Raduga KS-1 Komet: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ejaan, replaced: sekedar → sekadar |
k →Referensi: clean up, removed stub tag |
||
(9 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 26:
|launch_platform=[[Tupolev Tu-16|Tupolev Tu-16 'Badger']]
}}
'''AS-1''' atau '''Raduga KS-1 (крылатый снаряд - rudal bersayap ) Komet''' (Rusia: КС-1 "Комета", Kode nama NATO: Kennel) adalah sebuah peluru kendali udara ke permukaan jarak dekat, biasanya digunakan untuk menyerang kapal permukaan. Dibuat oleh [[Uni Sovyet]] dan secara khusus dibawa oleh Tupolev [[Tu-16 Badger]].
Baris 42 ⟶ 40:
== Sejarah ==
Jauh sebelum era [[Exocet]], [[Harpoon]], [[C-802]] dan [[Yakhont]], TNI pada tahun 60-an sudah mempunyai rudal lintas cakrawala, alias over the horizon. Rudal yang dimaksud adalah AS-1 Kennel. Rudal ini terbilang fenomenal saat itu dan kenangannya masih cukup menarik untuk disimak hingga saat ini, pasalnya ukuran rudal jelajah ini super bongsor dan sampai kini cuma Indonesia, negara di kawasan [[Asia Tenggara]] yang punya riwayat mengoperasikan rudal yang masuk kategori heavy missile tersebut. Walau teknologi dan platformnya ketinggalan jauh dengan rudal Tomahawk milik AS,
AS-1 Kennel (dalam kode aslinya dari Uni Soviet disebut KS-1 Komet) merupakan rudal antikapal permukaan yang diproduksi Uni Soviet pada 1953 dengan basis konstruksi pesawat MIG-15 dan MIG-17. Rudal yang disiapkan untuk dibopong bomber strategis Tupolev Tu-16 Badger B ini dibuat setelah desakan AL Uni Soviet kala itu untuk memiliki rudal jelajah antikapal. Tu-16 mampu membawa sekaligus dua rudal seberat lebih dari 3 ton ini di kedua sayapnya. AS-1 yang berkecepatan sub sonic ditenagai mesin turbojet yang mampu membuatnya mampu menjangkau sasaran sejauh 100 km.
Dengan bobot sekitar 3 ton, AS-1 dibekali hulu ledak seberat 600 Kg High Explosive. Tak ayal dengan daya hantam yang menakutkan membuat kala konflik Indonesia vs Belanda, rudal ini menjadi salah satu alutsista TNI yang sangat diperhitungkan oleh militer Belanda. Bahkan beberapa analis menyatakan, [[kapal induk]] kebanggaan Belanda yang kala itu ikut mangkal diperairan Irian (HNLMS Karel Doorman) dapat dihancurkan dengan dua hantaman rudal Kennel.
AS-1 dirancang oleh A. Ya Bereznyak dari Mikoyan’s di kota Dhubna, Uni Soviet. Cara kerja rudal ini adalah setelah operator memprogram autopilotnya untuk diluncurkan dan menanjak dan menggunakan radar semiaktif untuk sistem terminal flight. Rudal ini diperkirakan mulai operasional pada sekitar tahun 1961. Sayang tidak ada informasi yang pasti tentang jumlah Kennel yang dibeli oleh Indonesia. Tapi bila sekadar ingin melihat sosok rudal ber-air intake ini bisa dijumpai di Museum Dirgantara Yogyakarta.
AS-1 Kennel sendiri umurnya tak terlalu panjang, Uni Soviet hanya mengoperasikan rudal ini dalam rentang 1955 sampai 1961. Seiring hangat-hangatnya lomba senjata dalam [[Perang Dingin]], pihak Uni Soviet lalu mengembangkan rudal lain dalam platform Kennel, yakni masing-masing SSC-2a Salish dan SSC-2b Samlet. Jika Salish diluncurkan dari kendaraan semitrailer yang menarik truk traktor peluncur KrAz-214, maka Samlet adalah rudal pantai yang diluncurkan dari truk ZIL-157V. Secara umum AS-1 yang selintas nyaris sebesar MIG-15 memiliki panjang 8,2 meter (MIG
== Spesifikasi ==
{{commonscat}}
* Kode soviet
* Propulsi
* Pemandu
* Hulu ledak
* Penggerak
* Jangkauan
* Berat lontar
* Panjang
* Diameter
* Pabrik
* Platform
== Operator ==
Baris 80 ⟶ 78:
[[Kategori:Peluru kendali Uni Soviet|Anti-kapal]]
[[Kategori:Peluru kendali udara ke darat]]
|