Suku Dayak Mualang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Kedua tokoh ini bukan orang mualang Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
|||
(5 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 22:
* Dayak Heteronoid
Salah satu ciri yang tampak pada orang Mualang adalah ciri fisik yang [[mongoloid]], wajah bulat, kulit putih/kuning langsat, mata agak sipit, rambut lurus, ada juga yang ikal serta relatif tidak tinggi, dan juga dikenal dengan keramah-tamahannya, karena orang mualang sangat mudah membaur dengan sub suku lain
== Bahasa ==
Baris 29:
Meskipun menuturkan bahasa yang serupa dengan bahasa yang dituturkan oleh Kelompok Rumpun Dayak Ibanik lainnya (dan saling mengerti satu sama lain ketika berkomunikasi dengan bahasa masing-masing), Bahasa Mualang terbilang unik dari yang lainnya, karena ada beberapa kata dalam Bahasa Dayak Mualang yang menjadi ciri khas tersendiri dibandingkan Bahasa-Bahasa Serumpun Ibanik lainnya, salah satu contoh, yaitu kata "KINI" (kemana), kelompok-kelompok Ibanik lainnya menggunakan kata KINI (kemana), namun dalam Bahasa Dayak Mualang menggunakan kata KIKAI (kemana), dan masih ada banyak lagi contoh kata-kata yang menjadi ciri khas dari Bahasa Dayak Mualang yang membuatnya menjadi unik dibandingkan dengan bahasa-bahasa Serumpun Ibanik lainnya (terutama penamaan benda-benda atau objek tertentu).
Selain itu, Bahasa Dayak Mualang juga dapat dibagi menjadi 2 logat utama, yaitu Logat Bahasa Mualang Hilir (Mualang Ilek) dan Logat Bahasa Mualang Hulu (Mualang Ulu). Bahasa Mualang Hilir dituturkan oleh orang-orang Mualang yang mendiami wilayah Kec. Belitang Hilir, Kec. Belitang, Kec. Sekadau Hilir di Kabupaten Sekadau dan juga di Kab. Sintang (Kec. Sepauk). Bahasa Mualang Hulu dituturkan oleh orang-orang Mualang yang mendiami wilayah Kec. Belitang Hulu di Kabupaten Sekadau. Meskipun keduanya adalah Bahasa Mualang yang sama, namun ada beberapa hal yang membuat keduanya unik satu sama lain, misalnya dalam bahasa Mualang Hulu kata yang berakhiran dengan bunyi/huruf U cenderung akan berbunyi O, serta memiliki ayunan khas Bahasa Mualang Hulu yang lebih halus mengayun. Bahasa Mualang Hilir memiliki nada yang lebih lugas dengan ayunan khasnya yang cenderung agak meledak, dan juga menyerap beberapa kosa kata/istilah dari Bahasa-Bahasa Suku lain di sekitarnya (suku-suku non Ibanik atau suku Melayu) karena memang wilayah dari penutur bahasa Mualang Hilir bersentuhan langsung dengan suku-suku Dayak non-ibanik seperti Suku Dayak Jangkang, Suku-Suku Dayak di Wilayah Sekadau, Suku Melayu
== Legenda ==
Baris 149:
* [http://www.youtube.com/watch?v=TPXJMQPXVgE Aboh Beramay]
*Kepai-Kepai
*Bejuged Ari Gawai
*
== Tarian Dayak Mualang ==
Baris 178 ⟶ 177:
Rumah Panjang di Kerintak
== Tokoh
# '''''Mgr. Hieronymus Herculanus Bumbun, [[Ordo Saudara Dina Kapusin|O.F.M. Cap.]]''' ([[Uskup Agung]] Emeritus [[Keuskupan Agung Pontianak]]).''
Baris 189 ⟶ 188:
#'''''Guyau Temenggung Budi,''' Tokoh Pahlawan/Pemimpin Kuno Kelompok Suku Dayak "Mualang" yang meninggalkan Tampun Juah paling terakhir. Beliau dan kelompoknya dikawal oleh seorang Pendekar/Letnan/Manok Sabong (Manusia Sakti) bernama Mualang, yang namanya kemudian diabadikan sebagai nama Suku Dayak Mualang.''
#'''''Mualang''''', ''seorang Tokoh Pahlawan Kuno, Pendekar, Manok Sabong, Manusia Sakti yang terkenal pada zamannya dan menjadi pengawal bagi kelompok terakhir yang dipimpin oleh Guyau Temenggung Budi ketika meninggalkan Tampun Juah (Tampun Juah : sebuah Tempat/Kerajaan yang menjadi asal muasal semua Suku Dayak Rumpun Ibanik/Serumpun Iban (Dayak Laut/Melayik) sebelum akhirnya terbagi menjadi kelompok-kelompok/sub-sub suku seperti sekarang).''
== Daftar pustaka ==
* Drake Allen Richard. “Waktu dan Keterpisahan: Suatu Metanarrative Sejarah Lisan Mualang”. Dalam Kalimantan Review. Pontianak: LP3S – IDRD, 1995.
|