Masjid Qiblatain: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(32 revisi perantara oleh 20 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:MQiblat 091109-0115.jpg|jmpl|300px|Masjid Qiblatain di [[Madinah]], dari sisi belakang]]
{{rapikan}}
'''Masjid Qiblatain''' (artinya: masjid dua kiblat) adalah salah satu masjid terkenal di [[Madinah]]. Masjid ini mula-mula dikenal dengan nama masjidMasjid [[Bani Salamah]], karena masjid ini dibangun di atas bekas rumah [[Bani Salamah]]. Letaknya di tepi jalan menuju kampus [[Universitas Islam Madinah|Universitas Madinah]] di dekat Istana Raja ke jurusan Wadi Aqiq atau di atas sebuah bukit kecil di Utarautara Harrah Wabrah, [[Madinah]].
 
== Sejarah ==
Pada permulaan Islam, orang melakukan shalat dengan menghadap kiblat ke arah Baitul Maqdis di Yerussalem/Palestina. Pada tahun ke 2 Hijriyah hari Senin bulan Rajab waktu dhuhur di masjid Salamah ini, tiba-tiba turunlah wahyu surat Al Baqarah ayat 144.
[[Berkas:Masjid al-Qiblatain.jpg|jmpl|300px|Masjid Qiblatain di [[Madinah]]]]
Pada permulaan [[Islam]], orang melakukan salat dengan kiblat ke arah [[Baitul Maqdis]] (nama lain [[Masjidilaqsa|Masjid Al-Aqsa]]) di [[Yerusalem]]/[[Palestina (wilayah)|Palestina]]. Baru belakangan turun wahyu kepada [[Muhammad|Rasulullah SAW]] untuk memindahkan kiblat ke arah [[Masjidil Haram]] di [[Mekkah]].
 
Peristiwa itu terjadi pada tahun ke-2 Hijriyah hari Senin bulan Rajab waktu dhuhur di Masjid Bani Salamah ini. Ketika itu Rasulullah SAW tengah salat dengan menghadap ke arah [[Masjidilaqsa|Masjidil Aqsha]]. Di tengah salat, tiba-tiba turunlah wahyu surat [[Al Baqarah]] ayat 144,<ref name="ghani">Abdul Ghani, M. Ilyas. 2005. ''Sejarah Madinah Munawwarah bergambar''. (Terj.). Al Rasheed Printers, Madinah. Hal. 67.</ref> yang artinya:
Dalam shalat tersebut mula-mula Rasulullah SAW menghadap ke arah masjidil Aqsa tetapi setelah turun ayat tersebut di atas, beliau menghentikan sementara, kemudian meneruskan shalat dengan memindahkan arah kiblat menghadap ke Masjidil Haram.
 
Sungguh:<small>“Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi al KitabAlkitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari AllahnyaTuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan".”</small><ref>Anonim. (Albaqarah:1971. 144)''Al Qur’an dan Terjemahnya''. Departemen Agama RI dan Pemerintah Arab Saudi. Hal. 37</ref>
Adapun wahyu yang diturunkan Allah untuk mengubah arah kiblat tersebut :
Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Allahnya dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan". (Albaqarah: 144).
 
MerujukSetelah turunnya ayat tersebut di atas, berkata seseorang dari Bani Salamah, "Ketahuilah, sesungguhnya kiblat telah diganti," maka mereka berpaling sebagaimana mereka menghadap kiblat, dan kemudian meneruskannya dengan memindahkan arah kiblat menghadap ke [[Masjidil Haram]].<ref>Riwayat Muslim</ref> Merujuk pada peristiwa tersebut, lalu masjid ini dinamakan Masjid Qiblatain, yang artinya masjid berkiblat dua.
 
Masjid Qiblatain telah mengalami beberapa kali pemugaran. Pada 1987 Pemerintah Kerajaan Arab Saudi di bawah [[Raja Fahd]] melakukan perluasan, renovasi dan pembangunan konstruksi baru, tetapi tidak menghilangkan ciri khas masjid tersebut.<ref name="ghani"/> Kini bangunan Masjid Qiblatain memang memiliki dua arah mihrab yang menonjol (arah Makkah dan Palestina) yang umumnya digunakan oleh Imam salat. Setelah direnovasi oleh pemerintah Arab Saudi, dengan hanya memfokuskan satu mihrab yang menghadap Ka’bah di Makkah dan meminimalisir mihrab yang menghadap ke [[Yerusalem]], Palestina.
Menurut sejarah, Masjid Qiblatain ini adalah masjid pertama yang didirikan oleh Rasullulah sewaktu mampir di Quba dalam perjalanan (hijrah) beliau ke Madinah. Masjid Qiblatain, merupakan salah satu tempat ziarah di Madinah bagi jamaah haji maupun umrah dari seluruh dunia.
Ruang mihrab mengadopsi geometri ortogonal kaku dan simetri yang ditekankan dengan menggunakan menara kembar dan kubah kembar. Kubah utama yang Menunjukkan arah kiblat yang benar dan kubah kedua adalah palsu dan dijadikan sebagai pengingat sejarah saja. Ada garis silang kecil yang menunjukkan transisi perpindahan arah. Di bawahnya terdapat replika [[mihrab]] tua yang menyerupai ruang bawah kubah batu di Yerusalem, bernuansa tradisional.<ref>{{cite web |url=http://www.kemenag.go.id/index.php?a=berita&id=284871 |title=Masjid Qiblatain, Saksi Perpindahan Kiblat |date=30 Agustus 2015 |accessdate=26 November 2015 |work=[[Kementerian Agama Republik Indonesia|Depag]]}}</ref> Sebelumnya Sultan Sulaiman telah memugarnya pada tahun 893 H atau 1543 M. Masjid Qiblatain merupakan salah satu tempat ziarah yang biasa dikunjungi jamaah haji dan umrah dari seluruh dunia.
 
== Catatan kaki ==
Masjid Qiblatain mengalami beberapa kali pemugaran di antaranya pada tahun 893 H atau 1543 M oleh Sultan Sulaiman. Pemerintah Kerajaan Arab Saudi sekarang juga mengadakan perluasan dan pembangunan konstruksi baru, namun tidak menghilangkan ciri kas masjid tersebut.
{{reflist}}
 
== Pranala luar ==
{{DEFAULTSORT:Qiblatain, Masjid}}
{{Masjid-stubcommonscat}}
* [http://www.republika.co.id/berita/11791/Melacak_Sejarah_Dua_Kiblat_di_Masjid_Qiblatain Republika OL: ''Melacak Sejarah Dua Kiblat di Masjid Qiblatain'', Senin, 03 November 2008]
* [http://www.eramuslim.com/berita/tanah-suci/keunikan-masjid-qiblatain-tak-pernah-sepi-pengunjung.htm EraMuslim: ''Keunikan Masjid Qiblatain, Tak Pernah Sepi Pengunjung'', Sabtu, 15/11/2008]
 
{{Masjid di Madinah}}
 
{{DEFAULTSORT:Qiblatain, Masjid}}
[[Kategori:Masjid di Arab Saudi]]