Sutardji Calzoum Bachri: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Typo Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(32 revisi perantara oleh 18 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox person
| honorific_prefix =
| name = Sutardji Calzoum Bachri
| honorific_suffix =
| image = Sutardji_Calzoum_Bachri.png
| alt =
| caption = Sutardji Calzoum Bachri pada tahun 2022
| birth_name =
| birth_date = {{birth date and age|1941|6|24}}
| birth_place = [[Indragiri Hulu]], [[Riau]], [[Indonesia]]
| death_date =
| death_place =
| death_cause =
| resting_place =
| burial_place =
| nationality =
| other_names =
| education =
| alma_mater =
| occupation = {{hlist|[[Penyair]]|[[penulis]]}}
| years_active = 1966—sekarang
| employer =
| organization =
| known_for =
| notable_works =
| spouse = Mariam Linda
| children = Mila Seraiwangi
| parents =
| relatives =
| family =
| callsign =
| awards =
| website =
| module = {{Infobox penulis
| embed = yes
| pseudonym =
| language =
| period =
| genre = {{hlist|[[Puisi]]|[[sajak]]}}
| subject =
| movement = [[Angkatan 70]]
| awards = Anugerah Seni Dewan Kesenian Jakarta (1977),<br/> [[Penghargaan Penulis Asia Tenggara|The S.E.A. Write Award]] (1979), dll
| portaldisp =
}}
| signature =
| footnotes =
}}
'''Sutardji Calzoum Bachri''' (lahir 24 Juni 1941) adalah seorang [[penyair]] [[Seni kontemporer|kontemporer]] terkemuka [[Indonesia]]. Berkat dedikasinya terhadap perkembangan syair di Indonesia, ia dijuluki sebagai '''Presiden Penyair Indonesia''' dan diberi gelar '''Datuk Seri Pujangga Utama'''. Selain itu, ia merupakan pelopor penyair [[angkatan 70|angkatan 1970-an]].<ref>{{Cite web|title=Artikel "Sutardji Calzoum Bachri" - Ensiklopedia Sastra Indonesia|url=http://ensiklopedia.kemdikbud.go.id/sastra/artikel/Sutardji_Calzoum_Bachri|website=ensiklopedia.kemdikbud.go.id|access-date=23 Desember 2021}}</ref>
Sutardji juga dikenal dengan ungkapan "Kredo Puisi" yang menyatakan bahwa kata-kata harus terbebas dari pengertian dan beban ide. Kredo Puisi memberikan pemahaman pembaca terhadap karya-karya sajak dan sikap kepenyairannya.<ref>{{Cite web|title=Artikel "Kredo Puisi" - Ensiklopedia Sastra Indonesia|url=http://ensiklopedia.kemdikbud.go.id/sastra/artikel/Kredo_Puisi|website=ensiklopedia.kemdikbud.go.id|access-date=23 Desember 2021}}</ref>
== Kehidupan pribadi ==
Sutardji adalah anak dari pasangan Mohammad Bachri dan May Calzoum. Ayahnya berasal dari [[Prembun, Kebumen|Prembun]], [[Jawa Tengah]], sedangkan ibunya berasal dari [[Tambelan, Bintan|Tambelan]], [[Kepulauan Riau]]. Sejak remaja, ayahnya merantau ke Riau dan menetap di sana hingga memperoleh jabatan Ajun Inspektur Polisi, [[Kepolisian Negara Republik Indonesia|Kepolisian Negara]], [[Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia|Kementerian Dalam Negeri]]. Ia merupakan anak kelima dari sebelas bersaudara.
== Karier ==
Setelah lulus [[SMA]], ia melanjutkan studinya ke Fakultas Sosial Politik, jurusan Administrasi Negara, [[Universitas Padjadjaran]], [[Bandung]]. Saat menjadi mahasiswa, ia memulai proses kreatifnya di usia dua puluh lima tahun, yaitu pada tahun 1966. Ia mengirimkan sajak dan esai kepada surat kabar dan mingguan yang terletak di Bandung dan [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]. Pada tahun 1971, kumpulan puisi pertamanya yang berjudul ''O'' dimuat dalam majalah sastra ''[[Horison (majalah)|Horison]]''. Lalu pada tahun 1972, kumpulan puisinya yang berjudul ''Amuk'' dimuat oleh majalah yang sama. Karya ini berhasil mendapatkan Hadiah Puisi [[Dewan Kesenian Jakarta]] pada 1976/1977.<ref>{{Cite web|title=Artikel "O, Amuk, Kapak" - Ensiklopedia Sastra Indonesia|url=http://ensiklopedia.kemdikbud.go.id/sastra/artikel/O_Amuk_Kapak|website=ensiklopedia.kemdikbud.go.id|access-date=2021-12-24}}</ref>
Pada 30 Maret 1973, Sutardji dikenal dengan "Kredo Puisi" yang menyatakan gagasan dan pemikirannya terhadap kata dan bahasa dalam sajak. Dalam Kredo Puisi tersebut, ia berpendapat bahwa kata-kata harus bebas dalam menentukan dirinya karena kata-kata itu sendiri adalah pengertian. Maka dari itu, kata-kata di dalam sajak Sutardji dapat ditulis sungsang, dipotong, atau bahkan dibalik susunannya. Menurutnya, menulis puisi adalah mengembalikan asal mula kata sebagai mantra. Hal ini memperluas pandangan persajakan Indonesia pada masanya. Manifesto itu diterbitkan di ''Horison'' pada Desember 1974.<ref>Dewan Redaksi Ensiklopedi Sastra Indonesia. (2004). Ensiklopedi Sastra Indonesia. Bandung: Titian Ilmu. ISBN 9799012120 hlm. 436</ref>
Pada tahun 1979, ia menerbitkan kumpulan puisi ketiganya yang berjudul ''Kapak''. Ketiga karya kumpulan puisi tersebut digabungkan dan diterbitkan kembali oleh ''[[Sinar Harapan]]'' dengan judul ''O, Amuk, Kapak.'' Selain menulias sajak, ia juga menulis cerita pendek. Salah satunya adalah kumpulan cerpen berjudul ''Hujan Menulis Ayam'' yang diterbitkan oleh ''Indonesia Tera'' pada tahun 2001. Ia pernah bekerja sebagai redaktur di majalah ''Horison'' dan menjadi redaktur senior pada 1966''.'' Selain itu, ia juga bekerja di majalah mingguan ''Fokus.'' Setelah berhenti menjadi redaktur di majalah ''Horison,'' ia menjadi redaktur rubrik budaya "Bentara" di harian ''Kompas'' dan menangani puisi pada tahun 2000 hingga 2002.<ref name=":0">Dewan Redaksi Ensiklopedi Sastra Indonesia. (2004). Ensiklopedi Sastra Indonesia. Bandung: Titian Ilmu. ISBN 9799012120 hlm. 780</ref> Pekerjaannya sebagai redaktur di "Bentara" memberinya kesempatan untuk membuat karya esai. Kumpulan esainya yang berjudul ''Gerak Esai dan Ombak Sajak Anno 2001'' dan ''Hijau Kelon & Puisi 2002'' merupakan dua esai yang menjadi pengantar dalam kumpulan puisi "Bentara".<ref>{{Cite web|last=Badan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan|title=Sutardji Calzoum Bachri|url=https://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/node/222|website=Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan|access-date=23 Desember 2021}}</ref>
Pada musim panas tahun 1974, Sutardji mengikuti ''International Poetry Reading'' di [[Rotterdam]], [[Belanda]]. Kemudian ia mengikuti seminar ''[[Iowa International Writing Program|International Writing Program]]'' di Universitas Iowa, [[Iowa]], [[Amerika Serikat]], sejak Oktober 1974 hingga April 1975.
== Karya ==
* ''O'', kumpulan puisi (Stensilan 1973)
* ''Amuk'', kumpulan puisi (1973—1976)
* ''Kapak'', kumpulan puisi (1976—1979)
* ''O, Amuk, Kapak'', kumpulan puisi (1981)
* ''Hujan Menulis Ayam'', kumpulan cerpen (2001)
* ''Isyarat'', kumpulan esai (2007)
* ''Atau Ngit Cari Agar'', kumpulan puisi (2008)
* ''Kecuali'', kumpulan puisi (2021)
Sejumlah sajaknya telah diterjemahkan [[Harry Aveling]] ke dalam bahasa Inggris dan diterbitkan dalam antologi ''Arjuna in Meditation'' ([[Kolkata]], [[India]], 1976), ''Writing from the World'' ([[Amerika Serikat]]), ''Westerly Review'' ([[Australia]]) dan dalam dua antologi berbahasa Belanda: ''Dichters in Rotterdam'' (Rotterdamse Kunststichting, 1975) dan ''Ik wil nog duizend jaar leven, negen moderne Indonesische dichters'' (1979).
Empat sajaknya yakni "Shang Hai", "Solitude", "Batu", dan "Tanah Air Mata" diterjemahkan ke bahasa Rusia dan dimuat dalam buku ''Mencari Mimpi. Puisi Modern Indonesia dalam Terjemahan Victor Pogadaev'' yang diterbitkan di [[Moskwa|Moskow]] pada tahun 2016.<ref>В поисках мечты. Современная поэзия Индонезии в переводах Виктора Погадаева. М.: Ключ-С, 2016, с. 34-37 ISBN 978--5-906751-78-3</ref>
== Penghargaan ==
* Kumpulan puisi ''Amuk'' (1976) mendapatkan Hadiah Puisi Dewan Kesenian Jakarta (1976/1977)
* [[Penghargaan Penulis Asia Tenggara|The S.E.A. Write Award]] (1979) dari Kerajaan [[Thailand]]
* Anugerah Seni Pemerintah Republik Indonesia (1993)
* Anugerah Sastra Chairil Anwar dari [[Dewan Kesenian Jakarta]] (1998)
* Anugerah Sastra Dewan Kesenian Riau (2000)
* Gelar Sastrawan Perdana oleh Pemerintahan Daerah [[Riau]] (2001)
* Anugerah Sastra [[Majelis Sastra Asia Tenggara]] (2006) di [[Bandar Seri Begawan]], [[Brunei Darussalam|Brunei Daussalam]]
* Anugerah Seni [[Akademi Jakarta]] (2007)
* [[Bintang Budaya Parama Dharma]] (2008) dari [[Susilo Bambang Yudhoyono|Presiden Susilo Bambang Yudhoyono]]
* Bakrie Award (2008)
* Anugerah gelar "Datuk Seri Pujangga Utama" dari [[Lembaga Adat Melayu Riau]] (2018)
== Kajian tentang Sutardji ==
* Popo Iskandar. "Sutardji Calzoum Bachri: Potret Seorang Penyair Muda dan Karyanya". Budaya Jaya. Desember 1973
* Umar Junus. "Misteri dalam Mantra". Budaya Jaya. Januari 1979
* Dami N. Toda. ''Hamba-Hamba Kebudayaan''. 1984.
* A. Teeuw. "Terikat dalam Pembebasan Kata" dalam ''Tergantung Pada Kata''. Pustaka Jaya: 1983 (cetakan kedua)<ref>A. Teeuw. 1983. Tergantung Pada Kata. Pustaka Jaya (cetakan kedua)</ref>
== Referensi ==
{{reflist}}
{{Authority control}}
{{DEFAULTSORT:Bachri, Sutardji Calzoum}}
[[Kategori:Penyair Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh dari Indragiri Hulu]]
[[Kategori:Tokoh Angkatan 66]]
[[Kategori:Tokoh Angkatan 70]]
[[Kategori:Sastrawan Indonesia]]
|