Jogja Hip Hop Foundation: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
 
(2 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 29:
 
=== ''Jogja Istimewa'' (2010–2014) ===
Pada tahun 20102009, Kill the DJ mengkritisi pembahasan Rancangan Undang-Undang tentang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta yang saat itu terus tersendat. Pada saat itu, Presiden [[Susilo Bambang Yudhoyono]], mengatakan bahwa di dalam negara republik tidak boleh ada monarki. Kejadian ini memantik sejumlah warga Yogyakarta untuk mewacanakan [[referendum]]. Kill the DJ kemudian menggunakan referensi dari buku biografi [[Hamengkubuwana IX]], ''Takhta untuk Rakyat'' serta ''Kraton Yogyakarta: Sejarah, Nasionalisme, dan Teladan Perjuangan dan Perubahan Sosial di Yogyakarta'' untuk mengkritik Pemerintah Pusat. Selanjutnya ia juga memasukkan sejumlah peribahasa Jawa, kutipan dari [[W.S. Rendra]], serta slogan pendidikan Indonesia oleh [[Ki Hadjar Dewantara]]. Semuanya dituangkan dalam sebuah singel berjudul "[[Jogja Istimewa]]", yang kemudian dideskripsikan sebagai "lagu rakyat Yogyakarta". Singel ini dirilis 9 November 2009, dan video musiknya dirilis pada tahun 2011.<ref name=":3">{{Cite web|last=Tim|title=Makna Sakral Lirik Lagu 'Jogja Istimewa' Milik Kill The DJ|url=https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20190115175300-227-361042/makna-sakral-lirik-lagu-jogja-istimewa-milik-kill-the-dj|website=hiburan|language=id-ID|access-date=2023-10-04}}</ref><ref>{{Cite web|last=Liputan6.com|date=2019-01-15|title=Di Balik Makna Lagu Jogja Istimewa yang Dipakai Kampanye Prabowo-Sandi|url=https://www.liputan6.com/showbiz/read/3871281/di-balik-makna-lagu-jogja-istimewa-yang-dipakai-kampanye-prabowo-sandi|website=liputan6.com|language=id|access-date=2024-07-14}}</ref><ref>{{Cite web|last=Liputan6.com|date=2019-01-15|title=Mengenal Kill The DJ, Si Pemilik Asli Lagu Jogja Istimewa|url=https://www.liputan6.com/showbiz/read/3871251/mengenal-kill-the-dj-si-pemilik-asli-lagu-jogja-istimewa|website=liputan6.com|language=id|access-date=2024-07-14}}</ref>
Album kompilasi selanjutnya adalah ''Jogja Istimewa'', dirilis pada tanggal 19 November 2010. Pada album ini, Kill the DJ mencoba memproklamasikan segala capaian dari subkultur hip hop Yogyakarta menuju pentas nasional maupun internasional. Tambahannya lagi, Kill the DJ ingin mempersembahkan sebuah karya yang dibuat oleh skena hip hop Yogyakarta untuk [[Kota Yogyakarta]]. Mereka menggaet Serigala Malam, Armada Racun, Individual Life, Frau, Risky Summerbee and the Honeythief, Zoo bersama Wukir, Cranial Incisored, Dom 65, dan Dubyouth.{{Sfn|Rakhmawati|2011|p=63-64}}
 
AlbumSingel kompilasiini selanjutnyadisertakan adalahdalam album ''Jogja Istimewa'', yang dirilis pada tanggal 19 November 2010. Pada album ini, Kill the DJ mencoba memproklamasikan segala capaian dari subkultur hip hop Yogyakarta menuju pentas nasional maupun internasional. Tambahannya lagi, Kill the DJ ingin mempersembahkan sebuah karya yang dibuat oleh skena hip hop Yogyakarta untuk [[Kota Yogyakarta]]. Mereka menggaet Serigala Malam, Armada Racun, Individual Life, Frau, Risky Summerbee and the Honeythief, Zoo bersama Wukir, Cranial Incisored, Dom 65, dan Dubyouth.{{Sfn|Rakhmawati|2011|p=63-64}}
Pada tahun 2010, Kill the DJ mengkritisi pembahasan Rancangan Undang-Undang tentang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta yang saat itu terus tersendat. Pada saat itu, Presiden [[Susilo Bambang Yudhoyono]], mengatakan bahwa di dalam negara republik tidak boleh ada monarki. Kejadian ini memantik sejumlah warga Yogyakarta untuk mewacanakan [[referendum]]. Kill the DJ kemudian menggunakan referensi dari buku biografi [[Hamengkubuwana IX]], ''Takhta untuk Rakyat'' serta ''Kraton Yogyakarta: Sejarah, Nasionalisme, dan Teladan Perjuangan dan Perubahan Sosial di Yogyakarta'' untuk mengkritik Pemerintah Pusat. Selanjutnya ia juga memasukkan sejumlah peribahasa Jawa, kutipan dari [[W.S. Rendra]], serta slogan pendidikan Indonesia oleh [[Ki Hadjar Dewantara]]. Semuanya dituangkan dalam sebuah singel berjudul "Jogja Istimewa", yang kemudian dideskripsikan sebagai "lagu rakyat Yogyakarta". Singel ini dirilis pada tahun 2011.<ref name=":3">{{Cite web|last=Tim|title=Makna Sakral Lirik Lagu 'Jogja Istimewa' Milik Kill The DJ|url=https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20190115175300-227-361042/makna-sakral-lirik-lagu-jogja-istimewa-milik-kill-the-dj|website=hiburan|language=id-ID|access-date=2023-10-04}}</ref>
 
Pada tanggal 21 Maret 2011, Jogja Hip Hop Foundation meluncurkan film dokumenter ''[[Hiphopdiningrat]]''; sebuah potret perjalanan hip hop Jawa.<ref>{{Cite web|title=Jogja Hiphop Foundation - Hai|url=https://hai.grid.id/read/07562586/jogja-hiphop-foundation|website=hai.grid.id|language=id|access-date=2023-10-04}}</ref>
Baris 53:
Setelah vakum tanpa pengumuman sejak 2018, Jogja Hip Hop Foundation merilis singel "Kecap No. 1" beserta versi ''remix'' pada tanggal 22 Maret 2021. Mereka menggandeng artis lintas genre seperti [[Grrrl Gang]], Bravesboy, Ndarboy Genk, dan Sinten Remen.<ref>{{Cite web|last=Singh|first=Surej|date=2021-03-22|title=Jogja Hip Hop Foundation return with new single ‘Kecap No. 1’ and four multi-genre remixes|url=https://www.nme.com/en_asia/news/music/jogja-hip-hop-foundation-announce-new-single-kecap-no-1-2900667|website=NME|language=en|access-date=2023-10-04}}</ref>
 
Pada tanggal 29 Juni 2022, [[Endank Soekamti]] merilis versi [[pop punk]] dari "[[Jogja Istimewa]]" bersama Jogja Hip Hop Foundation. Video musiknya disyuting di Tumpeng Menoreh, Kulon Progo.<ref>{{Cite web|title=Jogja Hip Hop Foundation Ceritakan Serunya Kolaborasi dengan Endank Soekamti|url=https://kumparan.com/kumparanhits/jogja-hip-hop-foundation-ceritakan-serunya-kolaborasi-dengan-endank-soekamti-1yXpQYF5hti|website=kumparan|language=id-ID|access-date=2023-10-05}}</ref><ref>{{Cite web|date=2022-07-04|title=Endank Soekamti X Jogja Hip Hop Foundation - Jogja Istimewa, Video Klip Di Tumpeng Menoreh Magelang|url=https://borobudurnews.com/endank-soekamti-x-jogja-hip-hop-foundation-jogja-istimewa-video-klip-di-tumpeng-menoreh-magelang/|website=BorobudurNews|language=id|access-date=2023-10-05}}</ref>
 
==Keartisan==