Loea, Kolaka Timur: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
kTidak ada ringkasan suntingan
 
(2 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 24:
# Lalowura
 
 
 
<mapframe latitude="-4.154679" longitude="121.868591" zoom="1" width="200" height="100" />
 
== Memahami Penduduk di Kecamatan Loea: Analisis Data Penduduk 2021 ==
Baris 30 ⟶ 33:
'''Jumlah Penduduk:'''
 
* Total: 7.242 [https://koltimkab.bps.go.id/publication/2021/09/24/604464781f09f3d4948204ce/kecamatan-loea-dalam-angka-2021.html jiwa]
* Total: 7.242 jiwa
* Pria: 3.728 jiwa (51%)
* Wanita: 3.514 jiwa (49%)
Baris 106 ⟶ 109:
 
 
 
 
 
Berdasarkan data BPS Kabupaten Kolaka Timur tahun 2021, berikut adalah fakta tentang peserta KB aktif menurut jenis kontrasepsi di Kecamatan Loea tahun 2020:
{| class="wikitable"
!Metode Kontrasepsi
!Jumlah Peserta KB Aktif
|-
|IUD
|82
|-
|MOW
|47
|-
|MOP
|39
|-
|Kondom
|6
|-
|Implan
|222
|-
|Suntik
|578
|-
|Pil
|514
|-
|Jml
|1488
|}
Sumber Data : BPS Kabupaten Kolaka Timur Tahun 2021
 
Kecamatan Loea memiliki 1488 peserta KB aktif pada tahun 2020. Metode kontrasepsi yang paling banyak digunakan adalah suntik (578), diikuti oleh implan (222) dan pil (514). Metode kontrasepsi yang paling sedikit digunakan adalah kondom (6).
 
Berdasarkan data tersebut, kita bisa simpulkan bahwa kontrasepsi jangka panjang seperti suntik dan implan lebih popular dibandingkan kontrasepsi jangka pendek seperti pil dan kondom di Kecamatan Loea pada tahun 2020.
 
 
Baris 125 ⟶ 165:
 
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap tentang keberadaan koperasi aktif di Kecamatan Loea, disarankan untuk mencari data terbaru yang mencakup seluruh periode yang diinginkan.
 
 
== Perkebunan ==
 
 
 
Produksi Tanaman Perkebunan di Kecamatan Loea, Kabupaten Kolaka Timur (Ton), Tahun 2022
 
'''Kecamatan Loea''' merupakan salah satu dari 12 kecamatan di Kabupaten Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara, Indonesia. Kecamatan ini terkenal dengan produksi tanaman perkebunannya yang beragam. Berikut adalah data produksi tanaman perkebunan di Kecamatan Loea untuk tahun 2022, berdasarkan jenis tanaman:
 
{| class="wikitable"
!Jenis Tanaman
!Produksi (Ton)
|-
|Kelapa Sawit
|25,00
|-
|Kelapa
|137,75
|-
|Kopi
|55,20
|-
|Kakao
|349,00
|-
|Cengkeh
|27,60
|-
|Lada
|137,50
|-
|Nilam
|1,56
|}
 
 
Berdasarkan data di atas, '''[[kakao]]''' merupakan tanaman perkebunan yang paling banyak diproduksi di Kecamatan Loea pada tahun 2022, dengan total produksi mencapai 349 ton. Disusul oleh '''[[kelapa]]''' dengan produksi 137,75 ton, '''[[lada]]''' dengan produksi 137,50 ton, '''kopi''' dengan produksi 55,20 ton, '''cengkeh''' dengan produksi 27,60 ton, dan '''nilam''' dengan produksi 1,56 ton.
 
Data ini menunjukkan bahwa Kecamatan Loea memiliki potensi besar dalam pengembangan tanaman perkebunan, khususnya '''kakao''', '''kelapa''', '''lada''', '''kopi''', '''cengkeh''', dan '''nilam'''. Dengan pengelolaan yang baik dan berkelanjutan, produksi tanaman perkebunan di Kecamatan Loea diharapkan dapat terus meningkat dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat.
 
 
 
 
 
 
 
Merica merupakan jenis pohon prioritas nomor satu<ref>{{Cite web|url=http://www.worldagroforestry.org/project/agroforestry-and-forestry-sulawesi-linking-knowledge-action|title=You are being redirected...|website=www.worldagroforestry.org|access-date=2018-11-24}}</ref> di Kecamatan Loea, tetapi tidak berada dalam urutan lima besar di komoditas lainnya. Walaupun demikian, pohon ini cukup banyak dibudidayakan baik di Sulawesi Selatan maupun Sulawesi Tenggara. Hanya saja, pohon ini lebih banyak dijadikan sumber penghidupan bagi petani di Kecamatan Loea..
 
 
{| class="wikitable sortable mw-collapsible mw-collapsed"