C-4: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rescuing 2 sources and tagging 1 as dead.) #IABot (v2.0.8 |
k →Pranala luar: clean up, removed stub tag |
||
(3 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 9:
Untuk bahan peledak berkekuatan tinggi yang lazim disebut bom, bila dilihat dari klasifikasi jenis bahan, ada dua jenis: high explosive dan low explosive. Selain itu, bom dapat terdiri atas baterai, detonator, tapes, kawat, alat pengatur waktu mekanik (detonator), dan komposisi material seperti metal, gelas, kayu, kertas, dan plastik. Tentu saja bahan yang termasuk kategori high explosive jauh lebih berbahaya ketimbang low explosive.
Salah satu yang termasuk kategori high explosive adalah emulsi, yaitu campuran ammonium nitrat + almunium + sulfur. Amonium nitrat adalah bahan peledak komersial yang paling mungkin dan mudah diracik. Bahan lainnya adalah PETN, RDX, dan Semtex (yang merupakan campuran RDX dan PETN, berasal dari Ceko, [[Eropa Timur]], dan biasanya digunakan oleh teroris).
Hasil racikan inilah yang kemudian diberi kode C (compond), mulai dari C1, C2, C3, dan C4. Semuanya menggunakan RDX. Bedanya adalah plastisizer, dan terkadang ditambah dengan TNT dan PETN. C4 memiliki RDX paling besar, sehingga memiliki daya rusak paling besar.
Baris 15:
Baik TNT, RDX, PETN, dan C4 (yang merupakan kombinasi dari RDX + PTEN + TNT) tergolong military exsplosive. Bom C4 adalah bom plastik, berkekuatan dahsyat (high explosive), sangat sensitif, digunakan hanya untuk kepentingan militer (misalnya untuk kepentingan meledakkan jembatan). Bentuknya padat, bisa seperti tongkat kecil atau persegi dan bisa diledakkan dengan menggunakan timer, remote control, kontak kunci, dan sebagainya, diproduksi di Amerika dan Eropa.
C4 yang rawan getaran, rawan cahaya, dan rawan gelap ini kerap digunakan militer untuk tugas-tugas penghancuran dan hanya dipakai oleh pasukan khusus. Sayangnya tidak diketahui apakah pasukan khusus kita ([[Komando Pasukan Khusus|Kopassus]]) dan untuk kesatuan antiteror memakai atau tidak, mengingat polisi tidak punya kontrol terhadap bahan peledak yang didatangkan oleh militer.
Dalam menilai kekuatan bom ada lima hal yang diperhatikan, pertama VOD (daya rambat/velocity of detonation), kedua strength (kekuatan), ketiga sensitivity, keempat berat jenis, dan kelima waktu simpan. Untuk VOD militer biasanya besar dan rata-rata 4500 m/detik ke atas, sensitivitasnya tidak peka, hentakannya besar dan berat, jenisnya lebih tinggi. Makin jauh daya rambatnya, makin kuat pula daya ledaknya. Daya rambat TNT sekitar 6.800 meter per menit. Sedangkan ANFO atau Amonium Nitrat memiliki daya rambat 3.000 meter per detik. Untuk RDX daya rambatnya mencapai 8.000 meter per detik.
Baris 42:
Apabila pasukan tentara menggunakan C-4, biasanya berukuran antara 3–5 kg C-4 digunakan untuk memusnahkan batang segi empat 8-inci (200 mm). Jumlah ini sudah lebih dari yang diperlukan untuk memastikan tugas berhasil dilaksanakan.
Karena C-4 akan terbakar dengan perlahan ketika dinyalakan, maka perlu diledakkan dengan bahan peledak lain untuk digunakan sebagai bahan peledak, kadang-kadang C-4 digunakan tentara sebagai senjata api dalam jumlah yang sedikit semasa [[Perang Vietnam]]. Walaupun pada waktunya ia selamat dengan cara ini, terdapat beberapa anekdot mengenai prajurit yang mencoba memadamkan api dengan menghentakkan kaki sehingga menyebabkan ledakan.<ref>{{Cite web |url=http://david-pye.com/tourofduty71/index.php |title=DavidPye Website |access-date=2007-08-31 |archive-date=2007-09-28 |archive-url=https://web.archive.org/web/20070928075341/http://david-pye.com/tourofduty71/index.php |dead-url=yes }}</ref>
== Rujukan ==
|