RCTI: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Alfians7232 (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
|||
(47 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 29:
|parent = [[Global Mediacom]]
|groups = [[MNC Asia Holding]]
|affiliation = [[Disney XD]] (2015-2021)
|affiliates = ''lihat [[#Jaringan siaran]]''
|former_affiliations=
Baris 51:
* [[CubMu]]: {{URL|https://www.cubmu.com/live-tv|Tonton langsung}}<br>{{small|(hanya untuk pelanggan CubMu Premium)}}
* [[RCTI+]]: {{url|https://rctiplus.com/tv/rcti|Tonton langsung}}
* [[Vision+]]: {{url|https://www.visionplus.id/
* [[IndiHome TV]]: {{url|https://www.indihometv.com/livetv/rcti|Tonton langsung}}<br>{{small|(melalui Vision+)}}
}}
Baris 161:
Sempat tercatat mengalami kerugian hingga Rp 90 miliar akibat [[krisis finansial Asia 1997|krisis ekonomi di akhir 1990-an]] yang memaksanya melakukan perubahan manajemen, konsolidasi dan restrukturisasi,<ref>{{Cite web |url=https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p435.html |title=RCTI TELITI ULANG PANGSA PASAR |access-date=2022-11-17 |archive-date=2022-11-17 |archive-url=https://web.archive.org/web/20221117141421/https://forum.detik.com/acara-televisi-jadul-t59526p435.html |dead-url=no }}</ref> RCTI berhasil memperbaiki kondisinya, dan di tanggal 24 Agustus [[2000]] yang menandai usianya yang ke-11, RCTI resmi berganti [[logo]] baru yang menggambarkan penampilan dan semangat baru. Perubahan logo ini juga diiringi dengan penempatan logo yang diubah dari posisi semula di pojok kanan atas menjadi di pojok kiri atas seperti yang diterapkan oleh [[MNCTV|TPI]], [[ANTV]] dan [[Indosiar]]. Sejak 1 Februari 2000 juga, RCTI telah mengganti sistem penyiarannya dari analog menjadi digital. Hingga awal tahun [[2001]], RCTI memiliki 47 stasiun transmisi di seluruh Indonesia, setelah transmisi di [[Kotabaru]], [[Kalimantan Selatan]] diresmikan pada 10 Februari di tahun tersebut.<ref name=napak>{{Cite web |url=https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/97/jbptunikompp-gdl-s1-2007-ekowahyusa-4820-bab-i.doc |title=NAPAK TILAS |access-date=2022-11-28 |archive-date=2022-11-28 |archive-url=https://web.archive.org/web/20221128053227/https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/97/jbptunikompp-gdl-s1-2007-ekowahyusa-4820-bab-i.doc |dead-url=no }}</ref> Belakangan, agar dapat memenuhi kewajiban siaran lokal sesuai [[Undang-Undang Penyiaran|UU Nomor 32 Tahun 2002]], pada tahun 2010 RCTI membentuk setidaknya 14 'anak' perusahaan yang tersebar di seluruh Indonesia untuk menjalankan transmisi daerahnya tersebut.<ref>{{Cite news |last=Rusla |year=2010 |title=RCTI Targetkan Siaran Lokal 10 Persen |url=https://www.antaranews.com/berita/174646/rcti-targetkan-siaran-lokal-10-persen |work=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]] |access-date=11 Agustus 2021 |editor-last=Burhani |editor-first=Ruslan |archive-date=2021-02-09 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210209200942/https://www.antaranews.com/berita/174646/rcti-targetkan-siaran-lokal-10-persen |dead-url=no }}</ref>
Mulai 1 April 2018, RCTI beralih ke aspek rasio [[16:9]] (dengan safe area [[4:3]]) dan kualitas ''high-definition'' ([[HD]]). Mulai 1 November 2021, Siaran aspek rasio [[16:9]] (dengan safe area [[4:3]]) RCTI ditingkatkan menjadi ''full HD'' dengan aspek rasio 16:9 (tanpa safe area).
Mulai 7 November 2021, siaran RCTI resmi dihapus dari platform ''[[televisi internet|streaming]]'' lain selain yang berafiliasi ([[RCTI+]] dan [[Vision+]]) dengan maksud untuk harmonisasi konten maupun pengembangan aset digital yang dimiliki oleh grup.<ref>{{Cite news |last=Hafiyyan |year=2021 |title=Hary Tanoe Tutup Hak Siar RCTI di Platform OTT Selain Grup MNC |url=https://market.bisnis.com/read/20211105/192/1462543/hary-tanoe-tutup-hak-siar-rcti-di-platform-ott-selain-grup-mnc |work=[[Bisnis Indonesia|Bisnis.com]] |access-date=05 November 2021 |editor-last=Nabila |editor-first=Mutiara |archive-date=2021-11-05 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211105100249/https://market.bisnis.com/read/20211105/192/1462543/hary-tanoe-tutup-hak-siar-rcti-di-platform-ott-selain-grup-mnc |dead-url=no }}</ref> Akan tetapi, hal tersebut lebih disebabkan oleh faktor kesuksesan ''[[Ikatan Cinta]]'' dan acara tersebut mampu meraup lebih banyak penonton di platform pesaing yaitu [[Vidio]] dan sejenisnya sehingga penutupan tersebut dilakukan. Tidak hanya kali ini saja RCTI berupaya untuk "menjegal" pesaingnya, sebelumnya RCTI juga menggugat [[televisi berlangganan]] lain yang menayangkan konten secara ilegal seperti Ninmedia (sekarang [[Kugosky]]) dan Matrix TV (sekarang bergabung dengan [[Nex Parabola]]).
Baris 171 ⟶ 173:
Sementara itu, sisa 30,18% saham yang dimiliki oleh Rajawali Wira Bhakti Utama (Peter Sondakh), kemudian dilepas ke PT Bukit Cahaya Makmur (BCM) pada 26 Agustus 2003. Banyak yang menganggap, PT BCM merupakan perusahaan yang terafiliasi dengan Bimantara.<ref name="TVJakarta"/><ref>{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?id=YbEVAQAAMAAJ&q=bukit+cahaya+makmur+rcti&dq=bukit+cahaya+makmur+rcti&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiEhN3onbLuAhUxguYKHeJ7DJkQ6AEwAXoECAQQAg |title=Indonesian Commercial Newsletter, Volume 29,Masalah 373-378 |access-date=2021-01-23 |archive-date=2023-07-12 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230712113352/https://books.google.co.id/books?id=YbEVAQAAMAAJ&q=bukit+cahaya+makmur+rcti&dq=bukit+cahaya+makmur+rcti&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiEhN3onbLuAhUxguYKHeJ7DJkQ6AEwAXoECAQQAg |dead-url=no }}</ref> Dengan hal tersebut, maka sejak saat itu 100% kepemilikan RCTI ada di bawah HT. HT kemudian melakukan restrukturisasi lagi dengan menempatkan perusahaan penyiarannya (termasuk RCTI) dalam PT [[Media Nusantara Citra]] (MNC) sebagai induk. Saham PT BCM kemudian juga dijual pada MNC di tanggal 19 Februari 2004,<ref>{{Cite web |url=https://mediacom.co.id/files/contents/1573460437_1447413099_2nd%20Quarter%20Financial%20Statements%202005.pdf |title=Lapkeu Q2 BMTR 2005 |access-date=2021-02-28 |archive-date=2021-07-29 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210729232330/https://mediacom.co.id/files/contents/1573460437_1447413099_2nd%20Quarter%20Financial%20Statements%202005.pdf |dead-url=no }}</ref> sehingga kepemilikan MNC pada RCTI mencapai 100% sampai saat ini.<ref name=ekopol>{{Cite web |url=https://books.google.co.id/books?id=cbt1DwAAQBAJ&pg=PA23&dq=bimantara+bhakti&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiM3L-wlrLuAhVPAXIKHXyuBLkQ6AEwAHoECAUQAg#v=onepage&q=bimantara%20bhakti&f=false |title=Ekonomi Politik Media Penyiaran |access-date=2021-01-23 |archive-date=2023-07-12 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230712113352/https://books.google.co.id/books?id=cbt1DwAAQBAJ&pg=PA23&dq=bimantara+bhakti&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiM3L-wlrLuAhVPAXIKHXyuBLkQ6AEwAHoECAUQAg#v=onepage&q=bimantara%20bhakti&f=false |dead-url=no }}</ref>
RCTI sampai saat ini tercatat tidak pernah dimiliki pemodal asing, namun tercatat pernah ada isu yang menyatakan bahwa beberapa investor akan membeli sahamnya atau bekerja sama. Pada tahun 1994 dan 2000, RCTI sempat dikabarkan akan dibeli sahamnya atau bekerja sama dengan konglomerat media [[Rupert Murdoch]] ([[News Corporation (1980-2013)|News Corporation]]). Namun, rencana masuknya Murdoch gagal karena tidak ada kesepakatan tentang siapa yang akan menjadi pengendali. Selain itu, sempat beredar kabar bahwa [[
==Identitas==
Baris 186 ⟶ 188:
{{Multiple image | align = right | direction = vertical | width = 180
| image1 = RCTI lama3.png
| caption1 = Logo pertama RCTI (versi non-korporat atau komersil) (13 Agustus 1988
| image2 = RCTI 1991.png
| caption2 =Logo pertama RCTI (versi korporat) (24 Agustus 1991
| image3 = RCTI lama2.png
| caption3 = Versi lain dari logo pertama RCTI, digunakan di layar kaca televisi serta ''station identification'' (24 Agustus 1993
| image4 = RCTI.svg
| caption4 =Logo kedua RCTI (
| image5 = RCTI13Tahun.png
| caption5 = Versi lain dari logo kedua RCTI, digunakan sebagai ''on-air'' serta ''station ID'' (
}}
Sejak awal berdiri, logo RCTI merupakan penggayaan dari tulisan ''RCTI''. Awalnya dari tahun 1988 hingga 2000 digunakan logo di mana huruf R digantikan dengan kepala rajawali lengkap dengan sepasang cakar beserta sayap corak merah-hijau-biru, dan dari matanya "terpancar" garis merah putih, sedangkan CTI berbentuk garis-garis. Rajawali tersebut digambarkan berbulu putih bersih dengan posisi siap siaga, kedua kaki kokoh dan berkuku berwarna hitam, sorot matanya tajam ke depan dengan garis-garis pancaran merah putih, sayapnya mengembang, dengan garis-garis melebar pada ujungnya berwarna merah, hijau, dan biru (pelangi). Warna merah-hijau-biru dipilih karena merupakan lambang gelombang visual elektromagnetik dalam pertelevisian yang terkenal dengan singkatan [[RGB]] (''red, green, and blue'').<ref name=visuel/> Makna dari komponen lainnya di logo lama tersebut, yaitu:
Baris 205 ⟶ 207:
Secara keseluruhan, logo tersebut menggambarkan sikap RCTI yang selalu tanggap serta sigap setiap saat, turut serta mencerdaskan bangsa dalam era pembangunan semesta nasional, bermediakan teknologi televisi yang dilandasi semangat perjuangan serta wawasan nasional maupun internasional, demi mencapai kesejahteraan lahir dan batin seluruh rakyat Indonesia.<ref name=visuel>{{Cite web |url=https://text-id.123dok.com/document/dzx5ekj4q-logo-rcti-visi-dan-misi-rcti.html |title=Logo RCTI Visi dan Misi RCTI |access-date=2022-11-27 |archive-date=2022-11-27 |archive-url=https://web.archive.org/web/20221127142314/https://text-id.123dok.com/document/dzx5ekj4q-logo-rcti-visi-dan-misi-rcti.html |dead-url=no }}</ref> Awalnya logo ini hanya digunakan sebagai logo perusahaan saja, tetapi sejak 1991 logo tersebut juga mulai digunakan sebagai logo ''on air''. Lalu, pada tahun 1996, pada logo ''on air''-nya ditambahkan tulisan "oke" berwarna merah yang berlangsung hingga Agustus 1998, lalu sejak September 1998, pada logo ''on air''-nya menggunakan logo "RCTI 2000 Oke" yang dipergunakan hingga Juli 2000. Tercatat logo lama ini merupakan hasil desain internal perusahaan secara mandiri.<ref name=napak/>
Pada
Khusus pemilihan warna, biru pada logo perusahaan digunakan karena memberi kesan yang elegan, cerdas, informatif, komunikatif serta dinamis dan nyaman dipandang, sedangkan warna merah pada mata rajawali, menegaskan sebagai pemancar yang tajam, akurat dan terpercaya serta visi ke depan yang kuat.<ref name=napak/><ref name=BABIUNICOM/> Secara spesifik, makna dari komponen yang terdapat di logo RCTI baru meliputi:
Baris 215 ⟶ 217:
===Slogan===
{| class="wikitable" style="text-align: center;"
!Judul
! colspan="2" |
!Keterangan
|-
Baris 231 ⟶ 233:
|''Kebanggaan Bersama Milik Bangsa''
|24 Agustus 1993
|'''sekarang'''
|
|-
Baris 240 ⟶ 242:
|''RCTI Oke''
|24 Agustus 1994
|'''sekarang'''
|Sub-slogan ini digunakan selama ulang tahun RCTI ke-5. ''Station ID'' yang digunakan dari tahun 1994 hingga 2009 diproduksi oleh [[Irfan Wahid]].
|-
|''Saluran Olahraga Dunia '96''
| colspan="2" |1996
|Slogan ini dipakai selama kolaborasi acara olahraga seperti bulutangkis, sepak bola ([[Kejuaraan Eropa UEFA 1996|Kejuaraan Eropa EUFA 1996]]) dan cabang olahraga ([[Olimpiade Musim Panas 1996]]).
|-
|''Yang Pertama, Yang Terbaik''
Baris 256 ⟶ 262:
|-
|''Untukmu Selamanya''
|Juli
|Agustus 2002
|Digunakan selama ulang tahun RCTI ke-13.
|-
|''Saluran Ramadhan Indonesia''
|5 November 2002
|5 Desember 2002
|Digunakan hanya pada Ramadan 2002.
|-
|''Wujudkan Impian''
Baris 270 ⟶ 282:
=== Slogan spesial HUT ===
{| class="wikitable" style="text-align: center;"
!Judul
!Keterangan
|-
|''Dari Lubuk Hati''
|Acara ini bersama dengan perayaan ulang tahun SCTV ke-1.
|-
|''Menjalin Hasrat Melangkah Maju''
|Acara ini bersama dengan perayaan ulang tahun SCTV ke-2.
|-
|''Melangkah Maju Mewujud Citra''
|Acara ini bersama dengan perayaan ulang tahun SCTV ke-3.
|-
|''
|
|-
|''Menuju Indonesia Gemilang''
|
|-
|''Satu Dasawarsa Era Dekade''
|
|-
|''Satu Indonesia Satu''
|
|-
|''
|
|-
|''Satu TV Untuk Tiga Generasi''
|Hanya untuk ''sub-slogan''.
|-
|''Bersama Wujudkan Impian''
|
|-
|''Selalu di Hati, Selalu di Nanti''
|
|-
|''Sweet Seventeen''
|
|-
|''
|
|-
|''
|
|-
|''
|
|-
|''Mahardika Kebanggaan Berkarya''
|
|-
|''
|
|-
|''Warna Cerita Cinta''
|
|}
Baris 421 ⟶ 352:
Pada tahun 2008, RCTI berhasil mengambil alih hak siar [[Kejuaraan AFF]] selama tujuh musim hingga [[Kejuaraan AFF 2020|2021]] mendatang, menggantikan [[Trans7]] yang sudah habis masa kontraknya. Bedanya, pada musim 2008 hingga 2016, RCTI bermitra dengan [[Fox Sports Asia|Fox Sports]] tetapi pada 2018, bermitra dengan FMA (Futbal Momentum Asia) karena adanya pembatasan hak siar Kejuaraan AFF di Fox Sports untuk hampir seluruh negara di wilayah [[Asia-Pasifik]] dan pada 2021, akan ditayangkan secara ekslusif karena krisis keuangan yang dialami FMA (Futbal Momentum Asia).
Pada tahun
Pada musim
Pada tahun 2016, RCTI kembali memiliki hak siar dalam ajang sepak bola [[Premier League|Liga Utama Inggris]] bersama [[MNCTV]] selama tiga tahun yaitu musim
Mulai November 2019 (
Pada bulan Agustus 2019, RCTI kembali mendapatkan hak siar [[Pesta Olahraga Asia Tenggara]] untuk edisi [[Pesta Olahraga Asia Tenggara 2019|2019]] dan [[Pesta Olahraga Asia Tenggara 2021|2021]] bersama [[MNCTV]], [[GTV (Indonesia)|GTV]], dan [[iNews]] ditambah [[TVRI]], setelah terakhir kali tayang delapan tahun silam.
Tepat pada tanggal 7 November 2019, RCTI kembali mengumumkan melalui akun Instagram resminya bahwa akan kembali menyiarkan Liga [[Serie A]] setelah absen selama 17 tahun. Pada tahun 2019, RCTI akan menayangkan Tiga pertandingan per pekan selama tiga musim yaitu [[Serie A 2019–2020|
Mulai Januari 2023, RCTI kembali menyiarkan siaran langsung pertandingan turnamen [[Piala Raja Spanyol]] selama tiga musim yaitu
Mulai Mei 2024, [[RCTI Premium Sports]] diluncurkan dengan menyiarkan siaran langsung turnamen derby serumpun, di antaranya [[Persija Jakarta]], [[PSIS Semarang]], [[Sabah F.C.|Sabah FC]], dan [[Selangor F.C.|Selangor FC]].<ref>{{cite news|url=https://sports.sindonews.com/read/1373431/11/rcti-premium-sports-ajang-menyatukan-bangsa-lewat-turnamen-sepak-bola-1715166322|title=RCTI Premium Sports Ajang Menyatukan Bangsa lewat Turnamen Sepak Bola|first=Cikal Bintang|last=Raissatria|website=[[Sindonews.com]]|date=8 Mei 2024|access-date=31 Mei 2024}}</ref>
== Penyiar ==
Baris 445 ⟶ 378:
''Keterangan: daerah yang dicetak miring berarti masih berupa [[stasiun relai televisi|stasiun relai]] dan belum memiliki siaran lokalnya sendiri''.
{| class="wikitable
!Nama Perusahaan
!Nama Stasiun
Baris 517 ⟶ 450:
|RCTI Network Yogyakarta
|[[Yogyakarta]], [[Solo]], [[Sleman]], [[Wonosari]], [[Wates]]
| rowspan="2" |41 UHF
|GTV Yogyakarta / GTV Solo
|-
Baris 523 ⟶ 456:
| rowspan="10" |RCTI Network Jawa Timur
|[[Surabaya]], [[Lamongan]], [[Gresik]], [[Mojokerto]], [[Pasuruan]] dan [[Bangkalan]]
|GTV Surabaya
|-
Baris 719 ⟶ 651:
|rowspan=3|RCTI Network Aceh
|[[Banda Aceh]]
| rowspan="2" |44 UHF
|RCTI Banda Aceh
|-
|''[[Lhokseumawe]]''
|RCTI Lhokseumawe
|-
Baris 744 ⟶ 675:
|RCTI Network Gorontalo
|[[Kota Gorontalo|Gorontalo]]
| rowspan="2" |37 UHF
|RCTI Gorontalo
|-
|RCTI Network Sulawesi Barat
|[[Mamuju]]
|RCTI Mamuju
|-
Baris 759 ⟶ 689:
!Stasiun Transmisi/Relay
!Alamat
!Provinisi
!Kode Pos
|-
|'''Jakarta'''
|
|[[DKI Jakarta]]
|11530
|-
|'''Bandung'''
|Kampung Gandrung, Jambudipa, Cisarua, Bandung Barat
|[[Jawa Barat]]
|
|-
|'''Jember'''
|
|[[Jawa Timur]]
|68191
|-
|'''Kediri'''
|RT
|[[Jawa Timur]]
|64162
|-
|'''Bengkulu'''
|
|[[Bengkulu]]
|
|-
|'''Semarang'''
|
|[[Jawa Tengah]]
|50261
|-
|'''Surabaya'''
|
|[[Jawa Timur]]
|60216
|-
|'''Sumedang'''
|Jalan Bukit Nyampai, Desa Mandala Herang, Sumedang
|[[Jawa Barat]]
|
|-
|'''Malang'''
|Jl. Mawar RT 03/09, Dresel Oro-Oro Ombo, Kota Batu
|Jawa Timur
|65316
|-
|'''Banjarmasin'''
|Jl. Semanda I No.21 RT 21/02, Sungai Lulut, Banjarmasin Timur
|Kalimantan Selatan
|70238
|}
|