Stres: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Pengembalian manual Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Wadaihangit (bicara | kontrib)
k Menambahkan foto ke halaman #WPWP
(10 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{penyangkalan-medis}}
[[Berkas:Response to stress.jpg|jmpl|Respon terhadap stres]]
'''Stres''' atau '''cekaman''' adalah [[gangguan mental]] yang dihadapi seseorang akibat adanya tekanan. Tekanan ini muncul dari kegagalan individu dalam memenuhi kebutuhan atau keinginannya. Tekanan ini bisa berasal dari dalam diri, atau dari luar.
 
Biasanya orang stres berat cenderung memiliki tekanan emosi yang tinggi dan tidak dapat mengontrol dirinya sendiri, seperti mencari masalah ke orang lain walaupun tak ada masalah atau melakukan tuduhan-tuduhan yang tidak masuk akal atau logis.
Stres tidak selalu buruk, walaupun biasanya dibahas dalam konteks negatif, karena stres memiliki nilai positif ketika menjadi peluang saat menawarkan [[potensi]] hasil.<ref name=stres>Cavanaugh, M. A. "An Empirical Examination of Self-Reported Work Stress Among U.S. Managers", ''Journal of Applied Psychology'', hal. 65-74</ref> Sebagai contoh, banyak [[profesional]] memandang [[tekanan]] berupa beban kerja yang berat dan tenggat waktu yang mepet sebagai [[tantangan]] positif yang menaikkan mutu pekerjaan mereka dan kepuasan yang mereka dapatkan dari pekerjaan mereka.<ref name=stres/>.
 
Stres bisa positif dan bisa negatif.<ref name=stres/> Para peneliti berpendapat bahwa stres tantangan, atau stres yang menyertai tantangan di [[lingkungan]] kerja, beroperasi sangat berbeda dari stres hambatan, atau stres yang menghalangi dalam mencapai tujuan.<ref name=tantangan>LePine, J. A.;LePine, M. A.;Jackson, C. {{en}}"Challenge and Hindrance Stress: Relationships with Exhaustion, Motivation to Learn, and Lerning Performance," ''Journal of Applied Psychology'', Oktober 2004, hal. 883-891</ref> Meskipun [[riset]] mengenai stres tantangan dan stres hambatan baru tahap permulaan, bukti awal menunjukanmenunjukkan bahwa stres tantangan memiliki banyak implikasi yang lebih sedikit negatifnya dibandingdibandingkan dengan stres hambatan.<ref name=tantangan/>
 
Beberapa ahli mendefinisikan stres sebagai:
* Respon non spesifik dari tubuh di setiap tuntutan.<ref name=stres>Selye, Hans. 1982. ''Stress in Health and Disease.'' Boston: Butterworths</ref>.
* Suatu kondisi yang menekan keadaan psikis seseorang dalam mencapai sesuatu kesempatan di mana untuk mencapai kesempatan tersebut terdapat batasan atau penghalang.<ref>Robbins, Stephen P. 2001. ''Organizational Behavior.'' New York: Prentice Hall.</ref>.
* Adanya ketidakseimbangan antara tuntutan (fisik dan psikis) dan kemampuan memenuhinya. Gagal dalam memenuhi kebutuhan tersebut akan berdampak krusial.<ref>Weinberg, Robert S & Daniel Gould. ''2003. Foundations of Sport and Exercise Psychology.'' Toronto: Human Kinetics Publishing</ref>.
* Stres merupakan tanggapan seseorang, baik secara fisik maupun secara mental terhadap suatu perubahan di lingkungannya yang dirasakan mengganggu dan mengakibatkan dirinya terancam.<ref>Anoraga, Pandji. 2009. ''Psikologi Kerja.'' Yogyakarta: Rineka Cipta.</ref>.
 
== Sumber-sumber potensi stres ==
 
=== Faktor lingkungan ===
Selain memengaruhi desain struktur sebuah [[organisasi]], ketidakpastian [[lingkungan]] juga memengaruhi tingkat stres para [[karyawan]] dan organisasi.<ref name=stres/> Perubahan dalam [[siklus bisnis]] menciptakan ketidakpastian ekonomi, misalnya, ketika kelangsungan pekerjaan terancam maka seseorang mulai khawatir ekonomi akan memburuk.<ref name=stres/>
 
=== Faktor organisasi ===
Banyak faktor di dalam [[organisasi]] yang dapat menyebabkan stres.<ref name=faktor/> Tekanan untuk menghindari kesalahaan atau menyelesaikan tugas dalam waktu yang mepet, beban kerja yang berlebihan, atasan yang selalu menuntut dan tidak peka, dan rekan kerja yang tidak menyenangkan adalah beberapa di antaranya.<ref name=stres/> Hal ini dapat mengelompokkan faktor-faktor ini menjadi tuntutan tugas, peran, dan antarpribadi.<ref name=faktor>Frew, D. R. {{en}}"Percieved Organizational Characteristics and Personality Measures tas Predictors of Stress/ Strain in the Workplace," ''Journal of Management'', Winter 1987, hal. 633-646.</ref>
 
Stres kerja yang dialami seseorang dipengaruhi oleh faktor penyebab stres baik yang berasal dari dalam pekerjaan maupun dari luar pekerjaan. Faktor penyebab stres kerja yang dibahas dalam penelitian ini hanya faktor organisasional, yakni faktor yang berasal dari dalam pekerjaan yang mencakup tuntutan tugas, tuntutan peran, tuntutan [[hubungan antarpribadi]], struktur organisasi, kepemimpinan organisasi, dan tahap hidup organisasi.
 
Tuntutan tugas adalah faktor yang terkait dengan pekerjaan seseorang.<ref name=faktor/> Tuntutan tersebut meliputi desain pekerjaan individual, kondisi kerja, dan tata letak fisik pekerjaan.<ref name=faktor/> Sebagai contoh, bekerja di ruangan yang terlalu sesak atau di [[lokasi]] yang selalu terganggu oleh suara bising dapat meningkatkan kecemasan dan stres.<ref name=cemas>Evans, G. W. {{en}}"Stress and Open-Office Noise," ''Journal of Applied Psychology'', Oktober 2000, hal. 779-783.</ref> Dengan semakin pentingnya layanan pelanggan, pekerjaan yang menuntut faktor [[emosi]]onal bisa menjadi sumber stres.<ref name=cemas/>
Baris 34 ⟶ 35:
 
Masalah ekonomi karena pola hidup yang lebih besar pasak daripada tiang adalah kendala pribadi lain yang menciptakan stres bagi karyawan dan mengganggu konsentrasi kerja karyawan.<ref name=stres/> Studi terhadap tiga [[organisasi]] yang berbeda menunjukkan bahwa gejala-gejala stres yang dilaporkan sebelum memulai pekerjaan sebagian besar merupakan varians dari berbagai gejala stres yang dilaporkan sembilan bulan kemudian.<ref name=eko>Nelson, D. L. "Chronic Work Stress and Coping: A Longitudinal Study and Suggested New Directions," ''Academy of Management Journal'', Desember 1990, hal. 859-869.</ref> Hal ini membawa para peneliti pada kesimpulan bahwa sebagian orang memiliki kecenderungan kecenderungan inheren untuk mengaksentuasi aspek-aspek negatif [[dunia]] secara umum.<ref name=eko/> Jika kesimpulan ini benar, faktor individual yang secara signifikan memengaruhi stres adalah sifat dasar seseorang.<ref name=eko/> Artinya, gejala stres yang diekspresikan pada pekerjaan bisa jadi sebenarnya berasal dari [[kepribadian]] orang itu.<ref name=eko/>
 
Adanya [[ekspetasi]] yang tidak terpenuhi, tuntutan-tuntutan yang diciptakan sehingga memunculkan rasa [[iri]], dengki, cemas takut dan juga menjadi faktor dari dalam diri yang dapat menimbulkan stress.<ref>{{Cite web|title=Mengapa seseorang dapat mengalami Stres? - Direktorat P2PTM|url=https://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/stress/page/3/mengapa-seseorang-dapat-mengalami-stres#:~:text=Stres%20merupakan%20reaksi%20seseorang%20baik,takut,%20dan%20lain-lain.|website=p2ptm.kemkes.go.id|access-date=2023-12-09}}</ref>
 
== Akibat ==
Baris 39 ⟶ 42:
Stres menampakkan diri dengan berbagai cara. Sebagai contoh, seorang individu yang sedang stres berat mungkin mengalami [[tekanan darah]] tinggi, seriawan, jadi mudah jengkel, sulit membuat keputusan yang bersifat rutin, kehilangan selera makan, rentan terhadap kecelakaan, dan sebagainya.<ref name=akibat>Schuler. "Definition and Conceptualization of Stress," hal. 200-205.</ref> Akibat stres dapat dikelompokkan dalam tiga kategori umum: gejala [[fisiologis]], gejala [[psikologi]]s, dan gejala [[perilaku]].<ref name=akibat/>
 
Pengaruh gejala stres biasanya berupa gejala fisiologis.<ref name=akibat/> Terdapat riset yang menyimpulkan bahwa stres dapat menciptakan perubahan dalam [[metabolisme]], meningkatkan detak [[jantung]] dan tarikan napas, menaikkan tekanan darah, menimbulkan [[sakit kepala]], dan memicu [[serangan jantung]].<ref name=akibat/>
 
Stres yang berkaitan dengan pekerjaan dpat menyebabkan ketidakpuasan terkait dengan pekerjaan.<ref name=siko>Steffy and Jones. "Workplace Stress and Indicators of Coronary-Disease Risk," hal. 687</ref> Ketidakpuasan adalah efek [[psikologi]]s sederhana tetapi paling nyata dari stres.<ref name=siko/> Namun stres juga muncul dalam beberapa kondisi psikologis lain, misalnya, ketegangan, kecemasan, kejengkelan, kejenuhan, dan sikap yang suka menunda-nunda pekerjaan.<ref name=siko/>
Baris 50 ⟶ 53:
* melakukan olahraga ringan
* mengkonsumsi bahan makanan kaya gizi
* menonton acara komedian atau lawak
* bermain game
*meditasi
*santai
 
== Referensi ==