Abdul Latif Syakur: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
MarDumai (bicara | kontrib)
 
(6 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Abdul Latif Syakur.jpg|jmpl|Abdul Latif Syakur]]
'''Abdul Laṭīf Shakūr''' ({{lahirmati|Jorong Air Mancur, [[Singgalang, Sepuluh Koto, Tanah Datar]]|15|8|1882|[[Padang]], [[SumatraSumatera Barat]]|13|6|1963}}) adalah seorang [[ulama Minangkabau]] yang berkiprah dalam pemajuan pendidikan perempuan dan pers.<ref>{{Cite web|last=Rahmat Irfan Denas|first=|date=2022-09-19|title=Abdul Latif Syakur, Ulama Ahli Tafsir dan Kiprahnya Memajukan Pendidikan Perempuan|url=https://suluah.com/abdul-latif-syakur-ulama-ahli-tafsir-dan-kiprahnya-memajukan-pendidikan-perempuan/|website=Suluah.com|language=id|access-date=2022-11-05}}</ref> Ia berasal dari [[Balai Gurah, IV Angkek, Agam|Balai Gurah]], [[IV Angkek, Agam|Ampek Angkek]], [[Kabupaten Agam]], [[SumatraSumatera Barat]]. Ia merupakan sosok yang terbuka dan mendorong kemajuan bagi perempuan. Hal itu terlihat dari dukungan yang ia berikan kepada putrinya, Sha’diyah Shakūrah untuk menerbitkan majalah khusus perempuan bernama ''[[Djauharah (majalah)|Djauharah]]'' yang terbit pada tahun 1923''.''<ref name=":0">{{Cite journal|last=Yulfira Riza & Titin Nurhayati Ma’mun|first=|year=2018|title=Berdamai dengan Perempuan: Komparasi Teks antara Naskah Al-Muāshirah dan Kitab Cermin Terus|url=|journal=Manuskripta|volume=8|issue=2|pages=113-136|doi=10.33656/manuskripta.v9i1.134}}</ref>
 
== Pendidikan ==
Baris 19:
Selain tema-tema yang disebutkan di atas, Abdul Laṭīf Shakūr menulis buku tentang tauhid berjudul ''Risalah Lathifah'' serta autobiografi berjudul ''Al-Mu’ashārah''. Namun, sebagian besar karya Abdul Laṭīf Shakūr masih dalam bentuk manuskrip alias belum diterbitkan. Saat ini, sebagian besar keseluruhan karya Abdul Laṭīf Shakūr disimpan di rumah Chuzaimah, cucu sekaligus ahli waris Abdul Laṭīf Shakūr di [[Balai Gurah, IV Angkek, Agam|Balai Gurah]].<ref name=":0" />
 
Berikut adalah daftar karya Abdul Laṭīf Shakūr baik yang sudah diterbitkan maupun dalam bentuk manuskrip.<ref name=":1" /><ref name=":4">{{Cite journal|last=Bustamam|first=Ridwan|date=2016-12-31|title=Karya Ulama Sumatera Barat: Krisis Basis dan Generasi Penerus|url=https://jurnallekturkeagamaan.kemenag.go.id/index.php/lektur/article/view/510|journal=Jurnal Lektur Keagamaan|volume=14|issue=2|pages=501|doi=10.31291/jlk.v14i2.510|issn=2620-522X}}{{Pranala mati|date=Juni 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref><ref name=":2">{{Cite journal|last=Apria Putra|first=Apria|author-link=Apria Putra|year=2017|title=Ulama Minangkabau dan Sastra: Mengkaji Kepengarangan Syekh Abdullatif Syakur Balai Gurah|url=|journal=Diwan|volume=9|issue=1|pages=601-624|doi=10.15548/diwan.v9i17.133}}</ref>
 
* ''Al-Da’wah wa al-Irsyâd ilâ Sabîl al-Rasyâd'' (1951)''.''<ref name=":1" />
Baris 44:
* ''Kamus Abdul Latif''<ref>{{Cite web|title=Koleksi {{!}} Manuskrip Puslitbang Lektur dan Khasanah Keagamaan - Kementrian Agama Republik Indonesia|url=https://lektur.kemenag.go.id/manuskrip/web/koleksi-detail/lkk-sumbar2015-khu010.html#ad-image-0|website=lektur.kemenag.go.id|access-date=2021-11-13}}</ref>
* ''Kitāb at-Tauḥīd<ref name=":4" />''
* ''Taqrib al-Majazah: Membitjarakan Perkara Kematian'' (1926)''<ref name=":2" />''<ref>{{Cite book|last=Abdoel Latif Sjakoer|first=|date=1926|url=https://wwwbooks.google.co.idcom/books/edition/Taqr%C4%ABb_al_ma%C7%A7%C4%81za_f%C4%AB_b%C4%81b_al_%C7%A7in%C4%81za/7zwtGwAACAAJ?id=7zwtGwAACAAJ&newbks=0&hl=id|title=Taqrīb al-maǧāza fī bāb al-ǧināza: Membitjarakan perkara kematian ...|language=|url-status=live}}</ref>
* ''Tambo Islam<ref name=":3" />''
* ''Mulakhaṣ al-Tārīkh al-Islāmi<ref name=":3" />''
Baris 52:
 
== Keturunan ==
Sekembali dari MakkahMekkah pada tahun 1902, Abdul Laṭīf Shakūr menetap di Sawah Gadang, Balai Gurah. Satu tahun kemudian, Abdul Laṭīf Shakūria menikah dengan Rafan. Dari pernikahan pertama, Abdul Laṭīf Shakūria tidak dikaruniai keturunan sehingga mengakibatkan pendeknya umur perkawinan mereka. Pernikahan kedua Abdul Laṭīf Shakūr yakni dengan Kama, tetapi karena masih belum dikaruniai keturunan, umur perkawinan mereka tidak panjang. Pada tahun 1908, ia kembali menikah yakni dengan Maryam. Pasangan ini dikarunai empat orang anak, yaitu Sha’diyah Shakūrah, Sha’nuddin, Sha’dullah, dan Latifah.<ref name=":1" />
 
Setelah itu, Abdul Laṭīf Shakūr menikah lagi dengan Raqiyah, tetapi tidak dikaruniai keturunan. Lalu, ia menikah untuk kelima kalinya dengan Kamaliyah dan memiliki satu anak yang bernama Muhammad Sa’id Syakur. Abdul Laṭīf Shakūr menikah lagi dengan Aisyah, tetapi tidak dikaruniai keturunan. Terakhir, ia menikah dengan Ka’isah yang memberinya lima orang anak, yakni Shu’ada, Syafiuddin, Mahdiyah, Nafisah, dan Syafruddin.<ref name=":1" />
Baris 60:
 
== Referensi ==
{{reflist|2}}{{Wikisource|Pengarang:Syekh Abdul Lathif Syakur|Abdul Latif Syakur}}
{{reflist|2}}
 
[[Kategori:Ulama Minangkabau]]
[[Kategori:Tokoh dari Tanah Datar]]
[[Kategori:Tokoh SumatraSumatera Barat]]