Parang pandat: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
k →Referensi: clean up |
||
(4 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Bae Pandat''' (parang pandat) berasal dari kata Bae dan Pandat. Bae artinya Parang dan kata Pandat dibentuk dari singkatan kata "uPAN " artinya "dari" dan kata "aDAT" bearti "adat". Jadi Bae atau Parang Pandat adalah parang yang berasal dari adat, khusunya adat budaya lokal Dayak rumpun Bidayuhik (Banyadu, Bakati, jagoi, Sungkung, Bukar, Sadong dan lain-lain). Nama lain untuk parang ini adalah Tangkitn. Sebutan Tangkitn berasal dari bahasa Dayak rumpun Bidayuhik, yaitu asal kata "''Tangkadas"'' yang bearti "pemenggal" dan kata "''dikitn''" yang bearti "milikku". Jadi Tangkitn bearti "pemenggal milikku". Bae Pandat adalah [[pedang]] yang digunakan suku [[dayak]] di [[Kalimantan]] [[Indonesia]]. Parang ini digunakan oleh hampir seluruh orang Dayak, baik rumpun Dayak Bidayuhik, rumpun Dayak kanayatnik maupun rumpun Dayak Ibanik di Kalimantan Barat dan Sarawak. Pedang ini adalah pedang perang yang tidak digunakan pada masa damai dan tidak digunakan sebagai alat.
== Deskripsi ==
Baris 6 ⟶ 4:
== Referensi ==
* George Cameron Stone, Donald J. LaRocca, ''A Glossary of the Construction, Decoration and Use of Arms and Armor: in All Countries and in All Times'', Verlag Courier Dover Publications, 1999, ISBN 978-0-486-40726-5
* Nick Evangelista, William M. Gaugler, ''The encyclopedia of the sword'', Ausgabe illustriert, Verlag Greenwood Publishing Group, 1995, ISBN 978-0-313-27896-9
* Albert G. van Zonneveld, ''Traditional weapons of the Indonesian archipelago'', Verlag C. Zwartenkot Art Books, 2001, Seite 96, 97, ISBN 978-90-5450-004-9.
[[Kategori:Senjata tradisional Indonesia]]
{{senjata-stub}}
|