Patrem: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pinerineks (bicara | kontrib)
k →‎Catatan kaki: clean up, removed stub tag
Tag: AWB Pengembalian manual
 
(4 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Keris Wiki.jpg|jmpl|289x289px|Keris (berukuran lebih besar) dan patrem (berukuran lebih kecil)]]
'''Patrem''' ([[aksara Jawa]]: ꦥꦠꦿꦼꦩ꧀) adalah sejenis senjata berbentuk [[keris]] yang berukuran lebih kecil daripada keris pada umumnya. Patrem adalah salah satu senjata tradisional DI Yogyakarta.<ref name=":1">{{Cite book|title=Senjata tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta|url=https://books.google.co.id/books?id=viiAAAAAMAAJ&q=patrem+keris&dq=patrem+keris&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwiU-Z36scDjAhWk6nMBHdYZAcYQ6AEIQTAF|publisher=Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Inventarisasi dan Pembinaan Nilai-Nilai Budaya|date=1990|language=id|last=Sumintarsih|first2=Harry|last2=Waluyo|first3=Proyek Inventarisasi dan Pembinaan Nilai-Nilai|last3=Budaya (Indonesia)}}</ref>
 
Panjang patrem biasanya 15-25 sentimeter. Pendapat lain menganggap semua keris berukuran kurang dari 30 sentimeter bisa disebut patrem. Karena ukurannya yang kecil, patrem lebih mudah untuk dibawa-bawa. Banyak pendapat menyatakan bahwa patrem adalah senjata khusus perempuan di zamannya.<ref name=":0">{{Cite web|url=https://asyraafahmadi.com/in/pengetahuan/spesialisasi/persenjataan/senjata-tradisional/patrem-senjata-kaum-wanita-yogyakarta-tempo-dulu/|title=Patrem, Senjata Kaum Wanita Yogyakarta Tempo Dulu|date=2018-07-18|website=Asyraaf Ahmadi|language=id-ID|access-date=2019-07-19}}</ref><ref name=":2">{{Cite web|url=https://www.kabarno.com/patrem-keris-mungil-yang-eksotik-milik-para-putri/|title=Patrem, Keris Mungil yang Eksotik Milik Para Putri|website=Kabarno|language=id-ID|access-date=2019-07-19}}</ref> Namun tidak menutup kemungkinan patrem juga digunakan oleh prajurit taruna dan pengintai karena mudah dibawa.<ref name=":4" /> Patrem biasanya dibawa dengan cara diselipkan di pinggang bagian depan.<ref name=":1" />
 
Artifak semacam patrem pernah ditemukan bersamaan dengan [[Topeng Emas Nayan]], di dusun Nayan, [[Maguwoharjo, Depok, Sleman|Maguwoharjo]].<ref>{{Cite web|url=https://situsbudaya.id/topeng-emas-yogyakarta/|title=Topeng Emas Yogyakarta|date=2018-05-14|website=Informasi Situs Budaya Indonesia|language=id-ID|access-date=2019-07-19}}</ref> Sebagai benda [[pusaka]] koleksi, patrem bisa dibanderol lebih mahal daripada keris pada umumnya karena dianggap langka.<ref>{{Cite web|url=https://www.lawas.net/tag/keris-patrem/|title=Keris Patrem|last=byKerisLawas|first=Written|website=Koleksi Keris Pusaka Sepuh|language=en-US|access-date=2019-07-19|archive-date=2019-07-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20190719064800/https://www.lawas.net/tag/keris-patrem/|dead-url=yes}}</ref> Sebagian orang percaya bahwa memiliki patrem dapat mendatangkan manfaat tertentu, seperti kekayaan, pengasihan, karisma, dsj.<ref>{{Cite web|url=https://pusakadunia.com/keris-pusaka-patrem-yang-asli/|title=Keris Pusaka Patrem Yang Asli|date=2015-11-12|website=Pusaka Dunia|language=en|access-date=2019-07-19}}</ref> [[Keratabasa]] Jawa menerangkan bahwa kata patrem berasal dari ''Panggane Ingkang Damel Tentrem'' yang artinya bisa membuat hati tenteram bagi siapa saja yang menggunakannya.<ref name=":0" />
 
== Sejarah ==
Membawa senjata tajam berukuran kecil bagi kaum perempuan dan anak-anak adalah hal umum dijumpai pada masa kerajaan di Jawa. Akan tetapi, hal ini biasanya hanya dilakukan oleh keluarga terpandang dalam masyarakat, seperti keluarga bangsawan atau saudagar, untuk memberikan perlindungan kepada anak-anak dan perempuan dari perampok dan gangguan binatang. Selain itu, penggunaan patrem juga dikenal oleh anak-anak yang dididik khusus untuk menjadi prajurit kerajaan.<ref name=":0" />
 
Catatan sejarah "[[Yingyai Shenglan]]" yang ditulis seorang penjelajah Tiongkok bernama [[Ma Huan]] menguatkan pendapat bahwa di masa lampau patrem sebenarnya digunakan oleh anak-anak. Ketika Ma Huan mengunjungi [[Majapahit]], ia menyaksikan hampir semua lelaki di negeri itu memakai [[belati]] lurus atau berkelok-kelok sejak masih anak-anak, bahkan sejak berumur tiga tahun. Belati yang dimaksud di sini tak lain adalah keris.<ref name=":3">{{Cite web|url=https://ahlikeris.blogspot.com/2013/04/apa-itu-keris-patrem.html|title=Apa Itu Keris Patrem|website=Ahli Keris|language=id|access-date=2019-07-19|archive-date=2019-07-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20190719072952/https://ahlikeris.blogspot.com/2013/04/apa-itu-keris-patrem.html|dead-url=yes}}</ref> Sementara itu, buku [[Sejarah Pulau Jawa]] oleh Sir [[Thomas Stamford Raffles]] telah menyebutkan bahwa prajurit-prajurit wanita di [[Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat|Keraton Yogyakarta]] menyandang sejenis keris kecil di pinggangnya.<ref name=":4">{{Cite web|url=http://www.griyokulo.com/2016/10/patrem-naga-siluman/|title=Patrem Naga Siluman {{!}} Griyo Kulo|language=id-ID|access-date=2019-07-19}}</ref>
 
== Pembuatan ==