ALTO: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Siwidnw (bicara | kontrib)
k Menghapus logo yang sudah tidak dipakai
 
(5 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Tulis ulang|date=Juni 2024}}
{{Butuh penyuntingan lanjutan|$N=Copy edit|date=Juni 2024}}
{{Pemutakhiran|inaccurate=yes|date=Juni 2024}}
{{Infobox Jaringan ATM|
| nama = ALTO<br><small>PT ALTO Network</small>
Baris 11 ⟶ 14:
 
== Sejarah ==
Pada tahun 1980, [[ATM|anjungan tunai mandiri]] (ATM) diperkenalkan ke Indonesia, menyediakan pemegang kartu dengan sekitar jam layanan perbankan untuk pertama kalinya. Dalam beberapa tahun banyak bank di Indonesia telah mengikuti. Satu-satunya penyedia jaringan keuangan negara pada saat itu terutama dilayani pemerintah pusat, yang mendorong pembentukan bersama jaringan ALTO dengan dukungan dari anggota pendirinya: Bank Lippo (sekarang [[Bank CIMB Niaga]]), Bank Bali (sekarang [[Bank Permata]]), dan [[Bank Internasional Indonesia]] (sekarang [[Maybank Indonesia]]). Memanfaatkan metode dan teknologi yang sama digunakan oleh raksasa global [[MasterCard]] dan [[Visa Inc.|Visa]]. Proses struktur ALTO diselesaikan pada tahun 1993 dan mulai beroperasi secara komersial pada bulan Agustus tahun berikutnya, dengan sekitar 180 ATM yang terhubung ke jaringan. Pada September 1994, sebuah konferensi bankir diadakan untuk memperkenalkan jaringan untuk pemimpin industri lokal. Responnya luar biasa dan dalam waktu satu tahun, ALTO mengambil tambahan 11 anggota sehingga jumlah bank anggota menjadi 14.<ref name='sejarah'>{{Cite web |url=http://www.alto.co.id/history/ |title=Sejarah ALTO |access-date=20042024-02-0311 |archive-date=2004-02-03 |archive-url=https://web.archive.org/web/20040203132217/http://www.alto.co.id/history/ |dead-url=noyes }}</ref>
[[Berkas:Logo ALTO Network.png|200px|jmpl|ka|Logo ALTO sebelumnya digunakan hingga 3 Oktober 2015]]
Pada tahun 1980, [[ATM|anjungan tunai mandiri]] (ATM) diperkenalkan ke Indonesia, menyediakan pemegang kartu dengan sekitar jam layanan perbankan untuk pertama kalinya. Dalam beberapa tahun banyak bank di Indonesia telah mengikuti. Satu-satunya penyedia jaringan keuangan negara pada saat itu terutama dilayani pemerintah pusat, yang mendorong pembentukan bersama jaringan ALTO dengan dukungan dari anggota pendirinya: Bank Lippo (sekarang [[Bank CIMB Niaga]]), Bank Bali (sekarang [[Bank Permata]]), dan [[Bank Internasional Indonesia]] (sekarang [[Maybank Indonesia]]). Memanfaatkan metode dan teknologi yang sama digunakan oleh raksasa global [[MasterCard]] dan [[Visa Inc.|Visa]]. Proses struktur ALTO diselesaikan pada tahun 1993 dan mulai beroperasi secara komersial pada bulan Agustus tahun berikutnya, dengan sekitar 180 ATM yang terhubung ke jaringan. Pada September 1994, sebuah konferensi bankir diadakan untuk memperkenalkan jaringan untuk pemimpin industri lokal. Responnya luar biasa dan dalam waktu satu tahun, ALTO mengambil tambahan 11 anggota sehingga jumlah bank anggota menjadi 14.<ref name='sejarah'>{{Cite web |url=http://www.alto.co.id/history/ |title=Sejarah ALTO |access-date=2004-02-03 |archive-date=2004-02-03 |archive-url=https://web.archive.org/web/20040203132217/http://www.alto.co.id/history/ |dead-url=no }}</ref>
 
Krisis ekonomi Asia pada tahun 1997 melanda industri perbankan Indonesia. Banyak bank ditutup, menggabungkan atau direkapitalisasi. Namun, walaupun krisis ekonomi, ALTO masih bertahan dengan dibantu oleh 9 bank berjaringan ALTO dan hasilnya tetap menguntungkan. ALTO adalah pemimpin industri ATM terbesar dengan total asset sebesar Rp 40,8 miliar per Desember 2001.<ref name='sejarah' />
Baris 47 ⟶ 49:
* [[Bank Negara Indonesia]] (sejak 2020)
* [[Bank Tabungan Negara]]<ref name='anggota' /><ref name='alto2' />
* [[Bank Central Asia]] (sejak 2018)<ref>{{citeCite webnews|url=https://www.cnbcindonesia.com/market/20180808125234-17-27554/penuhi-aturan-gpn-bca-beli-2-saham-atm-alto|title=Penuhi Aturan GPN, BCA Beli 2% saham ATM ALTO|publisher=[[CNBC Indonesia]]|last=Rossiana|first=Gita|work=[[CNBC Indonesia]]}}</ref><ref>{{citeCite webnews|url=https://ekonomi.kompas.com/read/2018/08/08/163937326/grup-djarum-akuisisi-alto|title=Grup Djarum akuisisiAkuisisi Alto|publisher=[[Kompas.com]]|editor-last=Djumena|editor-first=Erlangga|work=[[Kompas.com]]}}</ref>
* [[Bank DBS Indonesia]]<ref name='anggota' /><ref name='alto2' />
* [[Bank Danamon]]<ref name='anggota' /><ref name='alto2' />
* [[Bank DKI]]
* [[Bank Harda Internasional]]<ref name='alto2' />
* [[Bank Jambi]]
* [[Bank Mandiri]]
* [[Bank Maybank Indonesia]] (BII)<ref name='anggota' /><ref name='alto2' />
* [[Bank Mayora]]
* [[Bank of India]] Indonesia
* [[Bank Oke Indonesia]]
* [[Bank Panin]]<ref name='anggota' /><ref name='alto2' />
* [[Bank Permata]]<ref name='anggota' /><ref name='alto2' />
Baris 63 ⟶ 70:
* DOKU Wallet
* [[Dana (pembayaran)|Dana]]
* Spin
{{end-col}}