Badik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Sams FS (bicara | kontrib)
k menambahkan pranala
k clean up, removed stub tag
 
(21 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Sari 3.jpg|jmpl|Badik.]]
'''Badik''' adalah [[pisau]] panjang dengan bentuk khas yang dikembangkan oleh [[masyarakat]] dari [[suku Makassar]] dan [[suku Bugis]]Sulawesi. Badik bersisi tajam tunggal atau ganda, dengan panjang mencapai sekitar setengah [[meter]]. Seperti [[keris]] Rakian Naga Batu Handak, bentuknya asimetris dan bilahnyaulunya kerap kali dihiasi dengan [[pamor (logam)|pamor]]. Namun, berbeda dari keris, badik tidak pernah memiliki ''ganja'' (penyangga [[bilah)]].Badik diambilNama Dari"badi'" merupakan penyebutan dalam [[bahasa Makassar]] sedang Orangdalam [[bahasa Bugis]] disebut menyebutnyasebagai Kawali"kawali". TidakBadik hanyamemiliki mistis,konsep badik[[mistisisme]] jugaserta memilikibernilai nilaisecara ekonomis[[ekonomi]] dan nilai [[seni]] dengan tingkat yang tinggi.<ref>https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbjabar/sekelumit-tentang-badik-lampung/</ref>
 
== Badik Pada Masyarakat Sulawesi Selatan ==
Baris 10:
* fungsi badik sebagai pembela diri<ref>Diambil dari informasi di Museum La Galigo Makssar</ref>
 
== Masyarakat Suku Bugis ==
Menurut pandangan orang Suku Bugis, setiap jenis badik salah satunya Badik Gecong memiliki kekuatan sakti (gaib). Kekuatan ini dapat memengaruhi kondisi, keadaan, dan proses kehidupan pemiliknya. Sejalan dengan itu, terdapat kepercayaan bahwa badik Atau Kawali juga mampu menimbulkan ketenangan, kedamaian, kesejahteraan dan kemakmuran ataupun kemelaratan, kemiskinan dan penderitaan bagi yang menyimpannya.
 
Sejak ratusan tahun silam, badik dipergunakan bukan hanya sebagai senjata untuk membela diri dan berburu tetapi juga sebagai identitas diri dari suatu kelompok etnis atau kebudayaan. Badik ini tidak hanya terkenal di daerah MakassarSuku Bugis saja, tetapi juga terdapat di daerah Bugis dan Mandar dengan nama dan bentukSeluruh berbeda.Indonesia
 
Secara umum badik terdiri atas tiga bagian, yakni hulu (gagang) dan bilah (besi), serta sebagai pelengkap adalah warangkawanua atau sarung badik. Disamping itu, terdapat pula pamor yang dipercaya dapat memengaruhi kehidupan pemiliknya.
 
== Badik MakassarBugis ==
Badik MakassarBugis memiliki kale cappa’ (bilahujung) yang pipih, battang (perut) buncitcembung dan tajam serta cappa’ (ujung) yangagak runcing. Badik yang berbentuk seperti ini disebut Badik SariGecong. Badik Sarigecong terdiri atas bagian pangulu (gagang badik), sumpa’ kaleale (tubuh badik) dan banoangwanua (sarung badik). Laindi Makassar lain pula Bugis, dibeberapa daerah ini badik disebut dengan kawali, seperti Kawali Raja (Bone) dan Kawali Rongkong (Luwu).
[[Berkas:Badik Makassar.jpg|jmpl|<nowiki>Jenis Badik Makassar, koleksi ~~~~</nowiki>|258x258px]]
Badik Makassar memiliki kale (bilah) yang pipih, battang (perut) buncit dan tajam serta cappa’ (ujung) yang runcing. Badik yang berbentuk seperti ini disebut Badik Sari. Badik Sari terdiri atas bagian pangulu (gagang badik), sumpa’ kale (tubuh badik) dan banoang (sarung badik). Lain Makassar lain pula Bugis, di daerah ini badik disebut dengan kawali, seperti Kawali Raja (Bone) dan Kawali Rongkong (Luwu).
 
Kawali merupakan nama senjata tradisional suku bugis, Sulawesi Selatan. Senjata badik memiliki makna mendalam dalam kebudayaan masyarakat Bugis
== Badik Bugis Luwu ==
Badik Bugis Kawali Bone memiliki bessi atau bilah yang pipih, ujung runcing dan bentuk agak melebar pada bagian ujung, sedangkan kawali Luwu memiliki bessi pipih dan berbentuk lurus. Kawali pun memiliki bagian-bagian, seperti pangulu (hulu), bessi (bilah) dan wanua (sarung). Seperti pada senjata tradisional lainnya, kawali juga dipercaya memiliki kekuatan sakti, baik itu yang dapat membawa keberuntungan ataupun kesialan.
 
Kawali Lamalomo Sugi adalah jenis badik yang mempunyai motif kaitan pada bilahnya dan dipercaya sebagai senjata yang akan memberikan kekayaan bagi pemiliknya. Sedangkan, kawali Lataring Tellu yang mempunyai motif berupa tiga noktah dalam posisi tungku dipercaya akan membawa keberuntungan bagi pemiliknya berupa tidak akan kekurangan makanan dan tidak akan mengalami duka nestapa. Itulah sebabnya, badik ini paling cocok digunakan bagi mereka yang berusaha di sektor pertanian.
 
== Kul Buntet / Pusaran ==
Baris 43 ⟶ 39:
Badik ini tidak hanya terkenal di daerah Makassar saja, tetapi juga terdapat di daerah Bugis dan Mandar dengan nama dan bentuk berbeda.Secara umum badik terdiri atas tiga bagian, yakni hulu (gagang) dan bilah (besi), serta sebagai pelengkap adalah warangka atau sarung badik. Disamping itu, terdapat pula pamor yang dipercaya dapat memengaruhi kehidupan pemiliknya.Badik Makassar memiliki kale (bilah) yang pipih, battang (perut) buncit dan tajam serta cappa’ (ujung) yang runcing. Badik yang berbentuk seperti ini disebut Badik Sari. Badik Sari terdiri atas bagian pangulu (gagang badik), sumpa’ kale (tubuh badik) dan banoang (sarung badik). Lain Makassar lain pula Bugis, di daerah ini badik disebut dengan kawali, seperti Kawali Raja (Bone) dan Kawali Rangkong (Luwu).
 
Badik Taeng memiliki ciri khas memiliki perut yang lebar atau mirip dengan perut buncit, sementara Panjarungang memiliki perut yang tidak terlalu buncit.
== Badik Caringin Tilu ==
 
Badik Bugis Kawali Bone memiliki bessi atau bilah yang pipih, ujung runcing dan bentuk agak melebar pada bagian ujung, sedangkan kawali Luwu memiliki bessi pipih dan berbentuk lurus. Kawali pun memiliki bagian-bagian, seperti pangulu (hulu), bessi (bilah) dan wanua (sarung). Seperti pada senjata tradisional lainnya, kawali juga dipercaya memiliki kekuatan sakti, baik itu yang dapat membawa keberuntungan ataupun kesialan. Kawali Lamalomo Sugi adalah jenis badik yang mempunyai motif kaitan pada bilahnya dan dipercaya sebagai senjata yang akan memberikan kekayaan bagi pemiliknya. Sedangkan, kawali Lataring Tellu yang mempunyai motif berupa tiga noktah dalam posisi tungku dipercaya akan membawa keberuntungan bagi pemiliknya berupa tidak akan kekurangan makanan dan tidak akan mengalami duka nestapa. Itulah sebabnya, badik ini paling cocok digunakan bagi mereka yang berusaha di sektor pertanian.Kawali Lade’ nateyai memiliki pamor berupa bulatan kecil pada bagian pangkal dan guratan berjajar pada bagian matanya. Badik ini dipercaya dapat mendatangkan rezeki yang melimpah bagi pemiliknya. Badik ini memiliki kemiripan fungsi dengan Kawali Lakadang yang memiliki motif berbentuk gala pada pangkalnya.Salah satu badik yang dipercaya sangat ideal adalah Kawali Lagemme’ Silampa yang memiliki motif berupa urat yang membujur dari pangkal ke ujung. Dipercaya bahwa pemilik badik tersebut senantiasa akan mendapatkan keselamatan dan kesejahteraan dalam kehidupannya bersama dengan segenap kaum kerabatnya. Sedangkan untuk mendapatkan kesabaran, maka dipercaya harus memiliki Kawali Lasabbara.Kawali Ilakkoajang adalah jenis badik yang dipercayai sebagai senjata yang mampu mendatangkan wibawa serta derajat yang tinggi.Badik ini memiliki motif guratan di seluruh tubuhnya. Sementara itu, bagi yang menginginkan kemenangan dalam setiap pertarungan hendaknya memiliki Kawali Latenriwale. Badik yang memiliki motif berupa bulatan oval pada bagian ujungnya ini dipercaya dapat membangkitkan sifat pantang mundur bagi pemiliknya dalam setiap pertempuran.Bila dipercaya terdapat badik yang mengandung kebaikan, demikian pun sebaliknya terdapat badik yang mengandung kesialan. Kawali Lasukku Ja’na adalah badik yang dianggap amat buruk. Bagi siapapun, Kawali Latemmewa merupakan badik yang sangat tidak baik, karena dipercaya badik ini tidak dapat menjaga wibawa dan kehormatan pemiliknya. Menurut kepercayaan, pemilik badik ini tidak akan melakukan perlawanan kendati ditampar oleh orang lain.Sejalan dengan kepercayaan tersebut, terdapat Kawali Lamalomo Malaweng Tappi’enngi yang memiliki motif berupa guratan tanda panah pada bagian pangkalnya. Dipercaya, pemilik badik ini sering kali terlibat dalam perbuatan zina. Badik ini memiliki kepercayaan yang berlawanan dengan Kawali Lamalomo Rialawengeng. Konon kabarnya pemilik badik seperti ini sering kali istrinya melakukan perzinahan dengan lelaki lain.Apapun kekuatan sakti yang dipercaya dikandung oleh sebuah badik, badik tetaplah sebuah benda budaya yang akan meningkatkan identitas diri seseorang, terutama bagi kaum lelaki. Seperti kata orang Makassar mengenai badik “Teyai bura’ne punna tena ammallaki badik” (Bukan seorang lelaki jika tidak memiliki badik), begitupun dengan kata orang Bugis “Taniya ugi narekko de’na punnai kawali" (Bukan seorang Bugis jika tidak memiliki badik).
"Kalau bicara badik Makassar maka cuma ada dua jenis yaitu Taeng dengan Panjarungang dan kedua jenis ini memiliki hubungan sejarah sehingga harus ditempa dari dua tempat yang berbeda.
 
== Cara Memegang Badik ==
Badik dipegang seperti memegang senjata api (pistol) hanya saja ini bukan senjata api. Badik dipegang dengan satu tangan dengan ke - empat jari (jari telunjuk, jari tengah, jari manis, dan jari kelingking) di bagian depan pegangannya dan jari jempol di bagian belakang pegangannya menyentuh jari telunjuk dan jari tengah.
Baris 50 ⟶ 48:
== Referensi ==
<references />{{senjata Indonesia}}
 
{{indo-stub}}
[https://beritapangkep.com/panre-beddu-sang-pembuat-badik-dari-segeri/338/ Panre Beddu, sang pembuat badik dari Segeri]
 
[[Kategori:Senjata]]
[[Kategori:Bugis]]
[[Kategori:Senjata tradisional Indonesia]]
[[Kategori:Mitologi Makassar]]
 
[https://beritapangkep.com/panre-beddu-sang-pembuat-badik-dari-segeri/338/ Panre Beddu, sang pembuat badik dari Segeri]