Warung telekomunikasi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
 
(3 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{kegunaan lain|Warung (disambiguasi)}}
[[Berkas:Locutorio Telefónica Rosario.jpg|jmpl|Wartel di Argentina]]
[[Berkas:Wartel call shop Indonesia.jpg|jmpl|Suasana dalam kamar bicara umum wartel di Indonesia]]
'''Warung telekomunikasi''' atau '''warung telepon''' (disingkat menjadi '''wartel''') adalah tempat yang disediakan untuk pelayanan jasa [[telekomunikasi]] untuk umum yang ditunggu baik bersifat sementara maupun tetap dan merupakan bagian dari telepon umum. Penunggu wartel adalah orang yang bekerja di dalam bangunan wartel yang bisa bersifat tetap maupun bergerak (wartel dengan memakai mobil boks).
 
Di dalam wartel terdapat [[kamar bicara umum]] (KBU) berisi pesawat telepon untuk digunakan pemakai jasa. Telepon di dalam kamar bicara umum bisa digunakan untuk pembicaraan [[telepon lokal_teleponlokal|telepon setempat]], antarwilayah, [[telepon interlokal|interlokal]] (SLJJ), maupun [[sambungan langsung internasional]]. Biaya pemakaian jasa telekomunikasi dibayar langsung di tempat oleh konsumen sesuai tarif pulsa yang berlaku ditambah tarif pelayanan.
 
Penyelenggaraan jasa wartel paling sedikit menggunakan dua sambungan telekomunikasi. Pemilik wartel adalah perorangan, [[badan usaha milik daerah]] (BUMD), [[badan usaha milik swasta]], atau [[koperasi]]. Pemilik wartel bergabung dalam [[Asosiasi Pengusaha Wartel Indonesia]] (APWI) yang berdiri sejak tanggal [[8 Januari]] [[1992]].
 
=== Sejarah ===
Wartel pertama di Indonesia didirikan pada awal tahun 1982 di sekitar [[Pantai Kuta|Pantai Kuta, Bali]] untuk mengakomodasi kebutuhan pariwisata (sekedar catatan saat itu Telkom berada di bawah Kementerian Pariwisata Pos dan Telekomunikasi).<ref>{{Cite web|date=2019-04-23|title=Bertukar Kata Lewat Kamar Bicara|url=https://historia.id/sains/articles/bertukar-kata-lewat-kamar-bicara-6lJOw|website=Historia - Majalah Sejarah Populer Pertama di Indonesia|language=id-ID|access-date=2022-11-16}}</ref> Melihat animo pengguna Wartel yang meningkat, Menteri [[Soesilo Soedarman|Susilo Soedarman]] memutuskan untuk memperbanyak Wartel pada tahun 1988.
 
Baris 15:
 
== Referensi ==
<references />
* [http://www.depkominfo.go.id/portal/bow/data/perundangan/file20061207182822519.htm Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor: 05/PER/M.KOMINFO/I/2006 Tentang Penyelenggaraan Warung Telekomunikasi]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
 
== Lihat pula ==
* [[Warung Internet]]
* [[Kategori:KomunikasiWarung telekomunikasi di Indonesia]]
 
== Pranala luar ==
* [http://www.mastel.or.id/files/diskusi-tarif/Kebijakan%20Tarif_dan_Pengaruhnya_di_Wartel_-_APWI.pdf Kebijakan tarif telekomunikasi terhadap iklim usaha wartel di Indonesia]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} oleh Asosiasi Pengusaha Wartel Indonesia
* [http://www.depkominfo.go.id/portal/bow/data/perundangan/file20061207182822519.htm Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor: 05/PER/M.KOMINFO/I/2006 Tentang Penyelenggaraan Warung Telekomunikasi]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
<references />
 
[[Kategori:Komunikasi di Indonesia]]
[[Kategori:Telefoni]]
[[Kategori:Telepon umum]]