Kredo Athanasius: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Benedetto (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Wadaihangit (bicara | kontrib)
k Menambahkan foto ke halaman #WPWP
 
(35 revisi perantara oleh 19 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:ČernihivBookAthanasianSymbol.JPG|jmpl|Sebuah buku tua dalam bahasa Slavia Gereja dengan Simbol Athanasius. Černihiv, Museum]]
{{rapikan}}
'''Kredo Athanasius''' atau '''Pengakuan Iman Athanasius''' atau '''Symbolum Athanasianum''' atau '''Quicumque Vult''' adalah salah satu rumusan iman yang diakui oleh [[Gereja Katolik]], [[Gereja Anglikan]], dan sebagian besar [[Denominasi Kristen|denominasi]] [[Protestan]].
{{wikify}}
Credo Athanasius atau Pengakuan Iman Athanasius adalah salah satu rumusan iman yang otoritasnya diakui oleh [[Gereja Katolik]], [[Gereja Anglikan]], dan sebagian besar [[denominasi]] [[Protestan]].
 
Bersama dengan [[Pengakuan Iman Rasuli|Kredo Para Rasul]], [[Pengakuan Iman Nicea-Konstantinopel|Kredo Nicaea-Konstantinopel]], dan [[Kredo Trente]], kredo ini merupakan rumusan iman yang diakui oleh Gereja Katolik dan secara tersurat disebut dalam [[Katekismus Gereja Katolik]] No. 192. Kredo ini diakui oleh Gereja Anglikan dalam Empat Puluh Dua Pasal Agama tahun 1553 pada Pasal 7 dan [[Tiga Puluh Sembilan Pasal Gereja Anglikan|Tiga Puluh Sembilan Pasal Agama]] tahun 1571 pada Pasal 8. Kredo Athanasius diterima oleh sebagian besar umat Protestan karena diakui oleh dua denominasi terbesar yaitu Lutheran dan [[Calvinisme|Kalvinis]]. Kredo ini diakui oleh denominasi Lutheran dalam Confessio Vuirtenbergica / Pengakuan Iman Württemberg tahun 1551 pada Pasal 1 dan dalam Formula Concordiae / Rumusan Kesepakatan tahun 1576 dari [[Gereja Lutheran]]. Kredo ini diakui oleh denominasi Kalvinis dalam Confessio Gallicana / Pengakuan Iman Prancis tahun 1559 pada Pasal 5 dan dalam Confessio Belgica / [[Pengakuan Iman Belanda|Pengakuan Iman Belgia]] tahun 1561 pada Pasal 9 dari [[Gereja Reformed]].
 
== Penggunaan ==
Dalam tradisi Gereja Katolik, Kredo Athanasius diucapkan atau dinyanyikan pada waktu prima setiap hari. Waktu prima adalah jam pertama yaitu sekira pukul 06:00 - 07:00 waktu setempat dalam [[Brevir|breviarium]] atau [[ibadat harian]]. Selain itu kadang pula diucapkan setelah khotbah dalam [[misa]] hari Minggu. Tradisi yang dimulai sekira abad kesembilan ini dilanjutkan dalam Breviarium Romanum dari Kardinal Quiñones tahun 1535 dan Breviarium Romanum dari [[Paus Pius V]] tahun 1570. Breviarium Romanum dari [[Paus Pius X]] tahun 1911 mengurangi penggunaannya menjadi pada [[Hari Raya Tritunggal Mahakudus]], hari-hari Minggu di antara oktaf Epifani dan Septuagesima, dan hari-hari Minggu di antara Pesta Tubuh Kristus dan Adven. Jika pada hari Minggu tersebut ada pesta ganda atau oktaf maka kredo ini dilewatkan. Breviarium Romanum dari [[Paus Pius XII]] tahun 1956 mengurangi lagi penggunaannya menjadi hanya satu kali dalam satu tahun yaitu pada Hari Raya Tritunggal Mahakudus. Akhirnya dalam Liturgia Horarum dari [[Paus Paulus VI]] tahun 1971 kredo ini dihapus sama sekali.
 
Pada masa kini, Kredo Athanasius terpelihara sebagai salah satu bagian dalam ritus eksorsisme pada Rituale Romanum dari [[Paus Paulus V]] tahun 1614. Walaupun pada tahun 1999 [[Paus Yohanes Paulus II]] menyetujui rumusan baru ritus eksorsisme yang bernama ''De Exorcismis et Supplicationibus Quibusdam'' tanpa Kredo Athanasius di dalamnya, tetapi ritus eksorsisme dari Paus Paulus V tetap boleh digunakan oleh para imam eksorsis. Selain itu, para anggota [[Opus Dei]] mengucapkan kredo ini satu kali setiap bulan yaitu pada hari Minggu ketiga dalam bulan.
Credo Athanasius atau Pengakuan Iman Athanasius, yang juga dikenal sebagai Quicumque Vult, secara resmi diucapkan pada [[Ofisi Suci]] bagian Prima hari Minggu dan pada upacara [[eksorsisme]] dalam [[Ritus Romawi]]. Credo ini diucapkan setiap hari pada devosi pagi dalam [[Ritus Ambrosian]] dan [[Ritus Sarum]]. Credo ini merupakan salah satu dari empat credo resmi Gereja Katolik.
 
Dalam tradisi Gereja Anglikan, sesuai aturan [[Buku Doa Umum|Book of Common Prayer]] dari Raja [[Edward VI dari Inggris|Edward VI]] tahun 1549 Kredo Athanasius diucapkan atau dinyanyikan pada waktu matutina di enam hari besar yaitu Hari Raya Natal, Hari Raya Epifani, Minggu Paskah, Kamis Kenaikan, Minggu Pentakosta, dan Minggu Tritunggal. Waktu matutina adalah jam dini hari yaitu sekira pukul 02:00 - 03:00 waktu setempat dalam breviarium atau ibadat harian. Book of Common Prayer dari Raja Edward VI tahun 1552 menambah penggunaannya menjadi 13 kali dalam satu tahun yaitu Hari Raya Natal, Hari Raya Epifani, Pesta St. Matias, Minggu Paskah, Kamis Kenaikan, Minggu Pentakosta, Pesta St. Yohanes Pembaptis, Pesta St. Yakobus, Pesta St. Bartolomeus, Pesta St. Matius, Pesta St. Simon Zelot dan St. Yudas Tadeus, Pesta St. Andreas, dan Minggu Tritunggal. Book of Common Prayer dari Raja [[George V dari Britania Raya|George V]] tahun 1928 mempertahankan penggunaan kredo ini pada waktu prima, tetapi hanya sebagai salah satu pilihan di samping Kredo Para Rasul.
Gereja Anglikan dan sebagian besar denominasi Protestan secara resmi menerima otoritas credo ini. Secara tersurat, Credo Athanasius disebutkan antara lain dalam Formula Concordia, Tigapuluh Sembilan Artikel, Pengakuan Iman Helvetic Kedua, Pengakuan Iman Belgia, dan Pengakuan Iman Bohemia. [[Gereja Ortodoks Timur]] tidak pernah secara resmi mengakui otoritas credo ini. Karena itu di timur, credo ini hanya digunakan untuk [[devosi]] pribadi, setelah membuang frasa “dan Putra” dari kalimat “Roh Kudus adalah dari Bapa dan Putra”.
 
Dalam buku doa berjudul ''Saint Augustine's Prayer Book'' yang diterbitkan tahun 1947 dan 1967 oleh Ordo Salib Suci yang adalah sebuah ordo biarawan Anglikan, Kredo Athanasius dimasukkan ke dalam bagian Devosi kepada Tritunggal Mahakudus. Sementara itu [[Gereja Episkopal di Amerika Serikat]] yang adalah bagian dari Persekutuan Anglikan tidak pernah menggunakan Kredo Athanasius dalam ibadat. Baru kemudian Gereja Episkopal memasukkan Kredo Athanasius dalam Book of Common Prayer tahun 1979 sebagai tambahan dalam bagian Dokumen Sejarah Gereja.
 
Dalam tradisi Gereja Lutheran dan Gereja Reformed, Kredo Athanasius nyaris tidak pernah digunakan dalam ibadat kecuali mungkin dibacakan dalam ibadat umum pada [[Hari Raya Tritunggal Mahakudus]].
== Asal Usul ==
 
[[Gereja Ortodoks Timur]] dan [[Gereja-Gereja Ortodoks Oriental|Gereja Ortodoks Oriental]] tidak pernah secara resmi menerima Kredo Athanasius. Di antara umat Ortodoks Timur dan Ortodoks Oriental kredo ini hanya digunakan untuk devosi pribadi setelah membuang frasa “dan Putra” dari kalimat “[[Roh Kudus]] berasal dari Bapa dan Putra”. Hal ini dilakukan karena perbedaan ajaran Gereja Katolik dan denominasi Protestan dengan ajaran Gereja Ortodoks Timur dan Gereja Ortodoks Oriental mengenai keluarnya Roh Kudus.
Menurut tradisi, St. Athanasius, [[Patriark]] [[Alexandria]] (memerintah pada tahun 328 – 373), adalah penyusun credo ini. Contoh penggunaan tertua Credo Athanasius terdapat dalam kanon pertama [[Sinode]] Autun (sekitar tahun 670), dimana credo ini disebut : Iman St. Athanasius. Walaupun perdebatan mengenai penyusun credo ini telah mengemuka pada Abad XVI, Gerhard Voss, seorang humanis berkebangsaan [[Belanda]], dalam bukunya yang berjudul De Tribus Symbolis, menunjukkan kemustahilan hubungan antara isi credo ini dengan zaman ketika St. Athanasius hidup. Voss menerbitkan penemuannya itu pada tahun 1642. Sejak itu, para sarjana Katolik dan Protestan membenarkan pendapat Voss. Salah satu di antara beberapa petunjuk hal itu adalah, dari susunan bahasanya Credo Athanasius jelas merupakan sebuah credo yang aslinya ditulis dalam [[Bahasa Latin]], sedangkan St. Athanasius merupakan Bapa Gereja [[Yunani]], karena dia menulis karya-karyanya dalam [[Bahasa Yunani]]. Terlebih lagi, credo ini tidak mengandung istilah-istilah teologis yang identik dengan St. Athanasius (seperti istilah [[homoousion]]), tetapi mengandung istilah-istilah yang umum di [[Gereja Barat]] (seperti istilah [[filioque]]). Selain itu, credo ini tidak pernah dikenal di [[Gereja Timur]] sampai Abad XII.
 
==Sejarah==
Beberapa orang menganggap St. Ambrosius, [[Uskup]] [[Milan]] sebagai penyusunnya, tetapi beberapa orang lain telah diusulkan sebagai penyusun credo ini oleh banyak pihak tanpa kesepakatan di antara mereka. Di antara mereka yang dianggap sebagai penyusun credo ini adalah St. Hilarius, Eusebius dari Vercelli, dan Vigilius. Teori saat ini menyimpulkan bahwa credo ini disusun di daerah Perancis Selatan pada Abad V. Pada tahun 1940, Excerpta karya St. Vincentius dari Lerins ditemukan (tulisan hiasan 440 : quod ubique, quod semper, quod ab omnibus creditum est), dan karya ini mengandung banyak kutipan Credo Athanasius. Dengan demikian, baik St. Vincentius ataupun salah seorang pengagumnya, dapat dianggap sebagai penyusun credo ini. Salinan paling awal yang diketahui terdapat dalam sebuah pendahuluan kumpulan kotbah Caecarius dari Arles (meninggal tahun 542).
Menurut tradisi yang sudah umum, [[Santo|St.]] [[Athanasius]] yang menjabat sebagai [[Patriark|Patriarkh]] [[Iskandariyah|Alexandria]] pada tahun 328 - 373 adalah penyusun kredo ini. Kutipan paling awal Kredo Athanasius terdapat dalam khotbah St. Caesarius yang menjabat sebagai Uskup Arles pada tahun 501 - 542. Catatan khotbah itu sendiri ada dalam naskah dari abad kesembilan yaitu Codex Sangallensis nomor 150 yang disimpan di Stiftsbibliothek Sankt Gallen. Pada catatan khotbah St. Caesarius tersebut tertulis: ''Deus Pater Deus Filius Deus et Spiritus Sanctus sed tamen non tres Dii sed unus Deus. Qualis Pater talis Filius talis et Spiritus Sanctus''. Rumusan pengakuan iman Konsili Toledo IV yang dipimpin St. Isidorus dari Sevilla pada tahun 633 menyerupai bagian kedua Kredo Athanasius yang membahas iman mengenai [[Yesus]] [[Kristus]]. Kanon pertama Konsili Autun yang dipimpin St. Leodegarius pada sekira tahun 670 menentukan bahwa : Jika ada imam, diakon, subdiakon, atau klerus yang tidak menerima pengakuan iman yang diwariskan dari para Rasul sebagaimana diilhami Roh Kudus dan iman Uskup Santo Athanasius tanpa dipermasalahkan, maka dia akan dikutuk oleh uskupnya (''Si quis presbyter, diaconus, subdiaconus, vel clericus symbolum quod sancto inspirante Spiritu Apostoli tradiderunt, et fidem sancti Athanasii praesulis irreprehensibiliter non recensuerit, ab episcopo condemnetur.'').
 
Pada fragment Trier nomor 3836 dari perpustakaan milik Jean Baptiste Colbert yang kemudian diambil alih Bibliothèque Nationale de France, dalam kumpulan kanon St. Blasius terdapat catatan khotbah dari sekira abad kedelapan sebelum kota [[Trier]] dihancurkan Bangsa [[Viking]] pada tahun 882. Catatan khotbah tersebut mengutip beberapa ayat bagian kedua Kredo Athanasius yang membahas iman mengenai Yesus Kristus: ''Domini nostri Ihesu Christi fideliter credat. Est ergo fides recta ut credamus et confitemur quia Dominus Ihesus Christus Dei Filius Deus pariter et homo est''. Pada manuskrip Cleopatra nomor E.1 dari perpustakaan milik Robert Bruce Cotton yang kemudian diambil alih the British Library, terdapat pengakuan iman Denebert yang diangkat menjadi Uskup Worcester pada sekira tahun 798. Pengakuan iman Denebert tersebut mengutip beberapa ayat termasuk ayat awal dari Kredo Athanasius yang sangat dikenal: ''Quicunque vult salvus esse, ante omnia opus est illi ut teneat catholicam fidem. Fides autem caholica haec est, ut unum Deum in trinitate et trinitatem in unitate veneremur''.
 
Sampai kemudian pada tahun 1642 Gerrit Janszoon Vos alias Gerardus Vossius menerbitkan buku karyanya yang berjudul ''Dissertationes Tres de Tribus Symbolis; Apostolico, Athanasiano, et Constantinopolitano''. Dalam bukunya tersebut Gerardus Vossius menunjukkan kemustahilan hubungan antara rumusan Kredo Athanasius dengan zaman ketika St. Athanasius hidup. Sejak saat itu, para peneliti sejarah mulai sepakat dengan pendapat Vos. Salah satu di antara beberapa petunjuk Vos adalah dari susunan bahasanya Kredo Athanasius jelas merupakan sebuah rumusan yang aslinya ditulis dalam Bahasa Latin, sedangkan St. Athanasius merupakan Bapa Gereja Yunani karena dia menulis karya-karyanya dalam Bahasa Yunani. Terlebih lagi kredo ini tidak mengandung istilah-istilah teologis yang identik dengan St. Athanasius seperti istilah ''homoousion'', tetapi mengandung ajaran yang umum di Gereja Barat yaitu bahwa Roh Kudus keluar dari Bapa dan Putra. Selain itu, kredo ini tidak pernah dikenal di Gereja Timur sampai abad kedua belas.
== Credo Athanasius dalam Bahasa Latin ==
 
Beberapa orang berpendapat bahwa St. Ambrosius dari Milan adalah penyusun Kredo Athanasius, tetapi beberapa orang lain juga diusulkan sebagai penyusun kredo ini oleh banyak peneliti sejarah tanpa kesepakatan di antara mereka. Di antara mereka yang dianggap sebagai penyusun kredo ini adalah St. Hilarius dari Poitiers dan St. Eusebius dari Vercelli. Pasquier Quesnel berpendapat bahwa Kredo Athanasius disusun oleh St. Vigilius dari Thapsus. Teori yang umum diterima saat ini menyimpulkan bahwa Kredo Athanasius disusun di daerah [[Prancis]] Selatan pada abad kelima.
Symbolum Athanasianum
 
Ketika melakukan penelitian di arsip manuskrip Kerajaan Aragon di [[Barcelona]], José Madoz y Moleres menemukan sebuah karya St. Vincentius dari Lerins dimana dalam karya ini terkandung rumusan iman mengenai [[Tritunggal]] yang mirip dengan Kredo Athanasius. Hasil penelitian yang kemudian diterbitkan pada tahun 1940 dengan judul ''Excerpta Vincentii Lirinensis según el Códice de Ripoll, no. 151 con un Studio Critico Introductorio'' ini mendukung pendapat Joseph Anthelmi yang sebelumnya sudah terpengaruh pendapat Pierre Pithou. Dua setengah abad sebelumnya yaitu pada tahun 1693 Joseph Anthelmi menerbitkan karyanya yang berjudul ''Nova de Symbolo Athanasiano Disquisitio'' dimana dia mengemukakan dasar-dasar yang menunjukkan bahwa St. Vincentius dari Lerins adalah penyusun Kredo Athanasius.
Quicumque vult salvus esse, ante ómnia opus est, ut téneat cathólicam fidem: Quam nisi quisque íntegram inviolatámque serváverit, absque dúbio in ætérnum períbit. Fides autem cathólica hæc est:
 
==Pembagian Ayat==
ut unum Deum in Trinitáte, et Trinitátem in unitáte venerémur. Neque confundéntes persónas, neque substántiam separántes. Alia est enim persóna Patris, ália Fílii, ália Spíritus Sancti: Sed Patris, et Fílii, et Spíritus Sancti una est divínitas, æquális glória, coætérna majéstas.
Dalam naskah tulis maupun naskah cetak tertua, Kredo Athanasius tidak dibagi menjadi sejumlah ayat atau bait tertentu. Pembagian yang umum dilakukan adalah pembagian menjadi dua paragraph yang dibedakan berdasarkan isinya, paragraf pertama menjelaskan iman mengenai Tritunggal dan paragraf kedua menjelaskan iman mengenai Yesus Kristus. Walaupun demikian, karena bentuknya serupa dengan puisi maka di kemudian hari kredo ini sering kali dibagi menjadi sejumlah ayat atau bait. Namun antara naskah yang satu dengan naskah yang lain pun tidak seragam pembagian ayatnya; ada yang membagi menjadi 40 ayat, ada yang membagi menjadi 41 ayat, dan ada yang membagi menjadi 44 ayat.
 
Contoh pembagian menjadi 40 ayat terdapat dalam buku karya Antonio Possevino berjudul ''Notae Divini Verbi et Apostolicae Ecclesiae Fides ac Facies ex Quatuor Primis Oecumenicis Synodis'' cetakan tahun 1586 pada halaman 147 - 148. Dalam buku tersebut Kredo Athanasius sudah dibagi menjadi ayat-ayat dengan jumlah 40 ayat tetapi tanpa diberi nomor. Pada tahun 1727 Daniel Cosgrove Waterland menerbitkan buku berjudul ''A Critical History of the Athanasian Creed, Representing the Opinions of Antients and Moderns Concerning It''. Pada halaman 228 - 243 buku tersebut Kredo Athanasius dibagi menjadi ayat-ayat dengan jumlah 40 ayat dan diberi nomor.
Qualis Pater, talis Fílius, talis Spíritus Sanctus. Increátus Pater, increátus Fílius, increátus Spíritus Sanctus. Imménsus Pater, imménsus Fílius, imménsus Spíritus Sanctus. Ætérnus Pater, ætérnus Fílius, ætérnus Spíritus Sanctus. Et tamen non tres ætérni, sed unus ætérnus. Sicut non tres increáti, nec tres imménsi, sed unus increátus, et unus imménsus.
 
Contoh pembagian menjadi 41 ayat terdapat dalam buku karya Josse van Clichtove berjudul ''Elucidatorium Ecclesiasticum ad Officium Ecclesiae Pertinentia Planius Exponens et Quatuor Libros Complectens'' cetakan tahun 1516 pada halaman 85a. Dalam buku tersebut Kredo Athanasius dibagi menjadi ayat-ayat dengan jumlah 41 ayat dan diberi nomor.
Simíliter omnípotens Pater, omnípotens Fílius, omnípotens Spíritus Sanctus. Et tamen non tres omnipoténtes, sed unus omnípotens.
 
Contoh pembagian menjadi 44 ayat terdapat dalam buku suntingan Henry Boynton Smith dan James Manning Sherwood berjudul ''The American Presbyterian and Theological Review, Volume IV'' cetakan tahun 1866 pada halaman 585 - 589. Dalam buku tersebut Kredo Athanasius dibagi menjadi ayat-ayat dengan jumlah 44 ayat dan diberi nomor. Tetapi yang mempopulerkan pembagian menjadi 44 ayat adalah Philip Schaff dalam karyanya yang berjudul ''History of the Christian Church, Volume III'' cetakan tahun 1867 pada halaman 690 - 695.
Ita Deus Pater, Deus Fílius, Deus Spíritus Sanctus. Et tamen non tres Dii, sed unus est Deus.
 
==Daftar Pustaka==
Ita Dóminus Pater, Dóminus Fílius, Dóminus Spíritus Sanctus. Et tamen non tres Dómini, sed unus est Dóminus.
* Anthelmi, Joseph, 1693, ''Nova de Symbolo Athanasiano Disquisitio'', Antoine Dezallier, Paris.
* Clichtove, Josse van, 1516, ''Elucidatorium Ecclesiasticum ad Officium Ecclesiae Pertinentia Planius Exponens et Quatuor Libros Complectens'', Henri Estienne, Paris.
* Madoz y Moleres, José, 1940, ''Excerpta Vincentii Lirinensis según el Códice de Ripoll, no. 151 con un studio critico introductorio'', Estudios Onienses, Madrid.
* Mountain, William, 1967, ''The Excerpta Vincentii Lirinensis, Part 1: A Revised Edition'', dalam Sacris Erudiri volume 18, Karel Beyaert & Martinus Nijhoff, Bruges & s-Gravenhage.
* Ommanney, George Druce Wynne, 1875, ''The Athanasian Creed, an Examination of Recent Theories Respecting its Date and Origin'', Rivingtons, London.
* Ommanney, George Druce Wynne, 1880, ''Early History of the Athanasian Creed'', Rivingtons, London.
* Possevino, Antonio, 1586, ''Notae Divini Verbi et Apostolicae Ecclesiae Fides ac Facies ex Quatuor Primis Oecumenicis Synodis'', Jan Wolrab, Poznan.
* Schaff, Philip, 1867, ''History of the Christian Church, Volume III, from Constantine the Great to Gregory the Great'', Charles Scribner and Company, New York.
* Schaff, Philip, 1877, ''The Creeds of Christendom, with a History and Critical Notes, Volume I, the History of Creeds'', Harper and Brothers, New York.
* Smith, Henry Boynton & Sherwood, James Manning, 1866, ''The American Presbyterian and Theological Review, Volume IV'', James Manning Sherwood, New York.
* Vos, Gerrit Janszoon, 1642, ''Dissertationes Tres de Tribus Symbolis: Apostolico, Athanasiano, et Constantinopolitano'', Joan Blaeu II, Amsterdam.
* Waterland, Daniel Cosgrove, 1728, ''A Critical History of the Athanasian Creed, Representing the Opinions of Antients and Moderns Concerning It'', Cambridge University Press, Cambridge.
 
== Pranala luar ==
Quia, sicut singillátim unamquámque persónam Deum ac Dóminum confitéri christiána veritáte compéllimur: ita tres Deos aut Dóminos dícere cathólica religióne prohibémur.
{{wikisource}}
* {{la}} [http://www.preces-latinae.org/thesaurus/Symbola/Quicumque.html Kredo Athanasius dalam Bahasa Latin dan Bahasa Inggris]
* {{la}} [https://www.youtube.com/watch?v=lNSTz3nhiUI&t=14s Kredo Athanasius sebagaimana dinyanyikan pada Hari Raya Tritunggal Mahakudus]
{{Pengakuan iman}}
{{Doa Katolik}}
 
[[Kategori:Doktrin dan teologi Katolik]]
Pater a nullo est factus: nec creátus, nec génitus. Fílius a Patre solo est: non factus, nec creátus, sed génitus. Spíritus Sanctus a Patre et Fílio: non factus, nec creátus, nec génitus, sed procédens. Unus ergo Pater, non tres Patres: unus Fílius, non tres Fílii: unus Spíritus Sanctus, non tres Spíritus Sancti.
[[Kategori:Pernyataan iman Kristen]]
 
Et in hac Trinitáte nihil prius aut postérius, nihil majus aut minus: sed totæ tres persónæ coætérnæ sibi sunt et coæquáles. Ita ut per ómnia, sicut jam supra dictum est, et únitas in Trinitáte, et Trínitas in unitáte veneránda sit.
 
Qui vult ergo salvus esse, ita de Trinitáte séntiat.
 
Sed necessárium est ad ætérnam salútem, ut Incarnatiónem quoque Dómini nostri Jesu Christi fidéliter credat. Est ergo fides recta, ut credámus et confiteámur,
quia Dóminus noster Jesus Christus, Dei Fílius, Deus et homo est.
 
Deus est ex substántia Patris ante sæcula génitus: et homo est ex substántia matris in sæculo natus. Perféctus Deus, perféctus homo: ex ánima rationáli et humána carne subsístens. Æquális Patri secúndum divinitátem: minor Patre secúndum humanitátem. Qui, licet Deus sit et homo, non duo tamen, sed unus est Christus. Unus autem non conversióne divinitátis in carnem, sed assumptióne humanitátis in Deum. Unus omníno, non confusióne substántiæ, sed unitáte persónæ.
 
Nam sicut ánima rationális et caro unus est homo: ita Deus et homo unus est Christus. Qui passus est pro salúte nostra: descéndit ad ínferos: tértia die resurréxit a mórtuis. Ascéndit ad cælos, sedet ad déxteram Dei Patris omnipoténtis: inde ventúrus est judicáre vivos et mórtuos.
 
Ad cujus advéntum omnes hómines resúrgere habent cum corpóribus suis: et redditúri sunt de factis própriis ratiónem. Et qui bona egérunt, ibunt in vitam ætérnam: qui vero mala, in ignem ætérnum.
 
Hæc est fides cathólica, quam nisi quisque fidéliter firmitérque credíderit, salvus esse non póterit.
 
 
== Credo Athanasius dalam Bahasa Indonesia ==
 
Credo Athanasius
 
Barangsiapa ingin diselamatkan, harus memegang iman katolik di atas segalanya; jika seseorang tidak menjaganya dengan jujur dan murni, dia akan binasa. Iman katolik yaitu :
 
Kita menyembah satu [[Allah]] dalam [[Tritunggal]] dan Tritunggal dalam Satu; tanpa mencampur pribadi-pribadi, tanpa memisahkan hakikat. Sebab pribadi Bapa adalah lain; pribadi Putra adalah lain; pribadi [[Roh Kudus]] adalah lain; tetapi ke-Allahan Bapa, Putra dan Roh Kudus satu, dan sama dalam kemuliaan, dan kehormatan yang sama dan kekal.
 
Sedemikian Bapa, demikian juga Putra dan demikian juga Roh Kudus. Bapa tidak diciptakan, Putra tidak diciptakan, dan Roh Kudus tidak diciptakan; Bapa tidak terhingga, Putra tidak terhingga, dan Roh Kudus tidak terhingga; Bapa adalah kekal, Putra adalah kekal dan Roh Kudus adalah kekal; meskipun demikian tidak ada tiga yang kekal tetapi satu yang kekal; tidak ada tiga yang tidak diciptakan dan yang tidak terhingga tetapi satu yang tidak diciptakan dan satu yang tidak terhingga.
 
Demikian juga Bapa mahakuasa, Putra mahakuasa dan Roh Kudus mahakuasa; meskipun demikian tidak ada tiga yang mahakuasa tetapi satu yang mahakuasa.
 
Demikian juga Bapa adalah Allah, Putra adalah Allah, dan Roh Kudus adalah Allah; meskipun demikian tidak ada tiga Allah tetapi satu Allah.
 
Demikian juga Bapa adalah Tuhan, Putra adalah Tuhan, dan Roh Kudus adalah Tuhan; meskipun demikian tidak ada tiga Tuhan tetapi satu Tuhan.
 
Seperti kita diperintahkan oleh kebenaran kristen untuk menyebut setiap pribadi adalah Allah dan Tuhan, demikian juga kita dilarang oleh iman katolik untuk mengatakan ada tiga Allah dan Tuhan.
 
Bapa tidak dijadikan siapapun dan tidak diciptakan dan tidak dilahirkan. Putra berasal dari Bapa, tidak dijadikan dan tidak diciptakan, tetapi dilahirkan. Roh Kudus adalah dari Bapa dan Putra; tidak dijadikan, tidak diciptakan dan tidak dilahirkan, tetapi keluar; maka ada satu Bapa, bukan tiga Bapa, satu Putra, bukan tiga Putra, dan satu Roh Kudus bukan tiga Roh Kudus.
 
Dan dalam Tritunggal tidak ada yang lebih dahulu atau lebih kemudian, tidak ada yang lebih tinggi atau lebih rendah, tetapi ketiga pribadi sama kekal dan sama sederajat; sehingga di segala tempat, seperti dinyatakan di atas, Tritunggal dalam kesatuan dan kesatuan dalam Tritunggal harus disembah.
 
Barangsiapa ingin diselamatkan harus demikian kepercayaannya mengenai Tritunggal.
 
Perlu juga bagi hidup kekal bahwa orang percaya dengan sungguh, bahwa Tuhan kita [[Yesus]] [[Kristus]] telah menjadi manusia. Iman yang benar, karena itu yang kita percaya dan akui yaitu :
Tuhan kita, Yesus Kristus, Putra Allah, adalah Allah dan manusia.
 
Dia adalah Allah dari hakikat Bapa-Nya, dilahirkan sebelum segala zaman, dan Dia adalah manusia dari hakikat ibu-Nya, dilahirkan di dalam zaman; Allah sempurna dan manusia sempurna, dengan jiwa berakal dan tubuh manusiawi, setara dengan Bapa dalam ke-Allahan-Nya, lebih rendah dari Bapa dalam kemanusiaan-Nya. Meskipun Dia adalah Allah dan manusia, Dia bukan dua tetapi satu Kristus, Dia satu bukan dengan mengubah ke-Allahan-Nya menjadi daging, tetapi dengan mengenakan kemanusian-Nya dalam ke-Allahan, Dia satu bukan dengan mencampur hakikat tetapi dengan kesatuan pribadi.
 
Seperti jiwa berakal dan tubuh adalah satu manusia, demikian juga Allah dan manusia adalah satu Kristus, yang menderita sengsara untuk keselamatan kita, turun ke tempat penantian, dan pada hari ketiga bangkit dari antara orang mati, naik ke [[surga]], dan duduk di sebelah kanan Allah, Bapa Mahakuasa, dari sana Dia akan datang untuk mengadili orang hidup dan mati.
 
Pada hari kedatangan-Nya semua orang akan bangkit dengan badannya dan mereka akan mempertanggungjawabkan perbuatan mereka masing-masing : dan yang telah berbuat baik akan masuk ke dalam hidup yang kekal, dan yang telah berbuat jahat akan masuk ke dalam api yang kekal.
 
Inilah iman katolik; barangsiapa tidak menjaganya dengan setia dan kuat, dia tidak dapat diselamatkan.
 
 
== Lihat pula ==
 
[[Pengakuan Iman Rasuli]]
[[Doa Syahadat Nicea]]