Barus, Tapanuli Tengah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
kapitalisasi Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(12 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Kegunaan lain|Barus (disambiguasi)}}
{{kecamatan
|nama = Barus
Baris 4 ⟶ 5:
|caption = Gapura Selamat Datang Di Kota Barus Kota Bertuah
|peta = [[Berkas:(Peta Lokasi) Kecamatan Barus, Tapanuli Tengah.svg|200px]]
|dati2 =
|nama dati2 = Tapanuli Tengah
|provinsi =
|luas = 21,81 km²
|penduduk = 18.919
Baris 16 ⟶ 17:
|kode pos = 22564
}}
[[Berkas:Pasar Terendam Barus.jpg|jmpl|Pasar Terendam Barus]]▼
'''Barus''' adalah sebuah [[kecamatan]] di [[Kabupaten Tapanuli Tengah]], [[
== Demografi ==
=== Suku bangsa ===
▲[[Berkas:Pasar Terendam Barus.jpg|jmpl|ki|Pasar Terendam Barus]]
Penduduk kabupaten Tapanuli Tengah berasal dari beragam suku, dan kabupaten ini termasuk yang paling beragam dibanding kabupaten lainnya di kawasan [[Tapanuli]], Sumatera Utara. Hingga abad ke-19, mayoritas etnis yang bermukim di Barus merupakan suku bangsa [[Orang Minangkabau|Minangkabau]] dan [[Suku Aceh|Aceh]].<ref>Sumatera Utara: Catatan Sejarah dan Arkeologi (2014)</ref> Namun sejak terbentuknya [[Keresidenan Tapanuli]] di pertengahan abad ke-19, banyak pula etnis [[Suku Batak Toba|Batak Toba]] dan [[Suku Pakpak|Pakpak]] yang bermukim disini.<ref>Muhajir Al-Fairusy, Pengaruh Identitas Pesisir Bagi Masyarakat Singkil dan Barus (2020)</ref> Adanya percampuran budaya antara Minangkabau, Aceh, dan Batak, kemudian membentuk budaya [[Suku Pesisir|Pesisir]] yang dipersatukan dalam identitas Islam.<ref>Ida Liana Tanjung, Antara Orang Pasisir dan Orang Batak di Tapanuli : Kesadaran Identitas Etnis di Barus dan Sibolga, 1842-1980 (2016)</ref> Bahasa yang digunakan di Barus adalah [[Bahasa Indonesia]], [[Bahasa Minangkabau]] logat [[Bahasa Pesisir|Pesisir]], serta [[Bahasa Batak]].
Nilai-nilai kebudayaan Pesisir telah melekat di dalam kehidupan masyarakat, hal ini dilihat dari ragam budaya dan bahasa yang digunakan masyarakat sehari-hari. Penduduk yang tinggal di daerah Pesisir umumnya mempunyai marga sesuai dengan suku induknya, sebagian besar bermarga Batak Toba seperti : Pasaribu, Sinaga, Sinambela, Tarihoran, Sitanggang, Sihombing, Tanjung, Pohan, Samosir, Limbong dan lain-lain. Ada juga Batak Mandailing yang bermarga Nasution, Lubis, Batubara, Matondang dan bersuku Minang di antaranya marga Chaniago. Dari etnis Nias ada marga Harefa, Lase. Begitu juga dari marga Pakpak yakni Gaja, Tumanggor dan lain-lain.▼
▲Nilai-nilai kebudayaan Pesisir telah melekat di dalam kehidupan masyarakat, hal ini dilihat dari ragam budaya dan bahasa yang digunakan masyarakat sehari-hari. Penduduk yang tinggal di daerah Pesisir umumnya mempunyai marga sesuai dengan suku induknya
=== Agama ===
Baris 34 ⟶ 36:
[[Berkas:Hangbrug over de Aick Raisan; Tapanoeli.jpg|jmpl|Jembatan gantung di atas [[Aek Raisan]] pada tahun 1905]]
Julukan "Kota Tua" seolah telah melekat pada daerah Barus, hal ini karena Barus memiliki sejarah panjang di Indonesia, sebagaimana diketahui bahwa dulunya Barus merupakan pelabuhan internasional yang disinggahi oleh berbagai pedagang yang berlabuh dari berbagai negeri di belahan dunia dengan berbagai etnis dan suku untuk mendapatkan kapur barus dan rempah-rempah. Untuk menunjang kehidupan yang layak maka perekonomian sangat menentukan tingkat kemakmuran suatu daerah. Profesi masyarakatnya ada yang menjadi [[nelayan]], pegawai, [[petani]] dan berdagang. Mata pencarian ini dapat dibagi menjadi berbagai sektor di antaranya sektor perikanan atau kelautan, sektor perindustrian, sektor Jasa dan perdagangan.
== Sarana dan pendidikan ==
Pada tahun 2011 terdapat sebanyak 247 orang guru SD, mengajar sebanyak 2.728 orang murid pada 22 sekolah. Sementara pada tingkat SLTP terdapat 142 orang guru, mengajar 1.533 orang murid pada 7 sekolah. Selanjutnya pada tingkat SLTA terdapat 84 guru mengajar 1.202 orang murid pada 3 sekolah. Sementara untuk tingkat perguruan tinggi terdapat 42 tenaga pengajar, yang mengajar 792 mahasiswa pada 2 Perguruan Tinggi Swasta di Kecamatan ini. Selain Sekolah negeri di Kecamatan ini juga terdapat sekolah swasta. Dari 22 SD/Sederajat terdapat 14 sekolah negeri dan 8 sekolah swasta. Dari 7 SMP/Sederajat terdapat 2 sekolah negeri dan 5 sekolah swasta sedangkan untuk tingkat SMA/ sederajat hanya ada 2 sekolah negeri dan 1 sekolah swasta.
Untuk tigkat pendidikan tinggi, Barus telah memiliki dua perguruan tinggi yakni Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Hamzah Alfansuri Sibolga Barus (STIT HASIBA), dan Sekolah Tinggi Kependidikan Ilmu Ilmu Pendidikan (STKIP).
== Potensi wisata ==
[[Berkas:Makam Syeikh Mahmud Barus, Papan Tinggi ..JPG|jmpl|ki|Makam Syeikh Mahmud Barus di Papan Tinggi.]]
[[Berkas:Pantai Barus.jpg|jmpl|ka|Pantai di Kota Barus]]
Baris 49 ⟶ 50:
== Referensi ==
{{reflist|2}}
== Lihat pula ==
Baris 63 ⟶ 64:
{{Kabupaten Tapanuli Tengah}}
{{Authority control}}
|