Tolui: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Perbaikan diksi
Perbaikan terjemahan
 
(7 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 32:
'''Tolui''' ({{circa|1191}}–1232) adalah putra bungsu dari [[Jenghis Khan]] dan [[Börte]]. Sebagai jenderal terkemuka selama awal [[invasi dan penaklukan Mongol|penaklukan Mongol]], Tolui pun menjadi calon utama untuk menggantikan ayahnya yang meninggal pada tahun 1227 dan akhirnya menjabat sebagai [[wali raja]] dari [[Kekaisaran Mongol]] hingga penobatan saudaranya [[Ögedei Khan|Ögedei]] dua tahun kemudian. Istri Tolui adalah [[Sorghaghtani Beki]]. Putra mereka meliputi [[Möngke Khan|Möngke]] dan [[Kublai Khan|Kublai]], [[khagan]] keempat dan kelima dari Kekaisaran Mongol, serta [[Hulagu Khan|Hulagu]], pendiri dari [[Ilkhanat]].
 
Tolui tidak seaktif saudaranya, [[Jochi]], [[Chagatai Khan|Chagatai]], dan Ögedei, selama [[kebangkitan Jenghis Khan|kebangkitan dari ayah mereka]], tetapi setelah ia dewasa, ia dianggap sebagai prajurit terbaik dibanding tiga saudaranya yang lain. Ia memimpin pasukan di bawah ayahnya selama [[penaklukan dinasti Jin oleh Mongol|invasi pertama Tiongkok Jin]] (1211–1215), dan peran menonjolnya selama [[invasi Mongol ke Kwarezmia|invasi Mongol ke Khwarezmia]] juga menaikkan reputasinya. Pasca takluknya kota-kota [[Transoxiana]] pada tahun 1220, Jenghis memerintahkan Tolui untuk menaklukkan wilayah [[Khorasan Raya|Khorasan]], yang mulai menimbulkan masalah bagi pasukan Mongol. Tolui pun melaksanakan perintah tersebut dengan sangat efisien, menyerang kota-kota besar [[Merv]], [[Nishapur]], dan [[Herat]], serta menaklukkan sejumlah wilayah lain. Para penulis sejarah abad pertengahan menyebut bahwa pembantaian yang diperintahkan oleh Tolui di Nishapur dan Merv menewaskan lebih dari tiga juta orang. Meskipun para sejarawan modern menganggap bahwa jumlah tersebut dilebih-lebihkan, hal tersebut tetap menjadi bukti brutalitas tidak lazim dari kampanye Tolui.
 
Karena [[sistem pewarisan historis|sistem pewarisan tradisional]] Mongol bersifat [[ultimogenitur]], Tolui selalu menjadi calon utama untuk menggantikan ayahnya. Posisinya juga diperkuat oleh penyingkiran Jochi dan Chagatai, masing-masing atas dasar [[Anak sah dan anak luar nikah|ketidaksahan]] dan arogansi yang berlebihan. Namun, Jenghis akhirnya lebih memilih Ögedei, yang dikenal berkat kemurahan hatinya. Tolui sedang dalam [[penaklukan Xia Barat oleh Mongol|kampanye terakhir ayahnya]] saat ayahnya meninggal pada pertengahan tahun 1227. Sebagai putra bungsu, ia lalu menjadi wali raja, yang bertanggung jawab atas [[tempat pemakaman Jenghis Khan|pemakaman ayahnya]] dan administrasi negara. [[Interregnum]] kemudian berlangsung selama dua tahun, kemungkinan karena Tolui tetap ingin menjadi [[khan (gelar)|khan]]. Walaupun begitu, ia akhirnya bersumpah setia kepada Ögedei, yang dinobatkan pada tahun 1229.
Baris 62:
Pasukan Tolui terdiri dari sepersepuluh pasukan invasi Mongol dan ditambah dengan para [[wajib militer]] Khwarezmia. Sejarawan Carl Sverdrup memperkirakan bahwa jumlahnya sekitar 7.000 orang.{{sfnm|Manz|2010|1pp=134–135|Jackson|2017|2p=79|Sverdrup|2017|3pp=160–161}} Tolui bergerak ke arah barat dari Balkh ke [[Murichaq]], yang kini berada di [[perbatasan Afganistan–Turkmenistan]], dan kemudian melintasi [[Sungai Marghab]] dan anak sungainya [[Sungai Kushk|Kushk]] untuk mendekati kota [[Merv]] dari selatan. Ia lalu menyergap pasukan penyerbu [[orang Turkmen|Turkmen]] pada malam tanggal 24 Februari. Serangan mendadak tersebut pun membuat pasukan penyerbu kewalahan, sehingga prajurit yang tidak dibunuh oleh Mongol atau tidak tenggelam di sungai menjadi terpencar. Pasukan Mongol kemudian tiba di Merv keesokan harinya.{{sfn|Boyle|2007|p=313}} Setelah mengamati kota tersebut selama enam hari, Tolui menyimpulkan bahwa benteng dari kota tersebut dapat menahan pengepungan yang lama. Setelah menjadi target untuk serangan umum, pada hari ketujuh, penduduk kota, yang telah gagal melakukan serangan mendadak sebanyak dua kali, akhirnya menyerah kepada Mongol, yang berjanji akan memperlakukan mereka secara adil.{{sfnm|Man|2004|1pp=175–176|Boyle|2007|2p=313}} Namun, Tolui mengingkari janji tersebut, dan memerintahkan agar seluruh penduduk dibawa ke tanah datar dan dihadapkan pada pedang, kecuali sejumlah [[artisan]] dan anak-anak. Diberitakan bahwa tiap prajurit Mongol ditugaskan untuk membunuh antara 300 hingga 400 orang. Penulis sejarah kontemporer [[Ibnu al-Athir]] memperkirakan 700.000 orang tewas, sementara penulis sejarah [[Ata-Malik Juvayni]], yang menulis beberapa dekade kemudian, mencatat bahwa seorang rohaniwan menghabiskan tiga belas hari untuk menghitung jumlah korban tewas dan menghasilkan jumlah hitungan sebesar 1.300.000.{{sfnm|Boyle|2007|1pp=313–314|Man|2004|2pp=176–177}}
 
Sementara itu, Tolui telah bergerak ke arah barat daya menuju Nishapur, yang telah mengalami sejumlah peristiwa selama perang. [[Muhammad II dari Khwarazm|Muhammad II]], penguasa [[Kekaisaran KhwarazmianKhwarezmia]], telah tiba nyaris setahun sebelumnya pada tanggal 18 April 1220, setelah kabur dari serangan Mongol di Transoxiana. Ia kembali berangkat pada pertengahan bulan Mei 1220, tepat sebelum pasukan Jebe dan Subutai tiba keesokan harinya.{{sfn|Boyle|2007|pp=306–307}} Kota tersebut pun menyerah kepada Jebe dan Subutai, yang kemudian meminta kota tersebut untuk mengurangi tembok mereka dan membantu Mongol yang melintas. Namun, kota tersebut tidak mengindahkan perintah tersebut dan malah mulai menyebabkan masalah untuk Mongol, dengan membunuh Toquchar saat ia berupaya untuk menegakkan aturan.{{sfnm|Biran|2012|1p=60|Boyle|2007|2pp=310, 314|Jackson|2017|3p=80}} [[Jalal al-Din Mangburni|Jalal al-Din]], putra sulung dan ahli waris dari Muhammad II yang saat itu telah meninggal, tiba di kota tersebut pada tanggal 10 Februari 1221, dalam upayanya untuk kabur dari [[Pengepungan Gurganj|pengepungan Mongol yang sedang berlangsung]] di [[Gurganj]], ibu kota dari kekaisaran. Ia tinggal di Nishapur hanya selama dua hari sebelum kembali berangkat ke arah [[Zozan]].{{sfn|Boyle|2007|p=317}}
 
Tolui tiba di kota tersebut pada tanggal 7 April. Sadar akan jumlah pasukan Tolui, penduduk dari kota tersebut pun langsung berupaya untuk menyerahkan diri. Namun, karena pembunuhan menantu khan merupakan penghinaan besar bagi Mongol, penyerahan diri pun ditolak. Serangan lalu dimulai sebelum hari itu berakhir, dengan tembok berhasil diterobos pada tanggal 9 April dan kota tersebut dapat ditaklukkan keesokan harinya.{{sfnm|Boyle|2007|1p=314|Sverdrup|2017|2p=161}} Menurut Juvayni, kota tersebut dihancurkan sebagai bentuk balas dendam. Istri Toquchar mengawasi pembantaian seluruh penduduk kota tersebut, kecuali 400 orang pengrajin. Tidak seperti di Merv, seluruh anak juga dibunuh, dan jenazah dari sekitar 1.747.000 korban, termasuk seluruh kucing dan anjing di kota tersebut, pun bertumpuk dalam jumlah besar.{{sfnm|Atwood|2004|1p=343|Boyle|2007|2pp=314–315|Morgan|1986|3p=74}} Tanahnya kemudian di[[bajak]].{{sfnm|Biran|2012|1p=60|Man|2004|2p=174}} Saat bergerak melewati wilayah tersebut, Tolui juga mengirim sejumlah detasemen untuk melawan kota-kota di sekitarnya seperti [[Abiward]], [[Nisa, Turkmenistan|Nasa]], [[Tus, Iran|Tus]], dan [[Jajarm]].{{sfn|Jackson|2017|p=80}}
 
Terdapat ketidakjelasan mengenai nasib dari [[Herat]], kota besar terakhir di Khorasan. Sejarawan awal abad ke-20 [[Vasily Bartold]], mengutip sejarah lokal dari dekade 1400-an, menyatakan bahwa tidak ada penduduk yang dibunuh, kecuali garnisun. Sementara itu, penulis sejarah [[Minhaj-i Siraj Juzjani]], yang berperang melawan Mongol di dekatnya, mencatat bahwa setelah pengepungan selama delapan bulan, kota tersebut direbut dan penduduknya dibantai.{{sfn|Boyle|2007|p=315}} Kini diketahui, berkat sebuah catatan sejarah yang ditemukan kembali pada tahun 1944, bahwa Herat mengalami dua kali pengepungan. Pengepungan pertama dimulaidisebabkan denganoleh eksekusi mati terhadap seorang diplomat Mongol di kota tersebut. Tolui yang tersulut emosi lalu meluncurkan serangan selama delapan hari, yang berpuncak pada meninggalnya ''[[malik]]'' (gubernur) dari kota tersebut. Dari tepi parit kota tersebut, Tolui kemudian menyatakan bahwa para penduduk akan dibiarkan jika mereka menyerah. Tidak seperti di Merv, Mongol menghargai perkataan para penduduk, dengan hanya membantai 12.000 orang di garnisun kota tersebut. Setelah mengangkat seorang pengawas Mongol untuk memerintah kota tersebut, Tolui meninggalkan kota tersebut untuk bergabung kembali dengan ayahnya di Taliqan pada pertengahan tahun 1221.{{sfn|Boyle|2007|pp=315–317}} Para penduduk kota tersebut lalu memberontak dan dikepung selama berbulan-bulan oleh jenderal Mongol Eljigidei, yang dikatakan telah membunuh antara 1.600.000 hingga 2.400.000 orang saat ia mengepung kota tersebut, dalam sebuah pembantaian yang berlangsung selama tujuh hari pada bulan Juni 1222.{{sfn|Boyle|2007|p=316}}
 
Para sejarawan modern menganggap bahwa jumlah korban tewas yang biasanya dikaitkan dengan kampanye Tolui di Khorasan dilebih-lebihkan. Kota Merv, Nishapur, dan Herat hanya dapat menghidupi sebagian kecil dari jumlah penduduk yang diberitakan,{{sfnm|Atwood|2004|1p=344|Morgan|1986|2pp=74–77}} dan jumlah penduduk dari kota-kota yang dihancurkan diberitakan kembali ke jumlah semula secara ajaib. Putra angkat Jenghis Khan [[Shigi Qutuqu]] juga dikatakan memerintahkan pembantaian terhadap lebih dari 100.000 orang di Merv pada bulan November 1221, setelah pemberontakan lainnya.{{sfn|Man|2004|pp=178–179}} Namun, jumlah tersebut tetap menggambarkan bencana demografi yang sangat ekstrim sedemikian hingga penduduk asli kesulitan untuk menghitung kehancurannya.{{sfnm|Atwood|2004|1p=344|May|2018|2p=63|Morgan|1986|3p=78}} Sejarawan Michal Biran menyatakan bahwa kecepatan yang ditunjukkan oleh Mongol dalam melakukan peperangan pragmatis khas Asia Timur ke wilayah Muslim yang tidak terlalu kejam pun menjadi salah satu faktor penyebab [[keterkejutan budaya]] tersebut.{{sfn|Biran|2012|pp=64–65}}
Baris 75:
Suku-suku padang rumput Mongol tidak memiliki sistem suksesi yang pasti, tetapi kerap menerapkan semacam [[ultimogenitur]] (suksesi oleh putra bungsu) atas dasar bahwa tidak seperti kakaknya, putra bungsu tidak akan memiliki cukup waktu untuk mengumpulkan pengikut untuk dirinya sendiri dan memerlukan bantuan dari [[pewarisan|warisan]] ayahnya.{{sfn|Fitzhugh|Rossabi|Honeychurch|2009|p=109}} Namun, hal tersebut hanya diterapkan pada harta benda, bukan gelar.{{sfnm|Togan|2016|1pp=408–409|May|2018|2p=68}} Melalui [[Appanage#Kekaisaran Mongol|sistem apanase Mongol]], Jenghis membagi wilayah dan penduduknya sebagai harta benda kepada tiap anggota keluarga dekatnya. Kakaknya [[Qasar]], [[Hachiun]], [[Temüge]], dan [[Belgutei]] diberi wilayah di sepanjang pegunungan [[Khingan Raya]] di timur,{{sfn|Atwood|2004|p=45}} dan wilayah dari tiga putra tertuanya berada di barat: untuk Jochi, di sepanjang [[Irtysh|sungai Irtysh]], membentang sampai [[Siberia]] dan wilayah [[orang Kipchak]]; untuk Chagatai, bekas wilayah [[Qara Khitai]] di sekitar [[Almaliq, Xinjiang|Almaligh]] di [[Turkestan]]; untuk Ögedei, wilayah di [[Dzungaria]];{{efn|Wilayah untuk Ögedei relatif sempit, karena ia juga akan mendapat lahan pribadi dalam jumlah besar saat menjadi khagan.{{sfn|Biran|2012|p=69}}}} dan untuk Tolui, wilayah Mongol di dekat [[Pegunungan Altai]].{{sfnm|Favereau|2021|1p=65|Atwood|2004|2p=18|Biran|2012|3p=69}}
 
''[[Sejarah Rahasia Bangsa Mongol]]'' mencatat bahwa ia memilih suksesornya atas perintah dari istrinya [[Yesui|Yisui]] sembari mempersiapkan kampanye Khwarezmia pada tahun 1219. Di sisi lain, Rashid al-Din menyatakan bahwa keputusan tersebut dibuat sebelum [[penaklukan Xia Barat oleh Mongol|kampanye akhir khan melawan dinasti Xia]].{{sfnm|Ratchnevsky|1991|1p=125|May|2018|2p=69}} Terlepas dari tanggalnya, terdapat lima orang calon suksesor potensial, yakni empat putra dari Jenghis Khan dan saudara bungsunya Temüge, yang memiliki klaim terlemah dan tidak pernah dipertimbangkan secara serius.{{sfn|May|2018|p=69}} Meskipun terdapat kemungkinan besar bahwa Jochi, yang lahir setelah Börte diculik dan dirudapaksa oleh anggota dari suku [[Merkit]], merupakan [[anak haram]], Jenghis tidak terlalu mengkhawatirkan hal tersebut.{{sfnm|Mote|1999|1p=434|May|2018|2p=69|Favereau|2021|3p=65}} Meskipun demikian, ia dan Jochi menjadi makin berjarak seiring berjalannya waktu. Hal tersebut disebabkan oleh keputusan Jochi untuk menetap dan mengembangkan apanasenya sendiri. Tindakannya pada [[Pengepungan Gurganj]], di mana ia enggan menghancurkan sebuah kota kaya yang kemudian menjadi bagian dari wilayahnya sehingga membuatnya gagal untuk memberikan sebagian pampasan perang kepada Jenghis, juga makin memperburuk ketegangan.{{sfnm|Barthold|1992|1pp=457–458|Favereau|2021|2pp=61–62}} Jenghis juga marah terhadap penolakan Jochi untuk menghadiri sebuah [[kurultai]] pada tahun 1223, diduga karena ia sibuk berburu, dan sempat mempertimbangkan untuk mengutus Ögedei dan Chagatai guna menjemputnya, sebelum munculdatang kabar bahwa Jochi telah meninggal akibat sebuah penyakit serius.{{sfnm|Ratchnevsky|1991|1pp=136–137|Atwood|2004|2pp=278–279}}
 
Sikap Chagatai terhadap kemungkinan penerussuksesi Jochi—yangoleh iaJochi—ia julukimenjuluki kakaknya sebagai "bajingan Merkit" dan mendampinginyaberkelahi dengannya di depan ayahnya—memimpinayah mereka—membuat Jenghis untukmemandang memandangnyaChagatai selakusebagai sosok yang taktidak berkompromikenal kompromi, arogan, dan berpikiran sempit, disampingwalaupun pengetahuanChagatai besarnyasangat soalmemahami [[Yassa|hukum adat Mongol]].{{sfnm|Atwood|2004|1p=81|May|2018|2p=69}} PenyingkirannyaPenyingkiran Chagatai pun menyisakan Ögedei dan Tolui selakusebagai dua calon utama. Tolui tanpasangat ditanya menjadi petinggiunggul dalam hal militer. KampanyenyaKampanye Tolui di Khorasan berhasil memecah Kekaisaran KhwarazmianKhwarezmia, sementara Ögedei sangat kurang dapatkapabel menjadisebagai seorang panglimakomandan dan dikenal karena seringsuka minum-minum melewatiberlebihan bahkan menurut standar Mongol.{{sfnm|May|2018|1p=69–70|Barthold|1992|2p=463|Atwood|2004|3p=418}} Namun, iaÖgedei sangat digemaridisukai oleh semua orangwarga di negara tersebutnegaranya dan dikenal karena kemurahanberkat hatikedermawanan, keberanian, dan keberkehendakankesediaannya untuk menengahimenjadi penengah dan berkompromi. MenyadariSadar kekuranganakan keterampilankekurangannya militernyadi sendiribidang militer, iaÖgedei menempatkanpun kepercayaannyamenaruh kepercayaan pada para bawahanbawahannya handalnyayang handal. IaÖgedei juga lebih nampakmungkin menyajikanmelestarikan tradisi Mongol ketimbangdibandingkan Tolui, yang istrinya Sorghaghtani, yang menganut [[Kristen Nestorian]], menjadi pelindung banyakdari sejumlah agama lainnyalain.{{sfnm|Ratchnevsky|1991|1pp=126–128|May|2018|2pp=69–70|Boyle|2007|3pp=540–541|Barthold|1992|4p=463}}
 
Tolui mendampingi ayahnya Jenghis Khan kalasaat Jenghis Khanayahnya gugur pada tahun 1227 kalaselama kampanye melawan Xia. SelakuSebagai putra bungsu, Tolui kemudian menjabat sebagai [[wali raja]] dan mengurusimengelola kekaisaran. DiyakiniKemungkinan dikarenakanberdasarkan tradisi sebelumnya, iaTolui menghimpunjuga landasanmerumuskan terhadap apahal-hal yang harus dilakukan usai kematiansetelah khan meninggal. IniHal tersebut meliputi pertimbanganpenghentian seluruhsemua tindakan serangan militer ofensif yang melibatkan pasukan Mongol, pengadaanpenetapan masa berkabung dalam jangkayang panjang, yang akan dinaungidiawasi oleh wali raja, dan mengadakanpenyelenggaraan kurultai yang akanuntuk mencalonkan para penerus dan memilih merekasuksesor.{{sfnm|Atwood|2004|1p=542|May|2018|2pp=68–69}} Bagi Tolui, inipun dianggapmenganggap hal tersebut sebagai sebuah kesempatan., Iakarena ia masih menjadi calon kuatsuksesor selakuyang suksesorkuat dan mendapat dukungan dari keluarga Jochi. Namun,Tiap kurultai umum manapun, yang dihadiri oleh para panglimakomandan yang diangkat dan dihormatidihargai oleh Jenghis, hampir pasti akan menyorotitetap menuruti keinginan bekasdari penguasakhan mereka tanpayang pertanyaanmeninggal dan melantikmenunjuk Ögedei sebagai penguasasuksesor. KeenggananAda pendapat yang menyatakan bahwa keengganan Tolui untuk mengadakanmenyelenggarakan kurultai dianggap disebabkandidorong oleh kabarpengetahuan akan ancaman yang ditujukanditimbulkan oleh kurultai tersebut terhadap ambisinya.{{sfnm|Barthold|1992|1p=463|May|2018|2pp=70–71, 94–95}} Pada akhirnya, Tolui harus dibujuk oleh birokrat [[Yelu Chucai]] untuk mengadakanmenyelenggarakan kurultai. Pada tahun 1229, Ögedei diamhkotairesmi dinobatkan sebagai khan, dengan Tolui tercatat sebagai orang pertama yang mengakui penguasakhan baru tersebut. ''Sejarah Rahasia'', yang ditulis oleh para pembuatpenulis kroniksejarah yang pendukungmendukung Tolui, mungkinkemungkinan melebih-lebihkan perannya.{{sfnm|Barthold|1992|1p=463|May|2018|2pp=94–95}}
 
===Masa hidup di bawah kekuasaan Ögedei dan kematian (1229–1232)===
{{multiple image
| align = right
Baris 88:
| image1 = YuanEmperorAlbumOgedeiPortrait.jpg
| image2 = YuanEmperorAlbumKhubilaiPortrait.jpg
| footer = Kakak Tolui, Ögedei (''atas'') dan putra ketiga Kublai (''bawah''), digambarkan dalam lukisan akhir abad ke-13 ([[Museum Istana Nasional|Museum Istana Nasional, Taipei]])
}}
 
Sisa-sisa [[Dinasti Jin (1115–1234)|dinasti Jin]] di [[Shaanxi]] memberikanterbukti kesulitansulit untuk menanganiditangani permulaanpada awal masa kekuasaanpemerintahan Ögedei:, panglimadengan jenderal utamaterkemuka mereka berhasil mengalahkan panglimaseorang jenderal Mongol pada tahun 1230 di [[Perlintasan Tong|Perlintasan Tongguan]]. Ögedei mengerahkankemudian dirinyaturun langsung ke medan tersebutsana pada musim gugur, dengan didampingi oleh Tolui dan putranya Möngke, yang dibesarkan oleh istri ketiga Ögedei yang taktidak memiliki anak, Angqui.{{sfn|Atwood|2004|pp=277, 362}} KebanyakanBanyak peristiwa dalam kampanye tersebut yang saling bertentangan dalam sumber-sumber yang tersedia, karena kesulitan krnologikronologis dan kemudianpenindasan penekananterhadap informasi yang tabu:. Informasi berikut ini adalah garis anggapanbesar yang dituturkan oleh sejarawan Christopher Atwood. Kekalahan di Perlintasan Tongguan nampaknyakemungkinan dipicudisusul oleh dua orangkekalahan lebihlain, mungkintermasuk meliputisatu kekalahan di Subutai. AnggapanKekalahan tersebut pun mengancam stabilitas masadari kekuasaanpemerintahan Ögedei dan, sehingga ia mundurakhirnya secaraturun pribadilangsung, didampingidengan ditemani oleh keluarga dekatnya.{{sfn|Atwood|2015|pp=264–267}} Sejumlah sumber yang dituliskanditulis padaselama masa kekuasaanpemerintahan dari putra Tolui, Kublai, mengaitkan kekalahan kepanglimaantersebut dengan parahkepemimpinan Ögedei yang buruk dan menjunjungmemuji Tolui atas kemenangan berikutnya dan menepisatas keluhan-keluhanteguran saudaranyabijak denganyang kata-katadiberikan bijakkepada saudaranya yang mengeluh.{{sfn|Atwood|2015|pp=268–269}}
 
Dengan Perlintasan Tongguan berhasil direbut oleh Jin dan pasukan Mongol mengalami bencana kelaparan di provinsi Shaanxi, paraÖgedei saudaradan Tolui pun menarik diri ke [[Mongolia Dalam]] untuk perencanaanmenyusun rencana. Mereka kemudian memutuskan untuk mengadopsi salah satu gagasanide dari ayah mereka:, dalamyakni dengan [[gerakan menjepit]] masif, Tolui, didampingi oleh Subutai dan Shigi Qutuqu, akan melintasimenghindari Tongguan dengan mendorongcara melewati [[dinasti Song Selatan|wilayah kekuasaan Song]] ke selatan dari Shaanxi, sementara Ogedei berkirabbergerak menuju ibikotaibu kota Jin [[Kaifeng]] dimelalui sepanjangtepi [[Sungai Kuning]].{{sfnm|Atwood|2015|1pp=270–271|Sverdrup|2017|2pp=233–238}} Strategi berresikoberisiko tersebut terbayarkan—meskipunpun pasukanmembuahkan Toluihasil—meskipun pasukannya diduga menderita kerugiankelaparan sehingga mereka terpaksa melakukan [[kanibalisme]]—ia—Tolui berhasil mewujudkanmengumpulkan tujuan-tujuanperbekalan terhadapdari wilayah Song yang takbelum tersentuh, melintasimenyeberang kembali ke provinsi Jin [[Henan]], dan menghadapi musuh [[Pertempuran Sanfengshan|di Gunung Sangfeng]] pada tanggal 9 Februari 1232. TentaraKarena Toluijumlah kalahpasukannya jumlahjauh olehlebih ketimpanganbanyak besardaripada jumlah pasukan Tolui, Jin pun mengancam untukakan [[kekerasan seksual masa perang|merudapaksa seluruh prajurit wanita Mongol]] dalam ketentaraan. UsaiSetelah pasukan Toluiberhasil meraih kemenangan, merekapasukan Tolui membalasnya dengan men[[sodomi]] seluruh pasukan Jin.{{sfnm|Atwood|2015|1pp=271–272|Sverdrup|2017|2pp=250–252}} Keberhasilan Toluitersebut pun memperkuat pendiriannyaposisi dalamTolui di istana Mongol, sementara penampilanperforma militer Ogedei melemahkanyang biasa-biasa saja makin memperlemah dirinya sendiri.{{sfn|Atwood|2015|pp=272–273}}
 
Tolui wafat setahun kemudian denganmeninggal alasansecara misterius di dekat [[Beijing]]. Ia pun telah bergerak menujuke utara denganbersama abangnyasaudaranya kalasaat Subutai [[Pengepungan Kaifeng oleh Mongol|mengepung Kaifeng]].{{sfnm|Man|2004|1pp=|Atwood|2004|p=418}} Menurut catatan resmi dalam ''Sejarah Rahasia'', iaTolui mengorbankan nyawanya dalam sebuah [[shamanisme|upacararitual shamanik]] untuk menyelamatkan Ögedei, yang telah dikutuk oleh arwahroh-arwahroh penasaranjahat dari Tiongkok Jin. Meskipun para shamandukun berniattelah berupaya untuk menyingkirkanmembujuk arwahroh-arwahroh tersebut dengan pemberianhadiah berupa pampasan rampasanperang, ternak atau masyarakatrakyat umumjelata, merekaroh-roh hanytersebut berkehendakhanya untukbersedia menerima seorang anggota keluarga kekaisaran.{{sfn|de Rachewiltz 2015|loc=§272}} Tolui dikatakan sukarelamengajukan menerimadiri nasibuntuk tersebutdikorbankan, sesuai dengan [[nubuat]] yang diduga dibuat olehnya padasaat masaayahnya hidupmasih ayahnyahidup, sebuah kisah aneh yang menimbulkan kecurigaan bahwa yang menyatakan agar Ögedei telah membunuh Tolui.{{sfnm|Atwood|2004|1p=542|Atwood|2008|2p=193|May|2018|3pp=97–98}} Atwood berpendapatberteori bahwa dugaankecurigaan tersebut merupakanadalah tujuan yang ditujukan padadari ''Sejarah Rahasia'', yang ditulis di bawah perlindungan paradari keturunan Tolui yang ingin secara halus menyudutkan paraketurunan pesaingÖgedei Ögedeidsecara merekahalus.{{sfn|Atwood|2008|pp=198–202}} Ia mencetuskanberpendapat agar memberikanbahwa pernyataan bahwatentang kematiannyakematian disebabkanTolui olehakibat mabukalkoholisme, sesuai yang dituturkan oleh Juvayni, menjadiadalah lebihyang memungkinkan.paling Meskipunmasuk demikian,akal. penjelasanCatatan resmi yang dicetuskandisebarkan oleh Sorghaghtani mengukuhkankemungkinan adalah untuk memperkuat pendirianposisi keluarganya di puncak kekuasaanistana Mongol.{{sfnm|Atwood|2008|1pp=199–202|Atwood|2015|2pp=273–274}}
 
Sorghaghtani mewarisi harta benda Tolui usaipasca kematiannya atas perintah dari Ögedei. Dengan membekingidukungan sebagiandari besar lahannyaperkebunannya yang luas di Mongolia, iaSorghaghtani pun menjadi salah satu sosoktokoh yang paling dihormati dan berkuasapaling kuat di kekaisaran tersebut.{{sfn|Atwood|2004|pp=362, 512}} Ia memainkan peran besarpenting dalam menanammembangun aliansi dengan para keturunan Jochi di [[Tanduk Emas]], yang berpuncak pada [[Mongke Khan|Revolusi ToluidTolui]] tahun 1252, pengangkatan putra sulungnya Möngke, dan pembersihan yangterhadap nyarishampir totalsemua terhadapketurunan cabang-cabang ÖgedeidÖgedei dan Chagataid dari keluarga kekaisaranChagatai.{{sfnm|Atwood|2004|1p=512|Biran|2012|2p=78|May|2018|3pp=144–151}} ToluidKeturunan Tolui kemudian masihtetap menjadi pemegang gelar kekaisaran sebagaimanasaat yangkekaisaran berkembangtersebut dalamberevolusi menjadi [[dinasti Yuan]] di bawah kekuasaan putra kedua Kublai dan kemudianakhirnya runtuh, sementara putra ketiganya Hulagu menjadi pendiri dari [[Ilkhanat]] di Persia.{{sfnm|Morgan|1986|1p=117|Biran|2012|2pp=80–81}} Tolui kemudian diangkat ke statusmenjadi khagan oleh Kublai, usaisetelah ia mendirikan [[dinasti Yuan]] pada akhir abad ke-13, kalasementara ia dan Sorghaghtani juga menjadi sosoktokoh besar dalamdari pemujaankultus ''Delapan Yurt Putih'' di Mongolia, yang kini bermarkas besar di [[Mausoleum Jenghis Khan]].{{sfnm|Atwood|2004|1pp=161–165|Moule|1957|2p=102}}
 
== Keluarga ==
[[Khagan]] atau wali raja [[Kekaisaran Mongol]] '''ditebalkanditulis tebal'''. Sumber:{{sfn|Mote|1999|p=415}}
{{main|Silsilah keluarga Jenghis Khan}}
[[Khagan]] atau wali raja [[Kekaisaran Mongol]] '''ditebalkan'''. Sumber:{{sfn|Mote|1999|p=415}}
{{Tree chart/start}}
{{Tree chart| HOE |~|~|~|~|~|~|y|~|~|~|~|~|~| YES |YES=[[Yesugei]]|HOE=[[Hoelun]]}}
Baris 126 ⟶ 125:
{{sfn whitelist|CITEREFReinert2011}}
{{refbegin|30em}}
* {{cite book |last=Atwood |first=Christopher P. |date=2004 |title=Encyclopedia of Mongolia and the Mongol Empire |publisher=Facts on File |location=New York |isbn=978-0-8160-4671-3 |url=https://www.academia.edu/8855875 |access-date=2 MarchMaret 2022|ref=harv}}
* {{cite journal |last=Atwood |first=Christopher P. |date=2008 |title=The Sacrificed Brother in the "Secret History of the Mongols" |journal=Mongolian Studies |volume=30/31 |pages=189–206 |jstor=43193541 |url=https://www.jstor.org/stable/43193541|ref=harv}}
* {{cite journal |last=Atwood |first=Christopher P. |date=2015 |title=Pu'a's Boast and Doqolqu's Death: Historiography of a Hidden Scandal in the Mongol Conquest of the Jin |journal=[[Journal of Song-Yuan Studies]] |volume=45 |pages=239–278 |doi=10.1353/sys.2015.0006 |jstor=44511263 |s2cid=164390721 |url=https://www.jstor.org/stable/44511263|ref=harv}}
* {{cite book |last=Barthold |first=Vasily |author-link=Vasily Bartold |editor-last=Bosworth |editor-first=Clifford E. |editor-link=Clifford Edmund Bosworth |date=1992 |orig-date=1900 |title=Turkestan Down To The Mongol Invasion |publisher=[[Munshiram Manoharlal]] |location=New Delhi |edition=Third |isbn=978-8-1215-0544-4 |url=https://www.fulcrum.org/concern/monographs/z316q171w|ref=harv}}
* {{cite book |last=Biran |first=Michal |title=Genghis Khan |year=2012 |series=Makers of the Muslim World |publisher=[[Oneworld Publications]] |location=London |url=https://www.academia.edu/32453356 |isbn=978-1-7807-4204-5|ref=harv}}
* {{cite book |last=Boyle |first=John Andrew |author-link=John Andrew Boyle |orig-date=1968 |date=2007 |title=[[The Cambridge History of Iran]] Volume 5: The Saljuq and Mongol Periods |doi=10.1017/CHOL9780521069366 |isbn=978-1-1390-5497-3 |location=Cambridge |publisher=[[Cambridge University Press]]|ref=harv}}
* {{cite book |last=Buniyatov |first=Z. M. |title=A History of the Khorezmian State Under the Anushteginids, 1097-1231 |trans-title=A History of the Khorezmian State under the Anushteginids, 1097-1231 |script-title=ru:Государство Хорезмшахов-Ануштегинидов: 1097-1231 |orig-date=1986 |date=2015 |location=Moscow |publisher=Nauka |isbn=978-9-9433-5721-1 |translator-last1=Mustafayev |translator-first1=Shahin |translator-last2=Welsford |translator-first2=Thomas |author-link=Ziya Bunyadov|ref=harv}}
* {{cite book |last=Favereau |first=Marie |date=2021 |title=The Horde: How the Mongols Changed the World |location=[[Cambridge, Massachusetts|Cambridge]] |publisher=[[Harvard University Press]] |doi=10.2307/j.ctv322v4qv |jstor=j.ctv322v4qv |url=https://www.jstor.org/stable/j.ctv322v4qv |isbn=978-0-6742-5999-7|ref=harv}}
* {{cite book |editor-last1=Fitzhugh |editor-first1=William W. |editor-link1=William W. Fitzhugh |editor-last2=Rossabi |editor-first2=Morris |editor-link2=Morris Rossabi |editor-last3=Honeychurch |editor-first3=William |year=2009 |title=Genghis Khan and the Mongolian Empire |publisher=Mongolian Preservation Foundation |location=Washington |isbn=978-0-2959-8957-0 |url=https://archive.org/details/genghiskhanmongo00medi |url-access=limited|ref=harv}}
* {{cite book |last=Jackson |first=Peter |author-link=Peter Jackson (historiansejarawan) |date=2017 |title=The Mongols and the Islamic World: From Conquest to Conversion |publisher=[[Yale University Press]] |location=[[New Haven, Connecticut|New Haven]] |jstor=j.ctt1n2tvq0 |url=https://www.jstor.org/stable/j.ctt1n2tvq0 |isbn=978-0-3001-2533-7|ref=harv}}
* {{cite book |last=Man |first=John |author-link=John Man (authorpengarang) |date=2004 |title=Genghis Khan: Life, Death and Resurrection |location=London |publisher=[[Bantam Press]] |url-access=registration |url=https://archive.org/details/genghiskhanlifed0000manj |isbn=978-0-3123-1444-6|ref=harv}}
* {{cite book |last=Manz |first=Beatrice Forbes |author-link=Beatrice Forbes Manz |date=2010 |chapter=The rule of the infidels: the Mongols and the Islamic world |title=The New Cambridge History of Islam Volume 3: The Eastern Islamic World, Eleventh to Eighteenth Centuries |series=[[The New Cambridge History of Islam]] |editor-last1=Morgan |editor-first1=David |editor-link1=David O. Morgan |editor-last2=Reid |editor-first2=Anthony |editor-link2=Anthony Reid (academic) |location=Cambridge |publisher=[[Cambridge University Press]] |edition=1st |isbn=978-0-5218-5031-5|ref=harv}}
* {{cite book |last=May |first=Timothy |date=2018 |title=The Mongol Empire |url=https://www.jstor.org/stable/10.3366/j.ctv1kz4g68 |location=Edinburgh |publisher=[[Edinburgh University Press]] |jstor=10.3366/j.ctv1kz4g68 |isbn=978-0-7486-4237-3|ref=harv}}
* {{cite book |last=Morgan |first=David |author-link=David O. Morgan |date=1986 |title=The Mongols |series=The Peoples of Europe |publisher=[[Blackwell Publishing]] |location=[[Oxford]] |isbn=978-0-6311-7563-6 |url-access=registration |url=https://archive.org/details/mongolspeoplesof00davi|ref=harv}}
* {{cite book |last=Mote |first=Frederick W. |author-link=Frederick W. Mote |date=1999 |title=Imperial China, 900-1800 |publisher=[[Harvard University Press]] |location= [[Cambridge, Massachusetts|Cambridge]] |url=https://books.google.com/books?id=SQWW7QgUH4gC |isbn=978-0-6740-1212-7|ref=harv}}
* {{cite book |last=Moule |first=Arthur C. |author-link=Arthur Christopher Moule |year=1957 |title=The Rulers of China, 221 BC-AD 1949 |publisher=[[Routledge]] |location=London |oclc=223359908 |url=https://archive.org/details/the-rulers-of-china |url-access=registration |ref=harv}}
* {{cite book |translator-last=de Rachewiltz |translator-first=Igor |translator-link=Igor de Rachewiltz |date=2015 |title=The Secret History of the Mongols: A Mongolian Epic Chronicle of the Thirteenth Century |url=https://cedar.wwu.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1003&context=cedarbooks |accessdate=22 November 2022 |type=Shorter Version; edited by John C. Street |publisher=[[Western Washington University]] |location=[[Bellingham, Washington|Bellingham]] |ref={{SfnRef|de Rachewiltz 2015}}}}
* {{cite book |last=Ratchnevsky |first=Paul |year=1991 |translator=Thomas Haining |translator-link=Thomas Haining |title=Genghis Khan: His Life and Legacy |publisher=[[Blackwell Publishing]] |location=Oxford |url=https://archive.org/details/genghiskhan00paul/ |url-access=registration |isbn=978-0-6311-6785-3|ref=harv}}
* {{cite book |last=Ratchnevsky |first=Paul |chapter=Sigi Qutuqu (c. 1180–c. 1260)|date=1993 |title=In the Service of the Khan: Eminent Personalities of the Early Mongol-Yüan Period (1200-1300) |publisher=[[Harrassowitz Verlag]] |location=[[Wiesbaden]] |isbn=978-3-4470-3339-8 |editor-last=de Rachewiltz |editor-first=Igor |editor-link=Igor de Rachewiltz |url=https://books.google.com/books?id=kG45gi7E3hsC|ref=harv}}
* {{Encyclopædia Iranica Online |last=Reinert |first=B. |year=2011 |url=https://iranicaonline.org/articles/attar-farid-al-din-poet |title=AṬṬĀR, FARĪD-AL-DĪN |access-date=15 AugustAgustus 2023|ref=harv}}
* {{cite book |last=Sverdrup |first=Carl |date=2017 |title=The Mongol Conquests: The Military Campaigns of Genghis Khan and Sübe'etei |isbn=978-1-9133-3605-9 |publisher=Helion & Company |location=[[Solihull]] |url=https://archive.org/details/Book_1096 |url-access=registration|ref=harv}}
* {{cite book |last=Togan |first=Isenbike |date=2016 |chapter=Otchigin’s Place in the Transformation from Family to Dynasty |title= Central Asia in the Middle Ages: Studies in Honour of Peter B. Golden |series=Turcologica |volume=104 |pages=407–423 |editor-last1=Zimonyi |editor-first1=Istvan |editor-last2=Karatay |editor-first2=Osman |chapter-url=https://www.academia.edu/36081475 |publisher=[[Harrassowitz Verlag]] |location=[[Wiesbaden]] |isbn=978-3-4471-0664-1|ref=harv}}
{{refend}}