Rutah, Amahai, Maluku Tengah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Elijah Mahoebessy (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(16 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 12:
|kepadatan =
}}
'''Rutah''', kadang dieja sebagai '''Ruta''', adalah sebuah [[negeri (Maluku Tengah)|negeri]] yang terletak di Kecamatan [[Amahai, Maluku Tengah|Amahai]], Kabupaten [[Maluku Tengah]], Provinsi [[Maluku]].
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Moskee in Roeta TMnr 10016670.jpg|jmpl|300px|Sebuah masjid di Rutah pada masa [[Hindia Belanda]]]]
 
== Nama ==
Negeri ini mengambil namanya dari sebuah [[sungai]] yang mengalir dekat sana, yaitu Air Rutak. Kata "rutak" lambat laun berubah menjadi Rutah. Rutah kadang dieja sebagai Ruta, memiliki [[teun]] ''Lounusa Tomarala'' yang artinya berkumpul di pulau dan maju terus.{{sfn|Krisdyatmiko, M. Zainal Anwar, Sg. Yulianto|2013|pp=106}} ''Teun'' Negeri Rutah diduga berkaitan dengan peristiwa eksodusnya mereka dari tepian [[Teluk Elpaputih]] ke wilayah yang sekarang, menyusul terjadinya peristiwa tsunami yang meluluhlantakkan pesisir selatan Pulau Seram pada akhie 29 September 1899.{{sfn|Krisdyatmiko, M. Zainal Anwar, Sg. Yulianto|2013|pp=106}} Rutah kadang dikenal sebagai Amahai Islam.
 
== Sejarah ==
Baris 25:
Permukiman di Namale ini rusak sebagian akibat gelombang tsunami pada 1899. Masjid dan semuanya tenggelam. Trauma atas peristiwa tersebut menginspirasi matarumah Latarissa untuk berpindah dan membuat negeri tersendiri. Raja Alfaris Tamaela yang sedang memerintah di Soahuku mengizinkan perpindahan tersebut dan menunjuk Abdul Rauf Latarissa yang merupakan kepala Soa Su'un untuk memimpin perpindahan tersebut. Sebagian tanah pertuanan Soahuku dibagi kepada Negeri Rutah yang baru berdiri. Sumber di Soahuku menunjukkan bahwa Abdul Rauf Latarissa yang memimpin perpindahan ke Rutah nanti disahkan sebagai raja atau ''upu latu'' di negeri yang baru, yang menyebabkan kekosongan posisi kepala Soa Su'un. Kekosongan tersebut terjadi hampir seabad lamanya, hingga pada 29 Agustus 1991 atau tepat 92 tahun, kepala Soa Su'un kembali dijabat oleh anggota dari matarumah Latarissa, yakni Frans Latarissa, salah satu dari sedikit anggota keluarga itu yang memeluk agama Kristen. Catatan di Rutah, yang menjadi raja pertama adalah Ahmad Latarissa yang nanti membangun kembali masjid di negeri yang baru dan namanya diabadikan sebagai nama masjid tersebut.
 
Walaupun terjadi perpindahan dan perpisahan, hubungan penduduk Rutah dengan Negeri Soahuku terbilang kuat dan akrab. Antara 1931 hingghingga 1939, jabatan raja di Rutah kosong pasca turunnya Raja Abdul Rauf Latarissa, sehingga kekosongan tersebut diisi oleh Raja Christian Tamaela I. Jadilah selama delapan tahun, Raja Soahuku memerintah dua negeri.
 
== GeografiKondisi wilayah ==
Rutah terletak di [[Pulau Seram|Seram Selatan]] pada tepian [[Laut Banda]], dengan panjang garis pantai mencapai 19,6 km.{{sfn|Krisdyatmiko, M. Zainal Anwar, Sg. Yulianto|2013|pp=106}} Permukiman masyarakatnya berada di pesisir,<ref name="UB"/> tetapi [[pertuanan (Maluku)|pertuanan]] negeri mencakup hutan, kebun, dan bukit-bukit di pedalaman negeri. Ketinggian rata-rata permukiman masyarakat Rutah hanya 8 mdpl, dengan luas negeri mencapai 40 km2.,<ref name="UB"/> setara dengan 4.000 hektare.{{sfn|Krisdyatmiko, M. Zainal Anwar, Sg. Yulianto|2013|pp=106}}
 
=== Batas-batas ===
Rutah memiliki batas-batas sebagai berikut.{{sfn|Krisdyatmiko, M. Zainal Anwar, Sg. Yulianto|2013|pp=107}}
* Sebelah utara berbatasan dengan petuanan Amahai.
* Sebelah timur berbatasan dengan petuanan [[Sepa, Amahai, Maluku Tengah|Sepa]].
* Sebelah selatan berbatasan dengan [[Laut Banda]].
* Sebelah barat berbatasan dengan negeri [[Soahuku, Amahai, Maluku Tengah|Soahuku]] dan petuanan Amahai.
 
== Demografi ==
Masyarakat Rutah terdiri dari penduduk asli dan penduduk pendatang. Penduduk asli Rutah semuanya beragama [[Islam]] dan sejak pendiriannya, negeri ini dikategorikan sebagai negeri ''Salam''. Rumah ibadah yang melayani jamaah Muslim di Rutah adalah Masjid Nur Ahmad, yang namanya terinspirasi dari sosok raja Rutah yang pertama, Ahmad Latarissa dan istrinya yang bernama Nurma. Nama Nur Ahmad sendiri artinya adalah "'cahaya pujian"'. Penduduk asli Rutah tergolong sebagai orang Maluku asal Seram danyang termasukdikategorikan ke dalam kategorisebagai [[orang Ambon]]. Masyarakat Rutah masih bertalian darah dengan masyarakat di [[Soahuku, Amahai, Maluku Tengah|Soahuku]] maupun [[Amahai, Amahai, Maluku Tengah|Amahai]].<ref name="UB"/>{{sfn|Krisdyatmiko, M. Zainal Anwar, Sg. Yulianto|2013|pp=105}}
 
Data tahun 2015 menunjukkan bahwa Rutah memiliki penduduk sejumlah 2.807 jiwa, dengan kepadatan penduduk 70,18 per km2. Penduduk Rutah adalah yang terbesar nomor tujuh di antara seluruh negeri di Kecamatan Amahai.<ref name="UB">{{cite web |url=https://repository.ub.ac.id/id/eprint/8684/8/BAB%20IV.pdf |title=Gambaran Umum Negeri Rutah|author=<!--Not stated--> |date= |website=ub.ac.id |publisher= |access-date=27 Juni 2024 |quote=}}</ref>
 
== Ekonomi ==
Dengan wilayahnya yang luas, Rutah memiliki potensi bidang pertanian dan perkebunan yang besar. Tanah yang ada tergolong subur dan oleh karenanya, banyak penduduk Rutah yang menggantungkan kehidupannya pada sektor ini. Ada 492 petani atau pekebun di Rutah. Komoditas andalan di negeri ini meliputi [[cengkih]], [[pala]], [[kakao]], [[kelapa]], [[langsat]], dan [[durian]]. [[Sagu]] juga diberdayakan dan dipanen di beberapa lokasi di wilyah Rutah. Selain itu, pesisirnya yang panjang juga merupakan berkah tersendiri karena Rutah memiliki potensi perikanan yang lumayan menjanjikan, sayangnya masih terkendala peralatan yang belum modern dan masih terbatas. Namun, walaupun potensi yang dimiliki negeri ini sangat besar, penduduknya masih banyak yang hidup di bawah standar kesejahteraan. Bahkan, ada sumber yang menyatakan bahwa Rutah adalah negeri tertinggal. Terdapat 62 rumah tidak layak huni dan 70 keluarga miskin di Rutah.
 
Rutah juga memiliki potensi bahan tambang galian C, baik pasir maupun kerikil bangunan yan memadai. Ekstraksi sumber daya alam ini ditopang oleh pesatnya kebutuhan akan bahan bangunan baik di Ambon maupun Masohi, yang sedikit banyak membawa kerusakan lingkungan. Masyarakat Rutah menghadapi dilema, di satu sisi mereka perlu terus melakukan ekstraksi guna menopang perekonomian, sedangkan di sisi lain, ekstraksi berlebihan dapat mengancam lingkungan, termasuk merusak situs-situs yang potensial bagi perkembangan pariwisata. Apalagi Pemerintah Rutah berupaya mendongkrak perekonomian negeri melalui pariwisata.
 
== Pemerintahan ==
''Matarumah parentah'' yang berhak atas jabatan raja di Rutah secara turun-temurun adalah matarumah Latarissa. Namun, dalam sejarahnya, beberapa matarumah lain pernah memegang jabatan kepemimpinan di Rutah, salah satunya matarumah Lewenussa. Raja Rutah bergelar sebagai ''Upu Latu''.{{sfn|Krisdyatmiko, M. Zainal Anwar, Sg. Yulianto|2013|pp=106}} Negeri ini terbagi menjadi 2 dusun, yaitu dusun Haruo dan Aemrua, serta 5 RT.{{sfn|Krisdyatmiko, M. Zainal Anwar, Sg. Yulianto|2013|pp=106}}
 
== Hubungan sosial ==
Rutah berhubungan ''gandong'' (bersaudara secara darah) dengan empat negeri lain di Seram Selatan, yakni Soahuku (teun ''Lilipory Kalapessy'';{{sfn|Krisdyatmiko, M. Zainal Anwar, Sg. Yulianto|2013|pp=106}}; negeri ''Sarane''), [[Amahai, Amahai, Maluku Tengah|Amahai]] (''Lounusa Maatita'';{{sfn|Krisdyatmiko, M. Zainal Anwar, Sg. Yulianto|2013|pp=106}}; negeri ''Sarane''), [[Haruru, Amahai, Maluku Tengah|Haruru]] (''Suilei Akamahoru'';{{sfn|Krisdyatmiko, M. Zainal Anwar, Sg. Yulianto|2013|pp=106}}, negeri ''Sarane''), dan [[Makariki, Amahai, Maluku Tengah|AmahaiMakariki]] (''Siwalette Maatita'';{{sfn|Krisdyatmiko, M. Zainal Anwar, Sg. Yulianto|2013|pp=106}}; negeri ''Sarane''). KelimanyaKelima negeri tersebut dikenal sebagai ''Inta Lourima Wariwa'a''.
 
Bartels mencatat bahwa Rutah mengangkat pela dengan negeri mana pun yang ber-pela dengan Soahuku. Dalam hal ini, Soahuku berpela dengan [[Ameth, Nusalaut, Maluku Tengah|Ameth]], sehingga Rutah pun secara tidak langsung ber-pela dengan Ameth.
 
== Referensi ==