Protestanisme: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
(47 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 105:
[[File:Girolamo-Savonarola----w.jpg|thumb|upright=1.1|[[Girolamo Savonarola]]]]
[[File:Portret van Johan Wessel Gansfort, RP-P-1906-1520.jpg|thumb|upright=1.1|[[Wessel Gansfort]]]]
Salah seorang tokoh terdahulu yang
Pada abad ke-9, teolog [[Gottschalk dari Orbais]] dibidatkan Gereja Katolik. Gottschalk meyakini bahwa keselamatan dari Yesus bersifat terbatas, dan penebusan Yesus hanya diperuntukkan bagi orang-terpilih.<ref>{{cite web|title=Gottschalk Of Orbais {{!}} Roman Catholic theologian {{!}} Britannica|url=https://www.britannica.com/biography/Gottschalk-of-Orbais|access-date=2021-12-13|website=www.britannica.com|language=en|archive-date=21 November 2021|archive-url=https://web.archive.org/web/20211121161752/https://www.britannica.com/biography/Gottschalk-of-Orbais|url-status=live}}</ref> Teologi Gottschalk merintis jalan bagi Reformasi Protestan.<ref>{{cite web|last=caryslmbrown|date=2017-07-18|title=Reformation parallels: the case of Gottschalk of Orbais|url=https://doinghistoryinpublic.org/2017/07/18/reformation-parallels-the-case-of-gottschalk-of-orbais/|access-date=27 Oktober 2021|website=Doing History in Public|language=en|archive-date=28 Oktober 2021|archive-url=https://web.archive.org/web/20211028215011/https://doinghistoryinpublic.org/2017/07/18/reformation-parallels-the-case-of-gottschalk-of-orbais/|url-status=live}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Lockridge|first=Kenneth R.|title=Gottschalk "Fulgentius" of Orbais|url=https://www.academia.edu/11213309|journal=|access-date=13 Desember 2021|archive-date=14 November 2021|archive-url=https://web.archive.org/web/20211114133600/https://www.academia.edu/11213309|url-status=live}}</ref> [[Ratramnus]] juga membela teologi Gottschalk dan menyangkal kehadiran nyata Kristus di dalam Ekaristi. Kemudian hari, karya tulisnya turut memengaruhi Reformasi protestan.<ref>{{cite web|title=Ratramnus {{!}} Benedictine theologian {{!}} Britannica|url=https://www.britannica.com/biography/Ratramnus|access-date=14 Desember 2021|website=www.britannica.com|language=en|archive-date=21 November 2021|archive-url=https://web.archive.org/web/20211121090330/https://www.britannica.com/biography/Ratramnus|url-status=live}}</ref> [[Klaudius dari Turin]] pada abad ke-9 pun sudah menganut gagasan-gagasan khas Protestan, misalnya ''[[sola fide]]'' dan penolakan terhadap supremasi Petrus.<ref>{{Cite book|last=Milner|first=Joseph|title=The History of the Church of Christ Volume 3|quote=Ulasan surat Paulus kepada jemaat di Galatia adalah satu-satunya karya tulis Klaudius yang dicetak. Di dalamnya ia berulang kali menegaskan kesetaraan semua rasul dengan Santo Petrus. Ia pun memang senantiasa berpandangan bahwa Yesus Kristuslah satu-satunya Kepala Gereja yang sesungguhnya. Tanpa kenal ampun ia mencerca doktrin pahala amal perbuatan manusia, maupun pemuliaan tradisi sampai ke taraf yang sama tinggi dengan firman ilahi. Ia menegaskan bahwa kita diselamatkan oleh iman semata-mata, gereja tidak mustahil keliru, menyingkap kesia-siaan berdoa bagi orang mati, dan betapa berdosanya amalan-amalan penyembahan berhala yang didukung Takhta Roma pada masa itu. Pandangan-pandangan tersebut terungkap di dalam ulasannya tentang surat Paulus kepada jemaat di Galatia.}}</ref>
Baris 190:
[[Gerakan Kebangunan Rohani Kedua|Kebangunan Dahsyat Kedua]] bermula sekitar tahun 1790. Pergerakan ini mengalami perkembangan pesat pada tahun 1800. Selepas tahun 1820, terjadi peningkatan pesat dalam jumlah keanggotaan jemaat-jemaat [[gereja Baptis|Baptis]] dan [[gereja Metodis|Metodis]], yakni mazhab-mazhab para pendeta yang memimpin pergerakan tersebut. Pada akhir dasawarsa 1840-an, Kebangunan Dahsyat Kedua sudah melewati puncaknya dan mulai mengendur. Pergerakan ini telah disifatkan sebagai suatu reaksi terhadap skeptisisme, [[deisme]], dan [[rasionalisme]], kendati tidak sepenuhnya dapat dipahami mengapa paham-paham tersebut kian terasa merajalela pada masa itu sampai-sampai memicu kebangunan rohani.<ref>[[Nancy Cott]], "Young Women in the Great Awakening in New England," Feminist Studies 3, no. 1/2 (Autumn 1975): 15.</ref> Kebangunan Dahsyat Kedua menambahkan jutaan anggota baru ke dalam denominasi-denominasi [[evangelikal|injili]] yang ada, bahkan melahirkan denominasi-denominasi baru.
[[Kebangunan Dahsyat Ketiga]] mengacu kepada jangka waktu hipotetis yang ditandai oleh aktivisme agamawi di dalam [[sejarah Amerika]] dan merentang dari akhir dasawarsa 1850-an sampai awal abad ke-20.<ref>William G. McLoughlin, ''Revivals Awakenings and Reform'' (1980)</ref> Kebangunan Dahsyat Ketiga memengaruhi denominasi-denominasi Protestan [[pietisme|pietis]] dan mengandung unsur aktivisme sosial yang kuat.<ref>[[Mark A. Noll]], ''A History of Christianity in the United States and Canada'' (1992) hlmn. 286–310</ref> Pergerakan ini menimba kekuatan dari keyakinan [[
[[Kebangunan Dahsyat Keempat]] adalah kebangunan rohani Kristen yang menurut beberapa sarjana (yang paling terkenal adalah [[Robert Fogel]]) berlangsung di Amerika Serikat pada akhir dasawarsa 1960-an dan awal dasawarsa 1970-an, sementara menurut sarjana-sarjana lain terjadi pada kurun waktu seusai [[Perang Dunia II]]. peristilahannya kontroversial. Oleh karena itu gagasan tentang Kebangunan Dahsyat Keempat itu sendiri tidak berterima-umum.<ref>Robert William Fogel (2000), ''The Fourth Great Awakening & the Future of Egalitarianism''; lih. tinjauan Randall Balmer, ''Journal of Interdisciplinary History'' 2002 33(2): 322–325</ref>
Baris 298:
=== Baptis ===
{{Main|gereja Baptis|l1=Baptis}}
[[gereja Baptis|Umat Baptis]] berpegang kepada doktrin bahwa hanya orang-percaya yang mengakukan keimanannyalah yang boleh dibaptis ([[baptis dewasa|pembaptisan orang-percaya]], bertolak belakang dengan [[baptis bayi|pembaptisan kanak-kanak]]), dan harus pembaptisan dilaksanakan dengan cara [[baptis selam|menyelamkan]] sekujur tubuh calon baptis ke dalam air (bertolak belakang dengan cara [[baptis tuang|menuangkan]] atau [[baptis percik|merecikkan]] air ke atas kepala calon baptis). [[Dogma|Akidah]]-akidah lain yang dianut gereja-gereja mencakup [[kompetensi jiwa]] (kebebasan jiwa), [[keselamatan (agama)|keselamatan]] melalui [[Sola fide|iman semata-mata]], [[Sola scriptura|Alkitab sajalah]] yang merupakan [[kaidah iman]] dan amalan, serta keswatantraan [[Kongregasionalisme|jemaat]] lokal. Umat Baptis mengakui dua jabatan pelayanan jemaat, yaitu jabatan [[pastor|gembala jemaat]] dan jabatan [[diaken]]. Pada umumnya gereja-gereja Baptis dianggap sebagai gereja-gereja Protestan, kendati sebagian umat Baptis menepis anggapan tersebut.<ref name="Baptist Origins">Buescher, John. "[http://teachinghistory.org/history-content/ask-a-historian/22329 Asal-Usul Baptis] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150920071007/http://www.teachinghistory.org/history-content/ask-a-historian/22329 |date=20 September 2015 }}." [http://www.teachinghistory.org/ Sejarah Pengajaran] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20180926205612/https://teachinghistory.org/history-content/ask-a-historian/24484 |date=26 September 2018 }}. Temu balik tanggal 23 September 2011.</ref>
Sedari awal kemunculannya, golongan-golongan umat Kristen yang dewasa ini menyebut dirinya "kaum Baptis" sangat berbeda satu sama lain, baik dalam akidah, cara beribadat, sikap terhadap umat Kristen dari golongan lain, maupun dalam pemahaman tentang unsur yang penting di dalam pembinaan orang Kristen menjadi murid Kristus.<ref name="Shurden turning">{{cite web |last=Shurden |first=Walter |title=Turning Points in Baptist History |publisher=The Center for Baptist Studies, Mercer University |location=Macon, GA |year=2001 |access-date=16 Januari 2010 |url=http://www.centerforbaptiststudies.org/pamphlets/style/turningpoints.htm |archive-date=10 Juli 2010 |archive-url=https://web.archive.org/web/20100710040901/http://www.centerforbaptiststudies.org/pamphlets/style/turningpoints.htm |url-status=live }}</ref>
Baris 333:
[[Gereja Lutheran|Mazhab Lutheran]] erat kaitannya dengan [[teologi Martin Luther]], rahib sekaligus imam, tokoh pembaharu [[eklesiologi|gerejawi]], dan teolog [[bangsa Jerman|berkebangsaan Jerman]].
Mazhab Lutheran mengajarkan doktrin pembenaran "oleh [[Sola gratia|kasih karunia semata-mata]] melalui [[Sola fide|iman semata-mata]] berdasarkan [[Sola scriptura|Kitab Suci semata-mata]]", serta doktrin bahwa Kitab Suci adalah kewibawaan tertinggi dalam segala perkara iman, dengan menolak maklumat para waligereja Katolik di dalam [[Konsili Trento]] bahwa kewibawaan tersebut berasal dari Kitab Suci maupun [[Tradisi Suci]].<ref>''Canons and Decrees of the Council of Trent'', Fourth Session, Decree on Sacred Scripture (Denzinger 783 [1501]; Schaff 2:79–81). Untuk sejarah pembahasan berbagai tafsir maklumat Konsili Trento tersebut, lih. Selby, Matthew L., ''The Relationship Between Scripture and Tradition according to the Council of Trent'', tesis Magister yang tidak diterbitkan, Universitas St Thomas, Juli 2013.</ref> Selain itu, golongan Lutheran mengamini ajaran-ajaran keempat [[konsili oikumenis|Konsili Oikumene]] yang terdahulu.<ref name="Olson1999">{{cite book|last=Olson|first=Roger E.|title=The Story of Christian Theology: Twenty Centuries of Tradition & Reform|date=1999|publisher=InterVarsity Press|isbn=9780830815050|page=[https://archive.org/details/storyofchristian00olso/page/158 158]|quote=Denominasi-denominasi Protestan magisterial seperti Lutheran, Kalvinis, dan Anglikan (Gereja Inggris, Gereja Episkopal) arus utama hanya menerima empat konsili yang pertama sebagai konsili yang berwibawa istimewa, tetapi konsili-konsili tersebut pun tetap dianggap lebih rendah daripada Kitab Suci.|url=https://archive.org/details/storyofchristian00olso/page/158}}</ref><ref name="Kelly2009">{{cite book|last=Kelly|first=Joseph Francis|title=The Ecumenical Councils of the Catholic Church: A History|url=https://archive.org/details/ecumenicalcounci0000kell|year=2009|publisher=Liturgical Press|isbn=9780814653760|page=[https://archive.org/details/ecumenicalcounci0000kell/page/64 64]|quote=Gereja Inggris dan kebanyakan gereja Lutheran menerima keempat konsili yang pertama sebagai konsili yang oikumene; gereja-gereja Ortodoks menerima tujuh konsili yang pertama.}}</ref>
Tidak seperti golongan Kalvinis, golongan Lutheran masih mempertahankan banyak amalan [[liturgi Kristen|liturgis]] dan ajaran [[Sakramen#Ajaran Lutheran|sakramen]] dari Gereja Prareformasi dengan pengutamaan terhadap [[persatuan sakramental|Ekaristi]], atau Perjamuan Kudus. Teologi Lutheran berbeda dari teologi Kalvinis dalam kajian [[Kristologi Lutheran skolastis|Kristologi]], tujuan [[Hukum dan Injil#Perbedaan Lutheran dan Kalvinis|Hukum Allah]], [[anugerah yang tidak dapat ditolak#Lutheran|Rahmat Allah]], konsep [[Ketekunan orang-orang kudus#Pandangan Lutheran|ketekunan orang-orang kudus]], dan [[Predestinasi#Lutheranisme|predestinasi]].
Baris 399:
=== Pergerakan Injili ===
{{Main|Evangelikalism|l1=Pergerakan Injili}}
Pergerakan Injili, atau Protestanisme Injili,{{efn|Terutama di Amerika Serikat, tempat jemaat-jemaat Protestan biasanya digolongkan ke dalam salah satu dari dua kategori ini, [[Protestan arus utama|Arus Utama]] atau Injili.}} adalah pergerakan lintas-denominasi di tingkat dunia yang mempertahankan inti sari [[Kabar Baik|injil]] yang terkandung di dalam doktrin keselamatan [[Rahmat dalam Kekristenan|oleh kasih karunia]] melalui [[Iman dalam Kekristenan|iman]] akan [[Keselamatan dalam Kekristenan|karya penebusan-dosa]] [[Yesus Kristus]].<ref name=Oxf>{{cite book|title=The Concise Oxford Dictionary | year=1978| publisher=Oxford University Press}}</ref><ref>{{Citation | url=http://www.operationworld.org/glossary | title=Operation World | access-date=4 Juni 2015 | archive-date=18 Januari 2020 | archive-url=https://web.archive.org/web/20200118153156/http://operationworld.org/glossary | url-status=live }}</ref>
Umat Kristen Injili adalah [[umat Kristen]] yang yakin akan pentingnya pertobatan atau
<gallery>
File:Wilberforce john rising.jpg|[[William Wilberforce]],
File:Bundesarchiv Bild 194-0798-29, Düsseldorf, Veranstaltung mit Billy Graham.jpg|[[Billy Graham]],
File:Église Nouvelle Vie culte.jpg|
File:Hämeenlinnan Vapaaseurakunta.jpg|
</gallery>
=== Pergerakan Karismatik ===
{{Main|Gerakan Karismatik|l1=Pergerakan Karismatik}}
[[File:Hillsong Church Konstanz 2018.jpg|thumb|upright=1.1|
Pergerakan Karismatik adalah tren internasional di kalangan jemaat-jemaat Kristen arus utama untuk mengadopsi akidah-akidah dan amalan-amalan yang serupa dengan yang diimani dan diamalkan umat Kristen [[Pentakostalisme|Pentakosta]]. Unsur hakiki pergerakan ini adalah pemanfaatan karunia-[[karunia Roh Kudus]]. Di kalangan umat Protestan, pergerakan ini bermula sekitar tahun 1960.
Larry Christenson,
=== Gereja-gereja Neokarismatik ===
{{Main|gerakan Neokarismatik|l1=Gereja-gereja Neokarismatik}}
Golongan Neokarismatik mengimani dan menitikberatkan keberadaan [[karunia-karunia Roh Kudus]] pasca-Alkitabiah, antara lain [[glossolalia|karunia kemampuan berbahasa roh]], karunia kemampuan menyembuhkan sakit-penyakit, dan karunia kemampuan bernubuat. Golongan Neokarismatik mengamalkan penumpangan tangan dan mendambakan "kepenuhan" [[Roh Kudus]]. Meskipun demikian, pengalaman khusus [[baptisan Roh Kudus]] dapat saja tidak dijadikan prasyarat bagi seseorang untuk mengalami karunia-karunia semacam itu. Tidak ada format tunggal, struktur tata kelola, maupun gaya kebaktian yang dapat dianggap sebagai ciri khas yang melekat pada semua gereja maupun kebaktian Neokarismatik.
== Sempalan-sempalan Protestan ==
Baris 447:
[[Pietisme]] adalah pergerakan yang berpengaruh di dalam tubuh [[gereja Lutheran|mazhab Lutheran]]. Pergerakan ini memadukan asas-asas mazhab Lutheran abad ke-17 dengan penitikberatan mazhab [[Calvinisme|Gereformir]] terhadap ketakwaan perseorangan dan peri kehidupan [[Kekristenan|Kristen]] yang bersungguh-sungguh.<ref>Di beberapa tempat, misalnya di beberapa daerah di Inggris dan Amerika, tempat Pietisme sering kali hidup berdampingan dengan Gereja Katolik, umat Katolik juga secara alamiah dipengaruhi Pietisme, sehingga tumbuh suatu tradisi nyanyi bersama lagu puji-pujian oleh seluruh jemaat, termasuk di kalangan umat Pietis yang berpindah menjadi warga Gereja Katolik dengan memboyong serta kecenderungan-kecenderungan pietis mereka, misalnya [[Frederick William Faber]].</ref>
Meskipun Pietisme juga mementingkan perilaku perorangan seperti gerakan [[Puritan]], dan meskipun kadang-kadang orang merancukan kedua gerakan ini, tetap ada beberapa perbedaan penting yang membedakan Pietisme dari Puritanisme, terutama perbedaan konsep peranan agama di dalam pemerintahan.<ref>Kaum Puritan Kalvinis yakin bahwa pemerintah ditetapkan oleh Allah untuk memasyarakatkan perilaku Kristen ke di muka bumi, sementara kaum Pietis memandang pemerintah sebagai bagian dari dunia, dan umat beriman dipanggil untuk hidup bersetia secara sukarela tanpa perlu dorongan dari pemerintah.</ref>
<gallery>
Baris 456:
File:Der breite und der schmale Weg 2008.jpg|''Jalan Luas dan Jalan Sempit'', lukisan Pietis Jerman dari tahun 1866
</gallery>
=== Puritanisme, kaum pengingkar, dan kaum nonkonformis di Inggris ===
{{Main|Puritan{{!}}Kaum Puritan|Pengingkar Inggris{{!}}Kaum Pengingkar|Independen (agama){{!}}Kaum Independen|Nonkonformis (Protestan){{!}}Kaum Nonkonformis|Presbiterianisme Inggris{{!}}Presbiterianisme di Inggris|Separatisme gerejawi|Denominasi-denominasi di Inggris pada abad ke-17}}
[[Puritan|Kaum Puritan]] adalah segolongan umat Protestan di Inggris pada [[Christianity in the 16th century|abad ke-16]] dan [[Christianity in the 17th century|ke-17]] yang berusaha memurnikan [[gereja Inggris]] dari unsur-unsur yang mereka anggap sebagai amalan-amalan Katolik, dengan bersikukuh bahwa gereja Inggris belum sepenuhnya diperbaharui. Puritanism dalam arti yang demikian dicetuskan oleh beberapa orang rohaniwan Inggris yang [[Pengasingan Marian|pulang dari pembuangan]] sesudah [[Elizabeth I dari Inggris|Ratu Elizabeth I]] naik takhta pada tahun 1558, sebagai suatu gerakan aktivis di dalam tubuh [[gereja Inggris]].
Kaum Puritan tidak diberi kesempatan untuk menciptakan perubahan di dalam tubuh gereja Inggris, malah ruang gerak mereka di Inggris dipersempit melalui undang-undang yang mengendalikan kehidupan beragama masyarakat. Meskipun demikian, keyakinan-keyakinan mereka terbawa bersama jemaat-jemaat Puritan yang berhijrah ke Negeri Belanda (dan kemudian hari juga ke New England), serta rohaniwan injili yang berhijrah ke Irlandia (dan kemudian hari juga ke Wales), dan tersebar ke tengah masyarakat awam maupun beberapa bagian dari sistem pendidikan, khususnya sekolah-sekolah tinggi tertentu di lingkungan [[Universitas Cambridge]]. Khotbah Protestan pertama kali dilantangkan di Inggris dari mimbar Gereja Santo Edwardus di Cambridge. Mimbar bersejarah itu masih lestari sampai sekarang.<ref>{{cite web|title=Latimer's Pulpit|url=https://www.50treasures.divinity.cam.ac.uk/treasure/latimers-pulpit/|access-date=30 Desember 2020|website=Faculty of Divinity 50 Treasures|archive-date=5 Februari 2021|archive-url=https://web.archive.org/web/20210205203447/https://www.50treasures.divinity.cam.ac.uk/treasure/latimers-pulpit/|url-status=live}}</ref><ref>{{cite web|date=2020-06-25|title=Despite Cambridge's Protestant history, Catholic students are at home here|url=https://catholicherald.co.uk/despite-cambridges-protestant-history-catholic-students-are-at-home-here/|access-date=21 September 2020|website=Catholic Herald|language=en-GB|archive-date=27 September 2020|archive-url=https://web.archive.org/web/20200927001656/https://catholicherald.co.uk/despite-cambridges-protestant-history-catholic-students-are-at-home-here/|url-status=live}}</ref> Kaum Puritan memiliki pandangan sendiri mengenai pakaian rohaniwan dan menentang tatanan [[episkopal|keuskupan]], sehingga ditolak para uskup Inggris, terutama sesudah terbitnya keputusan di akhir [[Sinode Dordrecht]] pada tahun 1619. Sebagian besar kaum Puritan mengadopsi paham [[Sabatarianisme Puritan|Sabatarianisme]] pada abad ke-17, dan dipengaruhi paham [[milenialisme]].
Mereka membentuk, dan diidentikkan dengan, berbagai kelompok keagamaan yang menganjurkan peningkatan kemurnian [[sembahyang|peribadatan]] dan [[doktrin]], maupun [[pietisme|ketakwaan]] perorangan dan kelompok. Kaum Puritan mengadopsi [[teologi Kalvinis]], tetapi memperhatikan pula kritik-kritik radikal yang dilontarkan Zwingli di Zurich dan Kalvin di Jenewa. Di bidang tatanan gerejawi, sebagian pihak menghendaki pemisahan dari semua umat Kristen lain, demi mwwujudkan gereja-gereja terhimpun yang bersifat otonom. Golongan berkecenderungan separatis dan [[independen (agama)|independen]] di dalam tubuh kaum Puritan ini tampil mengemuka pada dasawarsa 1640-an. Meskipun dipicu oleh perebutan kuasa politik antara [[Raja Inggris]] dan [[Majelis Rakyat Jelata]], [[Perang Saudara Inggris]] (yang merembet ke [[Peperangan Tiga Kerajaan|perang-perang Tiga Negara]]) memecah-belah Inggris menurut agama, manakala golongan [[Episkopalianisme|Episkopal]] di dalam tubuh Gereja Inggris berpihak kepada Raja, sementara golongan Presbiterian dan golongan Independen mendukung ''Parlemen'' (sesudah Royalis kalah, [[Majelis Bangsawan]] maupun pemerintahan raja disingkirkan dari struktur politik negara Inggris dalam rangka menciptakan pemerintah [[Persemakmuran Inggris|Persemakmuran]]). Golongan pendukung [[tatanan Presbiteran]] di dalam [[Sidang Westminster]] tidak berhasil mengasaskan suatu gereja nasional Inggris, dan [[Angkatan Perang Gagrak Baru]] bentukan Parlemen, yang rata-rata berasal dari golongan Independen, di bawah pimpinan [[Oliver Cromwell]] pertama-tama menyapu bersih Parlemen, kemudian meniadakan Parlemen dan membentuk pemerintahan [[Masa Protektorat|Protektorat]].
[[Jajahan-jajahan Inggris di seberang lautan dalam perang-perang Tiga Negara|Dalam perang ini, koloni-koloni Inggris di seberang Samudra Atlantik]] mengikuti berbagai jalur tergantung demografi internal masing-masing. Di koloni-koloni yang lebih tua, yang mencakup [[Virginia]] (tahun 1607) dan pecahannya, [[Bermuda]] (tahun 1612), maupub [[Barbados]] dan [[Antigua]] di Hindia Barat (secara kolektif dijadikan target [[Undang-Undang untuk Melarang Perdagangan dengan Barbados, Virginia, Bermuda, dan Antego]] pada tahun 1650), golongan Episkopal tetap menjadi faksi gereja yang dominan, dan koloni-koloni tersebut tetap berpihak kepada kubu Royalis sampai ditaklukkan atau dipaksa untuk menerima tatanan politik yang baru. Di Bermuda, di dengan kendali [[Pemerintah Bermuda|pemerintah]] dan ''angkatan bersenjata'' setempat (sembilan kompi infantri Milisi ditambah [[artileri pantai]]), kaum Royalis memaksa golongan pengusung kebebasan beragama yang didudukung Parlemen untuk meninggalkan tempat tinggalnya dan menjadi petualang-[[petualang Eleuthera]] yang mendiami [[Bahama|Kepulauan Bahama]].<ref>{{cite book |last=LANGFORD OLIVER |first=VERE |date=1912 |title=Pym Letters. CARIBBEANA: BEING Miscellaneous papers RELATING TO THE History. Genealogy, Topography, and Antiquities OF THE BRITISH WEST INDIES. JILID II. |location=London |publisher=MITCHELL HUGHES AND CLARKE, 140 WARDOUR STREET, W |page=14 |quote=Pemerintah pun berganti. Dalam tempo dua puluh hari sesudah kedatangannya, Gubernur menggelar sidang majelis rendah Bermuda dengan dalih hendak memperbaiki sejumlah ketidakberesan. Semua pendeta di pulau itu, yakni Mr. White, Mr. Goldinge, dan Mr. Copeland, adalah tokoh Independen, dan sudah membentuk sebuah Gereja Kongregasional. Sebagian besar anggota dewan adalah anggota atau bersimpati kepada gereja tersebut. Kaum borjuis di dalam [[Dewan Majelis Bermuda|dewan tersebut]] dipilih dari golongan yang diketahui memusuhi aliran itu, dan mereka tidak membuka jalan bagi seorangpun Kepala Bundar (yakni sebutan yang dilekatkan kepada mereka) untuk terpilih menjadi anggota.}}</ref><ref>{{cite book |last=Lefroy, CB, FRS, Royal Artillery |first=Major-General Sir John Henry |date=1981 |title=Memorials of the Discovery and Early Settlement of the Bermudas or Somers Islands 1515-1685, Jilid I |location=Bermuda |publisher=The Bermuda Historical Society and The Bermuda National Trust (edisi pertama sudah terbit tahun1877, didanai Pemerintah Bermuda), dicetak di Kanada oleh University of Toronto Press}}</ref><ref>{{cite web |url=http://www.eleuthera-map.com/eleuthera-island.htm |title=Eleuthera Island: History Notes |work=eleuthera-map.com |access-date= 17 Oktober 2021 |archive-date=1 Januari 2017 |archive-url=https://web.archive.org/web/20170101125402/http://www.eleuthera-map.com/eleuthera-island.htm |url-status=live }}</ref><!--
Episcopalian was re-established following the [[Stuart Restoration#Church of England settlement|Restoration]]. A century later, non-conforming Protestants, along with the Protestant refugees from continental Europe, were to be among the primary instigators of the [[American War of Independence|war of secession]] that led to the founding of the United States of America. -->
<gallery>
File:John.Cotton.cropped.jpg|[[John Cotton (pendeta)|John Cotton]], tokoh yang menyulut [[kontroversi Antinomian]] dengan mengajarkan [[teologi kasih karunia cuma-cuma]]
File:Landing-Bacon.PNG|[[Pilgrims (koloni Plymouth)|Para leluhur peziarah]] menjejakkan kakinya di [[Plymouth Rock]] di [[Plymouth, Massachusetts]], pada tahun 1620
File:OldShipEntrance.jpg|[[Old Ship Church]] yang dibangun pada tahun 1681 di [[Hingham, Massachusetts]], adalah gedung tertua yang terus-menerus digunakan sebagai tempat ibadat di Amerika Serikat.<ref>{{Cite news|last = Butterfield|first = Fox|title = The Perfect New England Town|url = https://www.nytimes.com/1989/05/14/travel/the-perfect-new-england-village.html?sec=&spon=|newspaper = [[The New York Times]]|date = 14 May 1989|access-date = 30 Mei 2010|archive-date = 18 November 2018|archive-url = https://web.archive.org/web/20181118230017/https://www.nytimes.com/1989/05/14/travel/the-perfect-new-england-village.html?sec=&spon=|url-status = live}}</ref>
</gallery>
=== Neo-ortodoksi dan paleo-ortodoksi ===
{{Main|Neo-Ortodoksi|l1=Neo-ortodoksi|Paleo-ortodoksi}}
[[File:Bundesarchiv Bild 194-1283-23A, Wuppertal, Evangelische Gesellschaft, Jahrestagung.jpg|upright=1|thumb|[[Karl Barth]], tokoh yang digadang-gadang sebagai teolog Protestan terbesar abad ke-20<ref name = "McGrath2011">{{cite book| first= Alister E| last= McGrath| title= Christian Theology: An Introduction| url= https://books.google.com/books?id=bus5TyjTfxYC&pg=PA76| year= 2011| publisher= John Wiley & Sons| isbn= 978-1-4443-9770-3| page= 76| access-date= 27 Juni 2015| archive-date= 6 September 2015| archive-url= https://web.archive.org/web/20150906041426/https://books.google.com/books?id=bus5TyjTfxYC&pg=PA76| url-status= live}}</ref><ref name = "BrownCollinson2012">{{cite book | first1 = Stuart | last1 = Brown | first2 = Diane | last2 = Collinson | first3 = Robert | last3 = Wilkinson | title = Biographical Dictionary of Twentieth-Century Philosophers | url = https://books.google.com/books?id=Hz8OAAAAQAAJ&pg=PA52 | year = 2012 | publisher = Taylor & Francis | isbn = 978-0-415-06043-1 | page = 52 | access-date = 27 Juni 2015 | archive-date = 6 September 2015 | archive-url = https://web.archive.org/web/20150906044607/https://books.google.com/books?id=Hz8OAAAAQAAJ&pg=PA52 | url-status = live }}</ref>]]
Selaku penolakan non-fundamentalis terhadap Kekristenan liberal seturut [[eksistensialisme Kristen]] cetusan [[Søren Kierkegaard]], yang mencerca gereja-gereja negara [[Kaum Hegelian Kanan#Teolog-Teolog Hegelian|Hegelian]] pada zamannya sebagai "ortodoksi mati", neo-ortodoksi lebih sering dinisbatkan kepada [[Karl Barth]], [[Jürgen Moltmann]], dan [[Dietrich Bonhoeffer]]. Neo-ortodoksi berusaha melawan kecenderungan teologi liberal untuk menciptakan akomodasi-akomodasi teologis bagi perspektif-perspektif ilmiah modern. Neo-ortodoksi kadang-kadang disebut "teologi krisis", dengan makna kata krisis menurut pemahaman eksistensialis, dan kadang-kadang pula disebut ''neo-injili'', dengan memaknai kata "injili" sebagai umat Protestan Eropa Daratan alih-alih sebagai aliran injili Amerika. "Injili" mulanya adalah sebutan yang yang suka dipakai golongan Lutheran dan golongan Kalvinis untuk melabeli diri mereka, tetapi kemudian hari tergeser oleh sebutan-sebutan dari sebagian pihak Katolik yang lazimnya me[[Pelabelan#Pelambelan dalam argumentasi|label]]i suatu bidat dengan nama pencetusnya.
[[Paleo-ortodoksi]] adalah pergerakan yang mirip dalam beberapa hal dengan neo-injili, tetapi menitikberatkan konsensus Kristen purba dari Geraja tak terbagi yang wujud pada sahasrawarsa pertama tarikh Masehi, teristimewa syahadat-syahadat dan keputusan konsili-konsili Gereja, sebagai sarana yang tepat untuk memahami Kitab Suci. Pergerakan ini bersifat lintas-denominasi. Salah seorang teolog terkemuka di dalam kelompok ini adalah [[Thomas Oden]], dari mazhab Methodist.
=== Fundamentalisme Kristen ===
{{Main|Fundamentalisme Kristen}}
Sebagai reaksi terhadap iktirad Alkitab liberal, [[fundamentalisme]] muncul pada abad ke-20, khususnya di Amerika Serikat, di antara denominasi-denominasi yang paling terdampak gerakan Injili.
Teologi fundametalis cenderung menitikberatkan [[ketidakbersalahan Alkitab|ketanpasalahan Alkitab]] dan [[literalisme biblis|literalisme Alkitab]].
Menjelang akhir abad ke-20, sebagian pihak sudah cenderung mencampuradukkan gerakan injili dengan fundamentalisme. Meskipun demikian, label-label tersebut mewakili perbedaan-perbedaan pendekatan yang sangat kentara yang dengan tekun dilanggengkan oleh masing-masing golongan tersebut, kendati lantaran ukurannya yang jauh lebih kecil, fundamentalisme kerap hanya digolongkan sebagai cabang ultra-konservatif dari gerakan injili.
=== Modernisme dan liberalisme ===
{{Main|Kekristenan Liberal|l1=Kristen Liberal}}
Alih-alih merupakan aliran-aliran teologi yang kaku dan sudah terbakukan, Modernisme dan liberalisme lebih merupakan kecenderungan sebagian penulis dan pengajar untuk mengintegrasikan fikrah Kristen ke dalam semangat [[Abad Pencerahan]]. Pemahaman-pemahaman baru akan sejarah dan ilmu-ilmu pengetahuan alam pada masa itu secara langsung menggiring kepada pendekatan-pendekatan teologi yang baru. Penentangannya terhadap ajaran fundamentalis menyulut debat-debat keagamaan, misalnya [[kontroversi Fundamentalis–Modernis]] di dalam tubuh [[Gereja Presbiterian di Amerika Serikat]] pada dasawarsa 1920-an.
== Budaya Protestan ==
Baris 489 ⟶ 525:
Protestanisme juga penting pengaruhnya terhadap ilmu pengetahuan. Menurut [[Tesis Merton]], ada [[korelasi]] positif antara kebangkitan [[Puritan]]isme Inggris serta [[Pietisme]] Jerman di satu pihak dan [[percobaan|eksperimen ilmiah]] di lain pihak.<ref name=sztompka2003>Sztompka, 2003</ref> Tesis Merton terdiri atas dua bagian terpisah. Bagian pertama mencuatkan teori bahwa ilmu pengetahuan berubah lantaran adanya akumulasi pengamatan dan meningkatnya teknik dan [[metodologi]] eksperimen. Bagian kedua mengedepankan argumen bahwa popularitas ilmu pengetahuan dan [[demografi]] agamawi [[Royal Society|Perhimpunan Kerajaan di London bagi Peningkatan Pengetahuan Alam]] di Inggris pada abad ke-17 (sebagian besar ilmuwan Inggris pada masa itu berasal dari kaum Puritan atau golongan-golongan Protestan lainnya) dapat dijelaskan oleh suatu [[korelasi]] antara Protestanisme dengan nilai-nilai ilmiah.<ref name=gregory1998>Gregory, 1998</ref> Merton berfokus pada Puritanisme Inggris dan Pietisme Jerman sebagai faktor-faktor yang sudah bertanggung jawab atau perkembangan [[revolusi ilmiah|revolusi keilmuan]] pada abad ke-17 dan abad ke-18. Ia menjelaskan bahwa keterkaitan [[afiliasi keagamaan]] dengan minat akan ilmu pengetahuan adalah hasil sinergi yang sifnifikan antara nilai-nilai [[asketisme|zuhud]] Protestan dan nilai-nilai ilmu pengetahuan.<ref name=becker1992>Becker, 1992</ref> Nilai-nilai Protestan memajukan penelitian ilmiah dengan cara mengizinkan ilmu pengetahuan untuk mengidentifikasi pengaruh Allah terhadap dunia ciptaan-Nya, dan dengan demikian memberikan pembenaran agamawi terhadap penelitian ilmiah.<ref name=sztompka2003/>
Menurut buku ''Scientific Elite: Nobel Laureates in the United States'' karangan [[Harriet Zuckerman]], berisi tinjauan terhadap [[Hadiah Nobel]] yang diterima warga Amerika Serikat antara tahun 1901 sampai 1972, 72% dari warga Amerika Serikat yang menerima [[Hadiah Nobel]] diketahui berasal dari latar belakang Protestan.<ref name="Scientific Elite: Nobel Laureates in the United Statesh">[[Harriet Zuckerman]], ''[https://books.google.com/books?id=HAHCzJfmD5IC Scientific Elite: Nobel Laureates in the United States] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20200523003039/https://books.google.com/books?id=HAHCzJfmD5IC|date=23 May 2020}}'' New York, The Free Press, 1977, hlm. 68: Di antara warga Amerika penerima Hadiah Nobel terdapat pula orang-orang Protestan dengan proporsi yang sedikit lebih besar daripada jumlah orang Protestan dalam populasi umum. Jadi 72 persen dari ketujuh puluh satu penerima Hadiah Nobel laureates tetapi kira-kira sepertiga dari populasi Amerika tumbuh besar di dalam salah satu denominasi Protestan-)</ref> Secara keseluruhan, 84% dari seluruh Hadiah Nobel yang diberikan kepada warga Amerika Serikat di bidang [[Penghargaan Nobel Kimia|kimia]],<ref name="Scientific Elite: Nobel Laureates in the United Statesh"/> 60% di bidang [[Penghargaan Nobel Fisiologi atau Kedokteran|kedokteran]],<ref name="Scientific Elite: Nobel Laureates in the United Statesh"/> dan 59% di bidang [[Penghargaan Nobel Fisika|fisika]]<ref name="Scientific Elite: Nobel Laureates in the United Statesh"/> antara tahun 1901 dan 1972 diterima oleh orang-orang Protestan.
Menurut buku ''100 Years of Nobel Prize'' (terbit tahun 2005),
Meskipun dalam beberapa kasus, memilah mana yang Katolik dan mana yang Protestan terbukti sukar dilakukan, informasi-informasi yang tersedia mengisyaratkan bahwa orang-orang Kristen penerima hadiah nobel dalam berbagai kategori ilmiah rata-rata adalah orang Kristen Protestan, sementara dalam berbagai kategori sastra dan perdamaian rata-rata adalah orang Kristen Katolik.
▲Menurut buku ''100 Years of Nobel Prize'' (terbit tahun 2005), a review of Nobel Prizes awarded between 1901 and 2000, 65% of [[Nobel Prizes|Nobel Prize]] Laureates, [[List of Christian Nobel laureates|have identified Christianity]] in its various forms as their religious preference (423 prizes).<ref name="Nobel prize">Baruch A. Shalev, ''[https://books.google.com/books?id=3jrbmL-DgZQC 100 Years of Nobel Prizes] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20200523003140/https://books.google.com/books?id=3jrbmL-DgZQC |date=23 May 2020 }}'' (2003), Atlantic Publishers & Distributors, p. 57: between 1901 and 2000 reveals that 654 Laureates belong to 28 different religion Most 65% have identified Christianity in its various forms as their religious preference.
Jumlah orang-orang dari golongan ateis, golongan agnostik, dan golongan berpikiran-terbuka mencapai 11% dari total penerima hadiah nobel, tetapi persentase mereka di bidang Sastra meningkat tajam sampai sekitar 35%. Fakta yang cukup mencolok terkait agama adalah tingginya persentase penerima hadiah nobel dari kalangan umat yahudi (138 hadiah penghargaan, atau melebihi 20% dari total penghargaan yang pernah dihadiahkan), mencakup 17% di bidang Kimia, 26% di bidang Kedokteran dan Fisika, 40% di bidang Ekonomi, 11% di bidang Perdamaian, dan 11% di bidang Sastra. Angka-angka tersebut menarik perhatian mengingat kenyataan bahwa umat Yahudi sedunia hanya berjumlah 14 juta jiwa (0,02% dari populasi dunia). Di lain pihak, populasi umat Islam yang berjumlah 1,2 miliar jiwa (20% dari populasi dunia) hanya menelurkan lima orang pemenang hadiah nobel (1% dari jumlah total penghargaan yang pernah dihadiahkan)</ref> Sebanyak 32% dari mengaku beragama Kristen Protestan dari bermacam-macam denominasi (208 hadiah penghargaan),<ref name="Nobel prize"/> sekalipun jumlah umat Protestan hanya berkisar antara 12% sampai 13% dari populasi dunia.
=== Tata negara ===
Baris 505 ⟶ 542:
|image2=Kreuz prot.svg
|footer=Bendera-bendera gereja yang digunakan umat Protestan Jerman}}
Pada [[Abad Pertengahan]], Gereja berkaitan erat dengan pemerintah-pemerintah duniawi. Martin Luther memisahkan ranah agamawi dari ranah duniawi pada prinsipnya ([[doktrin dua kerajaan]]).<ref>Heinrich Bornkamm, ''{{lang|de|Toleranz. In der Geschichte des Christentums}}'' dalam ''{{lang|de|Die Religion in Geschichte und Gegenwart}}'', 3. Auflage, Band VI (1962), col. 937</ref>
Politically, Calvin favored a mixture of aristocracy and democracy. He appreciated the advantages of [[democracy]]: "It is an invaluable gift, if God allows a people to freely elect its own authorities and overlords."<ref>Quoted in Jan Weerda, ''Calvin'', in ''{{lang|de|Evangelisches Soziallexikon}}'', 3. Auflage (1958), Stuttgart (Germany), col. 210</ref> Calvin also thought that earthly rulers lose their divine right and must be put down when they rise up against God. To further protect the rights of ordinary people, Calvin suggested separating political powers in a system of checks and balances ([[separation of powers]]). Thus he and his followers resisted political [[Absolute monarchy|absolutism]] and paved the way for the rise of modern democracy.<ref>Clifton E. Olmstead, ''History of Religion in the United States'', p. 10</ref> Besides England, the Netherlands were, under Calvinist leadership, the freest country in Europe in the seventeenth and eighteenth centuries. It granted asylum to philosophers like [[Baruch Spinoza]] and [[Pierre Bayle]]. [[Hugo Grotius]] was able to teach his natural-law theory and a relatively liberal interpretation of the Bible.<ref>Karl Heussi, ''{{lang|de|Kompendium der Kirchengeschichte}}'', pp. 396–397</ref>
Baris 519 ⟶ 556:
Democracy, social-contract theory, separation of powers, religious freedom, separation of church and state—these achievements of the Reformation and early Protestantism were elaborated on and popularized by [[Enlightenment (spiritual)|Enlightenment]] thinkers. Some of the philosophers of the English, Scottish, German, and Swiss Enlightenment—[[Thomas Hobbes]], [[John Locke]], [[John Toland]], [[David Hume]], [[Gottfried Wilhelm Leibniz]], [[Christian Wolff (philosopher)|Christian Wolff]], [[Immanuel Kant]], and [[Jean-Jacques Rousseau]]—had Protestant backgrounds.<ref>Karl Heussi, ''{{lang|de|Kompendium der Kirchengeschichte}}'', 11. Auflage, pp. 396–399, 401–403, 417–419</ref> For example, John Locke, whose political thought was based on "a set of Protestant Christian assumptions",<ref>Jeremy Waldron (2002), ''God, Locke, and Equality: Christian Foundations in Locke's Political Thought'', Cambridge University Press, New York, {{ISBN|978-0521-89057-1}}, p. 13</ref> derived the equality of all humans, including the equality of the genders ("Adam and Eve"), from Genesis 1, 26–28. As all persons were created equally free, all governments needed "the [[consent of the governed]]".<ref>Jeremy Waldron, ''God, Locke, and Equality'', pp. 21–43, 120</ref>
Also, other human rights were advocated for by some Protestants. For example, [[torture]] was abolished in [[Prussia]] in 1740, [[slavery]] in Britain in 1834 and in the United States in 1865 ([[William Wilberforce]], [[Harriet Beecher Stowe]], [[Abraham Lincoln]]—against Southern Protestants).<ref>Allen Weinstein and David Rubel, ''The Story of America'', pp. 189–309</ref><ref>Karl Heussi, ''{{lang|de|Kompendium der Kirchengeschichte}}'', 11. Auflage, pp. 403, 425</ref> [[Hugo Grotius]] and [[Samuel Pufendorf]] were among the first thinkers who made significant contributions to [[international law]].<ref>M. Elze,''Grotius, Hugo'', in ''{{lang|de|Die Religion in Geschichte und Gegenwart}}'', 3. Auflage, Band II, col. 1885–1886</ref><ref>H. Hohlwein, ''Pufendorf, Samuel'', in ''{{lang|de|Die Religion in Geschichte und Gegenwart}}'', 3. Auflage, Band V, col. 721</ref> The [[Geneva Convention]], an important part of humanitarian [[international law]], was largely the work of [[Henry Dunant]], a reformed [[pietist]]. He also founded the [[Red Cross]].<ref>R. Pfister, ''{{lang|de|Schweiz. Seit der Reformation}}'', in ''{{lang|de|Die Religion in Geschichte und Gegenwart}}'', 3. Auflage, Band V (1961), col. 1614–1615</ref> -->
=== Ajaran sosial ===
Umat Protestan telah mendirikan rumah-rumah sakit, panti-panti Protestants have founded hospitals, panti-panti sosial bina daksa, griya-griya lansia, lembaga-lembaga pendidikan, organisasi-organisasi penyalur bantuan ke negara-negara berkembang, dan berbagai keagenan kesejahteraan sosial lainnya.<ref>Clifton E. Olmstead, ''History of Religion in the United States'', hlmn. 484–494</ref><ref>H. Wagner, ''{{lang|de|Diakonie}}'', dalam ''{{lang|de|Die Religion in Geschichte und Gegenwart}}'', 3. Auflage, Band I, col. 164–167</ref><ref>J.R.H. Moorman, ''{{lang|de|Anglikanische Kirche}}'', dalam ''{{lang|de|Die Religion in Geschichte und Gegenwart}}'', 3. Auflage, Band I, col. 380–381</ref> Pada abad ke-19,
=== Liturgi ===
{{main|Liturgi Protestan}}
===
{{further|Reformasi Protestan#Seni musik dan seni rupa}}
{{Sastra Reformasi Protestan}}
Akidah-akidah Protestan sudah banyak mengilhami penciptaan karya-karya seni.
|