Rammang-Rammang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kalekerabat (bicara | kontrib)
k Membalikkan revisi 26036197 oleh 36.75.249.240 (bicara)
Tag: Pembatalan
 
(45 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox protected area
Objek wisata Rammang-Rammang berada di Gugusan Pegunungan Kapur ([[karst]]) [[Maros (kota)|Maros]]-[[Pangkep]], tepatnya berada di Desa Salenrang, [[Bontoa, Maros|Kecamatan Bontoa]], [[Kabupaten Maros]], Provinsi [[Sulawesi Selatan]]. Berjarak sekitar 40 km arah utara [[Kota Makassar]], dan bisa ditempuh melalui jalur darat dengan menggunakan kendaraan bermotor dengan waktu tempuh kurang lebih 2 jam perjalanan dari [[Kota Makassar]]. Objek wisata ini berupa objek wisata alam dan sangat mudah dijangkau karena hanya beberapa meter dari jalan raya lintas provinsi.
| name = Rammang-Rammang
| alt_name =
| iucn_category =
| photo = File:Kawasan Geopark Maros Pangkep.jpg
| photo_alt = Rammang-Rammang
| photo_caption = Pemandangan hutan karst Rammang-Rammang
| photo_width = 280px
| map =
| relief =
| map_alt =
| map_caption =
| map_width =
| location = Dusun Rammang-Rammang dan Dusun Kampung Berua, [[Salenrang, Bontoa, Maros|Desa Salenrang]], [[Bontoa, Maros|Kecamatan Bontoa]], [[Kabupaten Maros]], [[Sulawesi Selatan]], [[Indonesia]]
| area = [[Kawasan Karst Maros-Pangkep]]
| nearest_city = [[Pangkajene, Pangkajene dan Kepulauan|Kota Pangkajene]] (14,30 km){{br}}[[Turikale (kota)|Kota Turikale]] (17,90 km){{br}}[[Kota Makassar]] (42,30 km)
| coordinates =
| coords_ref =
| established = 2007
| visitation_year =
| governing_body =
| world_heritage_site =
| url =
}}
'''Rammang-Rammang''' adalah sebuah kawasan [[bentang alam]] berupa gugusan pegunungan [[karst]] yang terletak di [[Salenrang, Bontoa, Maros|Desa Salenrang]], [[Bontoa, Maros|Kecamatan Bontoa]], [[Kabupaten Maros]], [[Sulawesi Selatan]]. Kawasan karst ini terintegrasi dengan [[Kawasan Karst Maros-Pangkep]]. Kawasan karst ini kini diberikan perlindungan khusus, karena kondisi kelestarian alamnya. Kawasan karst ini berada 42,30 km di sebelah utara [[Kota Makassar]]. Sebelumnya pada sekitar tahun 2005, kawasan ini pada beberapa titik dijadikan lokasi tambang marmer dan semen oleh sebuah perusahaan yang telah mendapat izin dari Dinas Pertambangan Kabupaten Maros,[[Pemerintah Daerah Kabupaten Maros]]. Namun, kelompok masyarakat lokal, para pecinta alam, pemerhati lingkungan, dan beberapa pihak lainnya turun tangan dan menolak kawasan ini dijadikan lokasi tambang. Pihak-pihak tersebut bahu-membahu menyuarakan penolakan adanya tambang hingga pada akhirnya selama dua tahun izin tambang dicabut dan Dinas Pertambangan Kabupaten Maros dibubarkan. Pada tahun 2007, kawasan karst Rammang-Rammang dirintis dan dijadikan salah satu objek wisata yang saat ini menjadi salah satu objek wisata andalan di Kabupaten Maros. Destinasi wisata Rammang-Rammang telah meningkatkan perekonomian masyarakat setempat dan menambah Pendapatan Asli Daerah.
 
== Sejarah dan pengelolaannya ==
Arti kata Rammang-Rammang sendiri berasal dari bahasa daerah setempat yaitu [[Bahasa Makassar]], di mana kata ''rammang'' yang bisa diartikan sebagai awan atau kabut. Sehingga dapat disimpulkan bahwa arti kata rammang-rammang adalah sekumpulan awan atau kabut. Menurut cerita penduduk setempat, tempat ini diberi nama Rammang-Rammang dikarenakan awan atau kabut yang selalu turun terutama di pagi hari atau ketika hujan.
Dahulu, kawasan Rammang-Rammang ini hanya dapat dicapai lewat [[Pasar Kali Bone]] yang terletak di [[jalan poros Maros-Pangkep]] dengan menggunakan perahu. Kemudian, diketahui perusahaan semen Bosowa membuka akses dan membuat jembatan di [[Salenrang, Bontoa, Maros|desa Salenrang]]. Pembangunan jalan desa sesudahnya berpangkal dari gardu listrik PLN menembus kawasan ini, dan bersisian dengan situs [[Batu Tianang]].<ref name=mongabay>{{cite news|title=Cerita Rammang-rammang di Masa Pandemi|url=https://www.mongabay.co.id/2020/05/17/cerita-rammang-rammang-di-masa-pandemi/|date=17 Mei 2020|accessdate=18 Mei 2020|publisher=Mongabay|author=Rusdianto, Eko}}</ref> Kawasan Rammang-Rammang ini ialah bagian dari [[karst Maros-Pangkep]].<ref name=videotempo/> Kawasan karst Rammang-Rammang sempat ditawar untuk ditambang oleh perusahaan marmer dan masyarakat sekitar sempat diiming-imingi jadi buruh dan karyawannya. Namun masyarakat tetap tidak gentar menolak.<ref name=hariankompas>{{aut|Aulia, Luki; Arman, Reny Sri Ayu}} (30 September 2019). "Kekayaan Ekowisata Menyelamatkan Kekayaan Karst". ''[[Kompas (surat kabar)|Kompas]]''. Hlm. 1 & 11.</ref><ref name=detiktravel>{{cite news|author=Bakrie, Moehammad|title=Cerita Karst Rammang-rammang yang Nyaris Jadi Tambang|url=https://detik.com/travel/domestic-destination/d-4651897/cerita-karst-rammang-rammang-yang-nyaris-jadi-tambang|date=4 Agustus 2019|accessdate=23 Desember 2019|work=Detik Travel}}{{Pranala mati|date=Desember 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Sekitar tahun 2007 silam, kawasan karst yang dilelang ialah sebesar 40 hektare untuk dieksplorasi oleh 3 perusahaan kaliber besar dari Cina oleh Pemda [[Kabupaten Maros]].<ref name=bakrie>{{cite news|url=https://detik.com/travel/travel-news/d-3745555/rammang-rammang-di-maros-raih-status-geopark|author=Bakrie, Moehammad|title=Rammang-rammang di Maros Raih Status Geopark|date=27 November 2017|accessdate=23 Desember 2019|work=Detik Travel}}{{Pranala mati|date=Desember 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Selain masyarakat yang didukung [[LSM]] dan akademisi menolak karena tahu akibatnya yang merusak,<ref name=menjaga>{{aut|Ayu, Reny Sri}} (26 Oktober 2020). "Menjaga Rammang—Rammang". ''Kompas''. Hlm.16</ref> kawasan ini sendiri juga telah dikelilingi oleh beberapa tambang semen dan salah satunya berjarak sekitar 4&nbsp;km dari kawasan karst.<ref name=detiktravel/> Sehingga, dilakukanlah aneka perlawanan dengan cara mengadukan hal tersebut kepada [[Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Maros|DPRD Maros]], dan bernegosiasi dengan pemerintah juga pengusaha.<ref name=menjaga/> Pada 2011, mahasiswa dan masyarakat melayangkan surat ke Bupati Maros pada 21 Juli 2011, menentang rencana izin pertambangan marmer oleh PT Grasada Multinasional.<ref name=mongabay/> Setelah bersatunya masyarakat menolak dan bahkan selama 6 tahun berjuang melawan perusahaan tambang, warga berhasil menyelamatkan kawasan ini,<ref name=bakrie/> dan 12 izin usaha tambang dibatalkan sehingga membuka jalan kawasan ini untuk dijadikan sebagai tempat wisata.<ref name=detiktravel/><ref name=menjaga/> Pada tahun 2017 lalu pula, kawasan karst ini telah menjadi Taman Nasional Geopark<ref name=bakrie/><ref name=viva>{{Cite news|url=https://www.viva.co.id/gaya-hidup/travel/1053666-geopark-maros-segera-didaftarkan-ke-unesco|title=Geopark Maros Segera Didaftarkan ke UNESCO|date=13 Juli 2018|accessdate=23 Desember 2019|work=[[VIVA.co.id]]|author=Paramitha, Tasya; Aria, Bimo|first=Tasya|last=Paramitha}}</ref> dan sedang diajukan kepada [[UNESCO]] untuk menjadi UNESCO Geopark Global, atau geopark tingkat internasional.<ref name=viva/> Tahun 2018, pengunjung Rammang-rammang mencapai 74.708 orang, pada 2019 turun jadi 50.000 orang. Jumlah itu, dalam hitungan pengelola kawasan putaran uang yang masuk mencapai Rp7,4 miliar, dengan asumsi setiap pengunjung mengeluarkan antara Rp100.000-Rp150.000, dari mulai jasa parkiran, sewa perahu, hingga makanan.<ref name=mongabay/>
 
Kawasan ini mulai dibuka sebagai kawasan perlancongan pada 2015 dengan adanya [[kelompok sadar wisata]]. Usaha berkembang mulai dengan adanya penyewaan perahu, pemandu, makan minum, hingga pengelolaan penginapan. Pendapatan dari pengelolaan wisata, dipakai untuk keuntungan bersama dan kas desa.<ref name=menjaga/> Di kawasan ini, ada kampung Berua yang dihuni 15 kepala keluarga dengan 15 rumah panggung yang rerata penghuninya berprofesi petani padi dan jadi pemandu wisata. Sepanjang kawasan ini, tempat karst banyak ditumbuhi tanaman-tanaman [[nipah]]. Di dekat sungai ini, disediakan [[musala]] dan tempat tetirah untuk beristirahat. Masyarakat sini juga memakai [[perahu]] untuk sarana pengangkutan dari dan ke [[tambak]] maupun ke sawah.<ref name=videotempo>{{Cite news|url=https://video.tempo.co/read/6157/pesona-perbukitan-karst-kampung-berua-rammang-rammang|title=Pesona Perbukitan Karst Kampung Berua Rammang-rammang|author=Lubis, Iqbal|editor=Oktaviane, Dwi|date=13 Maret 2017|accessdate=26 November 2020|work=[[Tempo.co]]|language=id}}</ref> Di kawasan ini, mengalir [[Sungai Pute]] dengan hutan batu yang tegak tinggi. Kampung Berua ini sendiri, dikelilingi menara [[karst]] dalam gua yang purba.<ref name=menjaga/>
Ada beberapa objek wisata alam yang bisa ditemukan di tempat ini. Yaitu Taman Hutan Batu Kapur, [[Telaga]] Bidadari, [[Gua]] Bulu' Barakka’, [[Gua]] Telapak Tangan, [[Gua]] Pasaung, dan wisata [[Sungai]] Pute beserta Kampung Berua.
 
Per 17 Maret 2020, untuk mencegah penyebaran [[pandemi koronavirus di Indonesia|pandemi koronavirus]], kawasan wisata ini ditutup sementara.<ref>{{Cite news|title=BREAKING NEWS: Cegah Corona, Pemkab Maros Resmi Tutup Objek Wisata Terhitung Hari ini|publisher=Tribun Maros|url=https://makassar.tribunnews.com/2020/03/17/cegah-corona-pemkab-maros-resmi-tutup-objek-wisata-terhitung-hari-ini|date=17 Maret 2020|accessdate=18 Mei 2020|author=Ikhsan, Andi M.|first=Andi Muhammad Ikhsan|last=WR|language=id|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]}}</ref> Dalam pada waktu itu, Pemkab Maros lewat Disbudpar telah membagikan 185 paket sembako kepada masyarakat yang terdampak. Selama masa wabah, kawasan ini menjadi sepi pengunjung.<ref>{{Cite news|title=Disbudpar Maros Bagikan Sembako untuk Pelaku Usaha Wisata Rammang-rammang|url=https://makassar.sindonews.com/read/5994/713/disbudpar-maros-bagikan-sembako-untuk-pelaku-usaha-wisata-rammang-rammang-1587546266|publisher=Sindonews|author=Limonu, Najmi|date=22 April 2020|accessdate=18 Mei 2020|work=[[Sindonews.com]]}}</ref>
Taman Hutan Batu Kapur Rammang-Rammang ini hanya satu di [[Indonesia]] dan terbesar/terluas ketiga di dunia, setelah yang pertama adalah Taman Hutan Batu Tsingy di [[Madagaskar]] dan yang kedua adalah Taman Hutan Batu Shilin yang ada di [[Cina]]. Praktis terdapat 2 kompleks taman hutan batu yang berada di kawasan ini, yakni yang berada di bagian utara dan selatan,
 
== Galeri Foto ==
<gallery>
[[Berkas:Obyek wisata Rammang-Rammang.jpg|left|thumb|329x329px|hutan batu Rammang-Rammang]]
File:Hutan Kars Rammang-rammang1.jpg|[[Lanskap]] sawah masyarakat lokal dan hutan karst Rammang-Rammang
[[Berkas:Rammang-Rammang.jpg|centre|thumb|448x448px|Sungai Pute]]
File:Rammang Rammang in der Nähe von Maros (Indonesien).jpg
Hutan Kars Rammang-rammang2.jpg
Hutan Kars Rammang-rammang4.jpg
</gallery>
 
== Lihat pula ==
* [[Daftar tempat wisata di Kabupaten Maros]]
<nowiki/>* [[Kategori:TempatDaftar tempat wisata di Sulawesi Selatan]]
* [[Daftar tempat wisata di Indonesia]]
* [[Taman Bumi Maros-Pangkep|Geopark Nasional Maros-Pangkep]]
* [[Kawasan Karst Maros-Pangkep]]
* [[Salenrang, Bontoa, Maros|Desa Salenrang]]
* [[Bontoa, Maros|Kecamatan Bontoa]]
* [[Kabupaten Maros]]
 
== Referensi ==
{{reflist|2}}
[http://kerabat-balitsereal.blogspot.com/2013/10/eksotika-rammang-rammang.html Eksotika Rammang-Rammang]
 
<nowiki/>[[Kategori:Tempat wisata di Sulawesi Selatan]]
=== Kepustakaan ===
* {{cite journal|doi=10.25015/penyuluhan.v15i1.18124|ref=harv|title=Partisipasi Masyarakat Dalam Kegiatan Pariwisata Di Dusun Rammang-Rammang Kabupaten Maros|year=2019|last1=Fauziah|first1=Andi Nur|last2=Junaid|first=Ilham|journal=Penyuluhan|volume=15|issue=1|url=http://journal.ipb.ac.id/index.php/jupe/article/view/18124|pages=43-51}}
 
{{Cagar budaya di Kabupaten Maros}}
{{Tempat wisata di Kabupaten Maros}}
{{Topik Maros}}
 
[[Kategori:Tempat wisata di Sulawesi Selatan]]
[[Kategori:Tempat wisata di Kabupaten Maros]]
[[Kategori:Kabupaten Maros]]
[[Kategori:Sulawesi Selatan]]
[[Kategori:Cagar budaya Indonesia di Kabupaten Maros]]
[[Kategori:Cagar budaya Indonesia di Sulawesi Selatan]]
[[Kategori:Cagar budaya di Indonesia]]
[[Kategori:Karst]]
 
{{indonesia-geo-stub}}
{{commonscat|Rammang-Rammang}}