Amahai, Amahai, Maluku Tengah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Halalatu (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Elijah Mahoebessy (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(68 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Negeri
'''Amahai''' adalah sebuah negeri yang terletak di [[Provinsi Maluku]], [[Pulau Seram]] bagian selatan pesisir pulau.
|nama = Amahai<br>''Lounusa Maatita''<br />
 
|foto = Bendera_Amahai_-_Lounusa_Maatita.png
{{Infobox |name = Infobox/doc |bodystyle = |titlestyle = |abovestyle = background: lightgrey; |subheaderstyle = |title = |above = Negeri Amahai|subheader = ''Lounusa Ma'atita Inta Su'uro Inta Pamanawa'' |subheader2 =|imagestyle = |captionstyle = |image = [[File:Bendera_Amahai_-_Lounusa_Maatita.png|alt=Example alt text]] |caption = {{small|Bendera dengan lambang masing-masing soa serta warnanya.}}|headerstyle = background: lightgrey; |labelstyle = background: #FEA61; |datastyle = |header1 = Administratif| label1 = | data1 = |header2 = | label2 = Negara | data2 = {{flag|Indonesia}} |header3 = | label3 = Provinsi | data3 = [[Maluku]] |header4 = | label4 = Kabupaten| data4 = [[Maluku Tengah]]|header5 = | label5 = | data5 = | label6 = Luas | data6 = 52 km² | label7 = Jumlah Penduduk | data7 = 3.673 Jiwa | label8 = Kepadatan | data8 = 71 jiwa/km² |header9 = Adat | label9 = | data9 = | label10 = | data10 | label11 = Gelar Negeri secara Adat | data11 = Lounusa Ma'atita | label12 = Lambang Negeri | data12 = Jantung <br> Burung Paikole | label13 = Inama | data13 = Haulaleipesia | label14 = Persekutuan Adat | data14 = Patasiwa Putih | label15 = Etnis | data15 = Seram Alefuru|belowstyle = background: #FEA61; |below = }}
|peta =
|provinsi = Maluku
|dati2 = Kabupaten
|nama dati2 = Maluku Tengah
|kecamatan = Amahai
|nama pemimpin =
|kode pos =
|luas =
|penduduk =
|kepadatan =
}}
'''Amahai''' adalah [[Negeri (Maluku Tengah)|negeri]] di [[Kecamatan]] [[Amahai, Maluku Tengah|Amahai]], [[Kabupaten Maluku Tengah]], [[Maluku]], [[Indonesia]].
 
== Etimologi ==
Secara etimologi kata Amahai terdiri dari dua suku kata yaitu ''ama'' dan ''mahai''. ''Ama'' yang artinya Bapak dan ''mahai'' yang artinya hidup.<ref>{{Cite book|last=Stokhof, ed|first=W.A.L|date=1981|url=https://perpustakaanbadanbahasa.kemdikbud.go.id/slims/index.php?p=show_detail&id=15021&keywords=|title=Holle Lists: Vocabularies In Languages Of Indonesia Vol. 3/2 Central Moluccas: Seram (ii)|publisher=Department of Linguistics Research School of Pacific Studies. THE AUSTRALIAN NATIONAL UNIVERSITY.|isbn=0 85883 253 4|url-status=live}}</ref> Kata Amahai ini sesungguhnya berasal dari kalimat ''Ama Mahai Nama Namakala'' yang berarti Bapak yang hidup dari sejak dulu kala.
 
== Sejarah Amahai ==
 
'''Sebelum Periode Kolonial'''
Para leluhur Amahai dalam perjalanannya berada pada kelompok Inama Haulaleipesia. Gelar Haulaleipesia adalah gelar yang dimiliki oleh seorang Ama yang memimpin kaumnya dalam perjalanan mereka. Perjalanan Inama Haulaleipesia dimulai di tanah kuno Nunusaku, tempat generasi-generasi hidup selaras dengan tanah dan roh-roh yang tinggal di dalamnya. Dipandu oleh tradisi dan rasa hormat yang mendalam terhadap nenek moyang mereka, mereka memulai perjalanan menyusuri sungai Haulalei, hingga dalam pertengahan perjalanan mereka ikut dalam pembagian persekutuan adat disuatu tempat yang disebut Ilihale. Disana dibagi suatu persekutuan adat yakni adat Patasiwa dan adat Patarima. Dalam Patasiwa pun pecah menjadi Patasiwa Putih dan Patasiwa Hitam. Inama Haulaleipesia berada pada Patasiwa Putih. Inama Haulaleipesia pun berdiam di pegunungan Lumute tepatnya pada Gunung Koli-Kolia dekat dengan sungai Sune Marakuti. Hingga pada suatu ketika terjadi peperangan antara Patarima dan Patasiwa Putih hingga Inama Haulaleipesia berhasil merebut lambang Patasiwa dari penguasa Patarima. Dari peristiwa ini banyak orang termasuk kelompok Inama Haulaleipesia mulai menyebar kearah selatan yaitu mulai turun ke tana tone sampai pada wilayah Amahai yang sekarang ini, serta kerabat yang lain terpencar ke Hatumete.
 
Sejak penyebaran besar-besaran dari Nunusaku, saat itulah serombongan besar orang dari persekutuan adat Patasiwa yang kemudian menjadi Patasiwa Putih, mereka keluar dari Nunusaku ke arah timur melalui sungai haulalei <ref name=":0">{{Cite book|last=Boulan-Smit|first=M. Christine |date=1998|title=We, of the Banyan Tree Traditions of Origin of the Alune of West Seram|location=Australia|publisher=The Australian National University|url-status=live}}</ref>. Sungai haulalei merupakan percabangan dari sungai sapalewa. Maka seorang Upu Ama yang memimpin rombongan besar itu diberi nama gelar ''Inama Haulaleipesia'' yang artinya <u>keluar melewati sungai haulalei</u>. Dengan demikian rombongan besar tersebut merupakan rombongan Inama Haulaleipesia.
Wilayah Inama Haulaleipesia disebut juga Inama Amahai. Wilayahnya menyebar dari Wae Uwe, Paurita sampai Hatumete.
 
[[Berkas:HAULALEI.jpg|jmpl|ka|al=Haulalei|Sungai Haulalei adalah sungai yang dilewati oleh Inama Haulaleipesia.<ref name=":0" />]]
 
Rombongan Inama Haulaleipesia mendiami pegunungan lumute tepatnya di Gunung Koli-Kolia dengan sungai Sune Marakuti.
=== Amahai ===
Kata Amahai berawal dari pengucapan terhadap seorang Bapak yang dari sejak dulu masih hidup, yang berbunyi "Ama Hai Nama Namakala"
 
[[Berkas:HAULALEIPESIA.jpg|jmpl|ka|al=Haulaleipesia|Lokasi tempat berdiamnya Inama Haulaleipesia.]]
== Lokasi ==
Negeri amahai terletak di pulau seram bagian selatan pesisir pulau itu. Pulau seram adalah sebuah pulau yang terbesar di anatara pulau-pulau yang terdapat di kepulauaan Maluku ini.
 
Suatu ketika terjadilah peperangan dengan kelompok Patarima. Yang mana penguasa Patarima yakni Marihuni sejak keluar dari Nunusaku membawa lambang Patasiwa "''Manumake''" yaitu kasturi raja (''manu'') dan kuskus putih (''makele pui'ro''). Pada akhirnya Marihuni dikalahkan dan lambang Patasiwa Manumake dipikul oleh seorang Upu yang dikemudian hari memegang kekuasaan sebagai pemimpin Inama Haulaleipesia yakni [[Hallatu]].
=== Astronomi ===
 
Amahai secara astronomis terletak pada 182,560 bujur timur dan 3,2150 lintang selatan. Letak yang demikian menyebabkan suhu di amahai hampir sama seperti suhu pada negeri-negeri/desa-desa lain! di pulau Ambon dan pulau-pulau Lease. Amahai mengenal dua musim yaitu: musim timur pada bulan mei sampai bulan agustus dan musim barat dari bulan Desember sampai Februari
Sejak itu orang-orang mulai turun ke arah timur dan selatan Pulau Seram. Kelompok Inama Haulaleipesia yang merupakan Patasiwa Putih turun ke arah sungai Tone dan sungai Tana. Hingga pada akhirnya menempati wilayah menurut hena dan soa masing-masing. Setiap Upu Hena - Upu Hena dipimpin oleh Upu Latu sebagai pemimpin Inama.
 
Saat itu Inama Haulaleipesia yang juga disebut sebagai Inama Amahai mempunyai daerah kekuasaan mulai dari Wae Uwe, Wae Paurita, sampai di Hatumete.
 
== Pemerintahan ==
Pemerintahan Adat di Negeri Amahai mengacu pada persekutuan Adat '''Patasiwa Putih''' dengan pimpinan tertinggi adalah '''Upu Latu''' atau yang disebut '''Upu Manihua Lauro''' sebagai Kepala Adat / Kepala Pemerintah Negeri.
 
Mata Rumah yang memangku jabatan Upu Latu adalah '''[[Hallatu]]''' (''Pu'u Lesi Ruma Iralo Teuno Maserua Hauro''), yang mana pemegang tongkat pemerintahan akan mengacu pada matarumah keturunan berdasarkan garis keturunan lurus.<ref>{{Cite web|title=Tuasikal Melantik Frederich Hallatu Sebagai KPN Negeri Amahai Kabupaten Malteng|url=https://www.malukuchannelonline.com/2021/11/tuasikal-melantik-frederich-hallatu.html|access-date=2024-04-04}}</ref>
 
[[Berkas:Pelantikan Upu Latu Negeri Amahai.jpg|jmpl|ka|al=Hallatu|Pelantikan Upu Latu - Upu Manihua Lauro (2009).]]
 
== Kelembagaan Adat ==
Dalam kepemimpinan, Upu Latu didampingi dan dibantu oleh beberapa jabatan-jabatan dalam lembaga adat, yaitu :
 
• Hena Pu'uno (''Tuan Tanah'')
 
• Kapitane Iralo (''Kapitan Besar'')
 
• Lesimaweno (''Upu Maweng : Pendeta Adat'')
 
• Matokesoano (''Penjaga Baileo'')
 
• Lamula Pu'uno (''Penjaga Lautan'')
 
• Siamura Pu'uno (''Penjaga Daratan'')
 
• Pasakio (''Kepala-Kepala Soa'')
 
Adapun Saniri Negeri atau yang disebut '''Saniri Amano''' sebagai badan yang mendampingi kepala pemerintah negeri dalam memimpin negeri, sesuai tugas dan wewenang yang dimilikinya.
 
== Soa ==
Kata ''Soa'' berasal dari akar kata ''Soane'' / ''Soano''. Beberapa keluarga berkumpul dan bersatu di sekitar rumah pertemuan yakni Soane / Soano. Kumpulan inilah yang disebut Soa. <ref>{{Cite book|last=Adatrecht;|first=Commissie Voor Het|date=1925|url=https://opacperpus.sonobudoyo.com/index.php?p=show_detail&id=11957&keywords=|title=ADATRECHTBUNDELS XXIV : GROOTE OOST (A.1/1925)|publisher=Martinus Nijhoff|pages=435|language=Belanda|url-status=live}}</ref>
 
Soa pada umumnya merupakan kelompok keluarga yang memiliki nama keluarga (''nalano'')<ref>{{Cite book|last=Wouden|first=Franciscus Antonius Evert van|date=1935|url=https://resolver.kb.nl/resolve?urn=MMKB05:000034088:00074|title=Sociale structuurtypen in de groote Oost|publisher=Ginsberg|pages=81,156,157|language=Nederlands|url-status=live}}</ref> yang sama dan awalnya tinggal bersama dilingkungan yang berdekatan. Dalam perjalanannya Soa berisikan berbagai mata rumah atau marga yang datang dan menjalin ikatan moral membentuk kesatuan dalam sebuah kelompok.
 
Ada 4 Soa di Negeri Amahai, yaitu :
 
• Soa Loko :
- Wattimena
- Lokollo
- Tupamahu
- Peletimu
- Latuny
- Sopacua
- Lernaya
- Topsela
- Burnama
- Talainta
- Hinsouw
 
• Soa Nopu :
- Kakiay
- Sahalessy
- Lewenussa
 
• Soa Latu :
- Wattimury
- Lasamahu
- Mainassy
- Sopacuaperu
 
• Soa Lesi :
- Hallatu
- Hallatu Maweno
- Hallatukilang
- Hallatu Pele
 
== Baileo ==
[[Baileo]] merupakan rumah adat di Maluku. Dalam bahasa Amahai disebut ''Utaro'' sebagai tempat pertemuan-pertemuan penting dan upacara adat.
 
Ukuran dan lokasi baileo mengikuti aturan kosmologi yang tidak terlepas dari angka sembilan ''(siwa)'' karena terkait dengan persekutuan adat patasiwa.
 
[[Berkas:Baileu Negeri Amahai.jpg|jmpl|ka|al=baileo|Baileo atau Utaro Negeri Amahai Lounusa Ma'atita.]]
 
Baileo Negeri Amahai tertulis :
''N'Duma Sou Nunu e, Sou Upu Ama, Yama Tomaralaha, Lounusa, Inta Su'uro''
 
''"yang artinya sebagai rumah adat berdasarkan sumpah nunusaku, sumpah leluhur untuk bahu-membahu memajukan negeri yakni negeri lounusa ma'atita sebagai negeri yang telah didudukkan dan dikukuhkan."''
 
Di masa lalu, Amahai memiliki satu baileo untuk Negeri Amahai itu sendiri (Amahai Serani & Amahai Salam), Makariki, Soahuku, dan Yalahatan. Namun pada tahun 1899 terjadi bencana tsunami dan mengakibatkan baileo ikut tersapu banjir. Baileo mulai dibangun kembali pada tahun 1977 di lokasi yang sama seperti sebelumnya.
 
[[Berkas:Pintu masing-masing soa di baileu Amahai.jpg|jmpl|ka|al=baileo|Pintu masing-masing soa pada Baileo Negeri Amahai Lounusa Ma'atita.]]
 
 
 
Pada sisi timur bangunan baileo tepatnya pada sisi kanan pintu Soa Lesi terdapat ''batu pamale''. Batu pamale memiliki empat batu penyangga yang secara simbolis melambangkan tiang penyangga surga di ujung dunia. Surga dilambangkan dengan batu penjuru. Batu pamale ini tidak boleh berasal dari jenis batu yang dibentuk atau diproses kembali bentuknya oleh tangan manusia namun harus dari batu yang bentuknya secara alami berbentuk demikian.
 
Batu penyangga melambangkan empat Soa. Batu-batu penyangga tersebut disusun melingkar menurut pola kosmologis tertentu, yang di dalamnya ditentukan urutan dan fungsi masing-masing Soa. Pada tuturan secara turun-temurun, batu seperti ini mulanya pada jaman dahulu sebagai batu altar atau sebagai batu kurban.
 
== Hubungan sosial ==
=== ''Pela'' ===
Negeri Amahai (''Lounusa Ma'atita'') mempunyai hubungan [[pela]] dengan negeri [[Ihamahu, Saparua Timur, Maluku Tengah|Ihamahu]] (''Noraito Amapatti'') yang mulanya dilatarbelakangi karena adanya pembangunan rumah ibadah berupa gereja.
 
Negeri Amahai juga memiliki ikatan ''gandong'' dengan negeri [[Rutah, Amahai, Maluku Tengah|Rutah]], negeri [[Makariki, Amahai, Maluku Tengah|Makariki]], negeri [[Soahuku, Amahai, Maluku Tengah|Soahuku]] dan negeri [[Haruru, Amahai, Maluku Tengah|Haruru]]. Mereka sering disebut sebagai ''Inta Lourima Wariwa'a'' (lima negeri basudara).
 
== Lokasi ==
{{Infobox settlement
| official_name =
| native_name =
| nickname =
| settlement_type =
| image_skyline =
| image_flag =
| image_seal =
| image_map =
| mapsize =
| map_caption =
| pushpin_map = Indonesia Seram
| pushpin_label_position =
| pushpin_map_caption =
| pushpin_map1 = Indonesia Maluku
| pushpin_label_position1 =
| pushpin_map_caption1 = Location in the Maluku Islands of Indonesia
| subdivision_type =
| subdivision_name =
| subdivision_type1 =
| subdivision_name1 =
| subdivision_type2 =
| subdivision_name2 =
| established_title =
| established_date =
| leader_title =
| leader_name =
| area_magnitude =
| area_total_km2 =
| area_land =
| area_water =
| elevation_m =
| population_as_of =
| population_note =
| population_total =
| population_footnotes =
| timezone = [[Time in Indonesia|WITA]]
| utc_offset = +8
| timezone_DST =
| utc_offset_DST =
| area_code =
| coordinates = {{coord|3|20|38|S|128|55|56|E|region:ID|display=inline,title}}
| website =
| footnotes =
}}
 
=== Geografis ===
Secara geografis Amahai terletak dalam sebuah teluk yang sangat indah, di peluk oleh dua buah tanjung yang mengajur ke laut, masing-masing tanjung Kuako dan UmuputiUmeputi.
 
Amahai berbatasan dengan:
Secara administrasi, Negeri Amahai memiliki batas-batas wilayah :
* Sebelah barat dan selatan dengan [[Laut Banda]]
 
* Sebelah timur dengan Gunung Kerai
• Batas sebelah utara : Negeri Sehati, Kecamatan Amahai
* Sebelah utara dengan Teluk Elpaputi
 
• Batas sebelah selatan : Negeri Soahuku, Kecamatan Amahai
 
•Batas sebelah timur : Petuanan Amahai, Kecamatan Amahai
 
•Batas sebelah barat : Teluk Elpaputih
 
Letak geografis seperti ini, membuat desa/negeri Amahai merupakan sebuah negeri yang terlindung dalam sebuah teluk yang permai dengan di latar belakangi oleh sebuah gunung yang bernama Gunung Kerai. Amahai merupakan pintu gerbang dan pelabuhan bagi kota masohi ibu kota kabupaten daerah tingkat II Maluku tengah. Pada tanggal 6 januari1898 di kota Ambon terjadi suatu gempa yang dasyat merusakan sebagian besar kota itu. Menilik tempat yang demikian maka Amahai pada tahun 1898 telah di pilih oleh pemerintah Hindia Belanda untuk menjadi Ibu Kota Residensi of molucas menggantikan kota Ambon yang rusak karena gempa bumi pada 6 januari 1898.