Japan Post Holdings: Perbedaan antara revisi

| image = OTP11Otemachi Place W.jpg

| image_caption = Kantor pusat di Otemachi[[Ōtemachi]], PLACE[[Chiyoda, Tokyo]]

| foundation = {{start date and ageplainlist|2007|10|1|df=yes}}

| net_incomeassets = US${{Unbulleted 4list|{{decrease}} ¥296,112 milyar (2023)|¥303,44847 milyar (20202022)<ref name="fortune.comJPHStatement" />}}

| assetsequity = US$ 2100,640 triliunmilyar (2020)<ref name="fortune.com" />

| ownerswebsite = [[Kementerian Keuangan (Jepang)|Kementerian Keuangan Jepang]] (60,60%)<ref>{{Cite webURL|url=https://www.japanpost.jp/en/ir/stock/index10.html}}

|archive-date=6 December 2010 |access-date=31 December 2010 |website=Global 500 |publisher=Fortune}}</ref><ref>"[http://www.post.japanpost.jp/english/about/index.html About Japan Post] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100412122728/http://www.post.japanpost.jp/english/about/index.html About Japan Post]." Japan Post Holdings. Retrieved on April 24, 2010.</ref>

Pada tanggal 4 November 2015, Japan Post Holding ({{tyo|6178}}) resmi melantai di [[Tokyo Stock Exchange]] bersamaan dengan [[Japan Post Bank]] ({{tyo|7182}}) dan [[Japan Post Insurance]] ({{tyo|7181}}).<ref name="Reuters2015Nov">{{Cite news |date=November 4, 2015 |title=Japan Post firms make bumper debut after $12 billion triple IPO |agency=Reuters |url=https://finance.yahoo.com/news/japan-post-firms-bumper-debut-040824972.html |access-date=11 August 2018 |archive-date=2019-06-20 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190620071144/https://finance.yahoo.com/news/japan-post-firms-bumper-debut-040824972.html |dead-url=no }}</ref> Tiga perusahaan tersebut masing-masing memperdagangkan 10% sahamnya di Tokyo Stock Exchange.<ref name="Reuters2015Nov" /> Mulai bulan Oktober 2021, pemerintah Jepang tidak lagi menjadi pemegang mayoritas saham perusahaan ini, tetapi tetap menjadi pemegang saham terbesar di perusahaan ini.<ref name=majoritynownot /><ref name=poststock />

Perusahaan ini didirikan pada tanggal 23 Januari 2006,<ref name="profile">{{Cite web |date=1 July 2010 |title=Corporate Profile |url=http://www.japanpost.jp/en/corporate/about/ |access-date=31 December 2010 |publisher=Japan Post Holdings |archive-date=2017-05-24 |archive-url=https://web.archive.org/web/20170524023732/http://www.japanpost.jp/en/corporate/about/ |dead-url=no }}</ref> tetapi baru pada bulan Oktober 2007, perusahaan ini mengambil alih tugas dari [[Japan Post]].

Pada tanggal 25 April 2017, Japan Post Holdings menyatakan bahwa mereka akan merugi sebesar ¥40 milyar ($360 juta) pada [[tahun fiskal]] penuh pertamanya sebagai sebuah [[perusahaan publik]], karena adanya kerugian dari [[Toll Group]] yang mereka akuisisi secara kontroversial pada tahun 2015.<ref name="nyt-jpost">{{Cite news |last=Lewis |first=Leo |date=April 25, 2017 |title=Japan Post warns of losses after blow from Toll |work=[[Financial Times]] |url=https://www.ft.com/content/0a6b38ff-fa43-3f14-8a0a-a2cc2b28db33 |access-date=April 30, 2017 |archive-date=2021-06-29 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210629064708/https://www.ft.com/content/0a6b38ff-fa43-3f14-8a0a-a2cc2b28db33 |dead-url=no }}</ref>

Pada tahun 2001, selama kelesuan ekonomi di Jepang, politisi [[Partai Demokratik Liberal (Jepang)|LDP]], [[Junichiro Koizumi]] mulai menjabat, dan mendapat dukungan dari masyarakat untuk memprivatisasi sistem pos Jepang.<ref name="Porges and Leong 2006" /><ref>{{Cite web |last=Alex Frew |first=McMillan |date=2001-08-06 |title=Koizumi's privatization push to start |url=http://www.cnn.com/2001/BUSINESS/asia/08/06/japan.reforms/index.html |access-date=2020-08-08 |website=CNN |archive-date=2004-04-28 |archive-url=https://web.archive.org/web/20040428112612/http://www.cnn.com/2001/BUSINESS/asia/08/06/japan.reforms/index.html |dead-url=no }}</ref> Keuntungan privatisasi yang digaungkan oleh masyarakat meliputi efisiensi sektor keuangan, mengurangi pengaruh politik dalam penggunaan tabungan pos, dan mengurangi potensi mismanajemen dana. Sementara itu, kerugian privatisasi yang juga digaungkan oleh masyarakat meliputi kekhawatiran pengurangan jangkauan layanan pos, pengurangan lapangan kerja, dan penutupan kantor pos di pedesaan.<ref name="Uwe 2008" />

Perdana Menteri Koizumi lalu membentuk sebuah komisi untuk menelaah kemungkinan privatisasi sistem pos. Pada tahun 2002, empat peraturan resmi diterbitkan untuk mendirikan Japan Post sebagai sebuah perusahaan publik. Setahun kemudian, Koizumi dipilih kembali sebagai perdana menteri dan menjanjikan privatisasi sistem pos. Pada tahun 2004, Koizumi mengumumkan rencana untuk memisahkan Japan Post menjadi sejumlah entitas paling lambat pada tahun 2017.<ref name="Porges and Leong 2006" /> Pada tahun 2005, enam peraturan yang disusun untuk memisahkan Japan Post kalah di bagian atas dari [[Parlemen Jepang]]. Koizumi lalu mengadakan pemilihan umum yang fokus pada privatisasi pos.<ref name="Uwe 2008" /><ref name="Porges and Leong 2006" /> Koizumi kemudian berhasil memenangkan pemilihan umum tersebut dengan mengalahkan partainya sendiri yang tidak setuju dengan pemisahan tersebut.<ref>{{Cite web |last=Wallace |first=Bruce |date=2005-09-12 |title=Japan's Koizumi Wins in a Landslide |url=https://www.latimes.com/archives/la-xpm-2005-sep-12-fg-japan12-story.html |access-date=2020-07-27 |website=Los Angeles Times |archive-date=2021-06-29 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210629065023/https://www.latimes.com/archives/la-xpm-2005-sep-12-fg-japan12-story.html |dead-url=no }}</ref> Enam peraturan tersebut lalu resmi diterbitkan beberapa minggu kemudian.<ref name="Uwe 2008" />

Rencana privatisasi tidak berjalan lancar. Pada tahun 2009, [[Partai Demokrat Jepang]] mulai berkuasa dan menunda [[penawaran umum perdana]] dari anak-anak usaha Japan Post.<ref>{{Cite web |date=2009-12-02 |title=Bill halting postal share sale OK'd |url=https://www.japantimes.co.jp/news/2009/12/02/business/bill-halting-postal-share-sale-okd/ |access-date=2020-08-08 |website=The Japan Times |archive-date=2022-06-30 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220630074850/https://www.japantimes.co.jp/news/2009/12/02/business/bill-halting-postal-share-sale-okd/ |dead-url=no }}</ref> Pada tahun 2012, pemerintah memangkas sejumlah aspek dari privatisasi, sehingga memungkinkan pemerintah untuk tetap mengendalikan Japan Post Holdings dan menghapus target penjualan saham Japan Post Bank dan Japan Post Insurance.<ref name="Kim and Huang 2019" />

Pada akhir tahun 2012, Perdana Menteri [[Shinzo Abe]] menekankan kembali privatisasi sebagai bagian dari rencana [[Abenomics]] untuk mereformasi dan menumbuhkan ekonomi. Privatisasi diharapkan dapat menghasilkan dana untuk pembangunan kembali pasca [[gempa bumi dan tsunami Tōhoku 2011|Gempa Bumi Besar Timur Jepang]].<ref name="Kim and Huang 2019" /><ref>{{Cite web |last1=Hufbauer |first1=Gary Clyde |last2=Muir |first2=Julia |date=2012 |title=Japan Post: Retreat or Advance? |website=Peterson Institute for International Economics}}</ref> Salah satu hasil dari kebijakan Abenomics adalah percepatan proses penawaran umum perdana dari anak-anak usaha Japan Post.<ref name="Kim and Huang 2019" /> Pada tahun 2015, Japan Post Holdings, Japan Post Bank, dan Japan Post Insurance masing-masing resmi memperdagangkan sekitar 10% sahamnya di Tokyo Stock Exchange.<ref name="Sano Uranaka 2015">{{Cite web |last1=Sano |first1=Hideyuki |last2=Uranaka |first2=Taiga |date=2015-11-03 |title=Japan Post firms make bumper debut after $12 billion triple IPO |url=http://finance.yahoo.com/news/japan-post-firms-bumper-debut-040824972.html |access-date=2020-07-25 |website=Yahoo Finance |archive-date=2019-06-20 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190620071144/https://finance.yahoo.com/news/japan-post-firms-bumper-debut-040824972.html |dead-url=no }}</ref>