Klasifikasi industri: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Pemindahan isi artikel |
Badak Jawa (bicara | kontrib) k Mengembalikan suntingan oleh 114.125.180.8 (bicara) ke revisi terakhir oleh Henri Aja Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(25 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Yatim|Oktober 2022}}
{{Wikify}}
{{noref}}
== Pengklasifikasian ==
== Klasifikasi ==
Adapun klasifikasi industri berdasarkan kriteria masing-masing, adalah
# [[Bahan baku|Bahan Baku]]
1. Klasifikasi industri berdasarkan bahan baku▼
# [[Tenaga kerja|Tenaga Kerja]]
# Produksi yang Dihasilkan
# Bahan Mentah
# Unit Usaha
# Proses Produksi
# Barang yang Dihasilkan
# Modal yang Digunakan
# Subjek Pengelola
# Cara Pengorganisasian
# Lainnya
Tiap-tiap industri membutuhkan bahan baku yang berbeda, tergantung pada apa yang akan dihasilkan dari proses industri tersebut. Berdasarkan bahan baku yang digunakan, industri dapat dibedakan menjadi:
Baris 14 ⟶ 31:
b. Industri nonekstraktif, yaitu industri yang mengolah lebih lanjut hasilhasil industri lain. Misalnya: industri kayu lapis, industri pemintalan, dan industri kain.
c. Industri fasilitatif atau disebut juga industri tertier. Kegiatan industrinya adalah dengan menjual jasa layanan untuk keperluan orang lain. Misalnya: [[perbankan]], [[perdagangan]], [[angkutan]], dan [[pariwisata]].
Berdasarkan jumlah tenaga kerja yang digunakan, industri dapat dibedakan menjadi:
Baris 25 ⟶ 43:
d. Industri besar, yaitu industri dengan jumlah tenaga kerja lebih dari 100 orang. Ciri industri besar adalah memiliki modal besar yang dihimpun secara kolektif dalam bentuk pemilikan saham, tenaga kerja harus memiliki keterampilan khusus, dan pimpinan perusahaan dipilih melalui uji kemapuan dan kelayakan (fit and profer test). Misalnya: industri tekstil, industri mobil, industri besi baja, dan industri pesawat terbang.
Berdasarkan produksi yang dihasilkan, industri dapat dibedakan menjadi:
Baris 33 ⟶ 52:
c. Industri tertier, yaitu industri yang hasilnya tidak berupa barang atau benda yang dapat dinikmati atau digunakan baik secara langsung maupun tidak langsung, melainkan berupa jasa layanan yang dapat mempermudah atau membantu kebutuhan masyarakat. Misalnya: industri angkutan, industri perbankan, industri perdagangan, dan industri pariwisata.
Berdasarkan bahan mentah yang digunakan, industri dapat dibedakan menjadi:
Baris 41 ⟶ 61:
c. Industri jasa, yaitu industri yang mengolah jasa layanan yang dapat mempermudah dan meringankan beban masyarakat tetapi menguntungkan. Misalnya: industri perbankan, industri perdagangan, industri pariwisata, industri transportasi, industri seni dan hiburan.
Keberadaan suatu industri sangat menentukan sasaran atau tujuan kegiatan industri. Berdasarkan pada lokasi unit usahanya, industri dapat dibedakan menjadi:
Baris 53 ⟶ 74:
e. Industri yang tidak terikat oleh persyaratan yang lain (footloose industry), yaitu industri yang didirikan tidak terikat oleh syarat-syarat di atas. Industri ini dapat didirikan di mana saja, karena bahan baku, tenaga kerja, dan pasarnya sangat luas serta dapat ditemukan di mana saja. Misalnya: industri elektronik, industri otomotif, dan industri transportasi.
Berdasarkan proses produksi, industri dapat dibedakan menjadi:
Baris 59 ⟶ 81:
b. Industri hilir, yaitu industri yang mengolah barang setengah jadi menjadi barang jadi sehingga barang yang dihasilkan dapat langsung dipakai atau dinikmati oleh konsumen. Misalnya: industri pesawat terbang, industri konveksi, industri otomotif, dan industri meubeler.
Berdasarkan barang yang dihasilkan, industri dapat dibedakan menjadi:
Baris 65 ⟶ 88:
b. Industri ringan, yaitu industri yang menghasilkan barang siap pakai untuk dikonsumsi. Misalnya: industri obat-obatan, industri makanan, dan industri minuman.
Berdasarkan modal yang digunakan, industri dapat dibedakan menjadi:
Baris 73 ⟶ 97:
c. Industri dengan modal patungan (join venture), yaitu industri yang modalnya berasal dari hasil kerja sama antara PMDN dan PMA. Misalnya: industri otomotif, industri transportasi, dan industri kertas.
Berdasarkan subjek pengelolanya, industri dapat dibedakan menjadi:
Baris 79 ⟶ 104:
b. Industri negara, yaitu industri yang dikelola dan merupakan milik Negara yang dikenal dengan istilah BUMN, misalnya: industri kertas, industri pupuk, industri baja, industri pertambangan, industri perminyakan, dan industri transportasi.
Cara pengorganisasian suatu industri dipengaruhi oleh berbagai factor, seperti: modal, tenaga kerja, produk yang dihasilkan, dan pemasarannya. Berdasarkan cara pengorganisasianya, industri dapat dibedakan menjadi:
Baris 87 ⟶ 113:
c. Industri besar, yaitu industri yang memiliki ciri-ciri: modal sangat besar, teknologi canggih dan modern, organisasi teratur, tenaga kerja dalam jumlah banyak dan terampil, pemasarannya berskala nasional atau internasional. Misalnya: industri barang-barang elektronik, industri otomotif, industri transportasi, dan industri persenjataan.
▲ 11. Klasifikasi industri berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perindustrian
=== 11. Klasifikasi industri berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perindustrian ===
Selain pengklasifikasian industri tersebut di atas, ada juga pengklasifikasian industri berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 19/M/ I/1986 yang dikeluarkan oleh Departemen Perindustrian dan Perdagangan. Adapun pengklasifikasiannya adalah sebagai berikut:
Industri Kimia Dasar merupakan industri yang memerlukan: modal yang besar, keahlian yang tinggi, dan menerapkan teknologi maju. Adapun industri yang termasuk kelompok IKD adalah sebagai berikut:
Baris 99 ⟶ 127:
4) Industri selulosa dan karet, misalnya: industri kertas, industri pulp, dan industri ban.
Industri ini merupakan industri yang mengolah bahan mentah logam menjadi mesin-mesin berat atau rekayasa mesin dan perakitan. Adapun yang termasuk industri ini adalah sebagai berikut:
Baris 123 ⟶ 152:
11) Industri mesin dan peralatan pabrik, misalnya: mesin produksi, peralatan pabrik, the blower, dan kontruksi.
Industri ini merupakan industri yang tujuannya menghasilkan bermacammacam barang kebutuhan hidup sehari-hari. Adapun yang termasuk industri ini adalah sebagai berikut:
Baris 135 ⟶ 165:
5) Industri bahan bangunan dan umum, misalnya: kayu gergajian, kayu lapis, dan marmer.
Industri ini merupakan industri yang bergerak dengan jumlah pekerja sedikit, dan teknologi sederhana. Biasanya dinamakan industri rumah tangga, misalnya: industri kerajinan, industri alat-alat rumah tangga, dan perabotan dari tanah (gerabah).
Industri ini merupakan industri yang menghasilkan nilai ekonomis dari kegiatan wisata. Bentuknya bisa berupa: wisata seni dan budaya (misalnya: pertunjukan seni dan budaya), wisata pendidikan (misalnya: peninggalan, arsitektur, alat-alat observasi alam, dan museum geologi), wisata alam (misalnya: pemandangan alam di pantai, pegunungan, perkebunan, dan kehutanan), dan wisata kota (misalnya: melihat pusat pemerintahan, pusat perbelanjaan, wilayah pertokoan, restoran, hotel, dan tempat hiburan).
a. Industri Campuran: industri yangg menghasilkan lebih dari satu produk karena hasilnya saling diperlukan. Misal: industri rokok dan industri kertas, industri mie instan dan industri plastik.
Baris 148 ⟶ 179:
== Referensi ==
{{Reflist}}
[[Kategori:Klasifikasi Industri]]
[[Kategori:Industri (ekonomika)]]
|