Jogja Hip Hop Foundation: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Meminta penghapusan cepat (KPC A7). (TW)
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
 
(46 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox musical artist
{{hapus|a7}}
| name = Jogja Hip Hop Foundation
[[Berkas:Jogja Hip Hop Foundation.jpeg|bingkai|Personil Jogja Hip Hop Foundation]] '''Jogja Hip Hop Foundation''' adalah ''javanese collective hip-hop crew'' yang didirikan oleh [[Marzuki Mohamad]] tahun 2003 di [[Yogyakarta]].
| alias = {{hlist|JHF|Ki Jarot}}
| origin = [[Yogyakarta]], Indonesia
| genre = {{hlist|[[Hip hop]]|[[pop Jawa]]}}
| years_active = 2003–sekarang
| current_members = * Kill the DJ
* M2MX
* Balance Perdana Putra
* Ki Ageng Gantas
| label = Java Hip Hop
| past_members = * Rajapati
}}
 
'''Jogja Hip Hop Foundation''', juga dikenal sebagai '''Ki Jarot''', adalah [[grup musik]] [[hip hop]] Indonesia yang didirikan oleh Marzuki Mohamad tahun 2003 di [[Yogyakarta]]. Grup musik ini semula beranggotakan lima orang rapper asal Yogyakarta, yakni Marzuki Mohamad (dengan [[nama panggung]] Kill the DJ), duet rapper Jahanam (M2MX/Mamox dan Balance Perdana Putra), serta duet rapper Rotra (Ki Ageng Gantas dan Rajapati). Rajapati keluar dari grup ini pada tahun 2016. Nama grup musik ini cukup terkenal sejak lagu "[[Cintamu Sepahit Topi Miring]]" menjadi tren lewat iklan komersial [[Intel]] yang dibintanginya pada 2011.
 
Awalnya Jogja Hip Hop Foundation mengawali kariernya dengan acara seperti It’s Hip Hop Reunion dan Angkringan Hip Hop, kemudian pada tahun 2006–2009 memulai proyek ''Poetry Battle''; eksplorasi karya puisi Indonesia dari puisi-puisi tradisional hingga kontemporer dengan media hip hop. Dari proyek itu menghasilkan dua buah album dwilogi kompilasi ''Poetry Battle 1'' dan ''2'', dan berhasil membentuk identitas dan sikap berkarya Jogja Hip Hop Foundation.
 
Mereka dikenal karena inovasinya dalam mencampur musik [[hip hop]] dengan [[pop Jawa]]. Kesuksesan mereka membuat mereka beberapa kali diundang ke panggung-panggung internasional.
 
==Sejarah==
Didirikan oleh [[Marzuki Mohamad]]/''Kill the DJ'' tahun 2003, adalah ''javanese collective hip-hop crew'' yang terdiri dari; Kill the DJ, Jahanam, dan Rotra, juga dikenal dengan akronim Ki Jarot. '''JHF''' adalah soundtrack kehidupan di Yogyakarta, kota dimana tradisi terus tumbuh ditengah laju modernisasi. Beat urban khas hip-hop dipadu dengan gamelan dan bahasa Jawa, yang beberapa diantaranya menghidupkan kembali sastra atau mantra tradisional, semuanya tercipta secara natural tanpa pretensi kontemporer dan dinyanyikan oleh berbagai generasi dari pelosok desa hingga pusat kota.
 
=== Pembentukan dan dwilogi ''Poetry Battle'' (2003–2009) ===
Diawali dengan berbagai acara kecil seperti ''It’s Hip Hop Reunion'' dan ''Angkringan Hip Hop'', kemudian pada tahun [[2006]]-[[2009]] memulai proyek ''Poetry Battle''; eksplorasi karya puisi Indonesia dari puisi-puisi tradisional hingga kontemporer dengan media hip hop. Dari proyek itu menghasilkan dua buah album kompilasi ''Poetry Battle 1 & 2'', dan berhasil membentuk identitas dan sikap berkarya JHF.
Marzuki Mohamad, seorang seniman pertunjukan dan perupa yang tinggal di [[Kokosan, Prambanan, Klaten]],<ref>{{Cite web|last=Firdaus|first=Haris|date=2018-09-25|title=Proyek Baru Kill The DJ untuk Petani di Desanya|url=https://www.kompas.id/baca/utama/2018/09/25/proyek-baru-musisi-marzuki-mohamad-untuk-petani-di-desanya|website=kompas.id|language=id|access-date=2023-10-04}}</ref> mendirikan Jogja Hip Hop Foundation pada tahun 2003 di Yogyakarta. Pada masa itu, industri musik Indonesia belum berpihak pada hip hop. Ia mendirikan grup musik tersebut untuk memperkenalkan genre musik hip hop [[bahasa Jawa|berbahasa Jawa]] serta menghimpun rapper Yogyakarta agar sukses nasional maupun internasional. Ia berhasil menghimpun empat orang rapper lain: duet Jahanam yang beranggotakan Heri Wiyoso (M2MX/Mamox)<ref name=":1">{{Cite web|title=Mamox Gabung Jogja Hip Hop Foundation|url=https://jogja.tribunnews.com/2012/06/12/mamox-gabung-jogja-hip-hop-foundation|website=Tribunjogja.com|language=id-ID|access-date=2023-10-04}}</ref> dan Balance Perdana Putra;<ref name=":0">{{Cite web|last=Mediatama|first=Grahanusa|date=2011-07-12|title=Menikmati hip hop dalam balutan budaya lokal|url=https://lifestyle.kontan.co.id/news/-menikmati-hip-hop-dalam-balutan-budaya-lokal|website=PT. Kontan Grahanusa Mediatama|language=id|access-date=2023-10-04}}</ref> serta duet Rotra yang beranggotakan Janu Prihaminanto (Ki Ageng Gantas) dan Lukman Hakim (Rajapati).<ref name=":2">{{Cite web|last=developer|first=medcom id|date=2014-06-23|title=Di Balik Cerita Kill The DJ dan Literatur Sindhunata|url=https://www.medcom.id/hiburan/musik/eN4WM03K-di-balik-cerita-kill-the-dj-dan-literatur-sindhunata|website=medcom.id|language=id|access-date=2023-10-04}}</ref> Mereka sepakat menggunakan nama ''Ki Jarot'' sebagai alias.<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2010-12-16|title=Hip Hop Jawa Juga Istimewa Halaman all|url=https://nasional.kompas.com/read/2010/12/16/15164276/~Oase~Cakrawala|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2023-10-04}}</ref>
 
Mereka memulai kariernya dalam tur lokal kecil seperti It's Hip Hop Reunion dan Angkringan Hip Hop.<ref name=":0" /> Pada tahun 2006 hingga 2009, grup musik ini memulai proyek yang disebut ''Poetry Battle;'' eksplorasi karya puisi Indonesia dari puisi-puisi tradisional hingga kontemporer dengan media hip hop. Dari proyek itu menghasilkan dua buah album kompilasi ''Poetry Battle 1'' dan ''2''.<ref>{{Cite web|title=Jogja Hip Hop Foundation 'Semar Mesem Romo Mendem': The Book of Sindhunata|url=https://jogja.tribunnews.com/2014/11/16/jogja-hip-hop-foundation-semar-mesem-romo-mendem-the-book-of-sindhunata|website=Tribunjogja.com|language=id-ID|access-date=2023-10-04}}</ref> Di balik proyek tersebut, terselip sosok pastor Katolik, penyair, dan wartawan ''[[Kompas (surat kabar)|Kompas]]'' bernama [[G.P. Sindhunata|G. P. Sindhunata]]. Jogja Hip Hop Foundation banyak mengutip puisi Sindhunata terutama dalam buku antologinya yang berjudul ''Air Kata-Kata'' (2003), dan dituangkan ke dalam lagu-lagu seperti "[[Cintamu Sepahit Topi Miring]]" dan "Ora Cucul Ora Ngebul". Singel di album tersebut, "Cintamu Sepahit Topi Miring" (dinyanyikan oleh Jahanam) memiliki referensi ke Ranto Gudel (ayah [[Mamiek Prakoso]] dan [[Didi Kempot]]), serta [[Sangkuni]] (tokoh ''[[Mahabharata]]'').<ref>{{Cite web|last=DinamikA|first=Redaksi|date=2023-02-22|title=Mengenal Lagu Cintamu Sepahit Topi Miring Jogja Hip-hop Foundation – LPM DinamikA|url=http://klikdinamika.com/mengenal-lagu-cintamu-sepahit-topi-miring-jogja-hip-hop-foundation.html|language=id|access-date=2023-10-04}}</ref>
Dengan segala keunikan yang dimilikinya; mencampurkan musik hip hop dengan tradisi Jawa, '''JHF''' mulai diundang ke panggung-panggung internasional, diawali dengan pementasan di ''Esplanade Singapore'' tahun 2009, tahun 2011 '''JHF''' diundang pentas di ''Asia Society–New York''. Pada tahun 2010, [[Jogja Hip Hop Foundation]] meluncurkan film dokumenter Hiphopdiningrat; sebuah potret perjalanan hip hop Jawa. Film itu kemudian mendapatkan respon positif dari berbagai media dan kemudian diundang ke berbagai festival film internasional.
 
Untuk memperkenalkan album tersebut, Jogja Hip Hop Foundation menggelar tur konser internasional untuk pertama kalinya, di [[Esplanade – Theatres on the Bay]], Singapura, pada tanggal 31 Agustus 2009.<ref>{{Cite web|last=batamtoday.com|title=Jogja Hip Hop Foundation akan Tampil di Teater Esplanade Singapura|url=https://m.batamtoday.com/berita31208-Jogja%20Hip%20Hop%20Foundation%20akan%20Tampil%20di%20Teater%20Esplanade%20Singapura.html|website=batamtoday.com|access-date=2023-10-04}}</ref>
Sekarang ''fanbase'' '''JHF''' semakin meluas dan tidak hanya terbatas di Yogyakarta, ribuan anak muda selalu menghadiri konser-konser terbuka JHF dan meniru gaya khas mereka; hip-hop fashion yang dipadu dengan kemeja batik. Keterbatasan bahasa tidak menjadi hambatan buat JHF dengan pembuktian penampilan-penampilan internasional mereka. JHF adalah group hip-hop dari Indonesia yang pertama kali melakukan konser eksklusif di kota kelahiran hip-hop, ''New York'' (2011), dan kembali akan tour di 10 kota di Amerika dan berbagai negara lainnya tahun 2012. Juga berbagai proyek kolaborasi dengan artis-artis internasional. '''JHF''' juga adalah salah satu ''icon/brand ambassador'' untuk ''Intel Inside (processor)'' ''internasional'' (2011–2012).
 
=== ''Jogja Istimewa'' (2010–2014) ===
==Personil==
Pada tahun 2009, Kill the DJ mengkritisi pembahasan Rancangan Undang-Undang tentang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta yang saat itu terus tersendat. Pada saat itu, Presiden [[Susilo Bambang Yudhoyono]], mengatakan bahwa di dalam negara republik tidak boleh ada monarki. Kejadian ini memantik sejumlah warga Yogyakarta untuk mewacanakan [[referendum]]. Kill the DJ kemudian menggunakan referensi dari buku biografi [[Hamengkubuwana IX]], ''Takhta untuk Rakyat'' serta ''Kraton Yogyakarta: Sejarah, Nasionalisme, dan Teladan Perjuangan dan Perubahan Sosial di Yogyakarta'' untuk mengkritik Pemerintah Pusat. Selanjutnya ia juga memasukkan sejumlah peribahasa Jawa, kutipan dari [[W.S. Rendra]], serta slogan pendidikan Indonesia oleh [[Ki Hadjar Dewantara]]. Semuanya dituangkan dalam sebuah singel berjudul "[[Jogja Istimewa]]", yang kemudian dideskripsikan sebagai "lagu rakyat Yogyakarta". Singel ini dirilis 9 November 2009, dan video musiknya dirilis pada tahun 2011.<ref name=":3">{{Cite web|last=Tim|title=Makna Sakral Lirik Lagu 'Jogja Istimewa' Milik Kill The DJ|url=https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20190115175300-227-361042/makna-sakral-lirik-lagu-jogja-istimewa-milik-kill-the-dj|website=hiburan|language=id-ID|access-date=2023-10-04}}</ref><ref>{{Cite web|last=Liputan6.com|date=2019-01-15|title=Di Balik Makna Lagu Jogja Istimewa yang Dipakai Kampanye Prabowo-Sandi|url=https://www.liputan6.com/showbiz/read/3871281/di-balik-makna-lagu-jogja-istimewa-yang-dipakai-kampanye-prabowo-sandi|website=liputan6.com|language=id|access-date=2024-07-14}}</ref><ref>{{Cite web|last=Liputan6.com|date=2019-01-15|title=Mengenal Kill The DJ, Si Pemilik Asli Lagu Jogja Istimewa|url=https://www.liputan6.com/showbiz/read/3871251/mengenal-kill-the-dj-si-pemilik-asli-lagu-jogja-istimewa|website=liputan6.com|language=id|access-date=2024-07-14}}</ref>
* [[Marzuki Mohamad]] atau dikenal dengan ''Kill the DJ'' dan ''Chebolang''
 
* ? atau dikenal dengan ''Jahanam''
Singel ini disertakan dalam album ''Jogja Istimewa'', yang dirilis pada tanggal 19 November 2010. Pada album ini, Kill the DJ mencoba memproklamasikan segala capaian dari subkultur hip hop Yogyakarta menuju pentas nasional maupun internasional. Tambahannya lagi, Kill the DJ ingin mempersembahkan sebuah karya yang dibuat oleh skena hip hop Yogyakarta untuk [[Kota Yogyakarta]]. Mereka menggaet Serigala Malam, Armada Racun, Individual Life, Frau, Risky Summerbee and the Honeythief, Zoo bersama Wukir, Cranial Incisored, Dom 65, dan Dubyouth.{{Sfn|Rakhmawati|2011|p=63-64}}
* [[Janu Prihaminanto]] atau dikenal dengan ''Ki Ageng Gantas'' dan ''Rotra''
 
dll
Pada tanggal 21 Maret 2011, Jogja Hip Hop Foundation meluncurkan film dokumenter ''[[Hiphopdiningrat]]''; sebuah potret perjalanan hip hop Jawa.<ref>{{Cite web|title=Jogja Hiphop Foundation - Hai|url=https://hai.grid.id/read/07562586/jogja-hiphop-foundation|website=hai.grid.id|language=id|access-date=2023-10-04}}</ref>
 
Jogja Hip Hop Foundation menggelar tur internasional di Asia Society–New York pada tanggal 14 Mei 2011.<ref>{{Cite web|title=Jogja Hip Hop Reaches Birthplace of Hip Hop|url=https://asiasociety.org/jogja-hip-hop-reaches-birthplace-hip-hop|website=Asia Society|language=en|access-date=2023-10-04}}</ref> Pada tanggal 27 April 2012, Jogja Hip Hop Foundation menggelar tur konser bertajuk Newyorkarto di [[Taman Ismail Marzuki]], Jakarta. Mereka juga menggaet [[Soimah]], [[Djaduk Ferianto]] (pemimpin Kua Etnika), [[Butet Kartaredjasa]], juga dalang Ki Catur Kuncoro serta rapper lain seperti [[Iwa K]] dan [[Saykoji]].{{Sfn|Alimi|Dahlan|2020|p=482-487}}
 
=== "Song of Sabdatama" dan "Jogja Ora Didol" ===
{{Utama|Jogja ora Didol}}
Setelah suksesnya album ''Jogja Istimewa'', Jogja Hip Hop Foundation merilis lagi singel tentang Yogyakarta. Pada 7 November 2012, mereka melempar singel berjudul "Song of Sabdatama" serta video musiknya, yang ditulis dalam tiga bahasa: Indonesia, Jawa, dan Inggris. Dalam lagu ini, Kill the DJ ingin mencoba memperkenalkan kekayaan Yogyakarta ke seluruh dunia. Pada tanggal 10 November 2012, Jogja Hip Hop Foundation bertolak ke Amerika Serikat dalam rangka menghadiri Center Stage US Tour 2012.{{Sfn|Mohamad|2014|p=001-003}}
 
Pada tanggal 24 Juni 2014, "Jogja Ora Didol" dirilis. Lagu ini membahas kritik terhadap terkikisnya budaya Jawa oleh peradaban zaman serta mengkritisi [[Kota Yogyakarta]] yang semakin padat penduduk dan lalu lintas. Juga mengkritisi pembangunan hotel yang dituding menyebabkan sumur resapan mengering.<ref>{{Cite web|last=Yogya|first=LN Idayanie|date=2014-06-24|title=Jogja Hip Hop Foundation Luncurkan Jogja Ora Didol|url=https://seleb.tempo.co/read/587680/jogja-hip-hop-foundation-luncurkan-jogja-ora-didol|website=Tempo|language=en|access-date=2023-08-11}}</ref>
 
=== ''Semar Mesem Romo Mendem'' (2014) ===
Pada tanggal 7 November 2014, Jogja Hip Hop Foundation merilis album ''Semar Mesem Romo Mendem.'' Album ini berisi empat belas lagu pilihan dari lagu-lagu yang pernah direkam untuk album kompilasi ''Poetry Battle''. Mereka merilis album tersebut dalam penampilan mereka di [[Taman Ismail Marzuki]], Jakarta.<ref name=":4">{{Cite web|title=Jogja Hip Hop Foundation 'Semar Mesem Romo Mendem': The Book of Sindhunata|url=https://jogja.tribunnews.com/2014/11/16/jogja-hip-hop-foundation-semar-mesem-romo-mendem-the-book-of-sindhunata|website=Tribunjogja.com|language=id-ID|access-date=2023-10-04}}</ref>
 
=== Rilisan singel 2016–sekarang ===
Pada tahun 2016, Jogja Hip Hop Foundation merilis lagu "Sedulur". "Sedulur" memenangkan [[Anugerah Musik Indonesia 2017]] kategori [[Penghargaan AMI untuk Karya Produksi Lagu Berbahasa Daerah Terbaik|Karya Produksi Lagu Berbahasa Daerah Terbaik]], tetapi dinominasikan pada [[Penghargaan AMI untuk Karya Produksi Rap atau Hip-hop Terbaik|Karya Produksi Rap atau Hip Hop Terbaik]].<ref name="ami2017" /> Pada 30 Desember 2017, merilis video musik untuk lagu berjudul "Ngene/Ngono". "Ngene/Ngono" memenangkan [[Anugerah Musik Indonesia 2018]] kategori [[Penghargaan AMI untuk Karya Produksi Lagu Berbahasa Daerah Terbaik|Karya Produksi Lagu Berbahasa Daerah Terbaik]].<ref>{{Cite web|last=Solotrust.com|title=Selamat! Jogja Hip Hop Foundation Raih Penghargaan Karya Produksi Lagu Berbahasa Daerah Terbaik AMI Awards 2018|url=https://solotrust.com//read/12201/Selamat-Jogja-Hip-Hop-Foundation-Raih-Penghargaan-Karya-Produksi-Lagu-Berbahasa-Daerah-Terbaik-AMI-Awards-2018|website=solotrust.com|access-date=2023-10-04}}</ref><ref name="ami2018" />
 
Lukman Hakim (Rajapati) keluar dari Jogja Hip Hop Foundation dan Rotra pada pertengahan Ramadan tahun 2016 karena alasan yang cukup personal: ajaran agama yang membatasi dirinya.{{Butuh rujukan}}
 
Setelah vakum tanpa pengumuman sejak 2018, Jogja Hip Hop Foundation merilis singel "Kecap No. 1" beserta versi ''remix'' pada tanggal 22 Maret 2021. Mereka menggandeng artis lintas genre seperti [[Grrrl Gang]], Bravesboy, Ndarboy Genk, dan Sinten Remen.<ref>{{Cite web|last=Singh|first=Surej|date=2021-03-22|title=Jogja Hip Hop Foundation return with new single ‘Kecap No. 1’ and four multi-genre remixes|url=https://www.nme.com/en_asia/news/music/jogja-hip-hop-foundation-announce-new-single-kecap-no-1-2900667|website=NME|language=en|access-date=2023-10-04}}</ref>
 
Pada tanggal 29 Juni 2022, [[Endank Soekamti]] merilis versi [[pop punk]] dari "[[Jogja Istimewa]]" bersama Jogja Hip Hop Foundation. Video musiknya disyuting di Tumpeng Menoreh, Kulon Progo.<ref>{{Cite web|title=Jogja Hip Hop Foundation Ceritakan Serunya Kolaborasi dengan Endank Soekamti|url=https://kumparan.com/kumparanhits/jogja-hip-hop-foundation-ceritakan-serunya-kolaborasi-dengan-endank-soekamti-1yXpQYF5hti|website=kumparan|language=id-ID|access-date=2023-10-05}}</ref><ref>{{Cite web|date=2022-07-04|title=Endank Soekamti X Jogja Hip Hop Foundation - Jogja Istimewa, Video Klip Di Tumpeng Menoreh Magelang|url=https://borobudurnews.com/endank-soekamti-x-jogja-hip-hop-foundation-jogja-istimewa-video-klip-di-tumpeng-menoreh-magelang/|website=BorobudurNews|language=id|access-date=2023-10-05}}</ref>
 
==Keartisan==
Musik Jogja Hip Hop Foundation secara umum adalah [[hip hop]], dengan unsur tradisional Jawa seperti [[pop Jawa]], [[gamelan]], dan musik keprajuritan (''[[bregada]]'').<ref name=":2" /><ref name=":4" /><ref name=":3" /> Hal ini kontras dengan hip hop asli, yang cenderung menggunakan instrumentasi yang bersifat perkusif dan berulang-ulang serta penggunaan teknik ''sampling'' dan [[Disjoki|DJing]].{{Sfn|Alimi|Dahlan|2020|p=482-487}} Lagu-lagu mereka umumnya menggunakan [[bahasa Jawa]],<ref name=":1" /> meski mereka juga menggunakan bahasa Indonesia dan Inggris dalam lagu-lagu mereka.{{Sfn|Mohamad|2014|p=001-003}}
 
Penampilan mereka juga berbeda dengan kebanyakan rapper, mereka memilih menggunakan kemeja bermotif [[batik]] khas Yogyakarta. Awalnya kebiasaan ini berasal dari Rotra, yang tetap mengenakan batik saat akan mencoba bernyayi rap setelah bekerja.<ref>{{Cite web|title=JOGJA HIP HOP FOUNDATION : ASAL USUL KEMEJA BATIK - Hai|url=https://hai.grid.id/read/07561519/jogja-hip-hop-foundation-asal-usul-kemeja-batik|website=hai.grid.id|language=id|access-date=2023-10-04}}</ref>
 
==Anggota==
'''Anggota sekarang'''
* Marzuki Mohamad (Kill the DJ) – rapper, vokalis (2003–sekarang)
 
* Heri Wiyoso (M2MX/Mamox) – rapper, vokalis (2003–sekarang)
* Balance Perdana Putra – rapper, vokalis (2003–sekarang)
 
* Janu Prihaminanto (Ki Ageng Gantas) – rapper, vokalis (2003–sekarang)
'''Mantan anggota'''
* Lukman Hakim (Rajapati) – rapper, vokalis (2003–2016)
 
==Diskografi==
===Poetry Battle 1 – Love (2007)===
# Rotra – Intro
# Kontra – Untuk Melika Hamaudy (For Melika Hamaudy)
# Gatholoco – Cinta dalam Perspektif Alkohol Akhir Tahun (Love in the perspective of year-end alcohol)
# Kill the DJ – Sinom 231 (taken from Serat Centhini)
# Jahanam – Cintamu Sepahit Topi Miring (Your love is as bitter as Topi Miring)
# Nova – Dikawin Alam (Married by nature)
# Robot Goblok – Malam dan Hampa (Night and Empty)
# MC Sabda – Kidung Jaman Kalabendu (Songs from Kalabendu times)
# Ugoran Prasa – Abad Yang Berlari (The running ages)
# Rotra – Ngelmu Pring (Learning from bamboos)
 
===* ''Poetry Battle 2 – The others1'' (20092007)===
* ''Poetry Battle 2'' (2009)
# Kill Tte DJ – Intro: Here I Am
* ''Trilogy Of Jogja'' (2010)
# Kontra – Guguran Kenangan (Falling memories)
*''Semar Mesem Romo Mendem'' (2013)
# Gangsta Loving – Yang Kehilangan Cita-cita (One who lost purpose)
*''Sedulur'' (2016)
# Shaxied – Raung (Roar)
*''Kecap No.1'' (2021)
# Zapatista – Pesugihan (Offerings)
*''Gitu Saja Koq Repot'' (2023)
# Trio Gudel – Nympoa Jeng Sri
 
# Jahanam – Jula-Juli Jaman Edan (The chants of the crazy times)
== Filmografi ==
# Rotra – Ora Cucul Ora Ngebul (Without working, there’s no eating)
 
# Kill the DJ – Asmaradhana 338 (taken from Serat Centhini)
* ''[[Hiphopdiningrat]]'' (2011)
# Gatholoco – Catatan Ganti Tahun: Antara Natal Dan Lebaran (Changing year notes: between Christmas and Eid)
 
# DPMB – Gatholoco
== Penghargaan dan nominasi ==
# Robot Goblok – Harga Duit Turun Lagi (The declining money value)
'''Anugerah Musik Indonesia'''
# Dubyouth – Panggung Kami (Our stage)
{{awards table}}
|-
| [[Anugerah Musik Indonesia 2017|2017]] || "Sedulur" || Karya Produksi Rap atau Hip Hop Terbaik ||{{nom}}<ref name="ami2017">{{Cite web|title=20th AMI AWARDS (2017)|url=https://www.ami-awards.com/20th-ami-awards-2017/|website=AMI Awards|language=en-US|access-date=2023-10-04}}</ref>
|-
| [[Anugerah Musik Indonesia 2017|2017]] || "Sedulur" || Karya Produksi Lagu Berbahasa Daerah Terbaik || {{won}}<ref name="ami2017"/>
|-
| [[Anugerah Musik Indonesia 2018|2018]] || "Ngene/Ngono" || Karya Produksi Lagu Berbahasa Daerah Terbaik || {{won}}<ref name="ami2018">{{Cite web|last=adminami|date=2018-08-30|title=Daftar Lengkap Nominasi 21st AMI Awards|url=https://www.ami-awards.com/2018/08/30/daftar-lengkap-nominee-21st-ami-awards/|website=AMI Awards|language=en-US|access-date=2023-10-04}}</ref>
{{end}}
 
==Referensi==
{{reflist}}
 
===Daftar pustaka===
===Jogja Istimewa (Special Jogja, 2010)===
* {{cite book|last1=Alimi|first1=A.S.|last2=Dahlan|first2=M.M.|year=2020|title=100 Konser Musik di Indonesia|location=Bantul|publisher=I:BOEKOE dan Rajawali Indonesia|isbn=9789791436526|ref=harv}}
# Ki Jarot (Jogja Hip Hop Foundation) – Jogja Istimewa (Special Jogja)
* {{cite book|last=Mohamad|first=M.|year=2014|title=Java Beat in the Big Apple|location=Jakarta|publisher=Kepustakaan Populer Gramedia|isbn=9789799107893|ref=harv}}
# Serigala Malam – For the Unbroken: Friend Stand Alliance Edition
* {{cite thesis|last=Rakhmawati|first=L.Y.|year=2011|title=Hip Hop Jawa sebagai Pembentuk Identitas Kelompok Jogja Hip Hop Foundation|type=S1|location=Yogyakarta|publisher=Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta|ref=harv|url=https://core.ac.uk/download/pdf/33520115.pdf}}
# Armada Racun – The Song Finished
# Individual Life – Semoga Engkau Berkenan Mendengarnya Perlahan Hingga Usai (Hope that you would listen slowly ‘til it ends)
# Frau – Confidential
# Risky Summerbee & The Honeythief – Mind Game
# Zoo feat. Wukir – Bambu Runcing (Bamboo spears)
# Cranial Incisored – The Joker
# Dom 65 – Klub S.A.
# Dubyouth – Endless Night
 
==Pranala Luarluar==
* {{discogs artist}}
* [http://www.hiphopdiningrat.com/ Situs Resmi Jogja Hip Hop Foundation]
 
{{Jogja Hip Hop Foundation}}
[[Kategori:Grup Band Indonesia]]
[[Kategori:Pendirian tahun 2003 di Indonesia]]
[[Kategori:Grup musik yang didirikan tahun 2003]]
[[Kategori:Grup musik dari Yogyakarta]]
[[Kategori:Grup musik hip hop Indonesia]]
[[Kategori:Kuartet musik]]
[[Kategori:Grup vokal laki-laki Indonesia]]