Dewi Sri (perusahaan bus): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(19 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{More citations needed|date=September 2021}}{{Infobox perusahaan otobus
| name = Dewi Sri
| abbreviation = DS
Baris 11:
| company_slogan =
| parent =
| founded = 1980
| founder = H. Ismail
| commenced =
| ceased =
| headquarters = [[Kota Tegal]], [[Jawa Tengah]]
| locale =
| service_area = Jawa
| service_type = [[Bus Antarkota
| alliance =
| shortest_route =
Baris 25:
| hubs =
| stations =
| depots =
| fleets =
| ridership = <!-- Daily ridership -->
Baris 38:
| map_name =
| map_state = <!-- show or collapsed -->
}}'''
▲'''PO Dewi Sri''' (didirikan di [[Kota Tegal|Tegal]], [[Jawa Tengah]]) adalah sebuah [[perusahaan]] [[jasa]] [[transportasi]] [[transportasi umum|angkutan penumpang darat]] yang berasal dari [[Jawa Tengah]]. Bus ini sangat familiar di kalangan masyarakat pesisir pantura Jawa Tengah bagian barat.
== Sejarah ==
Pada masa awal pendiriannya, Dewi Sri beroperasi pada trayek Tegal-
Pada awal dekade 2000-an, Ismail menyerahkan tongkat kepemimpinan
== Layanan ==
=== Bus
Bus
* Jabodetabek/Merak-Brebes-Tegal-Pekalongan-Banyuputih-Weleri
* Jabodetabek/Merak-Brebes-Tegal-Slawi-Margasari-Bumiayu-Purwokerto
Dengan bus berkelas AC 2-2, Bisnis RS dan Ekonomi 2-3, serta didukung dengan chassis sebagai berikut :
* Mercedes-Benz
Baris 58:
* Volvo
=== Bus
== Kontroversi ==
=== Dinasti
Dinasti Politik Dewi Sri sudah sangat familiar dikalangan masyarakat pesisir pantura Jawa Tengah, khususnya [[eks-Karesidenan Pekalongan]]. [[Ikmal Jaya]], [[Idza Priyanti]] dan [[Mukti Agung Wibowo]] adalah ketiga anak dari H. Ismail dan Hj. Rokhayah selaku pendiri
Adanya dinasti politik tersebut memunculkan pro dan kontra di kalangan masyarakat, khususnya pelanggan setia bus Dewi Sri. Mereka menganggap dengan adanya dinasti-dinasti politik seperti ini dapat membuat ketidakfokusan dalam mengelola perusahaan bus yang bisa berujung pada penurunan kualitas pelayanan.<ref name="tempo.co">[https://koran.tempo.co/read/berita-utama-jateng/325256/dinasti-politik-dewi-sri-diusik "Dinasti Politik Dewi Sri Diusik"]. Diakses [[10 Agustus]] 2021.</ref>
== Dalam budaya populer ==
Dewi Sri dan Parno adalah anak Sopiah sekaligus anak tiri Karyo ([[Basuki (pelawak)|Basuki]]) sekaligus cucu Pak [[Bendot]] ia tinggal di rumah kontrakan bersama Babe Sabeni ([[Benyamin Sueb]]), Mak Lela ([[Aminah Tjendrakasih]]), Engkong Ali ([[Pak Tile|H. Tile]]), Nyai Rodiah ([[Nacih]]), [[Mandra]], Munaroh ([[Maryati Tohir]]), Doel ([[Rano Karno]]), Atun ([[Suti Karno]]), dan Sarah ([[Cornelia Agatha]]) dalam sinetron ''[[Si Doel Anak Sekolahan]]''.
== Referensi ==
Baris 71 ⟶ 75:
== Pranala luar ==
[[Kategori:
[[Kategori:
[[Kategori:
{{perusahaan-Indonesia-stub}}
|