Nurcholish Madjid: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Pineapplethen (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(8 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 28:
Cak Nur dianggap sebagai salah satu tokoh pembaruan pemikiran dan gerakan Islam di Indonesia. Cak Nur dikenal dengan konsep pluralismenya yang mengakomodasi keberagaman/ke-bhinneka-an keyakinan di Indonesia. Menurut Cak Nur, keyakinan adalah hak primordial setiap manusia dan keyakinan meyakini keberadaan Tuhan adalah keyakinan yang mendasar. Cak Nur mendukung konsep kebebasan dalam beragama, namun bebas dalam konsep Cak Nur tersebut dimaksudkan sebagai kebebasan dalam menjalankan agama tertentu yang disertai dengan tanggung jawab penuh atas apa yang dipilih. Cak Nur meyakini bahwa manusia sebagai individu yang paripurna, ketika menghadap Tuhan di kehidupan yang akan datang akan bertanggung jawab atas apa yang ia lakukan, dan kebebasan dalam memilih adalah konsep yang logis.
 
Sebagai tokoh pembaruan dan cendikiawancendekiawan Muslim Indonesia, seperti halnya K.H [[Abdurrahman Wahid]] (Gus Dur), Cak Nur sering mengutarakan gagasan-gagasan yang dianggap kontroversial terutama gagasan mengenai pembaruan Islam di Indonesia. Pemikirannya dianggap sebagai mendorong pluralisme dan keterbukaan mengenai ajaran Islam di Indonesia, terutama setelah berkiprah dalam [[Yayasan Paramadina]] dalam mengembangkan ajaran Islam.
 
=== Reformasi 1998 ===
 
Namun, ia juga berjasa ketika bangsa Indonesia mengalami krisis kepemimpinan pada tahun [[1998]]. Cak Nur sering diminta nasihat oleh [[Presiden]] [[Soeharto]] terutama dalam mengatasi gejolak pasca [[kerusuhan Mei 1998]] di [[Jakarta]] setelah Indonesia dilanda krisis hebat yang merupakan imbas [[krisis 1997]]. Atas saran Cak Nur, Presiden Soeharto mengundurkan diri dari jabatannya untuk menghindari gejolak politik yang lebih parah. Ia juga menjadi salah satu pendiri [[Kemitraan bagi Pembaruan Tata Pemerintahan]], sebuah [[lembaga swadaya masyarakat]] yang berusaha mewujudkan tata pemerintahan yang baik di [[Indonesia]] secara berkelanjutan.<ref>http://www.kemitraan.or.id/main_ind/content3/21/25/26 {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120520072242/http://www.kemitraan.or.id/main_ind/content3/21/25/26 |date=2012-05-20 }} Para Pendiri</ref>
[[File :Emha Ainun Nadjib, Nurcholish Madjid, Abdurrahman Wahid, Yusril Ihza Mahendra.jpg|jmpl|Nurcholish Madjid bersama Abdurrahman Wahid, Emha Ainun Nadjib, dan Yusril Ihza Mahendra dalam diskusi tentang demokrasi Islam di Jakarta tahun 1998.]]
 
=== Kontroversi ===
 
Ide dan gagasan Cak Nur tentang [[sekularisasi]] dan [[pluralisme]] tidak sepenuhnyabanyak diterima dengan baik di kalangan masyarakat Islam Indonesia. TerutamaMeskipun di sebagian kalangan masyarakat Islam yang menganut paham tekstualis literalis ([[tradisional]] dan [[konservatif]]) pada sumber ajaran Islam. Mereka menganggap bahwa paham Cak Nur dan Paramadinanya telah menyimpang dari teks-teks [[Alquran]] dan [[As-sunnah]]. Gagasan Cak Nur yang paling kontroversial adalah saat dia mengungkapkan gagasan "''[[Islam Yes, Partai Islam No]]?''" yang ditanggapi dengan polemik berkepanjangan sejak dicetuskan tahun 1970-an,.<ref>[http://www.jakartapress.com/www.php/news/id/10573/Islam-Yes-Partai-Islam-No-Tetap-Jadi-Polemik.jp "Islam Yes, Partai Islam No" Tetap Jadi Polemik] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100126081904/http://www.jakartapress.com/www.php/news/id/10573/Islam-Yes-Partai-Islam-No-Tetap-Jadi-Polemik.jp |date=2010-01-26 }} - ''[[Jakarta Press]]'' [[Daring]], 22 Desember 2009. Diakses 22 April 2010.</ref> sementara dalam waktu yang bersamaan sebagian masyarakat Islam sedang gandrung untuk berjuang mendirikan kembali partai-partai yang berlabelkan Islam. Konsistensi gagasan ini tidak pernah berubah ketika setelah terjadi reformasi dan terbukanya kran untuk membentuk partai yang berlabelkan agama.
 
== Meninggal ==
Baris 128:
 
* {{id icon}} [http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/n/nurcholis-madjid/index.shtml Nucholish Madjid di situs Ensiklopedia Tokoh Indonesia] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20051122215856/http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/n/nurcholis-madjid/index.shtml |date=2005-11-22 }}
{{lifetime|1939|2005|Madjid, Nurcholish}}{{Islam di Indonesia}}
 
[[Kategori:Dosen Indonesia]]
[[Kategori:Profesor Indonesia]]
Baris 138 ⟶ 139:
[[Kategori:Tokoh Jawa Timur]]
[[Kategori:Tokoh dari Jombang]]
[[Kategori:Tokoh Angkatan 66]]
[[Kategori:Tokoh Islam Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia]]
[[fr:Madjid]]
[[Kategori:Tokoh Angkatan 66]]
[[Kategori:Penerima Bintang Mahaputera Utama]]
[[Kategori:Tokoh Himpunan Mahasiswa Islam]]
[[Kategori:Penerima Bintang Mahaputera Utama]]
 
[[fr:Madjid]]