Petruk: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
perbaikan mesalahan
Tag: menambah kata-kata yang berlebihan atau hiperbolis Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(33 revisi perantara oleh 18 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Tokoh Wayang
| nama = Petruk (Setiga Farma)
ꦥꦺꦠꦿꦸꦏ꧀
| posisi = [[Punakawan]]
| gambar = COLLECTIE TROPENMUSEUM Papieren wayangpop voorstellende Petruk (kinderspeelgoed) TMnr 809-45b.jpg
| daerah = [[Indonesia]]Jawa
| alias = Dawala<br cungkring />Kantong Bolong<br />Dublajaya<br />Pentungpinanggul<br/>Jengglongjaya<br/>Bambang Pecruk Pecukilan <br/>Welgeduwelbeh Tongtongsot, Surogendelo
| milik = Setiga Farma
| gender = Pria
| produk : [[RCTI]] Roti Tawar, [[SCTV]] Anti Nyamuk Bakar, Sempak [[TVRI]] dll.
| istimewa = Senang bergurau, bertarung adu jago, membela tuannya
| stasiun televisi didirikan tanggal : 25 November 1966
| ciri = BurungBerhidung yangpanjang, adaTinggi, diBerlengan logo Petruk TVpanjang
| senjata = anti-rasisme''Kyai Pethel'' (kapak bercelurit)
| keluarga = [[Semar|Kyai Ki Lurah Semar Badranaya]] (bapak)<br/>[[Krisna|Prabu Sri Bathara Kresna]] (mertua)<br/>[[Gareng|Kyai Ki Lurah Nala Gareng]] (kakak)<br/>[[Bagong|Kyai Ki Lurah Bagong]] (adik)<br/>Dewi Prantawati (istri)<br/>Bambang Lengkungkusuma (anak),
'''Petruk''' adalah maskot dari Setiga Farma. Petruk juga adalah tokoh Anti-rasisme. Produk² yang biasa dibuat oleh anggota Petruk adalah [[RCTI]] Roti Tawar, Sempak [[TVRI]], Antsgin dan [[SCTV]] Anti Nyamuk Bakar. Setiga Farma, yang berdiri 1910, juga mendirikan stasiun televisi Petruk TV, yang berdiri tahun 1966. Petruk TV siaran nasional tahun 1968, sebelum [[Metro TV]] Tahun 2000 di tanggal yang sama. Petruk juga adalah idola nya Setiga Farma gaji hijib bangsa. bahkan ada yang benci Setiga Farma sehingga mereka mengeluarkan kata² rasis yang tidak enak di mulut. semoga Setiga Farma tidak dihina lagi oleh para orang rasis itu. Setiga Farma juga punya TV nya sendiri seperti SetigaTV, dan MoYu TV. MoYu BUKAN MEREK KUBUS RUBIKONT*L GAJE!
}}
'''Petruk''' ({{lang-jv|ꦥꦺꦠꦿꦸꦏ꧀}}) adalah tokoh [[punakawan]] dalam [[wayang|pewayangan]] [[Jawa]], di pihak keturunan/trah [[Witaradya]]. Petruk tidak disebutkan dalam kitab ''[[Mahabarata]]'' dari [[India]]. Keberadaan tokoh ini dalam dunia pewayangan merupakan gubahan asli masyarakat [[Jawa]]. Di ranah [[Pasundan]] (Jawa Barat), tokoh Petruk lebih dikenal dengan nama '''Dawala''' atau '''Udel'''.
 
== Kisah ==
=== Masa lalu ===
Menurut pedalangan, ia adalah anak pendetaRaja Gandarwa [[raksasa]] di pertapaan dan bertempat di dalam laut bernama [[Begawan Salantara]]. Sebelumnya ia bernama '''Bambang Pecruk Panyukilan'''. Ia gemar bersenda gurau, baik dengan ucapan maupun tingkah laku dan senang berkelahi. Ia seorang yang pilih tanding/sakti di tempat kediamannya dan daerah sekitarnya. Oleh karena itu ia ingin berkelana guna menguji kekuatan dan kesaktiannya.
 
Di tengah jalan ia bertemu dengan Bambang Sukodadi atau Bambang Sukasti dari pertapaan Bluluktiba yang pergi dari padepokannya di atas bukit, untuk mencoba kekebalannya. Karena mempunyai maksud yang sama, maka terjadilah perang tanding. Mereka berkelahi sangat lama, saling menghantam, bergumul, tarik-menarik, tendang-menendang, injak-menginjak, hingga tubuhnya menjadi cacat dan berubah sama sekali dari wujud aslinya yang tampan. Perkelahian ini kemudian dipisahkan oleh Janggan [[Semar|Smarasanta]] ([[Semar]]) dan [[Bagong]] yang mengiringi [[Batara Ismaya]]. Mereka diberi petuah dan nasihat sehingga akhirnya keduanya menyerahkan diri dan berguru kepada Smara/Semar dan mengabdi kepada Sanghyang Ismaya. Demikianlah peristiwa tersebut diceritakan dalam lakon ''Batara Ismaya Krama''.
 
Karena perubahan wujud tersebut masing-masing kemudian berganti nama. Bambang Pecruk Panyukilan menjadi Petruk, sedangkan Bambang Sukodadi menjadi [[Gareng]].
 
=== Istri dan keturunan ===
Petruk mempunyai istri bernama Dewi [[AmbarwatiPrantawati]], putri Prabu Ambarsraya,Sri rajaBathara NegaraKresna Pandansurat, yangRaja didapatnya melalui perang tanding. Para pelamarnya antara lain: Kalagumarang dan Prabu Kalawahana raja raksasa di Guwaseluman. Petruk harus menghadapi mereka dengan perang tanding dan akhirnya ia dapat mengalahkan mereka dan keluar sebagai pemenang. Dewi Ambarwati kemudian diboyong ke Girisarangan dan Resi Pariknan yangNegara memangkuKerajaan perkawinannyaDwarawati. Dalam perkawinan ini mereka mempunyai anak lelaki dan diberi nama [[Lengkungkusuma|Bambang Lengkungkusuma]].
 
Dalam cerita ''Gareng Dadi Ratu'', sebagai syarat jika Petruk berhasil mengalahkan Prabu Pandupragolamanik (yang tidak lain adalah kakaknya sendiri, [[Gareng|Nala Gareng]]), ia meminta imbalan berupa "anak ayam cemani" pemberian Sang Hyang Wenang (Sang Hyang Asip Prono /Rono) yang diberikan kepada Petruk lalu diberikan kepada [[Kresna]].<ref>{{Cite web|url=http://albumkisahwayang.blogspot.com/2017/04/gareng-dadi-ratu.html|title=Album Kisah Wayang: Gareng Dadi Ratu|last=Admin|date=2017-04-08|website=Album Kisah Wayang|access-date=2018-08-14}}</ref> Hadiah ini terwujud dalam cerita ''Petruk Nagih Janji'', di mana dengan susah payah ia berhasil mengalahkan saingan berat dari Astina, yaitu [[Laksmanakumara|Lesmana Mandrakumara]], Putra Prabu Duryudana dengan Dewi Banowati dan berhasil pula memperistri salah satu putri Kresna yang bernama Dewi Prantawati.<ref>{{Cite web|url=http://albumkisahwayang.blogspot.com/2018/05/petruk-nagih-janji.html|title=Album Kisah Wayang: Petruk Nagih Janji|last=Purwanto|first=Heri|date=Sabtu, 12 Mei 2018|website=Album Kisah Wayang|access-date=2018-08-14}}</ref>
 
== Petruk dalam lakon pewayangan ==
Oleh karena Petruk merupakan tokoh [[pelawak]]/''dagelan'' (Jawa), kemudian oleh seorang [[dalang]] digubah suatu lakon khusus yang penuh dengan lelucon-lelucon dan kemudian diikuti dalang-dalang lainnya, sehingga terdapat banyak sekali lakon-lakon yang menceritakan kisah-kisah Petruk yang menggelikan, contohnya lakon ''Pétruk Ilang Pethèlé'' ("Petruk kehilangan [[kapak]]nya",
 
Dalam kisah ''Ambangan Candi Spataharga/Saptaraga'', Dewi [[Mustakaweni]], putri dari Prabu Niwatakawaca (Nirbita) Raja negara Kerajaan Imantaka/Imanimantaka atau Manikmantaka , berhasil mencuri pusaka Kyai [[Jamus Kalimasada]] dengan jalan menyamar sebagai kerabat [[Pandawa]] ([[Gatutkaca]]), sehingga dengan mudah ia dapat membawa lari pusaka tersebut. Kalimasada kemudian menjadi rebutan antara kedua negara itu. Di dalam kekeruhan dan kekacauan yang timbul tersebut, Petruk mengambil kesempatan menyembunyikan Kalimasada, sehingga karena kekuatan dan pengaruhnya yang ampuh, Petruk dapat menjadi raja menduduki singgasana Kerajaan Lojitengara dan bergelar Prabu Welgeduwelbeh. Lakon ini terkenal dengan judul ''Petruk Dadi Ratu'' ("Petruk Menjadi Raja"). Prabu Welgeduwelbeh/Petruk dengan kesaktiannya dapat membuka rahasia Prabu Pandupragola, raja negara Tracanggribig, yang tidak lain adalah kakaknya sendiri, yaitu [[Gareng|Nala Gareng]]. Dan sebaliknya [[Bagong]]-lah yang menurunkan Prabu Welgeduwelbeh dari tahta kerajaan Lojitengara dan terbongkar rahasianya menjadi Petruk kembali. Kalimasada kemudian dikembalikan kepada pemilik aslinya, Prabu [[Puntadewa]].
 
== Hubungan dengan punakawan lainnya ==
Baris 34 ⟶ 37:
Sebelum [[Sanghyang Ismaya]] menjelma dalam diri cucunya yang bernama Smarasanta (Semar), kecuali Semar dengan Bagong yang tercipta dari bayangannya, mereka kemudian mendapatkan Gareng/Bambang Sukodadi dan Petruk/Bambang Panyukilan. Setelah Batara Ismaya menjelma kepada Janggan Smarasanta (menjadi Semar), maka Gareng dan Petruk tetap menggabungkan diri kepada Semar dan Bagong. Disinilah saat mulai adanya punakawan yang terdiri dari empat orang dan kemudian mendapat sebutan dengan nana ”parepat/prapat”.
 
== Komik dan Filmfilm ==
Pada tahun 1960-an, di [[Indonesia]] pernah diterbitkan dagelan versi komik dari tokoh punakawan ini. Komik tersebut berjudul Petruk dan Gareng. Sebenarnya bukan hanya satu komikus yang pernah membuat komik ini, namun Indri Soedono adalah komikus yang disebut mengawalinya. Indri Soedono adalah komikus yang paling produktif membuat komik Petruk dan Gareng ini pada tahun 1960-an hingga tahun 1970-an, karya-karyanya banyak diterbitkan oleh CV Loka Tjipta Semarang. Komikus lain yang mengikutinya adalah Oerip, Rini A.S., Leo, Sopoiki, Tjepi, Ricky N.S., dan Tatang S.