Lastri Berry Wijaya: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
OrophinBot (bicara | kontrib) k Bot: Penggantian teks otomatis (-\bdi tahun\b +pada tahun) |
k Bot: Mengganti kategori Wanita Indonesia dengan Perempuan Indonesia |
||
(27 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Orphan|date=Desember 2022}}
{{Infobox person
|name = Lastri Berry Wijaya
|image = Adek berry DSCF1467.jpg
|alt =
|caption =
Baris 14 ⟶ 16:
|occupation = Pewarta foto dan penulis
}}
'''Lastri Berry Wijaya''' (lahir 14 September 1971) atau '''Adek Berry''' adalah seorang [[Wartawan|jurnalis]] dan [[fotografer]] [[profesional]] asal [[Indonesia]]. Adek Berry pernah bekerja sebagai jurnalis untuk Majalah Tiras pada tahun 1997 dan Majalah Tajuk hingga tahun 1999. Sejak tahun 2000, ia bekerja sebagai fotografer sekaligus jurnalis pada [[Agence France-Presse]] sebagai perwakilan [[negara]] Indonesia.<ref name=korankom>Yunus, Saiful Rijal (11 Agustus 2018). "Lastri Berry Wijaya: Perempuan Pewarta Foto di Medan Perang". ''[[Kompas (surat kabar)|Kompas]]''. Hlm.12. [[Jakarta]]: PT Media Kompas Nusantara.</ref> Selain itu, Adek Berry juga tergabung dalam [[organisasi]] Pewarta Foto Indonesia.{{Sfn|Luviana|(2012)|p=132|ps="Terlahir di Bengkulu pada tahun 1971, selepas kuliah di Universitas Jember, Adek kemudian menjadi Jurnalis di Majalah Tiras pada tahun 1997. Inilah cikal bakal ia menjadi seorang fotografer hingga sekarang. Setelah dari Majalah Tiras, Adek sempat bekerja di majalah Tajuk dan kemudian bergabung sebagai fotografer AFP hingga kini. Adek Bery adalah salah satu contoh dari sedikit jurnalis foto di tanah air. Ia saat ini berkarir di Agence France Presse (AFP) untuk perwakilan Indonesia sejak tahun 2000."}} Berry juga telah menerbitkan sebuah [[buku]] berjudul Mata Lensa.<ref name=":0">{{Cite web|url=https://male.co.id/detail/2575/mata-lensa-adek-berry-dan-fragmen-sejarah-digest-0|title=Mata Lensa: Adek Berry dan Fragmen Sejarah|last=male.co.id|website=male.co.id|language=Bahasa|access-date=2020-07-07}}</ref>
== Keluarga ==
Nama asli dari Adek Berry adalah
== Pekerjaan ==
Adek Berry mengawali kariernya sebagai seorang [[wartawan]] di Majalah Tiras. Setelahnya, ia pindah ke tim redaksi [[Majalah Tajuk]] dengan pekerjaan sebagai [[Wartawan|jurnalis]] [[foto]]. Peningkatan karier yang pesat membuatnya terpilih untuk bekerja sebagai jurnalis foto [[Agence France-Presse]] (AFP) di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]. Agence France-Presse adalah kantor resmi pemberitaan [[Prancis|Perancis]] untuk negara [[Indonesia]].<ref name=":0" />
== Liputan Penting ==
Selama bekerja sebagai [[wartawan]], Adek Berry telah meliput berbagai peristiwa [[bencana alam]] di seluruh dunia. Adek Berry pernah meliput peristiwa [[tsunami]] di [[Aceh]] pada tahun 2004 dan [[banjir]] di [[Sindh|Provinsi Sindh]], [[Pakistan]] pada tahun 2010. Ia juga pernah meliput berbagai peristiwa [[gempa bumi]]. Pada tahun 2006, ia meliput gempa bumi di [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]], gempa bumi di [[Kota Tasikmalaya|Tasikmalaya]] dan di [[Kota Padang|Padang]] pada tahun 2009. Selain itu, Adek Berry berhasil meliput [[Letusan gunung|erupsi]] [[Gunung Merapi]] di [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]] pada tahun 2010. Adek Berry juga meliput berbagai [[kecelakaan]] [[Pesawat terbang|pesawat]] seperti kecelakaan pesawat [[Adam Air]] di [[Kota Makassar|Makassar]] pada tahun 2007. Tahun 2012 juga meliput jatuhnya pesawat [[Sukhoi Superjet 100]] buatan [[Rusia|Russia]] di [[Gunung Salak]] yang berada di Kecamatan Cijeruk, [[Kabupaten Bogor]], dan juga kejadian kecelakaan pesawat [[AirAsia]] di [[Kalimantan]] pada tahun 2014.<ref name=":1" />
Adek Berry juga meliput berbagai peristiwa [[sosial]] dan [[politik]] di berbagai [[negara]]. Pada tahun 1999, Adek Berry berhasil meliput peristiwa [[Referendum]] [[Timor Leste]] dan Kerusuhan Ambon. [[Pemilihan presiden]] di [[Timor Leste]] diliput olehnya pada tahun 2007. Tahun 2007 Adek Berry juga meliput proses pencarian [[serpihan]] pesawat [[Adam Air]] yang terbang dari [[Kota Surabaya|Surabaya]] ke [[Kota Manado|Manado]] yang jatuh di desa [[Kabupaten Barru|Barru]] [[Sulawesi Selatan]].<ref name=":2" /> Ia juga berhasil meliput peristiwa [[Hukuman mati|eksekusi]] terpidana mati [[bom Bali]] di [[Kabupaten Lamongan|Lamongan]] pada tahun 2008 dan pada tahun 2009, ia menyaksikan peristiwa pasca pengeboman ''(aftermath)'' di [[JW Marriott Jakarta|JW Marriott]] dan [[Ritz-Carlton Jakarta|Ritz Carlton]] di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]. Peristiwa politik terbesar yang telah diliputnya adalah perang [[Afganistan|Afghanistan]] yang berlangsung sejak tahun 2011 hingga tahun 2012. Selain meliput berita sosial dan politik
Saat Indonesia mengkonfirmasi adanya pasien Covid 19 pada tanggal 2 Maret 2020, Adek Berry aktif meliput berita masa pandemi di beberapa rumah sakit pasien Covid 19 dan juga pemakaman korban Covid 19 di [[Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur|Pondok Ranggon]] Jakarta. Dalam melakukan liputan [[Pandemi COVID-19|Covid 19]] Adek Berry melakukan prosedur liputan dan protokoler kesehatan dengan ketat serta tes [[Antigen]] sebelum mendapatkan [[vaksin]]
Di awal 2021 Adek Berry meliput jatuhnya pesawat Sriwijaya Air, berangkat ke tengah laut dengan kapal nelayan untuk memotret dari dekat. Adek mengabadikan saat penyelam AL dan tim SAR memberi tanda dengan bola mengapung berwarna orange beberapa tempat serpihan pesawat dan memotret langsung begitu serpihan pertama diangkat oleh tim penyelam. Di saat yang hampir bersamaan Adek Berry melaporkan peristiwa yang ia saksikan di tengah laut tersebut kepada redaksi AFP. [https://mediaindonesia.com/humaniora/376180/dvi-polri-terima-56-kantong-jenazah-korban-sriwijaya-air]
== Karya ==
=== Mata Lensa ===
Berry telah menerbitkan sebuah [[buku]] berjudul Mata Lensa.<ref name=":2">{{Cite book|last=Berry|first=Adek|date=2017|url=https://www.goodreads.com/book/show/37006604-mata-lensa|title=Mata Lensa|location=Jakarta|publisher=Transmedia|isbn=9786021036686|pages=366|url-status=live}}</ref> Buku ini berisi [[Foto|foto-foto]] [[Jurnalisme|jurnalistik]] yang menggambarkan kisah perjalanannya yang penuh tantangan dalam menekuni dunia jurnalistik. Buku Mata Lensa diterbitkan oleh [[Trans Media|TransMedia]] dengan tebal 358 [[Halaman (kertas)|halaman]]. Buku ini mengungkapkan berbagai peristiwa penting dalam [[sejarah]] yang terjadi di berbagai [[negara]] dan di [[Indonesia]] sejak tahun 1998. Selain itu, buku ini juga memberikan berbagai [[pengetahuan]] baru yang berkaitan dengan [[Redaksi (acara televisi)|keredaksian]] sebuah [[berita]] yang jarang diketahui oleh [[publik]].<ref name=":0" /> Merawat Intuisi dan memelihara konsistensi menjadi kata Kunci Adek Berry dalam menjalankan profesinya di dunia Fotografi Jurnalistik hal yang disampaikan oleh [[Oscar Motuloh|Oscar motuloh]] pada buku Mata Lensa. Selain itu [[Arbain Rambey]] juga memberi tanggapan bahwa buku Mata Lensa ini tidak sekadar merangkai kisah seorang pelaku foto jurnalistik namun juga menjadi [[pustaka]] unik.
== Referensi ==
Baris 39 ⟶ 46:
* {{cite book|title=Jejak Jurnalis Perempuan: Pemetaan Kondisi Jurnalis Perempuan di Indonesia|last=Luviana|first=|publisher=Alainsi Jurnalis Indonesia|year=2012|isbn=|location=Jakarta Pusat|ref={{sfnref|Luviana|(2012)}}|url-status=live}}
[[Kategori:
[[Kategori:Wartawan]]
|