Poliester: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Memperbaiki artikel
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(3 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{rapikan}}
[[Berkas:SEMexample.jpg|jmpl|Gambar SEM (Scanning electron microscope) dari sebuah belokan di dalam [[serat]] poliester dengan 7 potongan melintang berlekuk]]
'''Poliester''' adalah suatusebuah kategori [[polimer]] yang mengandung [[gugus fungsional]] [[ester]] dalam rantai utamanya. Meski terdapat banyak sekali poliester, istilah "poliester" merupakan sebagai sebuah bahan yang spesifik lebih sering merujuk pada [[polietilena tereftalat]] (PET). Poliester termasuk [[zat kimia]] yang alami, seperti [[kutin]] dari kulit ari tumbuhan, maupun zat kimia sintetis seperti [[polikarbonat]] dan polibutirat.
 
DapatPoliester dapat diproduksi dalam berbagai bentuk seperti lembaran dan bentuk [[3-Dimensi|3 dimensi]],. poliesterPoliester sebagai [[termoplastik]] bisajuga dapat berubah bentuk sehabis dipanaskan. Walau mudah terbakar di suhu tinggi, '''poliester''' cenderung berkerut menjauhi api dan memadamkan diri sendiri saat terjadi pembakaran. Serat poliester mempunyai kekuatan yang tinggi dan [[Modulus Young|E-modulus]] serta penyerapan air yang rendah dan pengerutan yang minimal bila dibandingkan dengan serat industri yang lain.
 
Kain poliestertenun tertenunpoliester digunakan dalam pakaian konsumen dan perlengkapan rumah seperti [[Seprai|seprei]] ranjang, penutup tempat tidur, [[tirai]], dan [[gorden]]. Poliester industri digunakan dalam pengutanpenguatan [[ban]], [[tali]], kain buat sabuk mesin pengantar ([[Konveyor sabuk|konveyor]]), [[sabuk pengaman]], kain berlapis, dan penguatan [[plastik]] dengan tingkat penyerapan energi yang tinggi. ''Fiber fill'' dari poliester digunakan pula untuk mengisi [[bantal]] dan [[selimut]] penghangat.
 
Kain dari poliester disebut terasa “tak alami” bila dibandingkan dengan kain tenunan yang sama dari serat alami (misalnya [[kapas]] dalam penggunaan [[tekstil]]). Namun, kain poliester memiliki beberapa kelebihan, seperti peningkatan ketahanan dari pengerutan. Akibatnya, serat poliester kadang-kadang dipintal bersama-sama dengan serat alami untuk menghasilkan [[baju]] dengan sifat-sifat gabungan.
Baris 13:
Poliester kristalin cair merupakan salah satu [[polimer]] kristalin cair yang digunakan industri yang pertama dan digunakan karena sifat mekanis dan ketahanan terhadap panasnya. Kelebihan itu penting dalam penggunaannya sebagai segel mampu kikis dalam mesin jet.
 
Poliester keraspanaskeras panas (''thermosetting'') digunakan sebagai bahan [[pengecoran]], dan resin poliester ''chemosetting'' digunakan sebagai resin pelapis [[kaca serat]] dan dempul badan mobil yang non logam. Poliester tak jenuh yang diperkuat kaca serat banyak digunakan dalam bagian badan dari [[kapal pesiar]] serta [[mobil]].
 
Poliester digunakan pula secara luas sebagai penghalus (finish) pada produk [[kayu]] berkualitas tinggi seperti [[gitar]], [[piano]], dan bagian dalam kendaraan/[[kapal pesiar]]. Perusahaan Burns London, [[Rolls-Royce]], dan Sunseeker merupakan segelintersegelintir perusahaan yang memakai poliester untuk memperhalus produk-produk mereka. Sifat-sifat tiksotropi dari poliester yang bisa dipakai sebagai semprotan membuatnya ideal untuk digunakan pada kayu gelondongan bijian-terbuka, sebab mampu mengisi biji kayu dengan cepat, dengan ketebalan saput yang terbentuk dengan kuat per lapisan. Poliester yang diawetkan bisa diampelasdiamplas dan dipoleskandipoles kesebagai produk akhir.
 
== Tipe ==
Baris 28:
* Poliester berbobot molekul tinggi alifatik linier (Mn >10.000) adalah polimer semikristalin dengan titik leleh rendah (m.p.&nbsp;40 – 80&nbsp;°C) dan menunjukkan sifat mekanik yang relatif buruk. Degradabilitas inherennya, yang dihasilkan dari ketidakstabilan hidrolitiknya, membuatnya cocok untuk aplikasi di mana kemungkinan dampak lingkungan menjadi perhatian, mis. kemasan, barang sekali pakai atau film mulsa pertanian<ref>{{Cite journal|date=14 Agustus|title=Synthesis and characterization of high-molecular weight aliphatic polyesters from monomers derived from renewable resources.|journal=Journal of Applied Polymer Science|volume=131|issue=15|pages=40579–40586|doi=10.1002/app.40579}}</ref>⁠ atau dalam aplikasi biomedis dan farmasi.<ref>{{Cite journal|date=12 Agustus|title=Synthesis of elastic biodegradable polyesters of ethylene glycol and butylene glycol from sebacic acid|journal=Acta Biomaterialia|volume=8|issue=8|pages=2911–8}}</ref>
* Poliester terminasi hidroksi linier bermassa rendah linier (Mn < 10.000) alifatik digunakan sebagai makromonomer untuk produksi poliuretan.
* poliesterPoliester bercabang banyak digunakan sebagai pengubah reologi dalam termoplastik atau sebagai pengikat silang dalam pelapis<ref>{{Cite journal|date=Januari 2016|title=Hyperbranched polymers for coating applications: a review.|journal=Polymer-Plastics Technology and Engineering.|volume=55|issue=1|pages=92–117|doi=10.1080/03602559.2015.1021482}}</ref> karena viskositasnya yang sangat rendah, kelarutan yang baik, dan fungsionalitas yang tinggi<ref>{{Cite journal|date=2017|title=Hyperbranched polyesters by polycondensation of fatty acid-based AB n-type monomers.|journal=Green Chemistry|volume=19|issue=1|pages=259–69|doi=10.1039/C6GC02294D}}</ref>
* Poliester alifatik-aromatik, termasuk poli(etilena tereftalat) dan poli(butilena tereftalat), adalah bahan semikristalin dengan titik leleh tinggi (m. p.&nbsp;160–280&nbsp;°C) yang dan telah digunakan sebagai termoplastik rekayasa, serat, dan film.
* Kopoliester linier aromatik sepenuhnya menghadirkan sifat mekanik dan ketahanan panas yang unggul dan digunakan dalam sejumlah aplikasi berkinerja tinggi.
Baris 34:
Tergantung pada struktur kimianya, poliester dapat berupa termoplastik atau termoset. Ada juga resin poliester yang diawetkan dengan pengeras; namun, poliester yang paling umum adalah termoplastik.<ref>{{Cite book|date=2004|url=https://books.google.com/books?id=Lqk5QgGoWFkC|title=Plastic product material and process selection handbook|publisher=Elsevier|isbn=978-1-85617-431-2|pages=85|url-status=live}}</ref> Gugus OH direaksikan dengan senyawa fungsional isosianat dalam sistem 2 komponen yang menghasilkan pelapis yang secara opsional dapat berpigmen. Poliester sebagai termoplastik dapat berubah bentuk setelah penerapan panas. Meskipun mudah terbakar pada suhu tinggi, poliester cenderung menyusut dari api dan padam sendiri saat dinyalakan. Serat poliester memiliki kekuatan tinggi dan E-modulus serta penyerapan air yang rendah dan penyusutan minimal dibandingkan dengan serat industri lainnya.
 
Meningkatkan bagian aromatik poliester meningkatkan suhu transisi gelas, suhu leleh, stabilitas termal, stabilitas kimia. Poliester juga dapat berupa oligomer telekel seperti [[polikaprolakton diol]] (PCL) dan [[polietilen adipat diol]] (PEA). Mereka kemudian digunakan sebagai prapolimer.
 
Poliester juga dapat berupa oligomer telekel seperti [[polikaprolakton diol]] (PCL) dan [[polietilen adipat diol]] (PEA). Mereka kemudian digunakan sebagai prapolimer.
 
=== Polimer alifatik vs. aromatik ===