Amahai, Amahai, Maluku Tengah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Halalatu (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Elijah Mahoebessy (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(29 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Negeri
'''Amahai''' adalah sebuah negeri yang terletak di [[Provinsi Maluku]], [[Pulau Seram]] bagian selatan pesisir pulau.
|nama = Amahai<br>''Lounusa Maatita''<br />
 
|foto = Bendera_Amahai_-_Lounusa_Maatita.png
{{Infobox |name = Infobox/doc |bodystyle = |titlestyle = |abovestyle = background: lightgrey; |subheaderstyle = |title = |above = Negeri Amahai|subheader = ''Inta Lounusa Ma'atita Inta Su'uro Inta Pamanawa'' |subheader2 =|imagestyle = |captionstyle = |image = [[File:Bendera_Amahai_-_Lounusa_Maatita.png|alt=Example alt text]] |caption = {{small|Bendera dengan lambang masing-masing soa serta warnanya.}}|headerstyle = background: lightgrey; |labelstyle = background: #FEA61; |datastyle = |header1 = Administratif| label1 = | data1 = |header2 = | label2 = Negara | data2 = {{flag|Indonesia}} |header3 = | label3 = Provinsi | data3 = [[Maluku]] |header4 = | label4 = Kabupaten| data4 = [[Maluku Tengah]]|header5 = | label5 = | data5 = | label6 = Luas | data6 = 52 km²<ref name=":1">{{Cite book|last= |first=BPS Kabupaten Maluku Tengah|date=2020|url=https://malukutengahkab.bps.go.id/publication/2020/09/29/f2004b146971abf0a0735eb9/kecamatan-amahai-dalam-angka-2020.html#=kp_book_description&redir_esc=y|title=BPS Maluku Tengah 2020|location=Maluku Tengah|publisher=BPS Maluku Tengah|issn=2580-8222|url-status=live}}</ref> | label7 = Jumlah Penduduk | data7 = 3.673 Jiwa <ref name=":1">{{Cite book|last= |first=BPS Kabupaten Maluku Tengah|date=2020|url=https://malukutengahkab.bps.go.id/publication/2020/09/29/f2004b146971abf0a0735eb9/kecamatan-amahai-dalam-angka-2020.html#=kp_book_description&redir_esc=y|title=BPS Maluku Tengah 2020|location=Maluku Tengah|publisher=BPS Maluku Tengah|issn=2580-8222|url-status=live}}</ref>| label8 = Kepadatan | data8 = 71 jiwa/km²<ref name=":1">{{Cite book|last= |first=BPS Kabupaten Maluku Tengah|date=2020|url=https://malukutengahkab.bps.go.id/publication/2020/09/29/f2004b146971abf0a0735eb9/kecamatan-amahai-dalam-angka-2020.html#=kp_book_description&redir_esc=y|title=BPS Maluku Tengah 2020|location=Maluku Tengah|publisher=BPS Maluku Tengah|issn=2580-8222|url-status=live}}</ref> |header9 = Adat | label9 = | data9 = | label10 = | data10 | label11 = Gelar Negeri secara Adat | data11 = Lounusa Ma'atita | label12 = Lambang Negeri | data12 = Jantung Negeri <br> Burung Paikole | label13 = Inama | data13 = Haulaleipesia | label14 = Persekutuan Adat | data14 = Patasiwa Putih | label15 = Etnis | data15 = Seram Alefuru|belowstyle = background: #FEA61; |below = }}
|peta =
|provinsi = Maluku
|dati2 = Kabupaten
|nama dati2 = Maluku Tengah
|kecamatan = Amahai
|nama pemimpin =
|kode pos =
|luas =
|penduduk =
|kepadatan =
}}
'''Amahai''' adalah [[Negeri (Maluku Tengah)|negeri]] di [[Kecamatan]] [[Amahai, Maluku Tengah|Amahai]], [[Kabupaten Maluku Tengah]], [[Maluku]], [[Indonesia]].
 
== Etimologi ==
Secara etimologi kata Amahai terdiri dari dua suku kata yaitu ''ama'' dan ''mahai''. ''Ama'' yang artinya Bapak dan ''mahai'' yang artinya hidup.<ref>{{Cite book|last=Stokhof, ed|first=W.A.L|date=1981|url=https://perpustakaanbadanbahasa.kemdikbud.go.id/slims/index.php?p=show_detail&id=15021&keywords=|title=Holle Lists: Vocabularies In Languages Of Indonesia Vol. 3/2 Central Moluccas: Seram (ii)|publisher=Department of Linguistics Research School of Pacific Studies. THE AUSTRALIAN NATIONAL UNIVERSITY.|isbn=0 85883 253 4|url-status=live}}</ref>. Kata Amahai ini sesungguhnya berasal dari kalimat ''Ama Mahai Nama Namakala'' yang berarti Bapak yang hidup dari sejak dulu kala.
 
== Sejarah Amahai ==
 
'''Sebelum Periode Kolonial'''
Baris 18 ⟶ 30:
[[Berkas:HAULALEIPESIA.jpg|jmpl|ka|al=Haulaleipesia|Lokasi tempat berdiamnya Inama Haulaleipesia.]]
 
Suatu ketika terjadilah peperangan dengan kelompok Patarima. Yang mana penguasa Patarima yakni Marihuni sejak keluar dari Nunusaku membawa lambang Patasiwa "''Manumake''" yaitu kasturi raja (''manu'') dan kus-kuskuskus putih (''makele pui'ro''). Pada akhirnya Marihuni dikalahkan dan lambang Patasiwa Manumake dipikul oleh seorang Upu yang dikemudian hari memegang kekuasaan sebagai pemimpin Inama Haulaleipesia yakni [[Hallatu]].
 
Sejak itu orang-orang mulai turun ke arah timur dan selatan Pulau Seram. Kelompok Inama Haulaleipesia yang merupakan Patasiwa Putih turun ke arah sungai Tone dan sungai Tana. Hingga pada akhirnya menempati wilayah menurut hena dan soa masing-masing. Setiap Upu Hena - Upu Hena dipimpin oleh Upu Latu sebagai pemimpin Inama.
Baris 29 ⟶ 41:
Mata Rumah yang memangku jabatan Upu Latu adalah '''[[Hallatu]]''' (''Pu'u Lesi Ruma Iralo Teuno Maserua Hauro''), yang mana pemegang tongkat pemerintahan akan mengacu pada matarumah keturunan berdasarkan garis keturunan lurus.<ref>{{Cite web|title=Tuasikal Melantik Frederich Hallatu Sebagai KPN Negeri Amahai Kabupaten Malteng|url=https://www.malukuchannelonline.com/2021/11/tuasikal-melantik-frederich-hallatu.html|access-date=2024-04-04}}</ref>
 
[[Berkas:UPUPelantikan MANIHUAUpu Latu Negeri LAUROAmahai.jpg|jmpl|ka|al=Hallatu|Pelantikan Upu Latu - Upu Manihua Lauro Inta Lounusa Ma'atita(2009).]]
 
== Kelembagaan Adat ==
Baris 86 ⟶ 98:
- Hallatukilang
- Hallatu Pele
 
== Baileo ==
[[Baileo]] merupakan rumah adat di Maluku. Dalam bahasa Amahai disebut ''Utaro'' sebagai tempat pertemuan-pertemuan penting dan upacara adat.
 
Ukuran dan lokasi baileo mengikuti aturan kosmologi yang tidak terlepas dari angka sembilan ''(siwa)'' karena terkait dengan persekutuan adat patasiwa.
 
[[Berkas:Baileu Negeri Amahai.jpg|jmpl|ka|al=baileo|Baileo atau Utaro Negeri Amahai Lounusa Ma'atita.]]
 
Baileo Negeri Amahai tertulis :
''N'Duma Sou Nunu e, Sou Upu Ama, Yama Tomaralaha, Lounusa, Inta Su'uro''
 
''"yang artinya sebagai rumah adat berdasarkan sumpah nunusaku, sumpah leluhur untuk bahu-membahu memajukan negeri yakni negeri lounusa ma'atita sebagai negeri yang telah didudukkan dan dikukuhkan."''
 
Di masa lalu, Amahai memiliki satu baileo untuk Negeri Amahai itu sendiri (Amahai Serani & Amahai Salam), Makariki, Soahuku, dan Yalahatan. Namun pada tahun 1899 terjadi bencana tsunami dan mengakibatkan baileo ikut tersapu banjir. Baileo mulai dibangun kembali pada tahun 1977 di lokasi yang sama seperti sebelumnya.
 
[[Berkas:Pintu masing-masing soa di baileu Amahai.jpg|jmpl|ka|al=baileo|Pintu masing-masing soa pada Baileo Negeri Amahai Lounusa Ma'atita.]]
 
 
 
Pada sisi timur bangunan baileo tepatnya pada sisi kanan pintu Soa Lesi terdapat ''batu pamale''. Batu pamale memiliki empat batu penyangga yang secara simbolis melambangkan tiang penyangga surga di ujung dunia. Surga dilambangkan dengan batu penjuru. Batu pamale ini tidak boleh berasal dari jenis batu yang dibentuk atau diproses kembali bentuknya oleh tangan manusia namun harus dari batu yang bentuknya secara alami berbentuk demikian.
 
Batu penyangga melambangkan empat Soa. Batu-batu penyangga tersebut disusun melingkar menurut pola kosmologis tertentu, yang di dalamnya ditentukan urutan dan fungsi masing-masing Soa. Pada tuturan secara turun-temurun, batu seperti ini mulanya pada jaman dahulu sebagai batu altar atau sebagai batu kurban.
 
== Hubungan sosial ==
=== ''Pela'' ===
Negeri Amahai (''Lounusa Ma'atita'') mempunyai hubungan [[pela]] dengan negeri [[Ihamahu, Saparua Timur, Maluku Tengah|Ihamahu]] (''Noraito Amapatti'') yang mulanya dilatarbelakangi karena adanya pembangunan rumah ibadah berupa gereja.
 
Negeri Amahai juga memiliki ikatan ''gandong'' dengan negeri [[Rutah, Amahai, Maluku Tengah|Rutah]], negeri [[Makariki, Amahai, Maluku Tengah|Makariki]], negeri [[Soahuku, Amahai, Maluku Tengah|Soahuku]] dan negeri [[Haruru, Amahai, Maluku Tengah|Haruru]]. Mereka sering disebut sebagai ''Inta Lourima Wariwa'a'' (lima negeri basudara).
 
== Lokasi ==