Kabupaten Tegal: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Menambahkan "kabupaten" |
|||
(30 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{tentang|kabupaten|kota bernama sama|Kota Tegal}}
{{Redirect|Tegal}}
{{Kotak info Dati II Indonesia
|
|
|
|
|
|translit_lang1_type2 = [[Bahasa Jawa|Alfabet Jawa]]
|translit_lang1_info = ꦠꦼꦒꦭ꧀
|translit_lang1_info1 = تٓڮل
|translit_lang1_info2 = Tagal
|foto = {{multiple image|border= infobox|total_width= 300|image_style= border:1;
|perrow = 2/2
|image1=Tugu Poci Kota Slawi - panoramio.jpg
|image2=Tonggara Village, Kedungbanteng, Tegal, Central Java, 20160515.jpg
|image3=Tegal Arum Grave of Amangkurat I.jpg
|image4=Pine forest morning view at guci forest park and natural hot spring.jpg
}}
|caption = '''Dari kiri ke kanan; ke bawah''': Ikon Tugu Poci Slawi, Matahari terbit di [[Tonggara, Kedungbanteng, Tegal]], [[Pasarean Tegalarum]], dan Pemandangan Gunung Slamet dari wisata Guci
|lambang = Shield of Tegal Regency.svg
|bendera =
|etimologi = Tegal (lit. 'tanah lapang')
|julukan = {{hlist|Teh Poci Wasgitel|[[Jepang|Japanese]] van Java}}
|motto = {{hlist|Tegal Hadiningrat|Tri Sanja – Banteng Loreng Binconcengan}}
|anthem
|image_map = Locator kabupaten tegal.png
|map_caption = Lokasi di Jawa Tengah
|koordinat
|provinsi = [[Jawa Tengah]]
|ibukota = [[Slawi, Tegal|Slawi]]
|kecamatan = 18
|kelurahan = 9
|desa = 281
|ref jumlah satuan pemerintahan =
|tanggal =
|dasar hukum =
|hari jadi = {{start date|1601|05|18}}
|dibubarkan
|pendiri = [[Ki Gede Sebayu]]
|ref pemerintahan =
|jenis pemerintahan = Pemerintahan kabupaten<br> (Bupati-DPRD)
|nama kepala daerah = [[Umi Azizah]]
|nama wakil kepala daerah = Sabilillah Ardie
|sekretaris daerah = Amir Makhmud
|nama ketua DPRD = Mohammad Faiq
|ref luas =
|luas = 878,79
|luasdaratan
|luasperairan
|persenperairan =
|luascat =
|area_rank = ke-21 (Jawa Tengah)
|tinggi =
|titik tertinggi =
|ref tinggi =
|tinggi maks =
|tinggi min =
|ref penduduk = <ref name="DUKCAPIL"/>
|penduduk = 1704700
|tahun populasi = 30 Juni [[2023]]
|kepadatan = auto
|peringkat kepadatan =
|peringkat populasi =
|ref demografi =
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|99,53% [[Islam]]
|{{Tree list}}
Baris 63 ⟶ 72:
{{Tree list/end}}
|0,03% [[Agama Buddha|Buddha]] |0,02% [[Hindu]] |0,01% Lainnya<ref name="AGAMA"/>}}
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
}}
'''Kabupaten Tegal''' ({{Lang-jv|[[Hanacaraka]]: ꦠꦼꦒꦭ꧀, [[Pegon]] تٓڮل|Tagal}}) adalah
[[Ibu kota
Bersama dengan kota terdekat [[Pekalongan kabupaten|Pekalongan]] , sekitar lima puluh kilometer ke timur, Tegal adalah tempat kelahiran industri gula kolonial Hindia Belanda , dan
== Sejarah ==
Baris 141 ⟶ 150:
|8 Januari 2019
|Petahana
|
|[[Sabilillah Ardie]]
|}
Baris 158 ⟶ 167:
=== Bahasa ===
==== Bahasa Jawa ====
{{Utama|Bahasa Jawa Tegal}}
Dalam keseharian, masyarakat Kabupaten Tegal pada umumnya menggunakan [[Bahasa Jawa Tegal|bahasa Jawa dialek Tegal]]. Terdapat perbedaan antara dialek Tegal di wilayah utara dan selatan, perbedaan yang paling mencolok adalah wilayah selatan memiliki intonasi yang unik, yakni percampuran antar dialek Tegal dan Banyumasan. Orang Tegal bagian selatan juga lebih sering menggunakan kata ''rika'' 'kamu' yang merupakan pengaruh dari [[Bahasa Jawa Banyumasan|bahasa Jawa dialek Banyumasan]], berbeda dengan wilayah utara yang lebih sering memakai kata ''sampeyan''. Penutur dialek Tegal selatan (Percampuran dialek Banyumasan) berada di kecamatan [[Lebaksiu, Tegal|Lebaksiu]], [[Balapulang, Tegal|Balapulang]], [[Margasari, Tegal|Margasari]], [[Bojong, Tegal|Bojong]], [[Bumijawa, Tegal|Bumijawa]], [[Jatinegara, Tegal|Jatinegara]], serta sebagian desa di wilayah [[Pangkah, Tegal|Pangkah]], dan [[Pagerbarang, Tegal|Pagerbarang]].
==== Bahasa Sunda ====
{{Utama|Bahasa Sunda di Kabupaten Tegal}}
Selain bahasa Jawa, dituturkan juga [[bahasa Sunda]] di [[Prupuk Selatan, Margasari, Tegal|Desa Prupuk Selatan]], [[Margasari, Tegal|Kecamatan Margasari]] yang berbatasan dengan [[
== Ekonomi ==
Baris 275 ⟶ 279:
Asal usul Warung Tegal adalah pada zaman Sultan Agung yang memimpin pasukan untuk menyerang Batavia, Sultan Agung dan Prajurit Mataram transit di Tegal. Karena Tegal sebagian besar adalah persawahan maka Tegal dijadikan pemasok logistik. Warga Tegal menyiapkan makanan untuk prajurit Mataram, lama-kelamaan dari situ warga Tegal sudah terbiasa menyajikan makanan besar, sehingga membuka warung makan. Setelah Tegal dilalui Jalan Pantura kini Tegal menjadi transit Truk dan Bus, dari situ juga Warteg menyebar ke seluruh nusantara.
===Pariwisata ===
== Lihat pula ==
|