Filologi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wadaihangit (bicara | kontrib)
k Menambahkan foto ke halaman #WPWP
 
(17 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Aveu René 3.jpg|jmpl|Halaman pertama pengakuan yang diberikan kepada René, raja Yerusalem dan Sisilia, adipati Anjou, rekan Prancis, adipati Bar, Pangeran Provence, Forcalquier dan Piedmont, oleh Jean de Montespedon, yang dikenal sebagai Houaste, baron Beaupréau, penguasa Beauvoir, Basoges dan Montis, penasihat dan bendahara raja dan juru sita Rouen, untuk tanahnya di Beaupréau yang terletak di Anjou. ]]
'''Filologi''' adalah sebuah ilmu pengetahuan yang mengkaji tentang [[sejarah]], [[pranata]], dan kehidupan suatu bangsa yang terdapat dalam naskah-naskah lama.<ref>{{Cite web|last=Maharsi|date=2012|title=Filologi dan Sejarah|url=https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/23662/1/Filologi%20dan%20Sejarah.pdf|website=UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta|page=1|access-date=2021|archive-date=2023-04-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20230415233901/https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/23662/1/Filologi%20dan%20Sejarah.pdf|dead-url=no}}</ref> Tujuan dari mempelajari filologi yaitu untuk mengetahui isi teks dari [[pengarang]] dan mengetahui bentuk teks yang disajikan. Selain itu, filologi adalah sebuah ilmu yang mempelajari [[Budaya|kebudayaan]], [[ilmu sosial]], hingga [[Sejarah|sejarah.]].<ref>{{Cite book|last=Rokhmansyah|first=Alfian|date=2018|url=https://books.google.com/books?id=_tBmDwAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&dq=Filologi&hl=id|title=Teori Filologi (Edisi Revisi)|location=Kalimantan|publisher=Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman|isbn=978-602-50630-1-5|pages=4|language=id|url-status=live}}</ref> Kata filologi berasal dari [[bahasa Yunani]], yaitu ''philogia'' yang memiliki arti ''cinta kata-kata.'' Seiring dengan berjalannya waktu, pengertian tersebut terus meluas yaitu ''senang berbicara, senang belajar, senang kepada ilmu, senang terhadap tulisan, senang terhadap karya sastra,'' hingga memiliki arti ''senang terhadap tulisan yang bernilai tinggi.''<ref>{{Cite web|last=Istanti|first=Kun Zachrun|date=2021|title=Etimologi Istilah Filologi|url=http://repository.ut.ac.id/4842/1/PBIN4435-M1.pdf|website=Repository Universitas Terbuka|page=2|access-date=2021-12-15|archive-date=2023-04-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20230415233900/http://repository.ut.ac.id/4842/1/PBIN4435-M1.pdf|dead-url=no}}</ref> Filologi juga sering disebut sebagai ilmu pengkajian [[sastra]], karena mampu mengkaji karya-karya [[Homeros|Homerus]], [[Plato]], [[Herodotos|Herodotus]], [[Hippokrates]], [[Sokrates]], [[Aristoteles]] yang dianggap sebagai karya sastra dengan ''genre'' yang tinggi. Di [[Eropa]], filologi bertujuan untuk mengkaji, melakukan [[kritik]] dan asal-usul teks. Di [[Belanda]] filologi digunakan untuk mengkaji teks sastra yang dihubungkan dengan latar belakang budaya. Di [[Prancis]], filologi merupakan ilmu yang berfungsi untuk mengkaji suatu [[dokumen]] tertulis. Di [[Inggris]] filologi bertujuan untuk mengkaji ilmu [[linguistik]] terhadap teks-teks yang sudah lama, atau kajian tersebut sering disebut olehsebagai [[linguistik historis]]. Di [[Indonesia]], penerapan kajian filologi sama dengan negara Belanda yaitu untuk mengkaji asal-usul teks, makna, hingga latar belakang budayanya.<ref>{{Cite web|last=Abdullah|first=Muhammad|last2=Thohir|first2=Mudjahirin|date=2019|title=Pengantar Filologi|url=http://eprints.undip.ac.id/72723/1/Pengantar_Filologi_upload.pdf|website=E-Prints Undip|page=9-10|last3=Muzakka|first3=Moh.|last4=Rukiyah|access-date=2021-12-15|archive-date=2022-10-02|archive-url=https://web.archive.org/web/20221002215922/http://eprints.undip.ac.id/72723/1/Pengantar_Filologi_upload.pdf|dead-url=no}}</ref> Orang yang ahli dalam bidang filologi disebut filolog. Seorang filolog memiliki tugas untuk mengungkapkan kebenaran dalam teks [[sejarah]], juga membuka fakta dari ilmu-ilmu di masa lalu yang dapat dimanfaatkan ilmunya di masa kini.<ref>{{Cite web|last=Badrulzaman|first=Ade Iqbal|last2=Kosasih|first2=Ade|date=2018|title=Teori Filologi dan Penerapannya: Masalah Naskah - Teks dalam Filologi|url=https://www.perpusnas.go.id/webforms/uploads/magazine/19030512141953GBd0FDMh.pdf|website=Perpustakaan Nasional|page=3|access-date=2021-12-15|archive-date=2021-12-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20211215141928/https://www.perpusnas.go.id/webforms/uploads/magazine/19030512141953GBd0FDMh.pdf|dead-url=yes}}</ref>
 
== Perkembangan ==
 
=== Filologi di Eropa Daratan ===
Kegiatan filologi mulai dilakukan oleh [[bangsa Yunani]] di abad ke-3 SM di [[Iskandariyah|kotaKota Iskandariyah]]. Masyarakat Yunani berhasil [[membaca]] [[Naskah|naskah kuna]] di abad ke-8 SM. [[Teks]] tersebut [[Menulis|ditulis]] dengan [[huruf]] [[Funisia]], yang kini dikenal dengan [[Alfabet Yunani|huruf Yunani]]. Teks tersebut ditulis dalam media [[Papirus|daun papirus]] yang digunakan untuk kegiatan [[Alih aksara|transliterasi]] [[tradisi lisan]]. Kegiatan penyalinan naskah mulai dilaksanakan dari abad ke-8 SM hingga ke-3 SM. Penyebaran [[ilmu]] di abad 3 SM berpusat di kotaKota Iskandariyah, dikarenakan adanya pusat ilmu [[pengetahuan]] di sana. Pusat studi itu berupa [[perpustakaan]], yang banyak menyimpan naskah-naskah kuna dalam lembaran papirus. Naskah-naskah kuna tersebut berisi ilmu mengenai [[sastra]], [[filsafat]], [[kedokteran]], ilmu bintang, ilmu [[hukum]], dan lain sebagainya. Oleh karena itu, kajian filologi sangat berkembang di Yunani. Para filolog dituntut untuk memahami makna dan mengenal [[huruf]] hingga [[bahasa]] yang ada dalam naskah tersebut. Setelah itu, filolog harus menyalin kembali isi naskah tersebut dengan menggunakan huruf dan [[bahasa]] yang sama dengan teks aslinya. Metode menyalin naskah yang dilakukan oleh para [[ilmuwan]] tersebut hingga kini dikenal dengan kajian filologi, yang terus berkembang pengaplikasiannya. Cara pertama yang dilakukan oleh para filolog dalam menelaah naskah kuno tersebut dengan memperbaiki [[huruf]] bacaan, [[ejaan]], [[bahasa]], hingga tata [[bahasa]] dalam [[Menulis|tulisan]]. Setelah itu menyalinnya kembali agar mudah untuk dibaca kembali. Ahli filolog pada zaman tersebut menguasi bidang ilmu [[Budaya|kebudayaan]] Yunani Lama yang sering disebut dengan aliran Iskandariyah.<ref name=":0">{{Cite web|last=Baried|first=Siti Baroroh|last2=Soeratno|first2=Siti Chamamah|date=1985|title=Pengantar Teori Filologi|url=http://repositori.kemdikbud.go.id/3368/1/Pengantar%20Teori%20Filologi.pdf|website=Repositori Kemdikbud|publisher=Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan|page=30-32|last3=Sawoe|last4=Sutrisno|first4=Sulastin|last5=Syakil,'|first5=Moh.|access-date=2021-12-16|archive-date=2023-04-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20230419234503/https://repositori.kemdikbud.go.id/3368/1/Pengantar%20Teori%20Filologi.pdf|dead-url=no}}</ref>
 
=== Romawi Barat ===
Perkembangan kajian filologi di [[Romawi Barat]] dipengaruhi oleh kegiatan penggarapan [[naskah]] yang menggunakan [[bahasa Latin]]. Kegiatan ini berlangsung sejak abad ke-3 SM. Naskah tersebut berbentuk [[puisi]] dan [[prosa]] yang bermanfaat untuk perkembangan dunia [[pendidikan]] di [[Eropa|Eropa.]]. Tradisi menggunakan bahasa Latin dalam penggarapan naskah menjadikan bahasa Latin dijadikan bahasa [[ilmu pengetahuan]]. Selain itu, di [[Romawi Barat]] juga banyak melakukan kajian mengenai naskah [[Agama|keagamaan]] yang dipengaruhi oleh kegiatan penyebaran [[Kekristenan|agama Kristen]] di [[Daratan Eropa|benua Eropa]]. Perkembangan filologi pada abad ke-4 mulai menjadikan naskah-naskah yang sudah diteliti dalam bentuk buku yang disebut ''codex'' yang terbuat dari kulit [[Hewan|binatang]]. Hal lain yang mengalami perkembangan yaitu, mulai menggunakan sistem [[Halaman judul|halaman]] agar memudahkan untuk pencarian [[informasi]].<ref name=":0" />
 
=== Romawi Timur ===
Perkembangan kajain filologi di [[Romawi Timur]] bermula dari kebiasaan [[menulis]] mengenai [[tafsir]] dari isi naskah yang ditulis di tepi halaman. Catatan tafsir tersebut merupakan ''scholia.'' Di saat kajian teks [[Yunani]] berkembang di Romawi Timur, para peneliti mengenai kajian filologi masih belum banyak jumlahnya. Sebagai solusinya, naskah-naskah penting diajarkan dalam kelas-kelas ketika [[kuliah]] diberbagai [[perguruan tinggi]].<ref name=":0" />
 
=== '''Zaman Renaisans''' ===
Perkembangan kajian filologi pada Zaman Renaisans dipengaruhi oleh kekalahan Kerajaan Romawi Timur oleh bangsa [[Turki]] di abad ke-15. Ahli filologi banyak yang berpindah dari [[Eropa Timur]] ke [[Eropa Selatan]], dan menetap di [[Roma|Kota Roma]]. Di tempat baru, para peneliti naskah lebih banyak melakukan kegiatan sebagai [[Guru|pengajar]], penyalin naskah, hingga [[Terjemahan|penerjemah]] teks dari bahasa Yunani ke Bahasa Latin. Selain itu, dengan hadirnya [[mesin cetak]] oleh [[Gutenberg]] pada abad ke-15 mengakibatkan kajian filologi semakin berkembang. Di Eropa kajian filologi digunakan untuk menelaah naskah lama non-klasik. Oleh karena itu, para ahli filologi harus menguasai bahasa-bahasa yang ada dalam naskah tersebut. Namun, hal tersebut mengakibatkan kajian filologi tidak mempunyai arah ilmu. Di abad ke-19 ilmu mengenai kebahasaan mulai berkembang, yang hingga kini dikenal sebagai ilmu [[linguistik]]. Sejak saat itu, kajian teks dan bahasa memiliki rumpunnya sendiri. Di abad ke-20 kajian mengenai filologi tetap kembali ke awal untuk menelaah teks klasik. Namun di kawasan [[Anglo-Saxon|Anglo-Sakson]] berubah menjadi kajian linguistik.<ref name=":0" />
 
=== Filologi di Kawasan Timur Tengah ===
Perkembangan filologi di kawasan [[Timur Tengah]] dipengaruhi oleh [[ilmu]] yang dibawa dari Yunani. [[Budaya]] [[belajar]] di Timur Tengah sudah ada sejak abad ke-4, hal ini dibuktikan dengan adanya [[perguruan tinggi]] yang beroperasi dan beberapa pusat studi dengan berbagai bidang ilmu yang sudah berdiri.<ref>{{Cite web|last=Zaidun|first=Achmad|date=2013|title=Filologi|url=https://core.ac.uk/download/95747734.pdf|website=Core AC|page=58|access-date=2021-12-16|archive-date=2023-04-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20230415233859/https://core.ac.uk/download/95747734.pdf|dead-url=no}}</ref> Di kawasan Timur Tengah banyak terdapat [[Dokumen|dokumen-dokumen]] lama yang ditulis oleh bangsa [[Arab Saudi|Arab]] dan [[Persia]]. Karya tersebut ada sebelum [[Islam|agama Islam]] tersebar di kawasan Timur Tengah, karya-karya tulisan yang tercipta berupa [[puisi]] dan [[prosa]]. Setelah Islam tersebar di negara Arab, karya-karya tulisan yang memiliki ''genre'' [[mistik]] menyebar hinggake Persia di abad ke-10 Masehi hingga abad ke-13 Masehi. Adanya bangsa barat yang datang ke kawasan Timur Tengah mengakibatkan kajian Filologi semakin berkembang. Karya-karya yang dihasilkan oleh bangsa Timur semakin terkenal hingga dunia baratBarat. Selain itu, teks tersebut juga banyak diteliti oleh para filolog bangsa barat.<ref>{{Cite journal|last=Hidayatulloh|first=Arif|date=2019|title=Perkembangan Filologi di Kawasan Timur Tengah|url=http://ejournal.kopertais4.or.id/madura/index.php/tafhim/article/view/3425/2533|journal=Tafhim Al-'Ilmi|language=en|volume=10|issue=2|pages=3-5|doi=10.37459/tafhim.v10i2.3425|issn=2579-7182|access-date=2021-12-16|archive-date=2022-09-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20220927023248/http://ejournal.kopertais4.or.id/madura/index.php/tafhim/article/view/3425/2533|dead-url=no}}</ref>
 
=== Filologi di Kawasan Asia-India ===
[[India]] adalah salah satu negara di Asia yang banyak memiliki peninggalan naskah kunakuno. Hal ini terbukti dengan banyaknya peninggalan mengenai naskah-naskah [[prasasti]] yang sudah [[Penelitian|diteliti.]] Naskah yang terkenal dari negara India yaitu ''Kassweda'' yang disusun pada abad ke-6 SM. Naskah tersebut merupakan [[kitab suci]] [[agama Hindu]]. Naskah-naskah tersebut mulai diteliti oleh bangsa Barat pada tahun 1498.<ref>{{Cite web|last=Attas|first=Sitti Gomo|date=2017|title=Pengantar Teori Filologi|url=http://sipeg.unj.ac.id/repository/upload/buku/24._Pengantar_Teori_Filologi_.pdf|website=Sipeg UNJ|page=59-60|access-date=2021-12-16|archive-date=2022-03-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20220322024231/http://sipeg.unj.ac.id/repository/upload/buku/24._Pengantar_Teori_Filologi_.pdf|dead-url=no}}</ref> Kajian filologi di kawasan Asia mengenai naskah-naskah yang ada mampu membuka khazanah kebudayaan [[Asia]]. Naskah-naskah tersebut digunakan untuk penelitian studi [[humaniora]], selain itu naskah tersebut digunakan untuk memperkuat mengenai penelusuran [[sejarah]] bangsa Asia dan kebudayaannya.<ref>{{Cite web|last=Dewi|first=Trie Utari|date=2018|title=Pembelajaran Filologi Sebagai Salah Satu Upaya dalam Mengungkap dan Membangun Karakter Suatu Bangsa|url=https://journal.ipm2kpe.or.id/index.php/KAGANGA/article/view/232/143|website=Journal IPM2KPE|page=53}}</ref>
 
== Metode ==
 
=== Kodikologi ===
[[Kodikologi]] adalah [[ilmu]] yang mempelajari mengenai naskah-naskah. Istilah kodikologi pertama kali diperkenalkan pada tahun 1944 oleh seorang ahli bahasa bernama Alphonse Daian. Namun, baru dikenal secara luas pada tahun 1949. Kodikologi membantu para filolog untuk menelaah bentuk fisik dari sebuah naskah.<ref>{{Cite webnews|last=Wijaya|first=Arbar|date=2020|title=Mengenal Iluminasi dalam Sisi Kodikologi|url=https://kumparan.com/arbar-wijaya/mengenal-iluminasi-dalam-sisi-kodikologi-1tepGjpffNa|websitework=kumparan[[Kumparan (situs web)|Kumparan]]|language=id-ID|access-date=2021-12-22|archive-date=2023-04-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20230419202942/https://kumparan.com/arbar-wijaya/mengenal-iluminasi-dalam-sisi-kodikologi-1tepGjpffNa|dead-url=no}}</ref> Secara bahasa, kodikologi berasal dari [[bahasa Latin]], yaitu ''codex'' atau berarti tunggal dan ''codices'' yang berarti [[jamak]]. Kata ''codex'' sendiri memiliki arti dasar [[kayu]], namun dalam filologi ''codex'' ini memiliki arti suatu [[karya]] yang memiliki ''genre'' karya klasik yang berbentuk naskah. Kodikologi membantu dalam penelitian filologi untuk menelaah gaya tulisan dalam naskah, [[tanda tangan]], hingga segel yang terdapat dalam naskah.<ref>{{Cite journal|last=Permadi|first=Tedi|date=2012|title=Metode Diplomatik dalam Mengidentifikasi Kandungan Isi Naskah Gulungan Berbahan Daluang Koleksi Candi Cangkuang|url=https://jurnal.isbi.ac.id/index.php/panggung/article/download/66/66|journal=Panggung|language=en-US|volume=22|issue=4|pages=5|doi=10.26742/panggung.v22i4.66|issn=2502-3640}}</ref> Penelitian dengan menggunakan metode kodikologi di [[Indonesia]] masih sedikit jumlahnya. Salah satu peneliti yang terkenal meneliti mengenai naskah nusantara yaitu Voorhoeve. Ia menulis tentang pengkajian tempat penyalinan naskah ''Algemeene Sectretarie'' yang terletak di [[Jakarta]] pada abad ke-19. Penelitian tersebut dikembangkan oleh Maria Indra Rukmi pada tahun 1997 yang meneliti tentang penyalinan naskah Melayu di Jakarta pada Abad ke-19 dengan pendekatan kodikologi.<ref>{{Cite web|last=Amrulloh|first=Tri Febriandi|date=2021|title=STUDIStudi KODIKOLOGIKodikologi iMANUSKRIPManuskrip MUSHAFMushaf ALAl-QUR’ANQur'an IBRAHIMIbrahim GHOZALIGhozali|url=http://digilib.uinsby.ac.id/46758/2/Tri%20Februandi%20Amrulloh_E93217138.pdf|website=Digital Library Surabaya|page=23|access-date=2021-12-28|archive-date=2022-03-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20220322024134/http://digilib.uinsby.ac.id/46758/2/Tri%20Februandi%20Amrulloh_E93217138.pdf|dead-url=no}}</ref>
 
=== Tekstologi ===
Tekstologi merupakan ilmu yang menelaah asal-usul [[teks]], hingga mengenai pemahaman teksnya.<ref>{{Cite journal|last=Suryani|first=Lilis|last2=Nurizzati|date=2019|title=ALIHAlih AKSARAAksara DANdan ALIHAlih BAHASABahasa TEKSTeks TASAWUFTasawuf DANdan TA’BIRTa'bir GEMPAGempa|url=http://ejournal.unp.ac.id/index.php/ibs/article/view/103729/101464|journal=Jurnal Bahasa dan Sastra|language=en-US|volume=6|issue=3|pages=4|doi=10.24036/81037290|issn=2302-3538|access-date=2021-12-23|archive-date=2023-04-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20230419085001/https://ejournal.unp.ac.id/index.php/ibs/article/view/103729/101464|dead-url=no}}</ref> Selain itu tekstologi juga mempelajari tentang asal-usul suatu naskah. Kajian tekstologi mengedepankan penyuntingan dalam sebuah penelitian teks. Penggambaran sejarah mengenai teks harus didahulukan, serta menganalisis bahan-bahan yang ada dalam teks juga harus diteliti.<ref>{{Cite web|last=Alwi|first=Muhammad Fachrudin|date=2015|title=Kajian Filologis Serat Sagunging Pralambang Angawinaken Jiwa Raga.|url=http://lib.unnes.ac.id/20320/1/2611410003-S.pdf|website=Perpustakaan Digital Universitas Semarang|page=26|access-date=2021-12-23|archive-date=2022-03-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20220322024122/http://lib.unnes.ac.id/20320/1/2611410003-S.pdf|dead-url=no}}</ref>
 
== Langkah-Langkah ==
 
=== Inventarisasi naskah ===
Tahapan pertama dalam melakukan penelitian filologi yaitu inventarisasi naskah. Kegiatan tersebut merupakan [[Pengumpulan Data Dalam Penelitian|pengumpulan data]] yang dikerjakan dengan menggunakan studi [[katalog]] dan studi lapangan. Studi katalog merupakan kegiatan untuk [[membaca]] dan memahami katalog naskah. Kegiatan ini bertujuan untuk mencari, mencermati, dan menemukan naskah yang akan digarap untuk dikaji. Katalog memberikan informasi mengenai gambaran isi naskah, jumlah halaman, tempat penemuan naskah, penomoran naskah, serta tempat dan waktu penyalinan naskah.<ref name=":2">{{Cite web|last=Hanafi|first=Ahmad|date=2020|title=Diktat Filologi|url=http://digilib.iain-jember.ac.id/1282/1/diktat.pdf|website=Digital Library IAIN Jember|page=1-2|access-date=2021-12-28|archive-date=2021-12-28|archive-url=https://web.archive.org/web/20211228044219/http://digilib.iain-jember.ac.id/1282/1/diktat.pdf|dead-url=yes}}</ref> Naskah yang sudah terdaftar dalam katalog disediakan di [[museum]], [[Pemerintah|instansi]] yang mengoleksi naskah, dan [[perpustakaan]]. Kegiatan kedua dalam kegiatan inventarisasi naskah yaitu studi lapangan. Studi lapangan dilakukan dengan cara melihat langsung keadaan naskah yang akan digarap penelitiannya. Studi lapangan dikerjakan di museum, perpustakaan atau lokasi di mana naskah tersebut ditemukan.<ref>{{Cite journal|last=Yasin|first=Dhimas Muhammad|date=2016|title=Digitalisasi dan Deskripsi Naskah Kuno Sebagai Upaya Memperkokoh Kedaulatan Indonesia: Studi Kasus Naskah Al-MutawassimīnI|url=http://ejournal.lembagakeris.net/index.php/Defendonesia/article/view/55|journal=DEFENDONESIA|language=en|volume=2|issue=1|pages=27|doi=10.54755/defendonesia.v2i1.55|issn=2776-687X|access-date=2021-12-28|archive-date=2023-04-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20230419085005/https://ejournal.lembagakeris.net/index.php/Defendonesia/article/view/55|dead-url=no}}</ref>
 
=== Deskripsi naskah ===
Tahapan kedua dalam melakukan penelitian filologi yaitu deskripsi naskah. Deskripsi naskah merupakan kegiatan untuk menguraikan dan melihat gambaran naskah dalam bentuk fisik secara rinci. Selain itu, dalam tahapan ini peneliti harus mencatat mengenai garis besar isi teks, dimulai dari pembukaan, isi, dan penutup teks. Naskah dan teks dideskripsikan dengan urutan mencatat nomor naskah, mengukur ketebalan teks, melihat dan mendeskripsikan keadaan naskah, melihat tulisan naskah, dan menceritakan garis besar isi teks.<ref>{{Cite web|last=Wicaksana|first=Pandu|date=2012|title=Kajian Filologi Naskah Piwulang Patraping Agêsang|url=https://eprints.uny.ac.id/44542/1/Pandu%20Wicaksana_08205244035.pdf|website=Skripsi Universitas Negeri Yogyakarta|page=17|access-date=2021-12-28|archive-date=2021-12-28|archive-url=https://web.archive.org/web/20211228045007/https://eprints.uny.ac.id/44542/1/Pandu%20Wicaksana_08205244035.pdf|dead-url=no}}</ref>
 
=== Transliterasi naskah ===
Tahapan ketiga dalam melakukan penelitian filologi yaitu [[Alih aksara|transliterasi]] naskah. Transliterasi naskah yaitu kegiatan mengganti jenis tulisan, dari [[abjad]] yang satu ke abjad yang lainnya.<ref>{{Cite web|last=Febriana|first=Supriadi Azis|last2=Jamjam|first2=Ajang|date=2018|title=Naskah Hikayat Abdul Samad: Suntingan Teks dan Kajian Struktur|url=https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/jat/article/view/3878/2292|website=Jurnal UIN Sunan Gunung Djati|page=268|last3=Supianudin|first3=Asep|access-date=2021-12-28|archive-date=2020-08-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20200829162805/https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/jat/article/view/3878/2292|dead-url=no}}</ref> Kegiatan transliterasi hanya mengganti [[aksara]] [[bahasa]] ke dalam [[Alfabet Latin|huruf Latin]]. Sebagai contoh, [[Abjad Arab|aksara Arab]] yang diganti ke dalam aksara Latin agar mudah dipahami dan mudah dibaca.<ref>{{Cite web|last=Hudaa|first=Syihaabul|date=2019|title=Transliterasi, Serapan, dan Padanan Kata: Upaya Pemutakhiran Istilah dalam Bahasa Indonesia|url=https://e-journal.hamzanwadi.ac.id/index.php/sbs/article/download/1346/775|website=Journal Hamzah|page=3|access-date=2021-12-28|archive-date=2023-04-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20230415233900/https://e-journal.hamzanwadi.ac.id/index.php/sbs/article/download/1346/775|dead-url=no}}</ref>
 
=== Kritik teks ===
Tahapan keempat dalam melakukan penelitian filologi yaitu [[kritik]] [[teks]]. Kritik teks merupakan kegiatan untuk mengidentifikasi kesalahan salin tulis dan memberikan alternatif perbaikannya. Tujuannya agar diperoleh teks yang autentik. Hasil dari kegiatan kritik teks yaitu untuk mengkaji umur naskah dan identitas pengarang, hingga diperoleh identitas yang asli sesuai fakta naskah.<ref>{{Cite web|last=Wardah|first=Eva Syarifah|date=2020|title=Tahapan/Proses Cara Kerja Penelitian Filologi|url=http://repository.uinbanten.ac.id/5671/1/tahapancara%20proses-2.pdf|website=Repository UIN Banten|page=181-182|access-date=2021-12-28|archive-date=2023-04-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20230415233900/http://repository.uinbanten.ac.id/5671/1/tahapancara%20proses-2.pdf|dead-url=no}}</ref>
 
=== Suntingan teks ===
Suntingan teks adalah kegiatan untuk memperbaiki [[Kekeliruan|kesalahan]] yang terdapat dalam teks, yang disesuaikan dengan kaidah penulisan di masa sekarang. Namun, meskipun terdapat banyak perombakan, kegiatan penyuntingan teks tidak boleh mengubah makna dari isi teks tersebut. Perbaikan-perbaikan yang biasa dilakukan dalam kegiatan penyuntingan teks contohnya memperbaiki hilangnya beberapa huruf dalam teks, pengulangan baris dan bait dalam teks, memberikan [[tanda baca]] dalam teks, dan memberikan sub judul dalam teks.<ref>{{Cite web|last=Jannah|first=Raudhatul|date=2019|title=Naskah "Aḥkām al-Jaraḥ": Suntingan Teks dan Telaah Ide Sentral|url=https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/11227/1/Raudhatul%20Jannah%2C%20150501008%2C%20SKI%2C%20FAH%2C%20082360010825.pdf|website=Perpustakaan UIN Ar Raniry|page=10|access-date=2021-12-28|archive-date=2023-04-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20230415233900/https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/11227/1/Raudhatul%20Jannah,%20150501008,%20SKI,%20FAH,%20082360010825.pdf|dead-url=no}}</ref> Naskah hasil suntingan teks yang sudah selesai biasanya disebut dengan edisi teks. Tujuan dari edisi teks tersebut yaitu untuk menyusun ulang naskah sesuai dengan naskah aslinya atau minimal mendekati aslinya. Langkah-langkah dalam menyusun edisi teks yang pertama yaitu ''recendcio textus,'' yang merupakan kegiatan memilih naskah yang saling berkaitan dan memiliki penurunan seperti [[silsilah keluarga]]. Selain memilih naskah, juga dilakukan tahapan eliminasi dan melakukan pencarian hubungan antar naskah. Tahapan kedua yaitu ''exminatio'' atau kegiatan pengujian. Teks dilakukan pengujian untuk mencari naskah yang autentik serta mendekati teks aslinya. Tahapan ketiga yaitu ''emendation'' atau kegiatan perbaikan. Kegiatan ini menampilkan hasil naskah yang sudah mengalami perbaikan.<ref>{{Cite journal|last=Supriatna|first=Agus|last2=Hayunari|first2=Sasadara|date=2018|title=Identifikasi dan Transliterasi Naskah Kuno Buton Abad 18 Masehi "Mi'ratut Tamaami" Karya Syeikh Abdul Ghani|url=http://journal.fib.uho.ac.id/index.php/etnoreflika/article/view/551/442|journal=ETNOREFLIKA: Jurnal Sosial dan Budaya|language=id|volume=7|issue=3|pages=188-189|doi=10.33772/etnoreflika.v7i3.551|issn=2355-360X|access-date=2021-12-28|archive-date=2023-04-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20230415233859/http://journal.fib.uho.ac.id/index.php/etnoreflika/article/view/551/442|dead-url=no}}</ref>
 
=== Terjemahan ===
Kegiatan menerjemahkan merupakan kegiatan memindahkan makna bahasa dari bahasa yang satu ke bahasa yang lain. Oleh karena itu, hal yang harus diperhatikan dalam kegiatan [[Terjemahan|penerjemahan]] yaitu perbedaan [[frasa]] dan [[nomina]]. Penerjemah harus bisa menemukan makna yang paling mendekati dengan bahasa sumber dan bahasa sasaran. Tujuannya agar mudah dipahami oleh pembaca.<ref>{{Cite web|last=Liswahyuningsih|first=Ni Luh Gede|date=2021|title=Analisis Teknik Penerjemahan Frasa Nomina Bahasa Indonesia ke Dalam Bahasa Inggris|url=https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/semnalisa/article/view/2378/1804|website=Jurnal Universitas PGRI Mahadewa Indonesia|page=279|access-date=2021-12-28|archive-date=2023-04-20|archive-url=https://web.archive.org/web/20230420111614/https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/semnalisa/article/view/2378/1804|dead-url=no}}</ref>
 
== Objek kajian ==
 
=== Naskah ===
Objek kajian dalam penelitian filologi yaitu naskah dan teks. Naskah merupakan seluruh tulisan yang dituangkan dalam kertas, lontar, kulit kayu, dan rotan. Naskah yang dihasilkan oleh tulisan tangan dinamakan ''handscrift'' atau manuskrip.<ref>{{Cite web|last=Ridlo|first=Abdullah|date=2020|title=Filologi Sebagai Pendekatan Kajian Keislaman|url=https://ejournal.iaiig.ac.id/index.php/amk/article/download/249/180|website=E-journal Institut Agama Islam Imam Al-Ghozali|page=205|access-date=2021-12-23|archive-date=2022-10-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20221007035544/https://ejournal.iaiig.ac.id/index.php/amk/article/download/249/180|dead-url=no}}</ref> Naskah kuna yang ada di Indonesia banyak tersimpan di negara Belanda. Tujuannya ketika masih dijajah negara Belanda banyak mempelajari adat istiadat dan bahasa dari naskah-naskah tersebut. Naskah-naskah tersebut tersebut banyak tersimpan di [[Amsterdam]], [[Leiden]], [[Delft]], dan [[Rotterdam]].<ref>{{Cite web|last=Saraswati|first=Ufi|date=2017|title=Arti dan Fungsi Naskah Kuno Bagi Pengembangan Budaya dan Karakter Bangsa melalui Pengajaran Sejarah|url=http://sejarah.upi.edu/artikel/dosen/arti-dan-fungsi-naskah-kuno-bagi-pengembangan-budaya-dan-karakter-bangsa-melalui-pengajaran-sejarah/|website=Departemen Pendidikan Sejarah|language=id-ID|access-date=2021-12-23|archive-date=2023-04-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20230419234501/http://sejarah.upi.edu/artikel/dosen/arti-dan-fungsi-naskah-kuno-bagi-pengembangan-budaya-dan-karakter-bangsa-melalui-pengajaran-sejarah/|dead-url=no}}</ref> Salah satu naskah tertua di [[Indonesia]] yaitu naskah [[Negarakertagama]] yang berisi tentang perjalanan [[Kerajaan Majapahit|kerajaan Mahapahit]]. Naskah ini ditulis oleh [[Empu Prapañca|Empu Prapanca]] dengan menggunakan [[bahasa Kawi]]. Secara keseluruhan, kitab Negarakertagama berisi tentang tokoh [[Hayam Wuruk|Prabu Hayam Wuruk]] dan masa kejayaan kerjaankerajaan Majapahit. Selain itu, kitab ini juga berisi tentang kondisi [[Sosialisme|sosial]], [[politik]], keagamaan hingga [[Budaya|kebudayaan]] yang ada di kerajaan Majapahit.<ref>{{Cite webnews|last=Ningsih|first=Widya Lestari|date=2021|title=Kitab Negarakertagama: Sejarah, Isi, dan Maknanya Halaman all.|url=https://www.kompas.com/stori/read/2021/04/08/143609479/kitab-negarakertagama-sejarah-isi-dan-maknanya|websitework=KOMPAS[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2021-12-23|editor-last=Nailufar|editor-first=Nibras Nada|archive-date=2023-04-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20230415233858/https://www.kompas.com/stori/read/2021/04/08/143609479/kitab-negarakertagama-sejarah-isi-dan-maknanya|dead-url=no}}</ref>
 
=== Teks ===
Objek kedua dari [[penelitian]] filologi yaitu teks. [[Teks]] adalah bagian [[Abstrak (literatur)|abstrak]] dari suatu naskah. Sifat abstrak mengakibatkan suatu teks hanya bisa dibayangkan saja, namun apabila sudah dibaca baru bisa diketahui isi dari teks yang berupa [[ide]], [[informasi]] hingga amanat dari penulisnya. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa teks merupakan bagian isi dari naskah. Berdasarkan sifatnya, teks dibagi menjadi tiga yaitu, [[Bahasa lisan|teks lisan]], [[Menulis|teks tulisan]], dan teks yang berbentuk [[cetakan]].<ref>{{Cite web|last=MAZIDAH|first=ZULFA|date=2021|title=Objek Kajian Penelitian Filologi: Ada Teks dan Naskah - Kendalku|url=https://kendalku.pikiran-rakyat.com/khazanah/pr-1182537555/objek-kajian-penelitian-filologi-ada-teks-dan-naskah|website=kendalku.pikiran-rakyat.com|language=id|access-date=2021-12-23|archive-date=2023-04-20|archive-url=https://web.archive.org/web/20230420111611/https://kendalku.pikiran-rakyat.com/khazanah/pr-1182537555/objek-kajian-penelitian-filologi-ada-teks-dan-naskah|dead-url=no}}</ref>
 
== Tujuan dan manfaat ==
Tujuan dari kajian filologi yaitu untuk memberikan pemahaman mengenai [[Budaya|kebudayaan]] suatu bangsa dari karya [[sastra lisan]] dan sastra tulisan. Mampu mengetahui makna dan fungsi teks bagi [[masyarakat]]. Serta mengungkapkan nilai-nilai budaya lama yang ada dalam pengembangan kebudayaan. Sedangkan tujuan khusus dari penelitian filologi yaitu untuk melakukan penyuntingan sebuah teks agar tetap mempertahankan teks aslinya. Kajian filologi mampu mengungkap [[sejarah]] terjadinya teks serta perkembangannya.<ref name=":1">{{Cite web|last=Dewi|first=Trie Utari|date=2018|title=Pembelajaran Filologi Sebagai Salah Satu Upaya dalam Mengungkap dan Membangun Karakter Suatu Bangsa|url=https://journal.ipm2kpe.or.id/index.php/KAGANGA/article/view/232/143|website=Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora|page=54}}</ref> Filologi juga bertujuan untuk mengembalikan teks yang diperkirakan mendekati dengan naskah aslinya, melalui teknik perbandingan naskah secara teliti. HinggaSehingga di akhir pernelitianpenelitian, filologi mampu menetapkan bentuk dari sebuah teks yang paling autentik.<ref>{{Cite web|last=Fatoni|first=Ahmad Sirfi|date=2021|title=Pernik-Pernik Metode dan Pendekatan dalam Penelitian Filologi|url=https://ejournal.iainh.ac.id/index.php/mahasantri/article/view/104/73|website=Jurnal Mahasantri|page=351|access-date=2021-12-28|archive-date=2023-04-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20230415233859/https://ejournal.iainh.ac.id/index.php/mahasantri/article/view/104/73|dead-url=no}}</ref>
 
Manfaat dari mempelajari filologi yaitu:
Baris 69 ⟶ 70:
== Referensi ==
<references />
 
{{Ilmu sosial}}
 
[[Kategori:Filologi| ]]
[[Kategori:Sastra]]