Negara Yahudi dan Demokratis: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 1:
"'''
Banyak pakar dan pengamat politik yang memperdebatkan definisi tersebut, khususnya apakah istilah-istilah tersebut saling bertentangan atau saling melengkapi.<ref>{{Cite web |url=http://israelactionnetwork.org/wp-content/uploads/2013/08/Israel-Jewish-and-Democratic-.pdf |title="In recent years, the idea that there is something inherently contradictory between Israel's identity as both Jewish and democratic has begun to penetrate into mainstream academic and journalistic circles." |access-date=2013-11-19 |archive-url=https://web.archive.org/web/20170331063207/http://israelactionnetwork.org/wp-content/uploads/2013/08/Israel-Jewish-and-Democratic-.pdf |archive-date=2017-03-31 |url-status=dead }}</ref> Menurut penulis dan jurnalis Israel Yossi Klein Halevi, "Israel didasarkan pada dua identitas yang tidak dapat dinegosiasikan. Tanah air semua orang Yahudi, baik mereka warga negara Israel atau bukan , dan negara seluruh warganya, baik atau tidak bukan mereka orang Yahudi."<ref>{{cite news|url=https://www.csmonitor.com/World/Middle-East/2018/0724/Does-new-law-tilt-Israel-away-from-its-democratic-values|title=Does new law tilt Israel away from its democratic values?|author=Joshua Mitnick|newspaper=Christian Science Monitor|date=2018-07-24|access-date=2018-07-28}}</ref>
|