Sistem reproduksi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wadaihangit (bicara | kontrib)
k Menambahkan foto ke infobox #WPWP
 
(16 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Anatomy|Latin=systema reproductionis|Name=Sistem Reproduksi|TA98=A09.0.00.000|FMA=7160 75572, 7160|Image=Frog in frogspawn.jpg|Caption=Seekor katak taman (spesies Rana temporaria), berenang di kolam yang penuh dengan katak (telur katak).}}<!--[[Berkas:Male genitals.jpg|thumb|Sistem reproduksi [[manusia]] laki-laki]] -->
{{Cite book|last=Aryulina|first=Diah|last2=Muslim|first2=Choirul|last3=Manaf|first3=Syalfinaf|last4=Winarni|first4=Endang W.|date=|url=https://books.google.co.id/books?id=S29qVUvoU1oC&pg=PR11&dq=sistem+reproduksi+invertebrata&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwiQp4mSmLnuAhXa6nMBHcZ9DAAQ6wEwAHoECAYQAQ#v=onepage&q=sistem%20reproduksi%20invertebrata&f=true|title=BIOLOGI : SMA dan MA untuk Kelas XI - Jilid 2|location=Jakarta|publisher=ESIS|isbn=978-979-734-550-1|pages=285|language=id|url-status=live}}{{Sedang ditulis}}<!--[[Berkas:Male genitals.jpg|thumb|Sistem reproduksi [[manusia]] laki-laki]] -->
 
'''Sistem reproduksi''' atau '''sistem genital''' adalah sistem [[organ seks]] dalam organisme yang bekerja sama untuk tujuan [[reproduksi seksual]]. Banyak zat non-hidup seperti cairan, [[hormon]], dan [[feromon]] juga merupakan aksesoris penting untuk sistem reproduksi.<ref>[http://training.seer.cancer.gov/module_anatomy/unit12_1_repdt_intro.html Introduction to the Reproductive System.] , Epidemiology and End Results (SEER) Program. {{waybackWebarchive|url=https://web.archive.org/web/20090228181047/http://training.seer.cancer.gov/module_anatomy/unit12_1_repdt_intro.html |date=200710241514542009-02-28 }}</ref> Tidak seperti kebanyakan [[sistem organ]], [[jenis kelamin]] dari [[spesies]] yang telah [[Diferensiasi seksual|terdiferensiasi]] sering memiliki perbedaan yang signifikan. Perbedaan ini memungkinkan untuk kombinasi materi genetik antara dua individu, yang memungkinkan untuk kemungkinan [[Kebugaran (biologi)|kebugaran]] [[genetik]] yang lebih besar dari [[keturunan]]nya.<ref name=Adam>[http://www.besthealth.com/besthealth/bodyguide/reftext/html/repr_sys_fin.html Reproductive System 2001] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20061022072436/http://www.besthealth.com/besthealth/bodyguide/reftext/html/repr_sys_fin.html |date=2006-10-22 }} Body Guide powered by Adam</ref> Sistem reproduksi yang melibatkan organ-organ reproduksi pada makhluk hidup digunakan untuk berkembang biak atau melakukan reproduksi, dengan tujuan untuk melestarikan jenisnya agar tidak punah.<ref>{{Cite book|last=Aryulina|first=Diah|last2=Muslim|first2=Choirul|last3=Manaf|first3=Syalfinaf|last4=Winarni|first4=Endang W.|date=2007|url=https://books.google.co.id/books?id=S29qVUvoU1oC&pg=PR11&dq=sistem+reproduksi+invertebrata&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwiQp4mSmLnuAhXa6nMBHcZ9DAAQ6wEwAHoECAYQAQ#v=onepage&q=sistem%20reproduksi%20invertebrata&f=true|title=BIOLOGI 2 : SMA dan MA untuk Kelas XI|location=Jakarta|publisher=ESIS|isbn=978-979-734-550-1|pages=285|language=id|url-status=live}}</ref>
 
Terdapat dua modus utama [[reproduksi hewan]], yaitu reproduksi aseksual dan seksual. [[Reproduksi aseksual]] adalah penciptaan individu baru yang semua gennya berasal dari satu induk tanpa peleburan sel telur dan sperma. [[Reproduksi seksual]] adalah penciptaan keturunan melalui peleburan gamet [[haploid]] untuk membentuk [[zigot]] yang [[diploid]].<ref name=":2">{{Cite book|last=Campbell|first=Neil A.|last2=Reece|first2=Jane B.|last3=Mitchell|first3=Lawrence G.|date=2004|url=https://books.google.co.id/books?id=x9OOphMNmxwC&pg=PA153&dq=sistem+reproduksi&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwiCka-d17buAhWTIbcAHX_mBhY4FBDoATAEegQIBBAC#v=onepage&q=sistem%20reproduksi&f=true|title=Biologi Jl. 3 Ed. 5|location=Jakarta|publisher=Erlangga|isbn=978-979-688-470-4|pages=150, 151, 152, 153, 154|language=id|translator-last=Manalu|translator-first=Wasmen|url-status=live}}</ref> Sel-sel yang terspesialisasi, yakni [[Sel gamet|gamet]], bersatu dalam penyatuan seksual dan menghasilkan zigot. Pada tumbuh-tumbuhan dan hewan tingkat tinggi, gamet-gametnya telah mencapai spesialisasi berderajat tinggi menjadi sperma yang motil dan sel telur yang biasanya pasif dan memiliki cadangan makanan.<ref name=":1" />
Baris 7 ⟶ 8:
 
== Hewan ==
Hewan dapat bereproduksi hanya secara aseksual atau seksual, atau bisa bergantian melakukan kedua modus tersebut. Banyak invertebrata dapat bereproduksi secara aseksual dengan cara pembelahan, pertunasan, gemula, [[Fragmentasi (reproduksi)|fragmentasi]] dan [[Regenerasi (biologi)|regenerasi]]. Hewan yang bereproduksi secara seksual harus mempunyai sistem yang menghasilkan dan mengirimkan gamet dari satu jenis kelamin ke gamet dengan jenis kelamin lain yang berbeda. Sistem reproduksi tersebut sangat beraneka ragam. Sistem yang paling sederhana bahkan sama sekali tidak memiliki [[gonad]] yang jelas. Sistem reproduksi yang paling kompleks mempunyai banyak kumpulan saluran atau kelenjar asesoris yang membawa dan melindungi gamet dan embrio yang sedang berkembang. Diantara vertebrata, beberapa genera ikan, amfibia, dan kadal bereproduksi secara eksklusif melalui suatu bentuk kompleks [[partenogenesis]]. Reproduksi seksual menghadirkan permasalahan tertentu bagi hewan yang tidak berpindah-pindah, hewan yang bersarang dalam lubang di dalam tanah, atau bagi parasit, yang kesulitan dalam menemukan lawan jenis. Satu penyelesaian terhadap permasalahan ini adalah [[Hermafroditisme|hemafroditismehermafroditisme]], di mana masing-masing individu mempunyai sistem reproduksi jantan maupun betina. Jenis lain dari hemafroditismehermafroditisme pada hewan ialah [[Hermafroditisme berurut|hermafroditisme sekuensial]], di mana suatu individu mengubah jenis kelaminnya selama masa hidupnya. Pada beberapa spesies hewan tersebut, ada yang bersifat [[protogini]] dan [[protandri]].<ref name=":2" />
 
=== Vertebrata ===
Sistem reproduksi vertebrata pada umumnya hamperhampir sama antara hewan dari takson satu dengan lainnya yang tersusun oleh organ reproduksi primer ([[gonad]]) dan organ reproduksi sekunder (saluran reproduksi dan kelenjar asesoris), yang membedakan adalah struktur dan bentuk organ reproduksinya. Perbedaan tersebut berhubungan dengan lingkungan tempat hidup, kemampuan reproduksi (jumlah anak yang dilahirkan) dan juga bentuk plasentanya.<ref>{{Cite book|last=Hayati|first=Alfiah|date=2019|url=https://books.google.co.id/books?id=YhrIDwAAQBAJ&pg=PA31&dq=sistem+reproduksi+invertebrata&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwjR04Kg7LbuAhXzjuYKHYm6BVEQ6AEwAXoECAQQAg#v=onepage&q=sistem%20reproduksi%20invertebrata&f=true|title=Biologi Reproduksi Ikan|location=Surabaya|publisher=Airlangga University Press|isbn=978-602-473-177-9|pages=9|language=id|url-status=live}}</ref>
 
==== Manusia ====
===== Pria =====
[[Berkas:Male anatomy en.svg|jmpl|301x301px|Ilustrasi organ reproduksi pria]]
Sistem reproduksi pada pria mencakup [[testis]], duktus seminalis, vesika seminalis, [[kelenjar prostat]] dan bulbouretral, [[uretra]], [[skrotum]], dan [[Penis manusia|penis]]. Struktur tersebut secara bersama-sama menghasilkan produk yang unik, yaitu sperma, cairan seminalis, dan androgen. Cairan seminal adalah sekresi yang dikumpulkan dari testis, [[epididimis]], [[vesikula seminalis]], dan prostat serta kelenjar bulbouretra, atau disebut juga semen. Fungsi atau tujuan biologis dari sistem reproduksi pria adalah untuk membentuk dan mengirimkan gametosit (sperma) ke lubang uterus wanita. Pengiriman tersebut diselesaikan melalui suatu aksi persetubuhan, atau [[Persetubuhan|koitus]], ketika penis yang ereksi disisipkan ke dalam vagina, mengejakulasikan semen.<ref name=":0">{{Cite book|last=Hamilton|first=Persis Mary|date=1995|url=https://books.google.co.id/books?id=dpdF9nPItewC&pg=PA3&dq=sistem+reproduksi+manusia&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwjZt8uZqrHuAhUXdCsKHcn2BIQ4KBDoATAEegQIARAC#v=onepage&q=sistem%20reproduksi%20manusia&f=true|title=Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas|location=Jakarta|publisher=EGC|isbn=978-979-448-303-9|pages=4, 6, 7, 9, 12, 14|language=id|translator-last=Asih|translator-first=Ni Luh Gede Yasmin|url-status=live}}</ref> Sistem reproduksi pria menghasilkan hormon-hormon seks jantan, atau [[androgen]], yang mempersiapkan kelenjar-kelenjar dan saluran-saluran tubular pada saluran reproduksi agar berfungsi, serta menghasilkan karakteristik-karakteristik seksual sekunder.<ref name=":1">{{Cite book|last=Fried|first=George H.|last2=Hademenos|first2=George J.|date=2006|url=https://books.google.co.id/books?id=1dlZZkx_pYoC&pg=PA144&dq=sistem+reproduksi+manusia&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwj_4KT_qbHuAhXDbn0KHYXkDQU4ChDoATAFegQIAhAC#v=onepage&q=sistem%20reproduksi%20manusia&f=true|title=Schaum's Outlines Biologi Ed. 2|location=Jakarta|publisher=Erlangga|isbn=978-979-781-713-8|pages=136, 142, 143, 145, 146, 148|language=id|translator-last=Tyas|translator-first=Damaring|url-status=live}}</ref>
 
Baris 36:
 
==== Mamalia ====
Pada [[mamalia]], telah berkembang suatu strategi cerdik untuk menghadapi habitat terestrial. Tidak saja fertilisasinya berlangsung internal, tetapi embrionya pun berkembang dalam tubuh sang induk betina secara parasitik. Gaya perkembangan macam itu membebaskan mamalia sepenuhnya dari ketergantungan terhadap air bagi reproduksi. Perubahan-perubahan besar pada saluran reproduksi betina merupakan syarat awal bagi keberhasilan mengandung anak. Setidaknya harus ada uterus sebagai tempat embrio berkembang. Selain itu juga harus ada [[plasenta]], yang menyalurkan makanan, oksigen, dan bahan-bahan buangan antara ibu dan anak.<ref name=":1" /> Umumnya mamalia berkembang biak dengan cara melahirkan anaknya ([[vivipar]]). Ada beberapa mamalia yang tidak melahirkan anaknya, tetapi bertelur, yaitu seperti [[platipus]] (''Ornithorynchus anatinus'').<ref name=":4">{{Cite book|last=Abdullah|first=Mikrajuddin|last2=Saktiyono|last3=Lutfi|date=2007|url=https://books.google.co.id/books?id=kNuPMfhLcjAC&pg=PA29&dq=sistem+reproduksi+reptil&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwj9nK_PqbnuAhWf7XMBHYUsAnkQ6AEwAHoECAQQAg#v=onepage&q=sistem%20reproduksi%20reptil&f=true|title=IPA TERPADU SMP dan MTs jilid 3A|location=Jakarta|publisher=ESIS|isbn=978-979-734-464-1|pages=31, 32, 34|language=id|url-status=live}}</ref>
[[Berkas:Joey in pouch.jpg|jmpl|Fetus kanguru di dalam kantung induknya.]]
Pada mamalia [[Eutheria|euteria]], embrionya berkembang secara keseluruhan di dalam uterus dengan adanya plasenta. Di antara mamalia, [[Marsupialia|marsupial]] seperti [[kanguru]] dan [[Posum|possum]] menahan embrionya selama periode singkat dalam uterus. Embrio itu kemudian merangkak keluar dan menyelesaikan perkembangan fetusnya dengan cara melekat pada kelenjar susu dalam kantung induknya.<ref name=":2" />
 
Pada mamalia selain manusia dan [[primata]], terjadi siklus penerimaan atau reseptivitas terhadap aktivitas seksual. Siklus yang disebut [[siklus estrus]], yang serupa namun tidak serumit siklus menstruasi. Hewan yang berada di puncak estrus mengalami dorongan yang kuat untuk kawin. Siklus estrus mempersiapkan saluran reproduksi betina untuk [[Sanggama|kopulasi]].<ref name=":1" />
 
==== Aves ====
Burung jantan mempunyai organ reproduksi berupa sepasang testes yang menghasilkan sperma, dan saluran vas deferens yang bermuara di kloaka. Organ reproduksi burung betina terdiri dari sebuah ovarium, yaitu ovarium kiri yang menghasilkan telur, dan oviduk yang bermuara pada kloaka. Sedangkan ovarium kanan tidak tumbuh sempurna. Burung jantan dan betina tidak memiliki alat kelamin khusus (alat kelamin luar), tetapi hanya mempunyai kloaka.<ref name=":4" /> Pada burung, fertilisasi internal dilakukan saat jantan dan betina saling mendekatkan [[kloaka]] dalam sebentuk koitus termodifikasi, yang disebut "kecupan kloaka" (''cloacal kiss''). Jantan tidak memiliki penis, tetapi pada sebagian burung, kloaka jantan masuk ke dalam kloaka betina.<ref name=":1" /> Burung menghasilkan telur dari proses fertilisasi. Telur beramnion dengan cangkang kalsium dan protein yang menahan hilangnya air dan kerusakan fisik.<ref name=":2" />
 
==== Reptil ====
Pembuahan pada [[reptil]] terjadi di dalam tubuh induk betina (fertilisasi internal). Pada umumnya reptil bersifat ovipar, tetapi beberapa jenis ular dan kadal ada yang bersifat [[ovovivipar]], di mana telur menetas di dalam oviduk. Organ reproduksi reptil betina terdiri dari sepasang ovarium yang menghasilkan sel telur, dan oviduk yang bermuara pada kloaka. Organ reproduksi reptil jantan terdiri dari sapasang testes, epididimis, dan vas deferens. Testis menghasilkan sperma. Hewan jantan memiliki alat kelamin khusus yang disebut hemipenis.<ref name=":4" /> Hemipenis yang tak sempurna memasukkan sperma ke dalam vagina betina. Fertilisasi menghasilkan zigot yang diselubungi albumin dan cangkang. Zigot tersebut akan dikeluarkan dari tubuh betina untuk menjalani perkembangan seutuhnya, di bawah asuhan salah satu atau bahkan kedua induk sekaligus.<ref name=":1" /> Terdapat 15 spesies kadal ''whiptail'' (genus ''[[Cnemidophorus]]'') bereproduksi secara eksklusif melalui [[Partenogenesis|parthenogenesis]].<ref name=":2" />
 
==== Amfibia ====
Sejumlah [[salamander]] jantan meletakkan paket-paket sperma pada bagian lantai hutan yang lembap. Salamander betina datang dan mengumpulkan sperma dengan bibir-bibir kloakanya. Fertilisasi akan terjadi dalam saluran reproduksi betina, tetapi telur-telurnya akan diletakkan sepanjang tepi sebuah aliran sungai atau lingkungan lembap lainnya agar berkembang. Dalam peristiwa ini kedua induk tidak pernah bertemu, namun menghasilkan keturunan.<ref name=":1" />
 
[[Katak]] jantan memiliki sepasang testes yang menghasilkan sperma, yang kemudian disalurkan melalui saluran vas efferens dan dikeluarkan melalui kloaka. Sedangkan pada katak betina memiliki organ reproduksi berupa sepasang ovarium yang menghasilkan banyak telur, saluran oviduk yang mengeluarkan selaput telur untuk melindungi sel telur. Sel telur itu akan dikeluarkan melalui kloaka. Katak tidak memiliki alat kelamin khusus yang membantu dalam melakukan kopulasi.<ref name=":4" /> Pada [[Anura|katak]], fertilisasi eksternal telur terjadi dalam kolam atau aliran sungai. Jantan naik ke atas tubuh betina, dan menekan sisi tubuh betina dengan bantalan-bantalan ibu jarinya yang menebal (bantalan kawin/''nuptial pad''). Bantalan kawin merupakan karakteristik seksual sekunder katak jantan. Pelukan yang dilakukan oleh katak jantan itu dikenal dengan sebutan ''ampleksus.'' Saat serangkaian telur dikeluarkan sebagai respon terhadap penekanan tersebut, sang jantan mengeluarkan cairan yang kaya sperma langsung ke sel-sel telur tersebut, dan fertilisasi itu terjadi di sekitar sepasang katak.<ref name=":1" />
 
==== Ikan ====
Sistem reproduksi pada [[ikan]] terdiri dari komponen kelenjar kelamin atau gonad, yaitu ovarium pada ikan betina sedangkan pada ikan jantan disebut testis beserta salurannya. Pada kelompok [[Teleostei]] terdapat sepasang ovarium yang memanjang dan kompak, yang terdiri dari [[Oogonium|oogonia]] dan jaringan penunjang (stroma). Pada [[Chondrichthyes]], oviduk dengan corong masuk di ujung terletak di bagian depan rongga tubuh. Telur melewati oviduk menuju kloaka dan keluar melalui lubang genital. Ikan Chondrichthyes yang ovipar, bagian depan jaringan oviduknya termodifikasi menjadi kelenjar cangkang, sedangkan ikan yang ovivipar dan vivipar, bagian belakang oviduk membesar menjadi suatu uterus tempat penyimpangan anak ikan selama perkembangan embrioniknya. Testes bersifat internal dan bentuknya longitudinal, pada umumnya berpasangan. [[Lamprey]] dan Hagfishes mempunyai testes tunggal. Testes tersusun dari folikel-folikel tempat spermatozoa berkembang. Sebelum sampa pada lubang pelepasan (''urogenital pore''), spermatozoa yang berasal dari testes terlebih dahulu melewati vasa efferentia, epididymisepididimis, vasa defferentia dan menuju lubang genital yang bermuara pada kloaka.<ref name=":3">{{Cite book|last=Burhanuddin|first=Andi Iqbal|date=2015|url=https://books.google.co.id/books?id=ohgKCAAAQBAJ&pg=PA363&dq=sistem+reproduksi+ikan&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwjTlYOlnLnuAhURA3IKHd4EBk8Q6AEwAnoECAMQAg#v=onepage&q=sistem%20reproduksi%20ikan&f=true|title=Ikhtiologi, Ikan dan Segala Aspek Kehidupannya|location=Sleman|publisher=Deepublish|isbn=978-602-280-616-5|pages=363, 364, 367, 370|language=id|url-status=live}}</ref> Pada beberapa famili ikan yang hemaprodit mempunyai baik jaringan ovarium maupun jaringan testes. Kedua jaringan tersebut terdapat dalam satu organ dan letaknya seperti letak gonad pada individu normal.<ref name=":3" />
 
Pada beberapa famili ikan terdapat ikan yang bersifat [[hermafrodit]], mempunyai baik jaringan ovarium maupun jaringan testes. Kedua jaringan tersebut terdapat dalam satu organ dan letaknya seperti letak gonad pada individu normal. Berdasarkan perkembangan ovarium dan atau testesnya, terdapat jenis yang bersifat [[Hermafroditisme berurut|hermafrodit sinkroni]] (famili Serranidae), [[protandri]] (''Sparatus auratus, [http://marinespecies.org/aphia.php?p=taxdetails&id=127049 Sargus annularis],'' dan ''[[Kakap putih|Lates calcarifer]]''), [[protogini]], hingga gonokorisme (''[[Belut Eropa|Anguilla anguilla]],'' dan ''[[Salmo|Salmo gairdneri irideus]]'').<ref name=":3" /> Pada berbagai spesies ikan-ikan karang (''wrasse''), pengubahan jenis kelamin berkorelasi dengan umur dan ukuran. Sebagai contoh, semua ''wrasse'' kepala biru Karibia terlahir sebagai betina, tetapi hanya individu yang tertua dan terbesar mengalami perubahan jenis kelamin dan menyelesaikan kehidupannya sebagai pejantan.<ref name=":2" />
 
=== Invertebrata ===
 
Sperma pada invertebrata memiliki bentuk dan aktivitas yang sangat bervariasi. Cacing-cacing [[nematoda]] parasit seperti ''Ascaris'', araknida (laba-laba), [[tungau]], [[kaki seribu]], dan beberapa spesies kepiting memiliki sperma amoeboid, yang bergerak dengan cara undulasi. Pada serangga, sperma lebah pejantan dapat hidup dalam tubuh lebah ratu selama lebih dari setahun. Pada kebanyakan serangga yang jantannya menghasilkan sperma, fertilisasi terjadi melalui kopulasi.<ref name=":1" />
==== Protozoa ====
Sistem reproduksi [[Protozoa]] secara spesifik dibedakan menjadi dua, yakni secara seksual dan aseksual. Organ reproduksi seksual meliputi gamet jantan dan betina. Sedangkan reproduksi aseksual meliputi [[pembelahan biner]], dan ''Multiple Fission'' yang menghasilkan individu identik melalui proses ''[[Schizogeny|Schizogony]]'' dan ''[[Sporogony]].''<ref name=":5">{{Cite book|last=Yanuhar|first=Uun|date=2018-10-31|url=https://books.google.co.id/books?id=qZuFDwAAQBAJ&pg=PT14&dq=sistem+reproduksi+avertebrata&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwiY5_6-nL7uAhVJVH0KHQnKBusQ6AEwAHoECAMQAg#v=onepage&q=sistem%20reproduksi%20avertebrata&f=true|title=Avertebrata|location=Malang|publisher=Universitas Brawijaya Press|isbn=978-602-432-554-1|pages=31, 158, 205, 209, 210|language=id|url-status=live}}</ref>
 
==== Coelenterata ====
Reproduksi [[Coelenterata]] terjadi secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual dilakukan dengan pembentukan tunas. Reproduksi seksual dilakukan dengan pembentukan gamet (ovum dan sperma), yang dihasilkan oleh seluruh Coelenterata berbentuk medusa dan beberapa yang berbentuk polip.<ref name=":6">{{Cite book|last=Aryulina|first=Diah|date=2004|url=https://books.google.co.id/books?id=Yg2nkcSqNSQC&pg=PA229&dq=sistem+reproduksi+arthropoda&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwjeieLfqbnuAhUR63MBHXnIAmIQ6AEwAHoECAAQAg#v=onepage&q=sistem%20reproduksi%20arthropoda&f=true|title=BIOLOGI : SMA dan MA - Jilid 1|location=Jakarta|publisher=ESIS|isbn=978-979-734-549-5|pages=207, 212, 216, 220, 226, 229, 234|language=id|url-status=live}}</ref> Reproduksi aseksual secara pertunasan dapat dijumpai pada golongan hewan [[Cnidaria|Coelenterata]], misalnya [[Hidra]] dan [[Ubur-ubur]]. Pada bagian tubuh Hidra dewasa akan terjadi pertumbuhan ke arah luar berupa tunas atau kuncup, yang merupakan penonjolan dari dinding tubuh. Setelah cukup besar dan matang, tunas akan melepaskan diri dari induknya, dan selanjutnya akan tumbuh menjadi individu baru. Dalam keadaan tertentu, Hidra dapat membentuk gonad yang menghasilkan sel telur dan sperma untuk reproduksi secara seksual.<ref name=":4" />
 
[[Ubur-ubur]] yang memiliki dua bentuk dalam daur hidupnya, yaitu polip dan medusa. Pada bentuk polip, reproduksi terjadi dengan membentuk tunas. Kemudian, tunas melepaskan diri dari induknya menjadi ubur-ubur muda, yang selanjutnya menjadi ubur-ubur medusa dewasa. Ubur-ubur dewasa melakukan reproduksi seksual dengan membentuk sel telur dan sperma, yang masing-masing dihasilkan oleh ovarium dan testis.<ref name=":4" /> Fertilisasi terjadi secara eksternal di air, dan menghasilkan zigot yang akan berkembang menjadi larva (planula).<ref name=":6" />
 
==== Annelida, Nemathelminthes, dan Platyhelminthes ====
[[Annelida]] umumnya bereproduksi secara seksual dengan pembentukan gamet. Beberapa jenis dapat bereproduksi secara aseksual dengan fragmentasi, kemudian beregenerasi. Organ kelamin jantan (testis) dan organ kelamin betina (ovarium) ada yang terdapat pada satu individu (hermafrodit) dan ada yang terpisah pada individu yang berbeda (gonokoris).<ref name=":6" />
 
[[Nemathelminthes]] umumnya bereproduksi secara seksual. Sistem reproduksinya bersifat gonokoris, organ kelamin jantan dan betina terpisah pada individu yang berbeda. Fertilisasi terjadi secara internal, yang menghasilkan lebih dari seratus ribu telur per hari. Telur dapat membentuk kista, yang dapat bertahan hidup pada lingkungan yang tidak menguntungkan. Cacing [[Platyhelminthes]], misalnya pada ''Dugesia'' yang merupakan hewan hermafrodit, reproduksi seksual tidak dapat dilakukan hanya oleh satu individu. Fertilisasi dilakukan secara silang oleh dua individu ''Dugesia.'' Reproduksi aseksual dilakukan dengan pembelahan tubuhnya, dan setiap belahannya dapat beregenerasi menjadi individu baru.<ref name=":6" />
 
Reproduksi aseksual secara fragmentasi terjadi misalnya pada [[Taenia (cacing pita)|cacing pita]]. Hewan lain yang dapat berkembang secara fragmentasi ialah cacing ''[[Planaria]].'' Tubuh bintang laut dapat membagi diri menjadi beberapa bagian, yang dapat tumbuh dan berkembang menjadi individu baru yang utuh.<ref name=":4" />
 
==== Echinodermata ====
[[Echinodermata]] memiliki sistem reproduksi secara seksual dan aseksual, dan fertilisasi terjadi secara eksternal, yang menghasilkan telur.Telur berkembang menjadi larva yang akan menempel pada substrat dan bermetamofosis menjadi individu dewasa. Terdapat beberapa jenis yang bersifat hermafrodit, dan dioseus. Di setiap lengan terdapat lima pasang gonad yang besar. Reproduksi aseksual dilakukan dengan pembelahan fisi.<ref name=":5" /><ref name=":7">{{Cite book|last=Rahmah|first=Annisa|last2=Dkk|date=2015|url=https://books.google.co.id/books?id=_wXzCQAAQBAJ&pg=PA210&dq=sistem+reproduksi+arthropoda&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwjeieLfqbnuAhUR63MBHXnIAmIQ6AEwA3oECAUQAg#v=onepage&q=sistem%20reproduksi%20arthropoda&f=true|title=Big Book Biologi SMA Kelas 1, 2, & 3|location=Jakarta|publisher=Cmedia|isbn=978-602-1609-74-3|pages=87, 224|language=id|url-status=live}}</ref>
 
==== Moluska ====
Golongan hewan [[Moluska]], misalnya [[Bivalvia]] memiliki system reproduksi secara seksual. Organ reproduksi biasanya terdapat pada dua individu yang berbeda. Organ reproduksi terbuka ke dalam rongga mantel, dan fertilisasi dapat terjadi secara eksternal maupun internal, yang menghasilkan zigot yang berkembang menjadi larva. Pada kelompok [[Cephalopoda]], organ reproduksi berumah dua (dioseus), pembuahan terjadi secara internal dan menghasilkan telur.<ref name=":6" />
 
==== Artropoda ====
Sistem reproduksi [[Artropoda]] umumnya terjadi secara seksual. Namun ada juga yang secara aseksual, yaitu dengan partenogenesis. Organ reproduksi jantan dan betina terpisah, masing-masing menghasilkan gamet pada individu yang berbeda (berumah dua). Fertilisasi terjadi secara internal maupun eksternal, dan menghasilkan telur.<ref name=":6" />
 
[[Serangga]] melakukan reproduksi secara seksual, dengan fertilisasi internal. Organ kelamin berumah dua, dengan alat kelamin pada segmen terakhir abdomen. Sepasang gonad dengan sebuah ''[[gonopori]].'' Pada umumnya serangga menghasilkan [[spermatofora]] yang digunakan untuk memindahkan sperma, sedangkan telur yang telah dibuahi akan dikeluarkan oleh ovipositor.<ref name=":5" /><ref name=":6" /> Pada serangga, sperma lebah pejantan dapat hidup dalam tubuh lebah ratu selama lebih dari setahun. Pada kebanyakan serangga yang jantannya menghasilkan sperma, fertilisasi terjadi melalui kopulasi.<ref name=":1" /> Beberapa insekta meletakkan telur pada tumbuhan, dan lainnya menggunakan tubuh insekta jenis lain untuk mengasuh keturunannya.<ref name=":6" /> Partenogenesis mempunyai peranan dala organisasi sosial spesies tertentu dari lebah, tawon, dan semut. Lebah madu jantan (''drone'') dihasilkan secara [[partenogenesis]], sementara lebah madu betina baik pekerja yang steril maupun betina yang reproduktif (ratu), berkembang dari telur yang dibuahi.<ref name=":2" />
 
[[Krustasea]] memiliki sistem reproduksi yang terdiri dari sepasang testes di dekat jantung, serta vas deferens pada bagian dasar dari pasangan kelima kaki jalannya. Krustasea betina memiliki sepasang ovarium yang terletak dekat dengan jantung, dan saluran telur atau oviduk terbuka pada pasangan kaki ke-tiga. Perkawinan terjadi saat sperma di transfer ke reseptakel sperma yang terletak antara pasangan kaki ke-4 dan ke-5 dari kaki jalan betina. Reproduksi utama pada krustasea dengan cara seksual, dan pada umumnya bersifat berumah dua, tetapi pada beberapa spesies parasit dan sebagian besar [[teritip]] bersifat [[Hermafrodit|hermafrodit simultan]], karena sulit dalam menemukan pasangan. Beberapa krustasea berganti kelamin ketika usia merekea semakin tua. Satu-satunya reproduksi aseksual yaitu secara parthenogenesis, namun ini jarang terjadi.<ref name=":5" />
 
Sperma pada invertebrata memiliki bentuk dan aktivitas yang sangat bervariasi. Cacing-cacing [[nematoda]] parasit seperti ''Ascaris'', araknida (laba-laba), [[tungau]], [[kaki seribu]], dan beberapa spesies kepiting memiliki sperma [[Gerakan amoeboid|amoeboid]], yang bergerak dengan cara undulasi. Pada serangga, sperma lebah pejantan dapat hidup dalam tubuh lebah ratu selama lebih dari setahun. Pada kebanyakan serangga yang jantannya menghasilkan sperma, fertilisasi terjadi melalui kopulasi.<ref name=":1" />
 
== Tumbuhan ==
{{main|Morfologi reproduksi tumbuhan}}
Sistem pembiakan, atau bagaimana sperma dari satu tanaman membuahi ovum lain, tergantung pada morfologi reproduksi, dan merupakan penentu yang paling penting dari struktur genetik populasi tanaman nonklonal. [[Christian Konrad Sprengel]] (1793) mempelajari reproduksi tanaman berbunga dan untuk pertama kalinya itu dipahami bahwa proses [[penyerbukan]] melibatkan baik interaksi [[biotik]] dan [[abiotik]].
Di antara semua organisme hidup, [[bunga]], yang merupakan struktur reproduksi [[angiosperma]], adalah yang paling beragam secara fisik dan menunjukkan keragaman yang besar dalam metode reproduksi.<ref name=Barr02>{{Cite journal|last=Barrett |first=S.C.H. |year=2002 |title=The evolution of plant sexual diversity |url=http://labs.eeb.utoronto.ca/barrett/pdf/schb_189.pdf |journal=Nature Reviews Genetics |volume=3 |issue=4 |pages=274–284 |doi=10.1038/nrg776}}</ref> Tumbuhan yang bukan tumbuhan berbunga ([[alga hijau]], [[lumut daun]], [[lumut hati]], [[lumut tanduk]], [[Tumbuhan paku|paku]] dan [[Gymnospermae]] seperti [[konifer]]) juga memiliki interplay kompleks antara adaptasi morfologi dan faktor lingkungan dalam reproduksi seksual mereka.
 
Tumbuhan dapat berkembang biak secara generatif maupun vegetatif. Reproduksi generatif, pada tumbuhan berbiji ([[Tumbuhan berbunga|Angiospermae]] dan [[Tumbuhan berbiji terbuka|Gymnospermae]]), memerlukan dua sel gamet yang berbeda jenis, yaitu sel kelamin jantan ([[stamen]]) dan sel kelamin betina ([[Putik|pistillum]]). Bunga pada tumbuhan dapat dibedakan berdasarkan alat kelaminnya, yaitu bunga sempurna yang memiliki alat kelamin jantan dan betina di dalam satu bunga, dan bunga tidak sempurna yang hanya memiliki putik atau benang sari saja pada satu bunga. Bunga jantan hanya memiliki benang sari, sedangkan bunga betina hanya memiliki putik. Tumbuhan yang memiliki bunga jantan dan bunga betina dalam satu pohon disebut tumbuhan berumah satu. Sebaliknya tumbuhan yang bunga jantan dan bunga betinanya tidak terdapat pada satu pohon disebut tumbuhan berumah dua.<ref name=":4" />
Pada sejumlah alga, [[Sel gamet|gamet]]-gametnya serupa (isogamet). Pada tumbuhan primitif lainnya, misalnya ''Spirogyra'' memiliki gamet dengan struktur yang serupa tetapi fungsinya berbeda (heterogami fungsional). Pada alga, generasi gametofit merupakan generasi yang biasanya mendominasi. Pada banyak jenis alga hijau, sama sekali tidak ada tahapan sporofit, dan tidak terjadi pergiliran generasi. Briofita jauh lebih maju daripada alga, karena memiliki organ-organ seksual multiseluler yang membungkus gamet dan melindunginya dari lingkungan darat yang keras. Pada briofita, sperma tersimpan dalam anteridium, sedangkan sel telur tersimpan dalam arkegonium. Pada paku-pakuan, fase dominannya dalah generasi sporofit. Gametofit ditemukan sebagai protalus. Paku-pakuan bersifat berumah tunggal, masing-masing tumbuhan memiliki kedua organ kelamin, jantan dan betina sekaligus.<ref name=":1" />
 
Di antara semua organisme hidup, [[bunga]], yang merupakan struktur reproduksi [[angiosperma]], adalah yang paling beragam secara fisik dan menunjukkan keragaman yang besar dalam metode reproduksi.<ref name=Barr02"Barr022">{{Cite journal|last=Barrett |first=S.C.H. |year=2002 |title=The evolution of plant sexual diversity |url=http://labs.eeb.utoronto.ca/barrett/pdf/schb_189.pdf |journal=Nature Reviews Genetics |volume=3 |issue=4 |pages=274–284 |doi=10.1038/nrg776|access-date=2016-10-12|archive-date=2013-05-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20130527102011/http://labs.eeb.utoronto.ca/barrett/pdf/schb_189.pdf|dead-url=yes}}</ref> Tumbuhan yang bukan tumbuhan berbunga ([[alga hijau]], [[lumut daun]], [[lumut hati]], [[lumut tanduk]], [[Tumbuhan paku|paku]] dan [[Gymnospermae]] seperti [[konifer]]) juga memiliki interplay kompleks antara adaptasi morfologi dan faktor lingkungan dalam reproduksi seksual mereka.
Sistem pembiakan, atau bagaimana sperma dari satu tanaman membuahi ovum lain, tergantung pada morfologi reproduksi, dan merupakan penentu yang paling penting dari struktur genetik populasi tanaman nonklonal. [[Christian Konrad Sprengel]] (1793) mempelajari reproduksi tanaman berbunga dan untuk pertama kalinya itu dipahami bahwa proses [[penyerbukan]] melibatkan baik interaksi [[biotik]] dan [[abiotik]].
 
Pada sejumlah [[alga]], [[Sel gamet|gamet]]-gametnya serupa (isogamet). Pada tumbuhan primitif lainnya, misalnya ''[[Spirogyra]]'' memiliki gamet dengan struktur yang serupa tetapi fungsinya berbeda (heterogami fungsional). Pada alga, generasi [[gametofit]] merupakan generasi yang biasanya mendominasi. Pada banyak jenis alga hijau, sama sekali tidak ada tahapan [[sporofit]], dan tidak terjadi [[Pergiliran keturunan|pergiliran generasi]]. [[Tumbuhan lumut|Briofita]] jauh lebih maju daripada alga, karena memiliki organ-organ seksual multiseluler yang membungkus gamet dan melindunginya dari lingkungan darat yang keras. Pada briofita, sperma tersimpan dalam [[anteridium]], sedangkan sel telur tersimpan dalam [[arkegonium]]. Pada [[Tumbuhan paku|paku-pakuan]], fase dominannya dalahadalah generasi sporofit. Gametofit ditemukan sebagai protalus. Paku-pakuan bersifat berumah tunggal, masing-masing tumbuhan memiliki kedua organ kelamin, jantan dan betina sekaligus.<ref name=":1" />
== Fungi ==
 
== FungiFungsi ==
{{main|Fungi#Reproduksi}}
Reproduksi [[fungi]] adalah kompleks, yang mencerminkan perbedaan dalam gaya hidup dan susunan genetik dalam kerajaan organisme yang beragam ini.<ref>Alexopoulos ''et al''., pp. 48–56.</ref> Diperkirakan bahwa sepertiga dari semua fungi bereproduksi menggunakan lebih dari satu metode propagasi; misalnya, reproduksi dapat terjadi dalam dua tahap yang berbeda dalam [[daur hidup]] suatu spesies, [[teleomorf]] dan [[anamorf]].<ref>Kirk ''et al''., p. 633.</ref> Kondisi lingkungan memicu keadaan perkembangan yang ditentukan secara genetik yang mengarah pada penciptaan struktur khusus untuk reproduksi seksual atau aseksual. Struktur ini membantu reproduksi dengan secara efisien menyebarkan spora atau [[propagul]] yang mengandung spora.
 
Reproduksi pada fungi secara aseksual dilakukan melalui pembentukan tunas atau kuncup, serta melakukan proses fragmentasi dan menghasilkan spora aseksual (sporangiospora/konidiospora). Reproduksi seksual dimulai dengan penyatuan [[hifa]] yang terdiri dari proses [[plasmogami]] dan [[kariogami]], yang menghasilkan spora seksual, yaitu zigospora, askospora, basidiospora.<ref name=":7" />
 
== Referensi ==
Baris 75 ⟶ 110:
 
=== Literatur yang dikutip ===
* {{cite book | vauthors = Alexopoulos CJ, Mims CW, Blackwell M |title=Introductory Mycology | url = https://archive.org/details/introductorymyco0000alex_q5x1 | year=1996 |publisher=John Wiley and Sons |isbn=0-471-52229-5}}
* {{cite book | vauthors = Kirk PM, Cannon PF, Minter DW, Stalpers JA |title=Dictionary of the Fungi | url = https://archive.org/details/ainsworthbisbysd0000unse_r4s9 |edition=10th |publisher=CAB International |location=Wallingford, UK |year=2008 |isbn=0-85199-826-7}}
 
== Bacaan lebih lanjut ==