggur di kawasan tepi pantai daerah [[Singaraja]], [[Bali]] dengan merk dagang ''TWOislands''.
'''Hatten Wines''' adalah merek anggur buatan [[Kabupaten Buleleng|Buleleng]], [[Bali]], [[Indonesia]], yang berdiri sejak tahun 1994 atas prakarsa Ida Bagus Rai Budarsa.<ref>{{Cite news|url=https://www.merdeka.com/hatten-wines/|title=Hatten Wines|work=[[Merdeka.com]]|language=id|access-date=2019-09-25|archive-date=2019-09-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20190925145102/https://www.merdeka.com/hatten-wines|dead-url=no}}</ref><ref>{{Cite news|url=https://travel.tribunnews.com/2016/09/12/hatten-wines-fakta-menarik-sari-buah-anggur-tenar-di-internasional-ternyata-buatan-lokal|title=Hatten Wines - Fakta Menarik Sari Buah Anggur, Tenar di Internasional Ternyata Buatan Lokal|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|language=id|access-date=2019-09-25|last=Vitaarum|first=Wahyu|archive-date=2019-09-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20190925142049/https://travel.tribunnews.com/2016/09/12/hatten-wines-fakta-menarik-sari-buah-anggur-tenar-di-internasional-ternyata-buatan-lokal|dead-url=no}}</ref><ref>{{Cite news|url=https://travel.kompas.com/read/2014/09/20/104100627/Perjalanan.Anggur.Bali.Menjadi.Wine|title=Perjalanan Anggur Bali Menjadi Wine|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2019-09-25|editor-last=Asdhiana|editor-first=I Made|archive-date=2023-01-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20230117132836/https://travel.kompas.com/read/2014/09/20/104100627/Perjalanan.Anggur.Bali.Menjadi.Wine|dead-url=no}}</ref>
 
== Sejarah ==
* Pertumbuhan Pertama adalah basis [[Merlot]] diberikan nama ''The First Child'' berasal dari anggur hitam tropis bersama buah2an tropis produksi tahun 1994.
Pada tahun 1994, Ida Bagus Rai Budarsa mendirikan Hatten Wines, sebagai ''the first and only true Balinese winery'', dan memperkenalkan cita rasa anggur Bali ke hotel dan restaurant di seluruh Indonesia. Hatten Wines berkomitmen akan kualitas dan rasa standar internasional sehingga terpilih sebagai ''Top-10 Fastest Improving Producers in Asia''. Perkebunan Hatten Wines terletak sepanjang pantai utara Bali dan menggunakan anggur hitam lokal jenis ''Alphones-Lavalleé'', ''French table grapes, ''serta anggur putih lokal - Belgia dan Probolinggo Biru. Anggur-anggur ini memungkinkan Hatten Wines berproduksi sepanjang tahun karena tidak ada periode "tidur" di iklim tropis seperti halnya di Eropa. Dengan pengetahuan dan pengalamannya yang mendalam, seorang ''winemaker ''Australia turut mengelola pabrik Hatten Wines di Sanur. Kolaborasi solid antara ''winemaker ''Australia dengan ''owner ''Bali ini melahirkan dua ''brand wine ''yang ditangani secara cermat.
* Pertumbuhan Kedua adalah basis [[Sampanye|champenoise]] diberikan nama ''The Second Born'' yang berasal dari anggur Bali
* Pertumbuhan Ketiga merupakan bibit tanaman anggur yang berasal dari Belgia adalah basis [[Muscat]] yang diberikan nama ''Alexandria''
* Pertumbuhan Keempat berasal dari anggur [[Alphonse-Lavallée]] lokal merupakan basis [[Beaujolais Nouveau]] yang diberikan nama ''AGA Red''
* Pertumbuhan Kelima adalah basis [[vermouth]] sebagai anggur [[aperitif|apéritif]] yang diberikan nama ''Pino de Bali'' sebagai penghormatan kepada ''Pineau des Charentes'' seorang warga negara [[Perancis]]
* Pertumbuhan Keenam adalah basis [[sauvignon blanc]] dengan rasa rasa jeruk lemon dan zesty yang diberikan nama ''AGA White''
* Pertumbuhan Ketujuh dengan basis [[Sampanye|champenoise]] dengan aromas dari jeruk peel dan bunga Tunjung dan Water Lily yang diberikan nama ''Tunjung''
 
=== PranalaTonggak luarsejarah ===
* 1992: Ida Bagus Rai Budarsa memproduksi wine dengan menggunakan anggur lokal. Berdirilah pabrik wine pertama di Bali dan mengembangkan jenis anggur lokal untuk diproduksi menjadi wine.
* [http://www.hattenwines.com/ Hatten Wines ]
* 1994: ''Launching'' wine Rosé ''vintage'' yang pertama.
* 2000: ''Launching'' Jepun Sparkling Wine.
* 2001: ''Launching'' Aga Red.
* 2002: ''Launching'' Aga White.
* 2003: ''Launching'' Tunjung Sparkling Wine / Alexandria / Pino de Bali.
* 2007: ''Launching'' Two Islands -Chardonnay & Shiraz.
* 2009: ''Launching'' Two Islands - Riesling & Cabernet Merlot.
* 2011: Bapak Gus Rai mendapat penghargaan sebagai Wine Pioneer Award untuk Asia Tenggara.
 
=== Pendiri ===
{{minuman-stub}}
==== Ida Bagus Rai Budarsa ====
Ia mendapat penghargaan sebagai ''Wine Pioneer'' tahun 2011 berkat kesuksesannya memproduksi wine berkualitas di pulau tropis. Keluarganya adalah produsen Dewi Sri, produk brem dan arak terkemuka di Bali, didirikan oleh Ida Bagus Oka Gotama sejak tahun 1968, dimana ia kemudian memproduksi Hatten Wines. Visinya menjadikan Hatten Wines salah satu produk ''iconic ''dari Indonesia yang berasal dari Bali.
 
=== Pembuat Anggur (''Winemaker'') ===
==== James Kalleske ====
Meski baru saja bergabung dengan PT Arpan Bali sebagai ''winemaker'', James Kalleske bukanlah orang baru dalam dunia wine. Dia lahir dan besar di Barossa Valley, daerah penghasil wine terkemuka di Australia, James telah mempelajari pembuatan wine sejak usia 17 tahun. James meraih gelar sarjana ''Science ''jurusan ''Oenology and Viticulture ''dari Univeritas Curtin, Australia dan
menerima ''Dean’s Award'' sebagai ‘''most outstanding student''’ pada tahun terakhirnya. Berkat hasratnya dalam membuat wine, James berhasil membuat dua wine ''vintage ''pertamanya di perusahaan wine Grant Burge, Barossa Valley.
 
James menerima penghargaan ''5 Star Halliday Winery Ratings'' ketika bekerja untuk Rockfield Estate Wines dan Thompson Estate Wines di Margaret River, Australia. Berkat kecintaannya terhadap wine, dia juga mendapat kehormatan bekerja bersama dibawah bimbingan para ''winemaker'' terbaik Australia: Bob Cartwright, Cliff Royle, Vanya Cullen dan Virginia Wilcock, dan dianugerahi gelar ''5th Generation Winemaker'' ''Alphonse Mellot ''dari Prancis. Pada bulan Juni tahun 2012, James dan keluarga kecilnya pindah ke Bali dan bergabung dengan Hatten Wines.
 
== Penghargaan ==
Gambar Aga White:
* 2012 SILVER MEDAL, Wine & Spirits Asia Wine Challenge 2012, Singapura
 
Gambar Alexandria:
* 2012 BRONZE MEDAL, Wine & Spirits Asia Wine Challenge 2012, Singapura
* 2011 SILVER MEDAL, Wine & Spirits Asia Wine Challenge 2011, Singapura
* 2003 BRONZE MEDAL, Wine & Spirits Asia Competition, London, Inggris
 
Gambar Rose:
* 2012 RECOMMENDED MEDAL, Wine & Spirits Asia Wine Challenge 2012, Singapura
 
Gambar Jepun:
* 2012 RECOMMENDED MEDAL, Wine & Spirits Asia Wine Challenge 2012, Singapura
 
Gambar Tunjung:
* 2012 RECOMMENDED MEDAL, Wine & Spirits Asia Wine Challenge 2012, Singapura
 
Gambar Pino de Bali:
* 2011 BRONZE MEDAL, Wine Style Asia 2011, Singapura
 
Gambar Pino de Bali (orange):
* 2011 BRONZE MEDAL, Wine & Spirits Asia Wine Challenge 2012, Singapura
* 2011 BRONZE MEDAL, Wine Style Asia Award 2011 Singapura.
 
== Produk ==
=== Rosé ===
Jenis: Alphonse-Lavalleé
Analisis: 11% alkohol
 
'''''Pembuatan wine'''''
Rosé adalah produk Hatten Wines paling terkenal dan makin berkualitas seiring meningkatnya standar pemilihan buah, pengawetan yang lebih baik, menjadikan warna wine ini lebih cerah dengan aroma lebih elegan.
* Style: Tanpa oak.
* Warna: merah ''crimson'' pucat cerah.
* Aroma: Aroma bunga dan buah tropis.
 
'''''Palate'''''
(Rasa) Rasa Strawberry yang elegan dan agak manis serta kesan asam'' ''yang ringan di mulut.
 
'''''Saran penyajian'''''
Kelezatan wine lokal yang ''stylish'' ini cocok untuk dikonsumsi sendiri atau ketika menikmati masakan Bali dan Indonesia yang pedas. Wine Rosé bisa disajikan dingin dan dapat digunakan sebagai ''base'' ''cocktails.''
 
'''''Penyimpanan dan penyajian'''''
Idealnya Rosé disimpan pada suhu 18&nbsp;°C atau kurang. Temperatur lebih tinggi akan mempercepat kematangan usia wine dan memperpendek masa simpan (''shelf life)''. Tidak dibuat untuk penyimpanan yang berkelanjutan.
Penyajian: 8°- 10&nbsp;°C
Tersedia dalam kemasan botol 750 ml dan 2 liter Cask
 
=== Aga Red ===
Jenis: Alphonse-Lavalleé
Analisis: 11.5 % alkohol
 
'''''Pembuatan wine'''''
Popularitas ''red ''wine lokal terkenal ini melesat dalam 12 bulan terakhir sejak metode yang digunakan terus ditingkatkan. Teknologi terkini menghasilkan proses fermentasi yang lebih lama, kadar alkohol lebih tinggi, warna lebih pekat dan rasa lebih kompleks. Style: ''Medium–light bodied''. ''French & American oak matured''. Warna: Warna merah cherry. Aroma: Aroma buah berry tropis
 
'''''Palate'''''
(Rasa) Kombinasi rasa anggur yang lembut dengan ''tannin'' yang pekat dan sedikit asam yang segar.
 
'''''Saran penyajian'''''
Kelezatan ''red wine'' lokal yang ''stylish'' ini cocok dikonsumsi sendiri atau ketika menikmati masakan kari, rending, hidangan daging, atau makanan India. Aga Red bisa disajikan dingin dan dapat digunakan sebagai base cocktails.
 
'''''Penyimpanan dan penyajian'''''
Idealnya Aga Red disimpan pada suhu 18&nbsp;°C atau kurang. Temperatur lebih tinggi akan mempercepat kematangan usia wine dan memperpendek masa simpan'' ''wine (''shelf life)''. Akan menjadi lebih lembut dan matang dengan botol yang cukup berumur. Kualitas rasa makin meningkat jika dipindahkan sesaat sebelum disajikan. Disajikan: 8°-12&nbsp;°C. Tersedia dalam kemasan botol 750 ml dan 2 liter Cask
 
=== Aga White ===
Jenis: Belgia (Muscat dari jenis Alexandria)
Analisis: 11% alkohol
 
'''''Pembuatan wine'''''
Permintaan atas ''white ''wine lokal terkenal ini terus meningkat sejak metode yang digunakan terus berkembang kualitasnya. Teknologi terkini menghasilkan suhu fermentasi lebih dingin, penyaringan yang lebih baik sehingga menjaga kesegaran dan keserasian buah lebih terjaga. Style: ''Medium bodied Dry'' Tanpa oak. Warna: Warna jerami pucat kehijauan. Aroma: “Muscat” yang lembut dengan aroma buah tropis.
 
'''''Palate'''''
Rasa anggur “muscat” yang dan rasa Citrus diakhiri dengan sedikit asam yang segar.
 
'''''Saran penyajian'''''
Kelezatan ''white ''wine lokal yang ''stylish'' ini cocok untuk dikonsumsi sendiri atau ketika menikmati masakan laut, daging putih dan makanan berbumbu. Aga White bisa disajikan dingin dan dapat digunakan sebagai ''base'' ''cocktails.''
 
'''''Penyimpanan dan penyajian'''''
Idealnya Aga White disimpan pada suhu 18&nbsp;°C atau kurang. Temperatur lebih tinggi akan mempercepat kematangan usia wine dan memperpendek masa simpan (''shelf life)''. Tidak dibuat untuk penyimpanan yang berkelanjutan. Disajikan: 5°-8&nbsp;°C. Tersedia dalam kemasan botol 750 ml dan 2 liter Cask
 
=== Alexandria ===
Jenis: Belgia (Muscat dari jenis Alexandria)
Analisis: 10,5 % alkohol
 
'''''Pembuatan wine'''''
Popularitas wine lokal terkenal ini terus meningkat. Wine ini ideal dinikmati konsumen yang masih baru dalam menikmati wine. Style: Semi manis. Tanpa oak. Warna: Warna emas pucat. Aroma: Aoma anggur “Muscat” matang.
 
'''''Palate'''''
(Rasa) Semi manis. Rasa anggur “Muscat” yang lembut.
 
'''''Saran penyajian'''''
''White'' wine lokal yang ''stylish'' dan nikmat ini sangat tepat sebagai aperitif dinikmati bersama masakan Bali yang pedas, masakan Indonesia, keju, daging asap. Alexandria bisa disajikan dingin dan dapat digunakan sebagai ''base'' ''cocktails.''
 
'''''Penyimpanan dan penyajian'''''
Idealnya Alexandria disimpan pada suhu 18&nbsp;°C atau kurang. Temperatur lebih tinggi akan mempercepat kematangan usia wine dan memperpendek masa simpan (''shelf life)''. Tidak dibuat untuk penyimpanan yang berkelanjutan. Disajikan: 5°-8&nbsp;°C. Tersedia dalam kemasan botol 750 ml.
 
=== Jepun Sparkling Rosé ===
Jenis: Alphonse-Lavalleé
Analisis: 11,5 % alkohol
 
'''''Pembuatan wine'''''
Permintaan atas wine lokal terkenal ini terus meningkat seiring meningkatnya standar pemilihan buah, metode fermentasi lebih dingin dan penyimpanan lebih lama “sur lie” menghasilkan warna lebih cerah dan aroma buah lebih segar. Style: Sec (manis), metode tradisional/ ''champenoise''. Warna: Warna pink salmon pucat. Aroma: Aroma buah strawberry segar yang ringan
 
'''''Palate'''''
(Rasa) Rasa buah strawberry segar yang ringan.
 
'''''Saran penyajian'''''
Wine “pink bubbles” lokal yang ''stylish'' dan nikmat ini sangat tepat untuk sebuah perayaan istimewa atau sehari-hari. Jepun baik disajikan dingin bersama buah strawberry segar dan dapat digunakan sebagai ''base'' ''cocktails.'' Wine ini juga nikmat disajikan dengan kue kecil, pencuci mulut dan makanan ringan.
 
'''''Penyimpanan dan penyajian'''''
Idealnya Jepun disimpan pada suhu 18&nbsp;°C atau kurang. Temperatur lebih tinggi akan mempercepat kematangan usia wine dan memperpendek masa simpan (''shelf life)''. Tidak dibuat untuk penyimpanan yang berkelanjutan. Disajikan: 3°-5&nbsp;°C. Tersedia dalam kemasan botol 750 ml
 
=== Tunjung Brut Sparkling ===
Jenis: Probolinggo Biru
Analisis: 11,5 % alkohol
 
'''''Pembuatan wine'''''
Permintaan atas wine lokal yang terkenal ini terus meningkat seiring meningkatnya standar pemilihan buah, penambahan sari buah anggur Alphonse, fermentasi lebih dingin dan penyimpanan lebih lama “sur lie” (lebih dari 12 bulan) menghasilkan warna lebih cerah dan aroma buah lebih segar.
 
Style: Brut (''dry''), metode tradisional/''champenoise''
Warna: Kuning pucat jerami
Aroma: Aroma buah jeruk nipis dan leci.
 
'''''Palate'''''
(Rasa) Buah jeruk nipis dan leci segar.
 
'''''Saran penyajian'''''
''Sparkling'' ''white'' wine lokal yang ''stylish'' dan nikmat ini sangat tepat untuk sebuah perayaan istimewa atau sehari-hari. Tunjung baik disajikan dingin bersama buah Strawberry segar dan dapat digunakan sebagai ''base'' ''cocktails.''
 
'''''Penyimpanan dan penyajian'''''
Idealnya Tunjung disimpan pada suhu 18&nbsp;°C atau kurang. Temperatur lebih tinggi akan mempercepat kematangan usia wine dan memperpendek masa simpan (''shelf life)''. Tidak dibuat untuk penyimpanan yang berkelanjutan. Disajikan: 3°-5&nbsp;°C. Tersedia dalam kemasan botol 750 ml
 
=== Pino de Bali ===
Jenis: Alphonse-Lavalleé dan Belgia
Analisis: 17,5 % alkohol
 
'''''Pembuatan wine'''''
Wine yang dibuat dengan metode “fortified” ini mirip dengan ''port ''wine, dan diproduksi dengan menambahkan ''brandy ''pada ''red ''dan ''white ''wine untuk mencegah fermentasi dan menjaga kealamian gula. Wine ini dimatangkan selama 5 tahun di dalam “Solera” yaitu barrel kayu oak Prancis, Amerika dan Hungaria.
 
Style (Ciri khas): Matang dalam barrel kayu oak seilama 5 tahun. ''Fortified Solera system.''
Warna: Merah cerah bernuansa kuning kecoklatan
 
'''''Aroma '''''
''Christmas pudding,'' rempah-rempah, vanilla dan buah aprikot kering.
 
'''''Palate'''''
(Rasa) Manis. Perpaduan antara kacang walnut, buah aprikot kering, coklat dan kopi, serta aroma kayu oak yang kompleks. Rasa manis gurih dengan sedikit asam dan ''tannin ''lembut.
 
'''''Saran penyajian'''''
Tipe wine yang ''stylish'' dan nikmat ini sangat cocok untuk aperitif atau dinikmati bersama buah segar dan kering. Pino de Bali baik disajikan dingin dan dapat digunakan sebagai ''base'' ''cocktails''
 
'''''Penyimpanan dan penyajian'''''
Wine ini telah sepenuhnya berkembang, dapat disimpan pada suhu ruangan tetapi paling baik disajikan pada suhu 8&nbsp;°C. Tersedia dalam kemasan botol 500 ml
 
== Referensi ==
{{Reflist}}
 
== Pranala luar ==
* [http://www.hattenwines.com/ Hatten Wines ] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230605072357/https://hattenwines.com/ |date=2023-06-05 }}
 
[[Kategori:Anggur (minuman)|Wilayah Indonesia]]