Werinama, Werinama, Seram Bagian Timur: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Elijah Mahoebessy (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Elijah Mahoebessy (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(4 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Negeri
|peta =
|foto =Masjid Nurul Fatah Werinama.jpg
|nama =Werinama
|provinsi =Maluku
Baris 14:
}}
'''Werinama''' adalah sebuah [[Negeri (Maluku)|negeri]] di [[Werinama, Seram Bagian Timur|Kecamatan Werinama]], [[Kabupaten Seram Bagian Timur]], [[Provinsi Maluku]], [[Indonesia]].
 
== Demografi ==
Pada tahun 2017, penduduk negeri Werinama terdiri 457 keluarga yang terdiri dari berbagai etnis, akan tetapi yang lebih banyak adalah penduduk asli Werinama yang berjumlah hampir 99% dari total keseluruhan, dengan mayoritas masyarakat Werinama atau bahkan seluruhnya beragama [[Islam]].<ref>{{cite web|url=https://kampungkb.bkkbn.go.id/kampung/3198/desa-werinama|title=Profil Desa Werinama|website=kampungkb.bkkbn.go.id|language=id|access-date=14 Juli 2024|date=11 Juli 2017|publisher=[[Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional]]}}</ref>
 
== Hubungan sosial ==
Werinama memiliki hubungan ''[[pela]]'' dengan negeri [[Kilang, Leitimur Selatan, Ambon|Kilang]] di [[Pulau Ambon]]. Hubungan ''pela'' ini berjenis ''pela batu karang''. ini Menurut cerita masyarakat kedua negeri, hubungan ''pela'' ini berawal dari masyarakat negeri Werinama yang pernah menolong seorang ''[[Kapten|kapitan]]'' asal Kilang, yakni Kapitan Misebilek yang terdampar dengan [[kora-kora]] di lautan dekat negeri Werinama.<ref name="pakalessy">{{cite journal|url=http://repository.iainambon.ac.id/2600/|title=Komunikasi Dalam Budaya Angkat Pela Gandong Antara Desa Werinama di Kabupaten Seram Bagian Timur Dengan Desa Kilang di Kota Ambon|website=repository.iainambon.ac.id|language=id|publisher=[[Institut Agama Islam Negeri Ambon]]|location=[[Ambon]], Indonesia|year=2021|last=Pakalessy|first=Juwita|journal=Repository IAIN Ambon|access-date=06-06-2024}}</ref>
 
Isi dari perjanjian dalam ''pela'' tersebut adalah masyarakat negeri Werinama dan negeri Kilang dilarang melakukan pernikahan antara sesama ''pela'' dan diharuskan saling tolong-menolong diantara mereka. Hubungan ini mempunyai pengaruh yang sangat kuat di masyarakat kedua negeri, mereka yang melanggar perjanjian ini niscaya akan ditimpa malapetaka. Dalam [[cerita rakyat]], diceritakan pada suatu hari pernah terjadi kejadian di negeri Kilang, dimana seorang bernama Latif, salah satu masyarakat negeri Werinama yang singgah di negeri Kilang meminta pisang kepada salah satu masyarakat di sana namun tidak diberikan. Akhirnya, setelah ia pulang semua pohon pisang yang ada di negeri Kilang semuanya mati.<ref name="pakalessy"/>
 
== Referensi ==