Sinarizin: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: halaman dengan galat kutipan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
−Kategori:Antihistamin; + 3 Kategori; ±Kategori:Obat→Kategori:Penghalang saluran kalsium menggunakan HotCat |
||
(15 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan) | |||
Baris 7:
<!--Clinical data-->
| tradename = Narmig, Stugeron, Stunarone, Cinarin, dll
| Drugs.com = {{drugs.com|international|cinnarizine}}
| pregnancy_US =
Baris 51:
'''Sinarizin''' adalah [[antihistamin]] dan [[penghambat saluran kalsium]] dari kelompok difenilmetilpiperazin.<ref name ="Terland">{{cite journal | vauthors = Terland O, Flatmark T | title = Drug-induced parkinsonism: cinnarizine and flunarizine are potent uncouplers of the vacuolar H+-ATPase in catecholamine storage vesicles | journal = Neuropharmacology | volume = 38 | issue = 6 | pages = 879–82 | date = June 1999 | pmid = 10465691 | doi = 10.1016/s0028-3908(98)00233-0 | s2cid = 40061724 }}</ref> Obat ini diresepkan untuk mual dan muntah akibat [[mabuk gerak]]<ref name ="Nicholson">{{cite journal | vauthors = Nicholson AN, Stone BM, Turner C, Mills SL | title = Central effects of cinnarizine: restricted use in aircrew | journal = Aviation, Space, and Environmental Medicine | volume = 73 | issue = 6 | pages = 570–4 | date = June 2002 | pmid = 12056673 }}</ref> atau sumber lain seperti [[kemoterapi]],<ref>{{cite journal | vauthors = Wilder-Smith CH, Schimke J, Osterwalder B, Senn HJ | title = Cinnarizine for prevention of nausea and vomiting during platin chemotherapy | journal = Acta Oncologica | volume = 30 | issue = 6 | pages = 731–4 | year = 1991 | pmid = 1958394 | doi = 10.3109/02841869109092448 | doi-access = free }}</ref> [[vertigo]],<ref name="Pianese">{{cite journal | vauthors = Pianese CP, Hidalgo LO, González RH, Madrid CE, Ponce JE, Ramírez AM, Morán LM, Arenas JE, Rubio AT, Uribe JO, Abiuso J, Hanuch E, Alegría J, Volpi C, Flaskamp R, Sanjuán AP, Gómez JM, Hernández J, Pedraza A, Quijano D, Martínez C, Castañeda JR, Guerra OJ, F GV | title = New approaches to the management of peripheral vertigo: efficacy and safety of two calcium antagonists in a 12-week, multinational, double-blind study | journal = Otology & Neurotology | volume = 23 | issue = 3 | pages = 357–63 | date = May 2002 | pmid = 11981396 | doi = 10.1097/00129492-200205000-00023 | s2cid = 23282116 }}</ref> atau [[penyakit Ménière]].<ref name="Arab">{{cite journal | vauthors = Arab SF, Düwel P, Jüngling E, Westhofen M, Lückhoff A | title = Inhibition of voltage-gated calcium currents in type II vestibular hair cells by cinnarizine | journal = Naunyn-Schmiedeberg's Archives of Pharmacology | volume = 369 | issue = 6 | pages = 570–5 | date = June 2004 | pmid = 15138660 | doi = 10.1007/s00210-004-0936-3 | s2cid = 27410833 }}</ref> Sinarizin adalah salah satu penyebab utama parkinsonisme akibat obat.<ref name ="Terland"/>
Sinarizin pertama kali disintesis sebagai R1575 oleh [[Janssen
==Kegunaan dalam Medis==
Sinarizin sebagian besar digunakan untuk mengobati mual dan muntah yang berhubungan dengan mabuk gerak,<ref name="Nicholson" /> vertigo,<ref name="Pianese" /> penyakit Ménière,<ref name="Arab" /> atau sindrom Cogan.<ref name="Deka" /> Obat ini adalah salah satu dari sedikit obat yang memiliki efek menguntungkan dalam pengobatan kronis vertigo dan tinitus yang berhubungan dengan penyakit Ménière.<ref>{{cite journal | vauthors = Ganança MM, Caovilla HH, Munhoz MS, Ganança CF, da Silva ML, Serafini F, Ganança FF | title = Optimizing the pharmacological component of integrated balance therapy | journal = Brazilian Journal of Otorhinolaryngology | volume = 73 | issue = 1 | pages = 12–8 | year = 2007 | pmid = 17505593 | doi = 10.1016/s1808-8694(15)31116-2 | pmc = 9443544 | doi-access = free }}</ref>
Dalam sebuah studi klinis (n=181), pengobatan dengan sinarizin mengurangi terjadinya pengalaman vertigo sedang sebesar 65,8% dan vertigo ekstrem sebesar 89,8%.<ref name="Pianese" />
[[File:Vestibular system's semicircular canal- a cross-section.jpg|thumb|Kanal setengah lingkaran sistem vestibular (penampang melintang), yang merupakan situs tindakan anti-vertigo sinarizin.]]
Obat ini bekerja dengan mengganggu transmisi sinyal antara [[Sistem vestibular|alat vestibular]] di [[telinga bagian dalam]] dan pusat muntah di [[hipotalamus]] dengan membatasi aktivitas sel rambut vestibular yang mengirimkan sinyal tentang gerakan.<ref name="Haasler" /> Kesenjangan pemrosesan sinyal antara reseptor gerak telinga bagian dalam dan indera penglihatan dihilangkan, sehingga kebingungan otak apakah seseorang sedang bergerak atau berdiri berkurang. Muntah saat mabuk gerak bisa menjadi mekanisme kompensasi fisiologis otak untuk mencegah seseorang bergerak sehingga dapat menyesuaikan diri dengan persepsi sinyal, namun alasan evolusi sebenarnya dari penyakit ini saat ini tidak diketahui.<ref>{{cite journal | vauthors = Yates BJ, Miller AD, Lucot JB | title = Physiological basis and pharmacology of motion sickness: an update | journal = Brain Research Bulletin | volume = 47 | issue = 5 | pages = 395–406 | date = November 1998 | pmid = 10052567 | doi = 10.1016/s0361-9230(98)00092-6 | s2cid = 23368593 }}</ref>
Ketika diresepkan untuk masalah keseimbangan dan vertigo, sinarizin biasanya diminum dua atau tiga kali sehari tergantung pada jumlah masing-masing dosis dan bila digunakan untuk mengobati mabuk perjalanan, pil diminum setidaknya dua jam sebelum perjalanan dan setiap empat jam selama perjalanan.<ref name="NHS">{{cite web|publisher=NHS|title=Stugeron 15|url=http://www.nhs.uk/medicine-guides/pages/MedicineOverview.aspx?medicine=Stugeron%2015|access-date=2012-10-21|archive-url=https://web.archive.org/web/20120507055034/http://www.nhs.uk/medicine-guides/pages/MedicineOverview.aspx?medicine=Stugeron%2015|archive-date=2012-05-07|url-status=dead}}</ref> Namun, penelitian terbaru pada tahun 2012 yang membandingkan efek sinarizin dengan [[Hiosin hidrobromida|skopolamin]] transdermal untuk pengobatan mabuk laut, menyimpulkan bahwa skopolamin dilaporkan jauh lebih efektif dan memiliki lebih sedikit efek samping dibandingkan sinarizin.<ref>{{cite journal | vauthors = Gil A, Nachum Z, Tal D, Shupak A | title = A comparison of cinnarizine and transdermal scopolamine for the prevention of seasickness in naval crew: a double-blind, randomized, crossover study | journal = Clinical Neuropharmacology | volume = 35 | issue = 1 | pages = 37–9 | year = 2012 | pmid = 22139622 | doi = 10.1097/WNF.0b013e31823dc125 | s2cid = 24196565 }}</ref> Hal ini mengarah pada kesimpulan bahwa skopolamin transdermal kemungkinan merupakan pilihan yang lebih baik untuk pengobatan mabuk perjalanan pada awak angkatan laut dan pelancong laut lainnya. Namun, karena meningkatnya tingkat rasa kantuk yang disebabkan oleh obat tersebut, penggunaan obat ini umumnya terbatas pada pilot dan awak pesawat yang harus selalu waspada.<ref name="Nicholson" />
Selain itu, sinarizin dapat digunakan pada [[Selam skuba|penyelam skuba]] tanpa peningkatan risiko [[toksisitas oksigen]] [[sistem saraf pusat]] yang dapat menyebabkan [[sawan]], dan merupakan risiko tinggi dalam penyelaman oksigen sirkuit tertutup. Hal ini juga relevan bagi penyelam yang mungkin harus menjalani terapi dekompresi hipobarik, yang menggunakan tekanan oksigen tinggi dan juga dapat terpengaruh oleh risiko toksisitas oksigen SSP yang disebabkan oleh sinarizin. Namun, sinarizin tidak meningkatkan risiko toksisitas, dan faktanya bukti menunjukkan bahwa sinarizin mungkin bermanfaat dalam membantu menunda toksisitas O2 pada sistem saraf pusat.<ref name="Arieli">{{cite journal | vauthors = Arieli R, Shupak A, Shachal B, Shenedrey A, Ertracht O, Rashkovan G | title = Effect of the anti-motion-sickness medication cinnarizine on central nervous system oxygen toxicity | journal = Undersea & Hyperbaric Medicine | volume = 26 | issue = 2 | pages = 105–9 | year = 1999 | pmid = 10372430 }}</ref> Ada juga bukti bahwa sinarizin dapat digunakan sebagai obat antiasma yang efektif bila diminum secara teratur.<ref>{{cite journal | vauthors = Emanuel MB, Chamberlain JA, Whiting S, Rigden BG, Craven AH | title = Cinnarizine in the treatment of chronic asthma | journal = British Journal of Clinical Pharmacology | volume = 7 | issue = 2 | pages = 189–95 | date = February 1979 | pmid = 367414 | pmc = 1429430 | doi = 10.1111/j.1365-2125.1979.tb00920.x }}</ref>
Selain pengobatan anti-vertigo, sinarizin juga dapat dipandang sebagai obat [[nootropika]] karena kemampuan vasorelaksasinya (akibat blokade saluran kalsium), yang sebagian besar terjadi di otak, dan fakta bahwa sinarizin juga digunakan sebagai obat penenang labirin.<ref>{{cite journal | vauthors = Saletu B, Grünberger J | title = Antihypoxidotic and nootropic drugs: proof of their encephalotropic and pharmacodynamic properties by quantitative EEG investigations | journal = Progress in Neuro-Psychopharmacology | volume = 4 | issue = 4–5 | pages = 469–89 | year = 1980 | pmid = 7012879 | doi = 10.1016/0364-7722(80)90017-x }}</ref><ref>{{cite journal | vauthors = Towse G | title = Cinnarizine--a labyrinthine sedative | journal = The Journal of Laryngology and Otology | volume = 94 | issue = 9 | pages = 1009–15 | date = September 1980 | pmid = 7000939 | doi = 10.1017/s0022215100089787 | s2cid = 46148781 }}</ref> Sinarizin menghambat aliran kalsium ke dalam sel darah merah, sehingga meningkatkan elastisitas dinding sel, sehingga meningkatkan fleksibilitasnya dan membuat darah menjadi kurang kental. Hal ini memungkinkan darah mengalir lebih efisien dan efektif melalui pembuluh yang menyempit untuk membawa oksigen ke jaringan yang rusak.<ref name="Deka" /> Hal ini juga efektif dikombinasikan dengan nootropika lain, terutama [[pirasetam]]; dalam kombinasi seperti itu, masing-masing obat mempotensiasi obat lain dalam meningkatkan suplai oksigen otak.<ref>RomPharm. Pyracin (piractam 400 mg and cinnarizine 25 mg). 2008 [cited 2012 10/20].</ref> Sebuah penelitian pada hewan yang membandingkan efektivitas sinarizin dan [[flunarizin]] (turunan sinarizin yang 2,5-15 kali lebih kuat<ref name="Teive">{{cite journal | vauthors = Teive HA, Troiano AR, Germiniani FM, Werneck LC | title = Flunarizine and cinnarizine-induced parkinsonism: a historical and clinical analysis | journal = Parkinsonism & Related Disorders | volume = 10 | issue = 4 | pages = 243–5 | date = June 2004 | pmid = 15120099 | doi = 10.1016/j.parkreldis.2003.12.004 }}</ref> untuk pengobatan [[iskemia]] serebral global sementara), ditemukan bahwa cinnarizine membantu memperbaiki kelainan fungsional iskemia, tetapi tidak membantu kerusakan pada neuron. Flunarizine menawarkan lebih banyak perlindungan saraf, namun kurang efektif dalam mengobati perubahan perilaku selanjutnya.<ref name="Poignet">{{cite journal | vauthors = Poignet H, Beaughard M, Lecoin G, Massingham R | title = Functional, behavioral, and histological changes induced by transient global cerebral ischemia in rats: effects of cinnarizine and flunarizine | journal = Journal of Cerebral Blood Flow and Metabolism | volume = 9 | issue = 5 | pages = 646–54 | date = October 1989 | pmid = 2777934 | doi = 10.1038/jcbfm.1989.92 | doi-access = free }}</ref>
Sinarizin juga terbukti menjadi pengobatan lini kedua yang berharga untuk vaskulitis urtikaria idiopatik.<ref>{{cite journal | vauthors = Tosoni C, Lodi-Rizzini F, Cinquini M, Pasolini G, Venturini M, Sinico RA, Calzavara-Pinton P | title = A reassessment of diagnostic criteria and treatment of idiopathic urticarial vasculitis: a retrospective study of 47 patients | journal = Clinical and Experimental Dermatology | volume = 34 | issue = 2 | pages = 166–70 | date = March 2009 | pmid = 18681869 | doi = 10.1111/j.1365-2230.2008.02891.x | s2cid = 26074302 }}</ref>
==Efek Samping==
Efek samping yang dialami saat mengonsumsi sinarizin berkisar dari yang ringan hingga yang cukup parah. Kemungkinan efek samping termasuk parkinsonisme akibat obat,<ref name="Teive" /> mengantuk, berkeringat, mulut kering, sakit kepala, masalah kulit, lesu, iritasi saluran cerna, reaksi hipersensitivitas, masalah pergerakan, kekakuan otot, dan tremor.<ref name="NHS" /> Karena sinarizin dapat menyebabkan kantuk dan penglihatan kabur, penting bagi pengguna untuk memerhatikan kenormalan reaksi sebelum mengemudi, mengoperasikan mesin, atau melakukan pekerjaan lain yang dapat berbahaya jika mereka tidak sepenuhnya waspada atau tidak dapat melihat dengan baik.<ref name="Nicholson" />
Sinarizin menyebabkan parkinsonisme akut dan kronis karena afinitasnya terhadap reseptor D2,<ref name="Teive" /> yang secara kuat membantah kegunaan sebenarnya untuk meningkatkan kesehatan neurologis. Efek antagonis sinarizin terhadap reseptor dopamin D2 di striatum menyebabkan gejala depresi, tremor, kekakuan otot, tardive diskinesia, dan [[akatisia]]. 17 dari 100 kasus parkinsonisme baru dikaitkan dengan pemberian sinarizin atau flunarizin.<ref name="Terland" /> Parkinsonisme yang disebabkan oleh obat-obatan adalah penyebab utama kedua dari parkinsonisme.<ref name="Teive" /> Bukti menunjukkan bahwa ini adalah salah satu metabolit sinarizin, yakni C-2, yang memiliki peran aktif dalam berkontribusi terhadap perkembangan parkinsonisme akibat obat.<ref name="Kariya" /> Orang-orang yang paling berisiko adalah pasien lanjut usia, khususnya wanita, dan pasien yang telah mengonsumsi obat dalam jangka waktu yang lebih lama.<ref name="Fabiani" /> Ada juga bukti bahwa pasien dengan riwayat keluarga [[Parkinson]] atau kecenderungan genetik terhadap penyakit ini lebih mungkin mengembangkan bentuk penyakit ini yang disebabkan oleh obat sebagai akibat dari pengobatan sinarizin.<ref>{{cite journal | vauthors = Serrano A, Menéndez J, Casarejos MJ, Solano RM, Gallego E, Sánchez M, Mena MA, García de Yebenes J | display-authors = 6 | title = Effects of cinnarizine, a calcium antagonist that produces human parkinsonism, in parkin knock out mice | journal = Neuropharmacology | volume = 49 | issue = 2 | pages = 208–219 | date = August 2005 | pmid = 15993444 | doi = 10.1016/j.neuropharm.2005.03.003 | s2cid = 41909759 }}</ref>
Selain memusuhi reseptor D2, pengobatan dengan sinarizin menyebabkan berkurangnya [[dopamin]] dan serotonin prasinaptik, serta perubahan transpor dopamin vesikular. Pengobatan kronis dengan sinarizin membangun konsentrasi obat yang cukup tinggi sehingga mengganggu gradien elektrokimia proton yang diperlukan untuk mengemas dopamin ke dalam vesikel. Sinarizin, pKa = 7.4, bertindak sebagai protonofor, yang mencegah produksi gradien elektrokimia yang bergantung pada MgATP yang penting untuk pengangkutan dan penyimpanan dopamin ke dalam vesikel, dan dengan demikian menurunkan tingkat dopamin di neuron ganglia basal dan menyebabkan gejala Parkinson.<ref name="Terland" />
Beberapa kasus overdosis sinarizin pada anak dan dewasa telah dilaporkan dengan efek termasuk berbagai gejala seperti mengantuk, koma, muntah, [[hipotonia]], pingsan, dan kejang.<ref>{{cite journal | vauthors = Turner D, Lurie Y, Finkelstein Y, Schmid T, Gopher A, Kleid D, Bentur Y | title = Pediatric cinnarizine overdose and toxicokinetics | journal = Pediatrics | volume = 117 | issue = 5 | pages = e1067–9 | date = May 2006 | pmid = 16636115 | doi = 10.1542/peds.2005-2059 | url = http://intl-pediatrics.aappublications.org/content/117/5/e1067.full.pdf | citeseerx = 10.1.1.566.5819 | s2cid = 11045925 }}</ref> Komplikasi kognitif kemungkinan besar disebabkan oleh efek antihistaminik sinarizin, sedangkan efek motorik disebabkan oleh sifat antidopaminergik. Dalam kasus overdosis, pasien harus dibawa ke dan diobservasi di rumah sakit untuk mengetahui potensi komplikasi neurologis.
==Farmakokinetik==
Sinarizin paling sering dikonsumsi secara oral, dalam bentuk tablet, dengan frekuensi dan jumlah dosis yang bervariasi tergantung alasan minum obat. Setelah tertelan, zat tersebut diserap cukup cepat dan mencapai konsentrasi plasma puncak dalam 1-3 jam pasca pemberian.<ref>
{{cite journal | vauthors = Spagnoli A, Tognoni G | title = 'Cerebroactive' drugs. Clinical pharmacology and therapeutic role in cerebrovascular disorders | journal = Drugs | volume = 26 | issue = 1 | pages = 44–69 | date = July 1983 | pmid = 6349963 | doi = 10.2165/00003495-198326010-00003 | s2cid = 46985958 | doi-access = free }}</ref><ref name="Castaneda">{{cite journal | vauthors = Castañeda-Hernández G, Vargas-Alvarado Y, Aguirre F, Flores-Murrieta FJ | title = Pharmacokinetics of cinnarizine after single and multiple dosing in healthy volunteers | journal = Arzneimittel-Forschung | volume = 43 | issue = 5 | pages = 539–42 | date = May 1993 | pmid = 8328998 }}</ref><ref name="Nowacka">{{cite journal | vauthors = Nowacka-Krukowska H, Rakowska M, Neubart K, Kobylińska M | title = High-performance liquid chromatographic assay for cinnarizine in human plasma | journal = Acta Poloniae Pharmaceutica | volume = 64 | issue = 5 | pages = 407–11 | year = 2007 | pmid = 18540159 }}</ref> [[Cmax]], tingkat maksimum obat di area yang diuji (biasanya plasma darah), telah diukur sebesar 275 ± 36 ng/mL; t<sub>max</sub>, waktu untuk mencapai konsentrasi maksimum, adalah 3,0 ± 0,5 jam.<ref name="Castaneda" /> AUC<sub>∞</sub>, yang dapat digunakan untuk memperkirakan [[bioavailabilitas]], adalah 4437 ± 948 ng·h/mL.<ref name="Castaneda" /> Waktu paruh eliminasi bervariasi antara 3,4–60 jam, bergantung pada usia.<ref name="Nowacka" /> Namun, rata-rata waktu paruh terminal untuk subjek sukarelawan muda yang diberikan 75 mg sinarizin, ditemukan 23,6 ± 3,2 jam.<ref name="Castaneda" />
Sebuah penelitian yang memberikan sinarizin dosis 75 mg, dua kali sehari selama dua belas hari, kepada sukarelawan sehat, mengamati bahwa sinarizin memang terakumulasi di dalam tubuh, dengan faktor akumulasi kondisi tetap sebesar 2,79 ± 0,23.<ref name="Castaneda" /> Namun, AUC<sub>T</sub> untuk jangka waktu tersebut (T=12 hari) tidak berbeda nyata dengan AUC<sub>∞</sub> yang diperkirakan dari pemberian dosis tunggal. Sebagai senyawa basa yang sangat lemah dan juga [[Lipofilitas|lipofilik]] dengan kelarutan dalam air yang rendah, sinarizin mampu melewati [[sawar darah otak]] melalui difusi sederhana.<ref>{{cite journal | vauthors = Kornhuber J, Henkel AW, Groemer TW, Städtler S, Welzel O, Tripal P, Rotter A, Bleich S, Trapp S | title = Lipophilic cationic drugs increase the permeability of lysosomal membranes in a cell culture system | journal = Journal of Cellular Physiology | volume = 224 | issue = 1 | pages = 152–64 | date = July 2010 | pmid = 20301195 | doi = 10.1002/jcp.22112 | s2cid = 25095807 }}</ref><ref name="Kalava">{{cite journal| vauthors = Kalava SB, Demirel M, Yazan Y |title=Physicochemical characterization and dissolution properties of cinnarizine solid dispersions |language=tr |journal= Turish Journal of Pharmaceutical Sciences |year=2005 |volume=2 |issue=2 |pages=51–62 }}</ref> Karena sifat inilah ia mampu memberikan efeknya pada aliran darah otak di otak.<ref>{{cite journal | vauthors = Emanuel MB | title = Specific calcium antagonists in the treatment of peripheral vascular disease | journal = Angiology | volume = 30 | issue = 7 | pages = 454–69 | date = July 1979 | pmid = 464337 | doi = 10.1177/000331977903000704 | s2cid = 38239037 }}</ref>
Bioavailabilitas sinarizin yang diberikan secara oral biasanya rendah dan bervariasi karena tingginya insiden degradasi.<ref name="Kalava" /> Namun, telah ditemukan bahwa ketika diberikan secara intravena dalam emulsi lipid, farmakokinetik dan distribusi jaringan yang lebih baik dapat dicapai. Pemberian emulsi lipid memiliki [[Area di bawah kurva|AUC]] yang lebih tinggi dan pembersihan yang lebih rendah dibandingkan bentuk larutan, yang berarti terdapat peningkatan bioavailabilitas sinarizin, yang memungkinkan peningkatan efek terapeutik. Farmakokinetik plasma sinarizin yang diberikan secara intravena mengikuti model tiga kompartemen, pertama dengan fase distribusi cepat, diikuti dengan fase distribusi lebih lambat, dan diakhiri dengan eliminasi sangat lambat. V<sub>ss</sub> (volume distribusi nyata keadaan tunak) untuk pemberian emulsi lipid adalah 2× lebih rendah (6,871 ± 1,432 L/kg) dibandingkan dengan sinarizin yang diberikan dalam larutan (14,018 ± 5,598 L/kg) dan ditemukan bahwa secara signifikan lebih sedikit sinarizin yang diserap ke dalam paru-paru dan otak dalam kondisi emulsi lipid.<ref name="Shi">{{cite journal | vauthors = Shi S, Chen H, Lin X, Tang X | title = Pharmacokinetics, tissue distribution and safety of cinnarizine delivered in lipid emulsion | journal = International Journal of Pharmaceutics | volume = 383 | issue = 1–2 | pages = 264–70 | date = January 2010 | pmid = 19770029 | doi = 10.1016/j.ijpharm.2009.09.025 }}</ref> Hal ini penting karena akan mengurangi kemungkinan efek samping toksik pada sistem saraf pusat.
==Farmakodinamik==
Sinarizin diklasifikasikan sebagai antagonis selektif saluran ion kalsium yang dioperasikan dengan tegangan tipe T, karena pengikatannya memblokir saluran dan membuatnya tetap inert.<ref name="Deka">{{cite journal|last=Deka|first=C.V.R.|title=Role of Cinnarizine in Peripheral Vertigo|journal=Vertigo Viewpoint|year=2006|volume=4|issue=1|pages=2–4}}</ref><ref name="Fabiani">{{cite journal | vauthors = Fabiani G, Pastro PC, Froehner C | title = Parkinsonism and other movement disorders in outpatients in chronic use of cinnarizine and flunarizine | journal = Arquivos de Neuro-Psiquiatria | volume = 62 | issue = 3B | pages = 784–8 | date = September 2004 | pmid = 15476069 | doi = 10.1590/S0004-282X2004000500008 | doi-access = free }}</ref> Ia memiliki nilai K<sub>i</sub> (konstanta penghambatan) sebesar 22 nM.<ref>{{cite journal | vauthors = Klein M, Musacchio JM | title = High affinity dextromethorphan binding sites in guinea pig brain. Effect of sigma ligands and other agents | journal = The Journal of Pharmacology and Experimental Therapeutics | volume = 251 | issue = 1 | pages = 207–15 | date = October 1989 | pmid = 2477524 }}</ref> Ia juga diketahui memiliki efek antihistaminik, antiserotoninergik, dan antidopaminergik,<ref name="Fabiani" /> mengikat reseptor histamin H1, dan reseptor dopaminergik (D2).<ref name="Kariya">{{cite journal | vauthors = Kariya S, Isozaki S, Masubuchi Y, Suzuki T, Narimatsu S | title = Possible pharmacokinetic and pharmacodynamic factors affecting parkinsonism inducement by cinnarizine and flunarizine | journal = Biochemical Pharmacology | volume = 50 | issue = 10 | pages = 1645–50 | date = November 1995 | pmid = 7503767 | doi = 10.1016/0006-2952(95)02057-8 }}</ref> IC<sub>50</sub> (konsentrasi penghambatan setengah maksimal) sinarizin untuk penghambatan kontraksi otot polos adalah 60 mM<ref>{{cite journal | vauthors = Silver PJ, Dachiw J, Ambrose JM, Pinto PB | title = Effects of the calcium antagonists perhexiline and cinnarizine on vascular and cardiac contractile protein function | journal = The Journal of Pharmacology and Experimental Therapeutics | volume = 234 | issue = 3 | pages = 629–35 | date = September 1985 | pmid = 3162016 }}</ref> dan telah terbukti bahwa obat ini lebih disukai berikatan dengan saluran kalsium targetnya ketika saluran tersebut berada dalam keadaan terbuka, dibandingkan dengan konformasi tertutup.<ref>{{cite journal | vauthors = López MG, Moro MA, Castillo CF, Artalejo CR, García AG | title = Variable, voltage-dependent, blocking effects of nitrendipine, verapamil, diltiazem, cinnarizine and cadmium on adrenomedullary secretion | journal = British Journal of Pharmacology | volume = 96 | issue = 3 | pages = 725–31 | date = March 1989 | pmid = 2720300 | pmc = 1854390 | doi = 10.1111/j.1476-5381.1989.tb11874.x }}</ref> Dalam pengobatan mual dan mabuk gerak, sebelumnya ada hipotesis bahwa sinarizin memberikan efeknya dengan menghambat arus kalsium dalam saluran gerbang tegangan pada [[sel rambut]] vestibular tipe II di telinga bagian dalam.<ref name="Arab" /> Namun, bukti yang lebih baru mendukung gagasan bahwa pada tingkat farmakologis yang relevan (0,3-0,5 [[Mikrometer|μM]]), sinarizin tidak mengurangi vertigo vestibular dengan memblokir saluran [[kalsium]], melainkan dengan menghambat arus [[kalium]] (K<sup>+</sup>) yang diaktifkan oleh peningkatan tekanan hidrostatik pada sel-sel rambut. Memang benar bahwa sinarizin juga menghilangkan arus kalsium dalam sel rambut vestibular; hanya saja hal ini hanya terjadi pada konsentrasi obat yang lebih tinggi (3 μM).<ref name="Haasler">{{cite journal | vauthors = Haasler T, Homann G, Duong Dinh TA, Jüngling E, Westhofen M, Lückhoff A | title = Pharmacological modulation of transmitter release by inhibition of pressure-dependent potassium currents in vestibular hair cells | journal = Naunyn-Schmiedeberg's Archives of Pharmacology | volume = 380 | issue = 6 | pages = 531–8 | date = December 2009 | pmid = 19830405 | doi = 10.1007/s00210-009-0463-3 | s2cid = 1845935 }}</ref> Penghambatan arus ini berfungsi untuk mengurangi vertigo dan mual akibat gerakan dengan meredam reaktivitas berlebihan sel-sel rambut vestibular, yang mengirimkan informasi tentang keseimbangan dan gerakan ke otak.
{| class="wikitable"
|-
! Aksi sinarizin !! Target Aksi
|-
| Antagonis saluran ion kalsium || Saluran kalsium tipe T
|-
| Antihistaminik || Reseptor H1
|-
| Antiserotonergic || Reseptor 5-HT<sub>2</sub><ref>{{cite journal | vauthors = Pukhal'skaya TG, Kolosova OA, Men'shikov MY, Vein AM | title = Effects of calcium antagonists on serotonin-dependent aggregation and serotonin transport in platelets of patients with migraine | journal = Bulletin of Experimental Biology and Medicine | volume = 130 | issue = 7 | pages = 633–5 | date = July 2000 | pmid = 11140571 | doi = 10.1007/BF02682090 | s2cid = 2173191 }}</ref>
|-
| Antidopaminergik || Reseptor D2
|}
==Eliminasi==
Setelah pemberian, sinarizin dimetabolisme sepenuhnya di dalam tubuh dan metabolitnya dieliminasi sepertiganya melalui urin dan dua pertiganya melalui feses.<ref name="Deka" />
==Referensi==
{{Reflist}}
[[Kategori:
[[Kategori:
[[Kategori:Siklizina]]
[[Kategori:Ligan reseptor sigma]]
[[Kategori:Janssen Pharmaceutica]]
==Pranala Luar==
{{commonscatinline}}
|