Andi Mappetahang Fatwa: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ibukota → ibu kota |
k Glorious Engine memindahkan halaman A.M. Fatwa ke Andi Mappetahang Fatwa dengan menimpa pengalihan lama |
||
(35 revisi perantara oleh 22 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{family name hatnote|Mappetahang, ''[[nama keluarga]] [[patronimik]] [[nama Bugis|Bugis]];'' [[Andi (gelar)|Andi]] ''adalah gelar kehormatan bangsawan Bugis}}
{{rapikan}}
{{Infobox Officeholder
|honorific-prefix = [[Kapten]] [[KKO]] ([[Purnawirawan|Purn.]])
|name = Andi Mappetahang Fatwa
|image = AM Fatwa.jpg
|imagesize = 200px
|caption = A.M. Fatwa sebagai anggota [[Dewan Perwakilan Daerah|DPD RI]]
|office = Ketua Badan Kehormatan
|order =
|term_start = 27 Agustus 2012<ref>https://www.hukumonline.com/berita/a/kocok-ulang-pimpinan-alat-kelengkapan-dpd-lt503b6824302a2/</ref>
|term_start = 9 Oktober 2014▼
▲|term_end = 11 Oktober 2016
|1blankname = Ketua DPD
|1namedata = [[Irman Gusman]]
|predecessor = [[Aida Zulaika Nasution]]
|successor = [[Mervin Sadipun Komber]]
|order1 =
|office1 = Anggota [[
|term_start1 = 1 Oktober 2009
|term_end1 =
|successor1 = [[Sabam Sirait]]
|office2 = [[Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat|Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia]]▼
|
|
|
|constituency2 = [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta (daerah pemilihan)|DKI Jakarta]] (1999–2004){{br}}[[Jawa Barat V (daerah pemilihan)|Jawa Barat V]] (2004–2009)
▲|
|
|1blankname3 = Ketua MPR
|office3 = [[Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat]]<br/><small>Bidang Kesejahteraan Rakyat</small>▼
|
|
▲|
|1blankname4 = Ketua DPR
|alongside3 = [[Soetardjo Soerjogoeritno]]<br/>[[Khofifah Indar Parawansa]]<br/>[[Muhaimin Iskandar]]▼
|
▲|
|
|
|predecessor4 = Fatimah Achmad
|successor4 = [[Zaenal Ma'arif]]
|birth_date = {{birth date|1939|2|12}}
|birth_place =
|death_date = {{death date and age|2017|12|14|1939|2|12}}
|death_place =
|death_cause =
|resting_place = [[TMP Kalibata|Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata]]
|nickname = A. M. Fatwa
|serviceyears = 1960–1970
|rank = [[Berkas:Pdu kaptentni staf.png|25px]] [[Kapten]]
|branch = [[Berkas:
|unit = [[Korps Marinir Indonesia|KKO]]
|nationality = {{flag|Indonesia}}
|party =
|spouse = Ny. Noenoeng Noerdjanah
|children = 1. Dian Islamiati<br/>2. Diah Sakinah<br/>3. Ikar Fatahillah<br/>4. Rijalulhaq<br/>5. M. Averus
|residence =
|alma_mater = [[Akademi Angkatan Laut]] (1960)
|occupation = [[Tentara]]<br/>[[Politikus]]
Baris 55 ⟶ 59:
}}
== Riwayat hidup ==
A.M. Fatwa menjalani pendidikan di [[Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta|IAIN Syarif Hidayatullah]] Jakarta mulai tahun 1960 merangkap Fak. Publisistik Univ. Ibnu Chaldun Jakarta. Ia lulus dengan predikat Sarjana Muda tahun 1963.<ref name=":0" /> Tahun 1961, ia terpilih sebagai Ketua Senat Seluruh Indonesia di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).<ref name=":0" /> Ia pernah diangkat sebagai Staf Khusus Agama dan Politik Gubernur DKI Jakarta pada era Ali Sadikin (1970). Fatwa dipecat secara tidak hormat dari statusnya sebagai pegawai pemerintah DKI Jakarta pada tahun 1979 karena dituduh melanggar sumpah jabatan dan menghasut masyarakat untuk membenci pemerintah.<ref name=":0" /> Fatwa turut menandatangani [[Petisi 50]] sebagai bentuk protes terhadap Presiden Soeharto.
Terakhir ia divonis lagi 18 tahun penjara, dari tuntutan seumur hidup, dijalani efektif 9 tahun
AM
Atas segala penyiksaan yang dialami, ia merupakan satu-satunya warga negara yang pernah menuntut Pangkobkamtib di pengadilan. Tetapi setelah terjadi perubahan sistem politik dan rezim pemerintahan melalui gerakan reformasi yang turut dipeloporinya, dengan jiwa besar dan sikap kenegarawanan, ia memaafkan dan menemui tokoh-tokoh yang bertanggung jawab atas penyiksaan dan pemenjaraannya. Lalu, secara manusiawi dan kekeluargaan membina hubungan baik yang berkelanjutan.
Belakangan juga ICMI, terakhir sebagai Dewan Kehormatan.
▲Sejak muda AM Fatwa aktif di berbagai organisasi seperti PII, GPII, [[Himpunan Mahasiswa Islam|HMI]], dan Muhammadiyah. Ia juga aktif dari awal terbentuknya Keluarga Besar PII sebagai Penasihat dan kini Dewan Kehormatan. Demikian juga di KAHMI pernah jadi Wakil Ketua di awal terbentuknya, kemudian Dewan Penasihat. Belakangan juga ICMI, terakhir sebagai Dewan Kehormatan.
Ia juga aktif di front-front pergerakan seperti Front Pemuda, Badan Kerjasama Pemuda Militer (BKSPM), Front Nasional, dan Front Nasional Pembebasan Irian Barat (FNPIB), serta Front Anti Komunis (FAK) pimpinan [[Muhammad Isa Anshary|Isa Anshari]], Hassan Aidit, dan Aunur Rofiq Mansur. Pernah menjadi Sekretaris Perserikatan Organisasi-Organisasi Pemuda Islam Seluruh Indonesia (PORPISI) mewakili HMI, ketika presidiumnya diketuai A. Chalid Mawardi dari [[Gerakan Pemuda Ansor|GP Anshor]]. Juga pernah menjadi Sekjen Badan Amal Muslimin ketika presidiumnya diketuai oleh [[H. Soedirman|Letjen. H. Soedirman]]. Badan Amal Muslimin nantinya menjadi fasilitator inisiatif terbentuknya [[Partai Muslimin Indonesia]] (PARMUSI).
Saat kuliah di IAIN itu, AM Fatwa mendapat beasiswa ikatan dinas dari [[ALRI]], dan menjabat Ketua Koprs Pelajar Calon Perwira AL Komisariat Jakarta menggantikan dr. Otto Maulana dari Universitas Indonesia (1960-1961). Selanjutnya jadi Ketua Senat Seluruh Indonesia menggantikan dr. [[Tarmizi Taher]] dari Universitas Airlangga (1961-1963).
Selanjutnya mengikuti Sekolah Dasar Perwira Komando (Sedaspako) V/1967 KKO AL, namun tidak berlanjut sebagai Perwira AL, dan hanya menjadi Imam Tentara yang ditempatkan sebagai Kepala Dinas Rohani Islam Pusat Pendidikan Tamtama, merangkap Kepala Penerangan di Gunung Sari, Surabaya. Terakhir Wakil Kepala Dinas Rohani Islam Komando Wilayah Timur KKO AL di Surabaya hingga akhir tahun 1969. Kemudian oleh Komandan Pusat KKO AL [[H. Moh. Anwar|Mayjen KKO Moch. Anwar]], pada tahun 1970 AM Fatwa diperbantukan kepada Gubernur DKI Jakarta, [[Ali Sadikin|Letjen KKO AL Ali Sadikin]], di bidang agama dan politik.
Baris 89 ⟶ 93:
Dalam Pemilu 1999, AM Fatwa terpilih menjadi Anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|DPR RI]] dari PAN. Ia lalu menjabat Wakil ketua DPR RI (1999-2004). Dalam Pemilu 2004, ia terpilih untuk kedua kalinya dari PAN, dan menjadi Wakil Ketua [[Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia|MPR RI]] (2004-2009). Pada Pemilu 2009 dan 2014, AM Fatwa memutuskan maju sebagai calon perorangan dan terpilih menjadi Anggota [[Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia|DPD RI]], Senator dari DKI Jakarta.
Pada HUT KNPI 1999, DPP [[Komite Nasional Pemuda Indonesia|KNPI]] pimpinan [[Adhyaksa Dault|Adyaksa Dault]] memberikan ''award'' kepada AM Fatwa sebagai Pegawai Negeri dan Politisi Berkepribadian. Pada tanggal 14 Agustus 2008, ia dianugerahi tanda kehormatan [[Bintang
Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) memberinya tiga kali penghargaan. ''Pertama'', sebagai Anggota Parlemen paling produktif menulis buku (2004). ''Kedua'', penghargaan atas pledoi terpanjang di Pengadilan Negeri 1985 (2004). Dan ''ketiga'', dalam upayanya merintis penggunaan Hak Bertanya Anggota DPD RI kepada Presiden tentang kebijakan ‘Mobil Murah’, wewenang yang pertama kali digunakan oleh DPD RI dengan memecahkan rekor terbesar penanda tangan, 96 Anggota DPD RI (2013).
Sejumlah masyarakat adat juga tak ketinggalan memberinya gelar kehormatan, seperti Marga [[Marga Ginting|Ginting]] dari Tokoh Adat Brastagi (1999), Marga Harahap dari masyarakat Adat Padang Sidempuan (2001), Gelar Tumenggung Alip Jaya dari Adat Keratuan Paksi Pak Skala Brak (Kerajaan Tua di Lampung, 2006), dan Gelar Kajeng Pangeran Notohadinagoro dari [[Pakubuwana XII|Pakubuwono XII]] (2002).
Selama dua periode menjadi Senator di DPD RI, AM Fatwa tercatat sebagai Ketua Badan Kehormatan (BK) DPD RI yang terlama (2012-2017), dan beberapa kali menghasilkan keputusan fenomenal, seperti pemberian sanksi tegas kepada sesama anggota DPD yang melanggar kode etik sebagai anggota Parlemen. Sebagai anggota DPD tertua, dia juga memimpin sidang peralihan pertengahan periode kepemimpinan DPD RI yang krusial dan kontroversial (2017).
Baris 101 ⟶ 105:
Meskipun mewakili daerah pemilihan DKI Jakarta, advokasi untuk menegakkan demokrasi dan HAM yang ia lakukan tidak hanya terbatas pada kasus-kasus besar yang terjadi di ibu kota. Seperti, ikut menyelesaikan sengketa makam Mbah Priok antara masyarakat dengan PT Pelindo II, memediasi sengketa masyarakat Ancol dengan PT Pelindo II, memediasi sengketa lahan antara warga Meruya Selatan Jakarta Barat dengan pengembang PT Portanigra, memperjuangkan kepemilikan KTP bagi masyarakat Tanah Merah Plumpang Jakarta Utara, menyelesaikan sengketa rumah susun Tanah Abang antara penghuni dan pengembang, dan menyelamatkan PPD dari rencana likuidasi oleh Menteri BUMN lalu mengalihkannya menjadi BUMD. Juga kasus yang terjadi di daerah lain, seperti turun langsung di lapangan menyelesaikan sengketa Pilkada Sumba Barat Daya, sehingga Mendagri terpaksa melantik Bupati terpilih di Kemendagri Jakarta, karena Gubernur NTT tidak bersedia melantiknya(2014), membantu penyelesaian melalui Mabes Polri atas kasus pembakaran liar suatu perkebunan di Sumatera Utara (2014).
AM Fatwa juga aktif mengambil inisiatif dan menjadi panitia pengusulan gelar pahlawan nasional kepada tokoh-tokoh bangsa. Seperti [[Noer Alie|KH Noer
AM Fatwa beberapa kali memimpin delegasi ke sejumlah negara sahabat, antara lain dalam rangka diplomasi parlemen, seperti merintis hubungan pertama DPR RI dengan Parlemen Polandia (2000), mengeratkan kembali hubungan RI dan RRC setelah terputus pasca peristiwa G30S/PKI (2003), merintis dibukanya kedutaan besar RI di Tripoli Libya setelah bertemu dengan Presiden Muammar Khaddafi (2001), ke Lisabon sebagai Koordinator Grup Kerjasama Bilateral Parlemen RI dan Portugal (2009), ke Havana mengangkat kasus utang beras Kuba kepada RI di masa pemerintahan Sukarno (2002), ke Riyadh merintis hubungan Parlemen RI dengan Parlemen Arab Saudi (2002), ke Khartoum menandatangani Kerjasama Parlemen RI dan Sudan (2004), ke Jeddah membahas perlindungan TKI dengan Menteri Tenaga Kerja Arab Saudi (2004), mengeratkan kembali hubungan DPR-RI dengan Parlemen Malaysia setelah selesainya politik konfrontasi (2004). Memimpin pertama kali kunjungan gabungan Anggota DPR dan DPD ke Parlemen Nasional dan Senat Australia di Canberra (2007) dan dibalas juga dengan kunjungan gabungan Anggota Senat dan DPR Nasional Australia,
Baris 111 ⟶ 115:
Kiprahnya dalam ranah sosial, politik, dan dakwah ternyata menarik sejumlah mahasiswa untuk menjadikannya objek penelitian. Antara lain, ''Pemikiran dan Kiprah Dakwah Andi Mappetahang Fatwa'' (Skripsi Ihsan Suri di UIN Syarif Hidatullah Jakarta tahun 2010), ''Keterpilihan AM Fatwa Sebagai Anggota DPD RI Periode 2014-2019'' (Tesis Iqbal Syarifuddin di Universitas Indonesia tahun 2016), ''Dakwah Politik AM Fatwa'' (Skripsi Ridhallah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2017). CW Watson, peneliti asal Inggris membuat publikasi khusus tentang AM Fatwa berjudul ''Criticism thought of AM Fatwa: An Indonesian Politician on Nasionalism, Politics, and Dakwah in Indonesia'' (versi Indonesia: Membaca AM Fatwa, 2008).
AM Fatwa telah merintis berdirinya beberapa lembaga pendidikan seperti Yayasan Pondok Karya Pembangunan (PKP/''Jakarta Islamic School''), Yayasan Ki Bagus Hadikusumo, dan Yayasan Putra Fatahillah dengan Sekolah Tinggi Ekonomi dan Perbankan Islam Mr. Sjafruddin Prawiranegara. Kini ia juga Ketua Pembina Yayasan Asrama Pelajar Islam (YAPI) yang didirikan Wakil Perdana Menteri Prawoto Mangkusasmito tahun 1952.
== Pendidikan ==
Baris 171 ⟶ 173:
* {{id}} [http://www.amfatwa.com Situs resmi A.M. Fatwa]
* {{id}} [http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/a/am-fatwa/index.shtml Biografi @tokohindonesia.com] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20091201030510/http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/a/am-fatwa/index.shtml |date=2009-12-01 }}
* (Indonesia) https://twitter.com/AMFatwa
Baris 178 ⟶ 180:
{{DEFAULTSORT:Fatwa, A. M.}}
[[Kategori:
[[Kategori:Tokoh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut]]
[[Kategori:Alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta]]
[[Kategori:Tokoh Bugis]]
[[Kategori:Tokoh Sulawesi Selatan]]
[[Kategori:Tokoh dari Bone]]
[[Kategori:Tokoh dari Jakarta]]
[[Kategori:Tokoh Islam Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Muhammadiyah]]
[[Kategori:Tokoh Himpunan Mahasiswa Islam]]
[[Kategori:Tokoh PII]]
[[Kategori:Tokoh Angkatan 66]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Petisi 50]]
[[Kategori:
[[Kategori:Politikus Partai Amanat Nasional]]
[[Kategori:Anggota DPR RI 1999–2004]]
[[Kategori:Anggota DPR RI 2004–2009]]
▲[[Kategori:Tokoh ICMI]]
[[Kategori:Anggota DPD 2009-2014]]
▲[[Kategori:Alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta]]
▲[[Kategori:Tokoh HMI]]
[[Kategori:Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia]]
[[Kategori:
[[Kategori:Anggota DPD 2014-2019]]
|