Loea, Kolaka Timur: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: kemungkinan spam pranala VisualEditor
kTidak ada ringkasan suntingan
 
Baris 165:
 
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap tentang keberadaan koperasi aktif di Kecamatan Loea, disarankan untuk mencari data terbaru yang mencakup seluruh periode yang diinginkan.
 
 
== Perkebunan ==
 
 
 
Produksi Tanaman Perkebunan di Kecamatan Loea, Kabupaten Kolaka Timur (Ton), Tahun 2022
 
'''Kecamatan Loea''' merupakan salah satu dari 12 kecamatan di Kabupaten Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara, Indonesia. Kecamatan ini terkenal dengan produksi tanaman perkebunannya yang beragam. Berikut adalah data produksi tanaman perkebunan di Kecamatan Loea untuk tahun 2022, berdasarkan jenis tanaman:
 
{| class="wikitable"
!Jenis Tanaman
!Produksi (Ton)
|-
|Kelapa Sawit
|25,00
|-
|Kelapa
|137,75
|-
|Kopi
|55,20
|-
|Kakao
|349,00
|-
|Cengkeh
|27,60
|-
|Lada
|137,50
|-
|Nilam
|1,56
|}
 
 
Berdasarkan data di atas, '''[[kakao]]''' merupakan tanaman perkebunan yang paling banyak diproduksi di Kecamatan Loea pada tahun 2022, dengan total produksi mencapai 349 ton. Disusul oleh '''[[kelapa]]''' dengan produksi 137,75 ton, '''[[lada]]''' dengan produksi 137,50 ton, '''kopi''' dengan produksi 55,20 ton, '''cengkeh''' dengan produksi 27,60 ton, dan '''nilam''' dengan produksi 1,56 ton.
 
Data ini menunjukkan bahwa Kecamatan Loea memiliki potensi besar dalam pengembangan tanaman perkebunan, khususnya '''kakao''', '''kelapa''', '''lada''', '''kopi''', '''cengkeh''', dan '''nilam'''. Dengan pengelolaan yang baik dan berkelanjutan, produksi tanaman perkebunan di Kecamatan Loea diharapkan dapat terus meningkat dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat.
 
 
 
 
 
 
 
Merica merupakan jenis pohon prioritas nomor satu<ref>{{Cite web|url=http://www.worldagroforestry.org/project/agroforestry-and-forestry-sulawesi-linking-knowledge-action|title=You are being redirected...|website=www.worldagroforestry.org|access-date=2018-11-24}}</ref> di Kecamatan Loea, tetapi tidak berada dalam urutan lima besar di komoditas lainnya. Walaupun demikian, pohon ini cukup banyak dibudidayakan baik di Sulawesi Selatan maupun Sulawesi Tenggara. Hanya saja, pohon ini lebih banyak dijadikan sumber penghidupan bagi petani di Kecamatan Loea..
 
 
{| class="wikitable sortable mw-collapsible mw-collapsed"