Idrus Hakimy: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 28:
Idrus melanjutkan pendidikan berikutnya di [[Madrasah Tarbiyah Islamiyah Candung|Madrasah Tarbiyah Islamiyah (MTI) Candung]]. Masa awal pendidikannya di [[Candung Koto Laweh, Candung, Agam|Candung]] terganggu karena [[pendudukan Jepang di Sumatera Barat|masuknya Jepang ke Minangkabau]]. Ia sempat pulang ke Supayang untuk memimpin Badan Pengamanan Nagari dan Kota (BPNK) dan terlibat di [[Lasykar Muslimin Indonesia]].{{sfn|Ajisman|Almaizon|2008|p=2}} Selama masa ini, Idrus diangkat menjadi [[datuk di Minangkabau|datuk]] dengan gelar ''Datuak Rajo Panghulu''.{{sfn|Ajisman|Almaizon|2008|p=22}} Setelah [[proklamasi kemerdekaan Indonesia|maklumat kemerdekaan Indonesia]] sampai ke Sumatera Barat, Idrus kembali menuntut ilmu agama di Candung.{{sfn|Ajisman|Almaizon|2008|p=20}}
Selama menjadi ''anak siak'' di MTI Candung, Idrus menjabat sebagai ketua Persatuan Murid Tarbiyah Islamiyah Candung. Ia juga menghadiri muzakarah yang sering diadakan oleh [[ulama|alim ulama]] [[Persatuan Tarbiyah Islamiyah]].<ref>{{cite web|url=https://tarbiyahislamiyah.id/forum-diskusi-ulama-ulama-minangkabau/|title=Forum Diskusi Ulama-ulama Minangkabau|last=Putra|first=Apria|author-link=Apria Putra|date=9 Desember 2019|website=Tarbiyah Islamiyah|access-date=1 Februari 2023}}</ref> Waktu luang di Candung juga ia manfaatkan untuk belajar [[adat]] kepada [[Sulaiman Ar-Rasuli|Syekh Sulaiman ar-Rasuli]] yang menulis banyak kitab tentang ''[[adat bersendikan syarak|adaik basandi syarak]]''.{{sfn|Ajisman|Almaizon|2008|p=64}} Idrus lulus pada 1952.{{sfn|Ajisman|Almaizon|2008|p=21}}
=== Kiprah di LKAAM dan Golkar ===
|