Fitopatologi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k robot Adding: lt |
Wadaihangit (bicara | kontrib) k Menambahkan foto ke halaman #WPWP |
||
(43 revisi perantara oleh 31 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:Nematode nodules.jpg|jmpl|Nematoda menempel pada akar sayuran]]
'''Fitopatologi''' atau patologi tumbuhan adalah cabang ilmu
Studi ilmu penyakit tumbuhan meliputi studi tentang penyebab penyakit, studi tentang interaksi antara penyebab penyakit - tumbuhan inang dan lingkungan, studi tentang fisiologi tanaman sakit. Studi penyakit tumbuhan dalam populasi
Berdasarkan penyebabnya penyakit tumbuhan dikelompokkan dalam:
* penyakit yang disebabkan oleh penyebab non hidup (abiotik), penyakit demikian bersifat tidak menular (''noninfectious''), dan
* penyakit tumbuhan yang disebabkan oleh jasad hidup (biotik), yang bersifat menular.
Penyebab penyakit abiotik antara lain adalah kekurang unsur hara, suhu yang sangat rendah ataupun sangat tinggi, pencemaran ([[polusi]]). Penyekait tumbuhan biotik antara lain adalah [[jamur]] (fungi), [[bakteri]], [[fitoplasma]], [[virus]], viroid, nematoda dan tumbuhan [[parasit]]ik.
== Fitopatologi di Indonesia ==
Di Indonesia, kegiatan penelitian penyakit tumbuhan telah berlangsung sejak [[Indoensia: Era Belanda|era penjajahan Belanda]] (Hindia Belanda). Penelitian banyak ditujukan pada penyakit tanaman perkebunan yang diusahakan oleh Belanda, antara lain [[tebu]], [[tembakau]], [[karet]], [[kopi]], [[kakao]] dan lain-lain.
Peneliti dalam bidang ilmu ini kebanyakan adalah orang-orang [[Belanda]], sehingga saat awal kemerdekaan terjadi kekurangan tenaga peneliti. Salah satu ahli ilmu penyakit tumbuhan pada awal kemerdekaan adalah Prof. Dr. Ir. Toyib Hadiwijaya, seorang Guru Besar pada Fakultas Pertanian [[Universitas Indonesia]] di [[Bogor]] yang sekarang menjadi [[Institut Pertanian Bogor]]. Selanjutnya jumlah ahli ilmu penyakit tumbuhan makin bertambah banyak, dan pada tanggal [[3 Agustua|3]] - [[5 Agustus]] [[1970]] mengadakan pertemuan di Perkebunan Teh Pagilaran (milik [[UGM]], dan membentuk organisasi profesi bernama [[Perhimpunan Fitopatologi Indonesia]] (PFI).
Setiap dua tahun PFI menyelenggarakan Kongres dan Seminar Ilmiah; kongres terakhir pada tahun [[2003]] diselenggarakan di [[Purwokerto]], [[Jawa Tengah]]. Pendiri organisasi yang saat ini masih ada kebanyakan telah purna tugas, mereka antara lain adalah Prof. Dr. Ir. [[Haryono Semangun]] (Guru Besar Emeritus Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr. Ir.
== Referensi ==
<references />
{{Authority control}}
[[Kategori:Biologi]]
[[Kategori:
[[Kategori:Fitopatologi| ]]
{{biologi-stub}}
|