Andi Mappetahang Fatwa: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
k Glorious Engine memindahkan halaman A.M. Fatwa ke Andi Mappetahang Fatwa dengan menimpa pengalihan lama |
||
(19 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{family name hatnote|Mappetahang, ''[[nama keluarga]] [[patronimik]] [[nama Bugis|Bugis]];'' [[Andi (gelar)|Andi]] ''adalah gelar kehormatan bangsawan Bugis}}
{{rapikan}}
{{Infobox Officeholder
|honorific-prefix = [[Kapten]] [[KKO]] ([[Purnawirawan|Purn.]])
Baris 6 ⟶ 7:
|imagesize = 200px
|caption = A.M. Fatwa sebagai anggota [[Dewan Perwakilan Daerah|DPD RI]]
|office = Ketua Badan Kehormatan
|order =
|term_start = 27 Agustus 2012<ref>https://www.hukumonline.com/berita/a/kocok-ulang-pimpinan-alat-kelengkapan-dpd-lt503b6824302a2/</ref>
|term_start = 9 Oktober 2014▼
|term_end =
|1blankname = Ketua DPD
|1namedata = [[Irman Gusman]]
|predecessor = [[Aida Zulaika Nasution]]
|successor = [[Mervin Sadipun Komber]]
|order1 =
|office1 = Anggota [[
|term_start1 = 1 Oktober 2009
|term_end1 =
|successor1 = [[Sabam Sirait]]
|office2 = [[Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat|Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia]]▼
|
|
|term_start2 = 1 Oktober 2004▼
|term_end2 = 30 September 2009
|constituency2 = [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta (daerah pemilihan)|DKI Jakarta]] (1999–2004){{br}}[[Jawa Barat V (daerah pemilihan)|Jawa Barat V]] (2004–2009)
|office3 = [[Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat]]<br/><small>Bidang Kesejahteraan Rakyat</small>▼
▲|
|1blankname3 = Ketua DPR▼
|
|alongside3 = [[Soetardjo Soerjogoeritno]]<br/>[[Khofifah Indar Parawansa]]<br/>[[Muhaimin Iskandar]]▼
|
|
|
▲|
|successor3 = Zaenal Ma’arif▼
|1blankname4 = Ketua DPR
|1namedata4 = [[Akbar Tanjung]]
▲|
|predecessor4 = Fatimah Achmad
|birth_date = {{birth date|1939|2|12}}
|birth_place = [[Bone]], [[Sulawesi Selatan]], [[Hindia Belanda]]
Baris 51 ⟶ 59:
}}
== Riwayat hidup ==
A.M. Fatwa lahir di Bone pada 12 Februari 1939 dari keluarga keturunan Kerajaan Bone. A.M. Fatwa menjadi aktivis di berbagai organisasi seperti Pelajar Islam Indonesia dan Muhammadiyah sejak usia 18 tahun.<ref name=":0" /> Ia juga aktif dari awal terbentuknya Keluarga Besar PII sebagai Penasihat dan kini Dewan Kehormatan. Demikian juga di KAHMI pernah jadi Wakil Ketua di awal terbentuknya, kemudian Dewan Penasihat.
A.M. Fatwa menjalani pendidikan di [[Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta|IAIN Syarif Hidayatullah]] Jakarta mulai tahun 1960 merangkap Fak. Publisistik Univ. Ibnu Chaldun Jakarta. Ia lulus dengan predikat Sarjana Muda tahun 1963.<ref name=":0" /> Tahun 1961, ia terpilih sebagai Ketua Senat Seluruh Indonesia di Himpunan Mahasiswa
Terakhir ia divonis lagi 18 tahun penjara, dari tuntutan seumur hidup, dijalani efektif 9 tahun (bebas bersyarat tahun 1993) karena kasus Lembaran Putih Peristiwa Tanjung Priok 12 September 1984.<ref name=":0" /> Jika diakumulasi, ia menghabiskan waktu selama 12 tahun di balik jeruji besi, selain tahanan luar.
AM
Atas segala penyiksaan yang dialami, ia merupakan satu-satunya warga negara yang pernah menuntut Pangkobkamtib di pengadilan. Tetapi setelah terjadi perubahan sistem politik dan rezim pemerintahan melalui gerakan reformasi yang turut dipeloporinya, dengan jiwa besar dan sikap kenegarawanan, ia memaafkan dan menemui tokoh-tokoh yang bertanggung jawab atas penyiksaan dan pemenjaraannya. Lalu, secara manusiawi dan kekeluargaan membina hubungan baik yang berkelanjutan.
Baris 73 ⟶ 79:
, melanjutkan ke [[Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya|UNTAG Surabaya]] Fak. Ketatanegaraan & Ketataniagaan (1968-1970) ujian akhir S1 [[Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta|UNTAG Jakarta]] (1970). Selain aktif di intra-universiter sebagai Ketua Senat dan Anggota Dewan Mahasiswa IAIN, ia juga memelopori terbentuknya HMI Komisariat IAIN dan Cabang Ciputat.
Saat kuliah di IAIN itu, AM Fatwa mendapat beasiswa ikatan dinas dari [[ALRI]], dan menjabat Ketua Koprs Pelajar Calon Perwira AL Komisariat Jakarta menggantikan dr. Otto Maulana dari Universitas Indonesia (1960-1961). Selanjutnya jadi Ketua Senat Seluruh Indonesia menggantikan dr. [[Tarmizi Taher]] dari Universitas Airlangga (1961-1963).
Selanjutnya mengikuti Sekolah Dasar Perwira Komando (Sedaspako) V/1967 KKO AL, namun tidak berlanjut sebagai Perwira AL, dan hanya menjadi Imam Tentara yang ditempatkan sebagai Kepala Dinas Rohani Islam Pusat Pendidikan Tamtama, merangkap Kepala Penerangan di Gunung Sari, Surabaya. Terakhir Wakil Kepala Dinas Rohani Islam Komando Wilayah Timur KKO AL di Surabaya hingga akhir tahun 1969. Kemudian oleh Komandan Pusat KKO AL [[H. Moh. Anwar|Mayjen KKO Moch. Anwar]], pada tahun 1970 AM Fatwa diperbantukan kepada Gubernur DKI Jakarta, [[Ali Sadikin|Letjen KKO AL Ali Sadikin]], di bidang agama dan politik.
Baris 97 ⟶ 103:
Dalam kepemimpinannya juga, dua kali BK DPD RI menyelenggarakan seminar nasional dengan tema ''Peran Badan Kehormatan dalam Menjaga Harkat, Martabat, Kehormatan, dan Citra Lembaga Legislatif'' (2012) dan ''Pelaksanaan Hak-Hak Protokoler Anggota Legislatif di Pusat dan Daerah'' (2013). Kedua seminar nasional untuk pertama kalinya diselenggarakan dalam sejarah keparlemenan Indonesia, dan ternyata banyak menjadi rujukan bagi DPRD-DPRD seluruh Indonesia.
Meskipun mewakili daerah pemilihan DKI Jakarta, advokasi untuk menegakkan demokrasi dan HAM yang ia lakukan tidak hanya terbatas pada kasus-kasus besar yang terjadi di ibu kota. Seperti, ikut menyelesaikan sengketa makam Mbah Priok antara masyarakat dengan PT Pelindo II, memediasi sengketa masyarakat Ancol dengan PT Pelindo II, memediasi sengketa lahan antara warga Meruya Selatan Jakarta Barat dengan pengembang PT Portanigra, memperjuangkan kepemilikan KTP bagi masyarakat Tanah Merah Plumpang Jakarta Utara, menyelesaikan sengketa rumah susun Tanah Abang antara penghuni dan pengembang, dan menyelamatkan PPD dari rencana likuidasi oleh Menteri BUMN lalu mengalihkannya menjadi BUMD. Juga kasus yang terjadi di daerah lain, seperti turun langsung di lapangan menyelesaikan sengketa Pilkada Sumba Barat Daya, sehingga Mendagri terpaksa melantik Bupati terpilih di Kemendagri Jakarta, karena Gubernur NTT tidak bersedia melantiknya(2014), membantu penyelesaian melalui Mabes Polri atas kasus pembakaran liar suatu perkebunan di
AM Fatwa juga aktif mengambil inisiatif dan menjadi panitia pengusulan gelar pahlawan nasional kepada tokoh-tokoh bangsa. Seperti [[Noer Alie|KH Noer Alie]] (2006), [[Mohammad Natsir|Mohamad Natsir]] (2008), [[Syafruddin Prawiranegara|Sjafruddin Prawiranegara]] (2011), [[Pakubuwana X|Pakubuwono X]] (2011), [[Bagoes Hadikoesoemo|Ki Bagus Hadikusumo]] (2015), dan sekarang ia sedang berusaha terus mengusulkan gelar pahlawan nasional untuk [[Kasman Singodimedjo]], [[Abdoel Kahar Moezakir|Abdul Kahar Mudzakkir]], [[Abdurrahman Baswedan|AR Baswedan]], dan [[Ali Sadikin]].
Baris 167 ⟶ 173:
* {{id}} [http://www.amfatwa.com Situs resmi A.M. Fatwa]
* {{id}} [http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/a/am-fatwa/index.shtml Biografi @tokohindonesia.com] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20091201030510/http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/a/am-fatwa/index.shtml |date=2009-12-01 }}
* (Indonesia) https://twitter.com/AMFatwa
Baris 174 ⟶ 180:
{{DEFAULTSORT:Fatwa, A. M.}}
[[Kategori:Tokoh TNI]]
[[Kategori:Tokoh militer Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut]]
[[Kategori:Tokoh Korps Marinir]]
[[Kategori:Alumni Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta]]
[[Kategori:Alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta]]▼
[[Kategori:Tokoh Bugis]]
[[Kategori:Tokoh Sulawesi Selatan]]
[[Kategori:Tokoh dari Bone]]
[[Kategori:Tokoh dari Jakarta]]
[[Kategori:Tokoh
▲[[Kategori:Alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta]]
[[Kategori:Tokoh Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Muhammadiyah]]
[[Kategori:Tokoh
[[Kategori:Tokoh PII]]
[[Kategori:Tokoh Angkatan 66]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Petisi 50]]
Baris 196 ⟶ 205:
[[Kategori:Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia]]
[[Kategori:Penerima Bintang Mahaputera Adipradana]]
[[Kategori:Anggota DPD 2014-2019]]
|